Apakah akibatnya jika terjadi pembangunan wilayah yang tidak sesuai dengan tata ruang wilayah?

Untuk memahami Rencana Tata Ruang dan Wilayah, perlu diketahui aspek-aspek penataan ruang. Aspek-aspek yang mempengaruhi dalam penataan ruang meliputi, aspek teknis, ekonomi, sosial, budaya, hukum, kelembagaan dan lingkungan. Kegiatan ekonomi suatu wilayah yang sangat pesat akan mempengaruhi tingkat kerusakan lingkungan. Para produsen umumnya mengeksploitasi alam terutama lahan dan air dalam mengembangkan usahanya. Dalam menanggulangi masalah tersebut, para pelaku ekonomi diharapkan mampu membuat produk yang lebih ramah lingkungan dan dalam mengembangkan usahanya harusmemperhatikan tata guna lahan wilayah setempat. Selain itu pihak pemerintah juga ikut berperan mengenai masalah lingkungan. Pemerintah bertanggungjawab dalam pembuatan peraturan, penetapan batas administrasi, penetapan standar dan pedoman teknis, penetapan zoning, penetapan pajak. a. Teknis atau Rekayasa Aspek teknis atau rekayasa menjelaskan proses mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan terutama yang berhubungan dengan konstruksi suatu infrastruktur. Evaluasi manusia dan interaksi lingkungan untuk melindungi dan dapat meningkatkan kesehatan lingkungan dan kualitas lingkungan membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana sistem alam bekerja dan bagaimana mendesain sistem dan teknologi dapat mengurangi dampak-dampak yang merugikan dari interaksi dan meningkatkan kualitas lingkungan. b. Ekonomi Dari segi ekonomi penataan ruang tidak hanya dipengaruhi oleh biaya tetapi juga kegiatan ekonomi dan potensi baik sumber daya alam maupun buatan pada wilayah tersebut. Dari segi ekonomi misalnya penetapan kawasan industri, perdagangan, pertanian, daerah pariwisata, permukiman, penetapan pasar dan pusat-pusat kegiatan ekonomi lainnya. Penataan ruang umumnya berkembang dari terbentuknya wilayah pasar secara spasial berlandaskan kaidah permintaan [ekonomi] hasil dari aktivitas suatu monopoli. c. Sosial dan Budaya Aspek ini meliputi karakteristik sosial penduduk, karakteristik budaya [adat] masyarakat, kehidupan sosial masyarakat, jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan penyebaranya sehingga dalam pelaksanaannya tidak bertentangan, dengan kehidupan sosial dan budaya penduduk sosial. Analisis sosial diperlukan diantaranya untuk mengetahui dampak sosial yang akan muncul akibat adanya pembangunan. d. Hukum dan Kelembagaan Aspek hukum memberikan justifikasi dari suatu proses pembangunan. Dengan kata lain produk pembangunan akan berdampak pada produk hukum yang ada serta dimungkinkan dilakukan perubahan -perubahannya. Persoalan hukum menjadi sangat penting ketika terjadi konflik, baik konflik kepentingan, konflik antar pengguna dll. Sedangkan aspek kelembagaan memberikan peran yang besar pada penataan ruang. e. Lingkungan [1] Meminimalisasi dampak dari pembangunan dan kegiatan-kegiatan pada perubahan ekologi. [2] Meminimalisasi risiko akibat adanya perubahan-perubahan terhadap bumi, seperti kerusakan lapisan ozon, pemanasan global yang disebabkan emisi karbon dioksida, perubahan iklim lokal yang disebabkan banjir, kekeringan, penebangan liar. [3] Meminimalisasi polusi udara, air dan tanah.

[4] Adanya jaminan dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Beberapa contoh yang dikaji dari Rencana Tata Ruang. • Melakukan Penyusunan Materi Teknis RTRW • Melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW, sebagai salah satu contohnya

• Melakukan Penyusunan Peraturan Rencana Tata Ruang dan Wilayah

Dari materi teknis dan kajian lain, disusunlah peraturan RTRW untuk suatu kota, misalkan adalah daerah Tangerang.

Beberapa contoh lampiran kajian dari dikeluarkannya peraturan Rencana Tata Ruang tiap daerah [dalam hal ini kota misalkan] • Peta Rencana Struktur Kota • Peta Sistem Jaringan Transportasi • Jaringan Jalan • Peta Jaringan Energi dan Kelistrikan • Peta Jaringan Sumber Daya Air • Peta Pengembangan Pelayanan Jaringan Air Minum • Peta Sistem Pengolahan Air Likbah • Peta Sistem Persampahan • Peta Jaringan Drainase • Peta Pengembangan Jaur Sepeda • Peta Jaur Evakuasi Bencana • Peta Pola Ruang • Peta Kawasan Strategi Kota • Indikasi Program

• Ketentuan Umum Peraturan zonasi

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam perkembangan pembangunan di Indonesia, RTRW atau yang lebih dikenal sebagai Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan aturan pokok yang utama dalam pembangunan suatu daerah. Rencana tata ruang wilayah berperan penting dalam menentukan letak – letak dan pengaturan tata wilayah dalam suatu daerah. Akan tetapi, akhir – akhir ini sering terjadi kesalahan dalam memahaminya. Pemerintah daerah selama ini hanya menggunakan RTRW hanya untuk pembangunan yang berskala besar saja, tetapi tidak digunakan pembangunan skala kecil. Pembangunan berskala besar memang penting adanya, akan tetapi pembangunan skala kecillah sebenarnya yang paling berpengaruh di suatu wilayah karena mayoritas penduduk di suatu daerah banyak yang membangun beskala kecil. Pembangunan berskala kecil awalnya memang tidak terlalu berdampak, akan tetapi akan semakin terlihat dampaknya ketika pembangunan semakin banyak. Kurangnya kontrol dari pemerintah terhadap pembangunan skala kecil sekarang telah menjadi suatu fenomena yang biasa di kalangan masyarakat.

Akibatnya banyak sektor wilayah yang terkena dampak fatal akibat pembangunan yang salah tersebut. Akibat yang seringkali terlihat adalah banjir yang disebabkan karena meletakkan pembangunan di kawasan DAS [Daerah Aliran Sungai]. Banjir yang terjadi seringkali akibat penduduk membuang sampahsembarangan ke sungai sehingga sampah yang menyumbat aliran sungai. Selain banjir, terdapat juga tanah longsor yang seringkali muncul beritanya di berbagai media. Tanah longsor terjadi akibat kesalahan dalam peletakan pembangunan. Banyak tanah longsor terjadi akibat keadaan tanah yang lunak dan daerah pegunungan yang kurang pohonnya. Akan tetapi dalam banyak kasus, penduduk malah membangun di daerah tersebut. Kemudian terdapat kasus lain yang terjadi akibat salah peletakan dalam pembangunan adalah bencana kekeringan. Kekeringan yang terjadi di suatu daerah diakibatkan karena pembangunan yang berada di daerah resapan. Pada awalnya sangat baik karena kebutuhan akan air selalu terpenuhi. Akan tetapi lambat laun akan banyak penduduk yang membangun pemukiman di kawasan tersebut. Sebenarnya tidak akan terjadi kekeringan apabila masih terdapat banyak pohon, tetapi yang namanya pembangunan dimanapun juga pasti akan menebang pohon. Kasus yang sering terjadi adalah penebangan pohon oleh penduduk pendatang baru yang mendirikan rumah kawasan resapan tersebut. akibatnya pohon yang seharusnya menjadi penahan air hilang dan air akan mudah menguap sehingga kekeringan pun tidak dapat terelakkan lagi terjadi. Akan tetapi kesalahan yang berdampak sangat besar adalah pembangunan yang menghancurkan daerah hutan lindung dan kawasan hijau. Dampak nyata yang terjadi adalah global warming atau pemanasan global yang terjadi di bumi.

Tak dapat dielakkan lagi bahwa pemanasan global yang terjadi di bumi merupakan bencana alam yang sangat berbahaya dan sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan seluruh umat manusia. Banyak akibat yang ditimbulkan akibat pemanasan global yang terjadi sekarang ini, antara lain adalah mencairnya es di di kawasan kutub utara dan kutub selatan. Mencairnya es ini mengakibatkan naiknya air permukaan laut dan mengakibatkan bumi menjadi semakin panas karena es yang membuat bumi dingin telah cair. Disamping itu, akibat nyata yang telah kita rasakan selama ini adalah perubahan iklim dan musim yang menjadi tak menentu. Perubahan iklim ini sangatlah berpengaruh bagi keberlangsungan kegiatan manusia. Petani yang biasanya mulai menanam padi pada bulan oktober, mungkin kini banyak yang rugi. Bahkan sekarang pada bulan desember [gede – gedene sumber atau besar – besarnya sumber air] yang konon menurut cerita dan tradisi jawa sebagai bulan yang hujannya paling deras, justru tidak hujan sama sekali. Disamping itu terdapat juga kemarau panjang dan musim hujan yang panjang yang mengakibatkan kekeringan berkepanjangan dan banjir yang berkepanjangan terjadi di beberapa daerah. Bencana ini tidak bisa ditanggulangi hanya dengan menanam pohon saja, karena perbandingan antara jumlah pohon yang ditanam dengan jumlah pohon yang ditebang akibat pembangunan lebih sedikit jumlah pohon yang ditanam. Di indonesia, tingkat pembangunan sendiri sangatlah tinggi untuk daerah hunian dan perindustrian. Semua pemerintah daerah menyatakan akan memajukan daerahnya dengan pembangunan. Akan tetapi pembangunan yang terjadi malah banyak mengakibatkan kemunduran perekonomian. Hal ini terjadi akibat sektor pertanian yang utamanya berguna sebagai penopang kebutuhan pangan nasional justru dialihfungsikan oleh pemerintah menjadi kawasan industri dan kawasan pemukiman. Akibatnya penopang perekonomian nasional yang menjadi kebutuhan pokok bagi penduduk di Indonesia sedikit demi sedikit runtuh dan mengharuskan pemerintah melakukan impor yang berlebihan kepada negara lain hanya untuk pemenuhan kebutuhannya. Jika sudah terjadi demikian, slogan pembangunan yang awalnya “pembangunan untuk kemajuan bangsa” harusnya dikaji ulang. Konteks kata dari “pembangunan” sendiri sangat beragam pemahamannya oleh setiap individu. Lalu apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seharusnya pemerintah memberikan sosialisasi dan sanksi yang tegas berkaitan dengan rencana tata ruang wilayah tersebut. Dengan memberikan sosialisasi kepada penduduk, diharapkan pengetahuan akan RTRW tidak hanya berpusat di pemerintah daerah saja dan penduduk akan bisa menerapkannya dengan baik. Selama ini RTRW atau Rencana Tata Ruang Wilayah hanya ada di pemerintah daerah saja. Sehingga banyak masyarakat tidak mengetahui dimana mereka harus membangun pemukiman. Dengan adanya pemahaman yang luas mengenai RTRW di seluruluh elemen masyarakat akan mampu menciptakan kondisi yang baik dan stabil. Apabila sudah tercipta kondisi yang stabil antara pemerintah dan penduduk, masalah-masalah yang terjadi akibat pembangunan sedikit demi sedikit akan teratasi. Dengan demikian, sangatlah penting adanya RTRW atau Rencana Tata Ruang Wilayah agar tercipa pembangunan yang terstruktur dan menunjang bagi kemajuan bangsa. Pembangunan yang terstruktur akan menghasilkan suatu keseimbangan antara alam dan kelompok manusia itu sendiri.

AGITA SETYA HERWANDA

3512100033

TEKNIK GEOMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề