Apakah habis makan tidur bikin diabetes?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidur setelah makan adalah hal yang paling menggoda. Perut kenyang dan tubuh relaks adalah perpaduan sempurna untuk buru-buru memejamkan mata.

Menurut kacamata medis, serangan rasa kantuk sehabis makan terjadi karena berkurangnya stok oksigen dalam aliran darah akibat dipenuhi oleh makanan.

Makanan ini membuat oksigen dalam darah yang mengaliri otak, jadi berkonsenterasi di lambung untuk mengolah makanan.

Baca Juga: Pijat untuk Penderita Diabetes Ternyata…

"Karena pada waktu habis makan, darah kita turun ke bawah, untuk mencerna di lambung, artinya sirkulasi ke atas oksigen berkurang, sehingga memang habis makan ngantuk," ujar Ketua Perkumpulan Indonesia [PERKENI] Jaya, Dr. Em Yunir, Sp. PD-KEMD.

Nah, masalahnya, jika keinginan tidur sehabis makan selalu kita turuti, adakah akibatnya? Ada yang mengatakan kebiasaan itu bisa memicu diabetes, dan itu dibenarkan Dr. Em Yunir.

"Artinya habis makan kenyang, dibawa tidur, jadi kalori yang diserap maksimal jadi tidak dipakai, disimpan sebagai cadangan lemak. Kalau lemaknya tinggi, makin tinggi lemaknya lama-lama akan jadi resistensi insulin, dasarnya jadi diabetes," ungkapnya.

Menurut laki-laki yang juga Kepala Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam RSCM ini, pada saat tidur tubuh akan memproduksi gula, mengingat pada saat tidur tubuh tidak mendapat asupan makanan.

Baca Juga: Vaksin Menyebabkan Impotensi? Bikin Kaget, Ternyata Jawabannya…

Nah, jika sebelum tidur kita masih juga makan, alhasil terjadilah penumpukan gula dari tubuh ditambah kalori dari makanan.

"Kalau dia malem makannya sudah banyak, misalnya 400 kalori, artinya gula di dalam darahnya sudah naik, ditambah lagi makanan yang masuk lagi. Artinya sewaktu dia tidur, jadi tinggi gulanya, dan lama-lama akan jadi masalah terutama di malam hari," jelasnya.

Dr. Em Yunir mengatakan dibutuhkan setidaknya waktu 2 hingga 3 jam untuk makanan diolah tubuh. Jadi rentang waktu itu sebaiknya ditunggu jika ingin tidur setelah makan. Rentang waktu ini juga seharusnya dipikirkan jika ingin makan malam, lalu disesuaikan dengan waktu tidur.

"Setelah masuk makanan, artinya dalam 2 sampai 3 jam masih mau melakukan aktivitas fisik, berarti penyerapan glukosa ke dalam sel jadi lebih optimal. Kalau tidak ada aktivitas fisik yang menyerap kalori, maka kalorinya akan beredar dalam jumlah yang lebih banyak," paparnya.

Baca Juga: Terintegrasi dengan SME Connect, FWD Insurance Tawarkan Asuransi untuk UMKM

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Suara.com.

Suara.com - Cek Fakta: Tidur Setelah Makan Memicu Diabetes?

Tidur setelah makan adalah hal yang paling menggoda. Perut kenyang dan tubuh relaks adalah perpaduan sempurna untuk buru-buru memejamkan mata.

Menurut kacamata medis, serangan rasa kantuk sehabis makan terjadi karena berkurangnya stok oksigen dalam aliran darah akibat dipenuhi oleh makanan.

Baca Juga: Tidur Setelah Makan Bisa Membahayakan Kesehatan, Ini Risiko Penyakitnya

Makanan ini membuat oksigen dalam darah yang mengaliri otak, jadi berkonsenterasi di lambung untuk mengolah makanan.

"Karena pada waktu habis makan, darah kita turun ke bawah, untuk mencerna di lambung, artinya sirkulasi ke atas oksigen berkurang, sehingga memang habis makan ngantuk," ujar Ketua Perkumpulan Indonesia [PERKENI] Jaya, Dr. Em Yunir, Sp. PD-KEMD.

Nah, masalahnya, jika keinginan tidur sehabis makan selalu kita turuti, adakah akibatnya? Ada yang mengatakan kebiasaan itu bisa memicu diabetes, dan itu dibenarkan Dr. Em Yunir.

"Artinya habis makan kenyang, dibawa tidur, jadi kalori yang diserap maksimal jadi tidak dipakai, disimpan sebagai cadangan lemak. Kalau lemaknya tinggi, makin tinggi lemaknya lama-lama akan jadi resistensi insulin, dasarnya jadi diabetes," ungkapnya.

Menurut laki-laki yang juga Kepala Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Penyakit Dalam RSCM ini, pada saat tidur tubuh akan memproduksi gula, mengingat pada saat tidur tubuh tidak mendapat asupan makanan.

Baca Juga: Awas! Langsung Tidur Setelah Makan Malam Tingkatkan Risiko Kanker

Nah, jika sebelum tidur kita masih juga makan, alhasil terjadilah penumpukan gula dari tubuh ditambah kalori dari makanan.

Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya [karena masih ada potensi salah informasi]. Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca [publik] juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email .

Apakah tidur setelah makan dapat menyebabkan penyakit gula?

"Artinya habis makan kenyang, dibawa tidur, jadi kalori yang diserap maksimal jadi tidak dipakai, disimpan sebagai cadangan lemak. Kalau lemaknya tinggi, makin tinggi lemaknya lama-lama akan jadi resistensi insulin, dasarnya jadi diabetes," ungkapnya.

Apa akibat jika habis makan langsung tidur?

Berkurangnya aliran darah ke otak Saat lambung mencerna makanan, tubuh akan mengalirkan lebih banyak darah ke organ tersebut. Saat hal ini terjadi, aliran darah ke otak mungkin akan jadi sedikit berkurang, sehingga muncullah rasa kantuk.

1 jam setelah makan apakah boleh tidur?

Dilansir dari Verywell Health, beberapa ahli gizi menyebutkan, jarak setelah makan boleh tidur paling aman sekitar tiga jam. Namun, apabila makanan yang dikonsumsi relatif ringan seperti buah dan sayur, jarak antara waktu makan dan tidur boleh minimal sekitar satu jam.

Apakah makan malam dapat menyebabkan penyakit gula?

Sebuah studi baru telah mengulik hubungan antara waktu makan dan kadar glukosa darah tubuh. Studi menemukan bahwa mereka yang makan larut malam mungkin berisiko lebih besar terkena diabetes dan obesitas.

Bài mới nhất

Chủ Đề