Apa yang terjadi jika lilitan kawat pada paku baja dikurangi menjadi 10 lilitan

Di zaman yang serba maju, listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Baik sedang bekerja, belajar maupun sedang melakukan aktivitas reguler yang biasa dilakukan di rumah saja.

Saat bekerja kita membutuhkan listrik untuk mengoperasikan alat-alat yang kita butuhkan seperti laptop, mesin cetak, dan lampu sebagai penerang ruangan. Ketika belajar pun kita membutuhkan listrik untuk bisa mengoperasikan ponsel dan membuka aplikasi Pahamify dan menikmati fitur-fitur menarik di dalamnya. Tanpa listrik, sinyal yang dibutuhkan oleh ponsel akan terganggu sehingga tidak dapat bekerja maksimal.

Jika kita telusuri dengan baik, listrik yang ada di rumah kita itu tidak begitu saja muncul dan membuat beberapa benda menjadi bisa bekerja. Mulai dari stop kontak yang ada di dalam rumah, menyambung ke kabel listrik yang ada di luar, dan berakhir di situs pembangkit listrik yang ada di sekitar daerah kamu.

Pembangkit listrik dibuat untuk menghasilkan aliran listrik yang pada akhirnya bisa kamu rasakan manfaatnya. Sebagian besar pembangkit listrik yang ada di dunia memanfaatkan magnet untuk menghasilkan listrik melalui fenomena yang bernama induksi elektromagnetik.

Di pembahasan mengenai medan magnet, kita bisa ketahui bahwa aliran listrik dapat menghasilkan medan magnet. Seorang ilmuwan asal London, Inggris bernama Michael Faraday pernah melakukan percobaan untuk membuktikan kebalikan dari pernyataan tersebut. Dia ingin mencari tahu apakah medan magnet bisa menghasilkan aliran listrik.

Percobaan yang Michael Faraday lakukan adalah dengan melilitkan dua buah kawat di sisi yang berseberangan dari sebuah besi berbentuk torus, atau lingkaran yang berlubang seperti donat. Salah satu ujung dari lilitan kawat dihubungkan ke baterai. Sedangkan kawat yang lainnya dihubungkan ke galvanometer, alat yang bisa mendeteksi arus listrik dan arah alirannya.

Illustrasi rangkaian yang dibentuk dalam percobaan Faraday

Kawat yang dihubungkan ke baterai jadi sumber medan magnet, karena aliran listrik yang dihasilkan oleh baterai akan menghasilkan medan magnet di sekelilingnya. Kunci percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday terletak di kawat sebelahnya. Jika medan magnet bisa menghasilkan arus listrik, jarum di galvanometer akan bergerak menyimpang dari angka nol yang menandakan adanya arus yang mengalir di kawat

Setelah arus listrik dinyalakan di kawat pertama, Michael Faraday mulai mengamati kawat yang kedua. Percobaan awal memang tidak menghasilkan arus listrik, tapi ketika dia teliti kembali ternyata ada saat dimana jarum galvanometer tersebut bergerak dan menyimpang. Hal tersebut terjadi ketika baterai baru dihubungkan ke kawat dan juga ketika baterai baru dilepaskan dari kawat. Akan tetapi, galvanometer menunjuk kembali ke angka nol ketika baterai terhubung.

Kunci dari percobaan yang dilakukan ini adalah perubahan dari keadaan baterai. Dari yang awalnya tak terhubung menjadi terhubung atau sebaliknya. Arus di galvanometer akan muncul ketika baterai baru dipasang atau baru dilepas saja. Ini menandakan bahwa arus di galvanometer baru muncul ketika arus listrik di kawat salah satunya berubah. Dari tidak ada arus menjadi tidak ada arus atau sebaliknya.

Besar arus listrik di kawat yang digunakan pada percobaan ini sebanding dengan besar medan magnet yang dihasilkan. Artinya, jika arus berubah maka medan magnet juga berubah. Tak hanya medan magnet yang membuat arus listrik muncul di galvanometer, tapi adanya perubahan medan magnet tersebut juga memberi dampak atas munculnya arus listrik tersebut. Medan magnet harus terus berubah jika ingin terus menghasilkan arus listrik.

Ini lah hasil temuan Michael Faraday pada tahun 1831 yang kemudian pada hari ini kita pahami sebagai Hukum Faraday. Dimana perubahan medan magnet menyebabkan adanya gaya gerak listrik atau GGL yang membuat elektron pada kawat bergerak dan menghasilkan arus listrik.

Gaya gerak listrik ini tak hanya dipengaruhi oleh perubahan besar medan magnetnya saha. GGL juga dapat dihasilkan melalui perubahan luas loop kawat serta perubahan sudut antara medan magnet dan loop meskipun besar medannya dibuat konstan.

Hukum Faraday digunakan pembangkit listrik yang menggunakan induksi elektromagnetik yang sempat disebut di awal tulisan ini. Generator di dalam pembangkit listrik memutarkan lilitan kawat sehingga dapat mengelilingi magnet. Lalu hasilnya adalah munculnya arus listrik di lilitan tersebut.

Gerakan memutar ini berasal dari sumber yang berbagai macam dan yang membedakan satu jenis pembangkit dengan pembangkit lainnya. Sumber yang biasa digunakan adalah uap air yang dihasilkan dari penguapan air, pembakaran batu bara, panas bumi atau panas yang dihasilkan reaksi nuklir. Uap air tersebut akan dialirkan ke generator untuk menghasilkan gerakan generatornya.

Gerakan generatornya pun dapat dihasilkan secara langsung. Seperti menggunakan gerakan kincir yang ditiup angin atau menggunakan gerakan air yang melewati bendungan. Apapun yang digunakan untuk menggerakan generatornya, listrik itu dihasilkan melalui lilitan kawat yang bergerak mengelilingi magnet atau biasa disebut dengan Induksi Elektromagnetik.

Bukan hanya Hukum Faraday yang harus kamu pelajari dalam bahasan Induksi Elektromagnetik. Terdapat salah satu hukum yang perlu kamu pelajari juga yaitu Hukum Lenz. Selain itu kamu juga akan bertemu istilah bernama “fluks” dalam pembahasan materi ini. Semua itu dapat kamu pelajari lebih lengkap di Aplikasi Pahamify.

Melalui aplikasi Pahamify kamu akan mendapatkan pengalaman belajar yang belum kamu rasakan sebelumnya. Animasi dan cara penyampaian yang memberi pemahaman dari akarnya akan membuat kamu lebih mudah dalam memahami sebuah materi pelajaran. Maka download dan berlangganan Pahamify agar kamu dapat merasakan segala fitur menawan yang ada di aplikasi Pahamify.

Lihat Foto

Thomson - Brooks/Cole

Ilustrasi induksi magnet pada kawat lurus.

KOMPAS.com - Pada solenoida, kita dapat mengetahui besarnya induksi magnetik yang terjadi. Bagaimanakah penerapan perumusannya dalam menyelesaiakan suatu kasus? Berikut akan kita bahas bersama.

Soal dan Pembahasan

Dalam solenoida mengalir arus yang tetap. Besar induksi elektromagnetik di salah satu ujungnya adalah B. Apabila lilitan ditambah sehingga jumlahnya menjadi 2 kali semula dan panjangnya menjadi 1,2 kali semula, maka induksi magnet di tempat tersebut menjadi berapa kali semula?

Permasalahan di atas terkait menentukan besarnya induksi magnetik yang berada di ujung solenoida.

Melansir dari Electrical Circuit Analysis [2008] oleh U. A. Bakshi dan A. V. Bakshi, solenoida adalah susunan di mana konduktor panjang digulung dengan jumlah lilitan yang berdekatan membentuk sebuah kumparan.

Baca juga: Induksi Magnetik di Sumbu Solenoida dan Toroida

Ketika konduktor tersebut dialiri arus listrik, maka konduktor akan menghasilkan medan magnet yang bekerja melalui kumparan di sepanjang porosnya dan juga di sekitar solenoida.

Adapun persamaan besarnya induksi magnetik pada titik yang berada di ujung solenoida adalah sebagai berikut:

B = [μ0 × N × I] / [2 × L]

Sekarang mari kita selesaikan permasalahan pada contoh soal di atas.

ilustrasi - Berikut materi dan pembahasan kunci jawaban Buku Tematik tema 5 kelas 6: tentang Ayo, Belajar Berwirausaha Halaman 148, 149, 150, dan 151.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban buku tematik kelas 6 tema 5: Subtema 3, halaman 148, 149, 150, dan 151.

Buku Tematik Tema 5 untuk kelas 6 SD/MI ini, mengangkat judul tentang "Ayo, Belajar Berwirausaha".

Materi buku tematik kelas 6 tema 5 berjudul 'Wirausaha' ini terdapat pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Pada materi kali ini, kamu akan diajak untuk mempelajari mengenai tempat wirausaha yang menjual mainan magnet.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan materi pembelajaran 3 mengenai 'Usaha di Sekitarku'.

ilustrasi Belajar dari Rumah [Freepik]

Jawaban Halaman 148

Percobaan 2

Tujuan percobaan

Membuat magnet dengan cara induksi.

Alat dan Bahan

Home » Kelas VI » Laporan Percobaan Membuat Magnet

Magnet secara sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara, yaitu gosokan, induksi, dan aliran listrik. Membuat magnet dengan cara gosokan dapat dilakukan dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet pada baja atau besi yang akan dibuat menjadi magnet. Cara menggosok bahan dengan magnet harus dengan arah yang tetap atau selalu searah. Makin lama menggosoknya, maka sifat kemagnetan pada magnet buatan tersebut akan makin kuat Benda-benda kecil misalnya jarum atau paku apabila didekatkan dengan sebatang besi atau sebatang baja tidak akan tertarik oleh besi atau baja tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa besi dan baja bukanlah magnet. akan tetapi, besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet secara tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang. Berikut ini percobaan membuat magnet dengan cara menggosok.

1. Membuat Magnet Dengan Cara Menggosok


Laporan Percobaan Membuat Magnet dengan Menggosok
Tujuan Percobaan :Membuat magnet dengan cara digosokkan
Alat dan bahan :1. Magnet 2. Paku ukuran besar [1 buah]

3. Paku ukuran kecil [15 buah]

Langkah-langkah :Langkah-langkah Percobaan:
  1. Gosokkan paku besar satu arah pada magnet sebanyak 5 kali.
  2. Dekatkan paku besar tersebut pada paku-paku kecil.
  3. Catatlah pada tabel jumlah paku kecil yang menempel.
  4. Gosokkan kembali paku besar satu arah pada magnet sebanyak 15 kali.
  5. Dekatkan paku besar tersebut pada paku-paku kecil.
  6. Catatlah pada tabel jumlah paku kecil yang menempel.
  7. Gosokkan kembali paku besar satu arah pada magnet sebanyak 30 kali.
  8. Catatlah pada tabel jumlah paku kecil yang menempel.
Hasil Percobaan:No.Jumlah GosokanJumlah Paku Kecil yang Menempel
15 kali gosokan1 paku
215 kali gosokan4 paku
330 kali gosokan6 paku
Kesimpulan: Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak gosokan yang diberikan magnet ke paku besar maka sifat kemagnetan semakin kuat sehingga semakin banyak paku kecil yang dapat menempel ke paku besar.

2. Membuat Magnet Dengan Cara Induksi
Laporan Percobaan Membuat Magnet dengan Induksi
Tujuan Percobaan :Membuat magnet dengan cara induksi
Alat dan bahan :1. Magnet 2. Penggaris 3. Paku besar

4. Paku kecil

Langkah-langkah :Langkah-langkah Percobaan:
  1. Dekatkan magnet ke paku besar dengan jarak 6 cm.
  2. Dekatkan paku kecil ke paku besar.
  3. Catat pada tabel jumlah paku kecil yang menempel pada paku besar.
  4. Lakukan hal yang sama dengan jarak 4 cm, 2 cm, dan 1 cm.
Hasil Percobaan:No.Jarak Paku Besar &MagnetJumlah Paku Kecil yang Menempel
16 cm1 paku
24 cm2 paku
32 cm4 paku
41 cm5 paku
Kesimpulan: Dari pengamatan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa semakin dekat jarak antara paku besar dengan magnet, maka sifat magnet yang dimiliki paku besar semakin kuat sehingga paku kecil yang menempel semakin banyak.

3. Membuat Magnet Dengan Cara Induksi
Laporan Percobaan Membuat Magnet dengan Mengalirkan Arus Listrik
Tujuan Percobaan :Membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik.
Alat dan bahan :1. Baterai 2. Kawat [15 cm] 3. Paku besar

4. Paku kecil

Langkah-langkah :Langkah-langkah Percobaan:
  1. Lilitkan kawat pada paku besar sebanyak 5 kali.
  2. Tempelkan salah satu ujung kawat ke kutub positif dan ujung yang lainnya ke kutub negatif dari baterai.
  3. Dekatkan paku besar pada paku kecil.
  4. Catat pada tabel apa yang terjadi.
  5. Lakukan hal yang sama dengan mengubah lilitan menjadi 10 kali dan 20 kali.

Hasil Percobaan:No.Jumlah LilitanJumlah Paku Kecil yang Menempel
15 lilitan1 paku
210 lilitan2 paku
320 lilitan4 paku
Kesimpulan: Dari pengamatan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lilitan, maka sifat magnet pada paku semakin kuat sehingga semakin banyak paku kecil yang akan menempel.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 1:22 PM

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề