Apa yang menyebabkan munculnya golongan terpelajar?

Salah satu faktor munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 dalam masyarakat Indonesia adalah?

  1. lahirnya Budi Utomo
  2. dilaksanakannya politik etis
  3. adanya penderitaan rakyat Indonesia
  4. dilaksanakannya politik liberal
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. lahirnya Budi Utomo.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Salah satu faktor munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 dalam masyarakat Indonesia adalah lahirnya budi utomo.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. lahirnya Budi Utomo menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. dilaksanakannya politik etis menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. adanya penderitaan rakyat Indonesia menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. dilaksanakannya politik liberal menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. lahirnya Budi Utomo

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Salah satu faktor munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 dalam masyarakat Indonesia adalah??

  1. lahirnya Budi Utomo
  2. dilaksanakannya politik etis
  3. dilaksanakannya politik liberal
  4. adanya penderitaan rakyat Indonesia
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. dilaksanakannya politik etis.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Salah satu faktor munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 dalam masyarakat Indonesia adalah dilaksanakannya politik etis.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. lahirnya Budi Utomo menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. dilaksanakannya politik etis menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. dilaksanakannya politik liberal menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. adanya penderitaan rakyat Indonesia menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. dilaksanakannya politik etis

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Gambar: Tokoh Pendiri Perhimpunan Indonesia

Golongan terpelajar muncul di tahun 1908 – 1928, tepatnya di masa pergerakan nasional Indonesia. Golongan terpelajar ini merupakan sekumpulan pemuda-pemudi Indonesia yang sudah mendapatkan pendidikan, sehingga terdidik dan memiliki ilmu pengetahuan lebih dibanding lainnya.

Ada beberapa penyebab munculnya golongan terpelajar di awal abad ke-20, salah satunya karena politik etis.

Politik Etis alias Politik Balas Budi

Politik etis seringkali disebut sebagai politik balas budi, karena pemikiran di dalamnya menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang penuh tanggungjawab moral, khususnya bagi kesejahteraan bumi putera.

Kebijakan politik etis dikeluarkan oleh seorang Ratu Belanda, bernama Wilhelmina di tahun 1899.

Kemunculan kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kritik dari tokoh Belanda, salah satunya C.Th.Van Deventer. Ia menuliskan bentuk kritiknya dalam sebuah tulisan dan dimuat dalam sebuah majalah bernama majalah De Gids, pada tahun 1899.

Tulisan yang ditulis oleh Van Deventer berjudul “Een Eereschlud”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka judulnya adalah “Satu Hutang Kehormatan”.

Isi tulisannya menggambarkan bahwa pemerintah Belanda sudah mengambil banyak untung besar dari wilayah jajahannya, hingga mereka hidup bahagia dan makmur. Namun, para rakyat Indonesia alias yang mereka jajah begitu menderita.

Oleh karena itu, Pemerintah Belanda memiliki tanggungjawab dan kewajiban moral agar bisa melakukan balas budi, atas tindakan yang mereka lakukan.

Adapun tiga program utama yang dibuat untuk balas budi ini, yaitu:

  1. Program Irigasi
  2. Program Edukasi atau Pendidikan
  3. Program Emigrasi atau Transmigrasi

Adanya ketiga program itu diharapkan mampu memberikan perubahan besar, khususnya pada kemajuan Hindia Belanda sendiri.

Namun, dampak yang paling terasa dari ketiga program itu terdapat dalam program edukasi atau pendidikan. Namun, pendidikan tersebut hanya diberikan kepada anak-anak pegawai negeri serta penduduk yang mampu saja.

Meskipun begitu, kebijakan politik etis ternyata mampu membuka peluang bagi mobilitas sosial masyarakat Hindia Belanda, sehingga muncullah kelompok kecil intelektual bernama Bumi Putera.

Implementasi Pendidikan Saat Jaman Pemerintahan Belanda

Politik etis memberikan kesempatan baik kepada golongan-golongan tertentu, agar bisa mendapatkan pendidikan yang baik.

Saat itu, sistem pendidikan yang didirikan oleh Belanda hanya sebatas kebutuhan mereka saja, bukan untuk memajukan pendidikan rakyat Indonesia.

Dengan kata lain, mereka hanya membutuhkan pegawai yang cerdas, namun tidak perlu menempuh pendidikan tinggi. Sebab, jika itu dilakukan, maka akan menjadi ancaman cukup besar bagi pemerintahan Belanda itu sendiri.

BACA  Menjanjikan! Begini Prospek Kerja Ekonomi Kreatif di Era 4.0

Tokoh-tokoh Golongan Terpelajar yang Mesti Diketahui

Walaupun pendidikan yang didapat tidak setinggi orang Belanda, namun para tokoh terpelajar memiliki misi untuk membebaskan bangsa Indonesia dari sistem diskriminasi Belanda atau penjajah kala itu.

Mereka berusaha untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terkait rasa nasionalisme, melalui pendidikan.

Beberapa tokoh golongan terpelajar yang lahir dari pelaksanaan pendidikan pemerintah Belanda, diantaranya:

  1. Dr. Soetomo
  2. Ki Hajar Dewantara
  3. Moh. Hatta
  4. Wahidin Sudirohusodo

Apa Saja Kontribusi yang Diberikan Oleh Para Tokoh Terpelajar?

Para tokoh terpelajar memberikan kontribusi besar, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Beberapa kontribusi itu ialah sebagai berikut.

Bidang Pendidikan

Dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan Studie Fond alias Dana Belajar agar bisa memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk melanjutkan studi di sekolahnya.

Dari Dana Belajar, maka lahirlah organisasi bernama Budi Utomo yang memiliki visi dan misi dalam memperjuangkan kemajuan serta perluasan pendidikan.

Selain itu, didirikan pula organisasi bernama Muhammadiyah untuk meluruskan kembali agama yang saat itu dianggap telah menyimpang.

Lalu, pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Sekolah Taman Siswa yang diperuntukkan bagi para pribumi agar mendapatkan pendidikan lebih baik.

Bidang Ekonomi

Kontribusi di bidang ekonomi bermula saat penjajah melakukan eksploitasi terhadap rakyat pribumi. Hal ini menyebabkan rakyat semakin sengsara, sementara penjajah semakin makmur di tanah jajahannya.

Oleh karena itu, Mohammad Hatta berusaha untuk meningkatkan kemampuan ekonomi yang dimiliki rakyat pribumi. Ia bersama golongan terpelajar lainnya melakukan reaksi atas kekecewaannya kepada Belanda, lalu mendirikan Koperasi untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Bidang Sosial

Di bidang sosial, para golongan terpelajar mendirikan suatu organisasi pergerakan nasional yang muncul untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga memiliki keinginan untuk bebas dari penjajah.

Salah satu organisasi bidang sosial yang berdiri saat itu adalah Budi Utomo.

Itulah beberapa penyebab munculnya golongan terpelajar di awal abad ke-20. Dari sinilah, pendidikan terus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia mampu mendapatkan haknya dalam menempuh pendidikan tanpa membedakan gender, ras, ekonomi, dan lainnya. [yuli]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề