Sama halnya seperti kehamilan, proses menyusui juga banyak sekali menghadapi tantangan mitos yang bertebaran di antara para orang tua dari zaman dahulu. Salah satu mitos yang kerap kali muncul adalah bahwa rasa ASI kanan dan kiri berbeda. Namun benarkah demikian? Yuk simak faktanya berikut ini, Bunda.
Seperti apa rasa ASI?
Seperti dikutip dari Healthline, ASI rasanya seperti susu, tapi mungkin jenisnya berbeda dari yang biasa Bunda beli di toko. Deskripsi yang paling populer adalah “susu almond yang sangat manis.” Rasa dipengaruhi oleh apa yang dimakan setiap ibu dan waktu mengonsumsinya. Inilah rasa ASI yang diceritakan oleh beberapa ibu yang pernah mencicipinya:
- Seperti mentimun
- Air gula
- Seperti blewah
- Es krim yang meleleh
Bayi tidak dapat berbicara, tetapi anak-anak yang ingat seperti apa rasanya ASI atau disusui sampai mereka lisan mengatakan rasanya seperti "susu yang benar-benar manis."
Lalu apakah rasa ASI kanan dan kiri berbeda?
Pada dasarnya, kedua payudara Bunda menghasilkan rasa ASI yang sama. Keduanya pun menghasilkan nutrisi yang sama.
Bayi umumnya lebih suka menyusu pada salah satu sisi payudara karena si Kecil lebih nyaman pada posisi menyusu tertentu, bukan karena perbedaan rasanya. Oleh karena itu, Bunda harus mengenal si Kecil lebih baik guna mengetahui posisi menyusu yang dia suka.
Hingga saat ini belum ada penelitian kesehatan yang mengungkap adanya perbedaan rasa ASI antara payudara kiri dan kanan. Selama ini, hanya diketahui, produksi dan daya simpan ASI kedua payudara Bunda saja yang bisa berbeda.
Dikutip dari detikhealth, konselor laktasi, dr Ameetha Drupadi, CIMI dengan tegas mengatakan bahwa perbedaan rasa ASI kanan dan kiri yang berbeda tersebut hanya mitos belaka. Kedua payudara tidak menghasilkan rasa ASI yang berbeda.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi rasa ASI
Sementara walau payudara kanan dan kiri tidak menghasilkan rasa ASI yang berbeda, namun rasa ASI dipengaruhi oleh beberapa hal.
Dilansir dari Very Well Family, perubahan rasa ASI Bunda karena salah satu dari alasan ini dapat memengaruhi Si Kecil:
Hormon
Pergeseran kadar hormon dalam tubuh Bunda dari kembalinya menstruasi atau kehamilan baru dapat memengaruhi rasa ASI. Menyusui aman dilakukan jika Bunda mengalami menstruasi. Biasanya aman untuk terus menyusui jika Bunda hamil lagi selama kehamilan tidak berisiko tinggi. Jika Bunda masih ingin menyusui, terus tawarkan kepada Si Kecil.
Olahraga berlebihan
Penumpukan asam laktat dalam tubuh Bunda bersama dengan asinnya keringat pada payudara dari aktivitas olahraga berat dapat mengubah rasa ASI. Untuk mencoba meminimalkan efek pada ASI, pertahankan latihan pada tingkat yang ringan atau sedang. Bunda juga bisa mencuci payudara sebelum menyusui untuk menghilangkan keringat asin.
Obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat mengubah rasa ASI Bunda. Jika Bunda memulai pengobatan baru dan melihat Si Kecil tidak menyusui juga, itu mungkin penyebabnya. Bicaralah dengan dokter jika menurut Bunda ini adalah masalah.
Merokok
Studi menunjukkan bahwa ASI yang diproduksi oleh seseorang setelah merokok akan berbau dan rasa asap. Jika Bunda merokok, sebaiknya merokok dilakukan segera setelah Bunda selesai menyusui, dan cobalah untuk tidak merokok setidaknya dua jam sebelum menyusui lagi untuk meminimalkan bau dan rasa asap.
Alkohol
Minum alkohol diketahui mempengaruhi rasa ASI. Dibutuhkan sekitar dua jam untuk setiap minuman beralkohol yang Bunda konsumsi untuk meninggalkan tubuh dan ASI Bunda. Semakin lama Bunda menunggu untuk menyusui setelah Bunda minum minuman beralkohol, semakin sedikit alkohol dalam ASI Bunda yang mengubah rasanya .
Pembekuan dan Pencairan ASIP
Saat Bunda mencairkan ASIP atau ASI Perah yang telah disimpan di freezer, terkadang akan ada bau. Ini masih aman untuk diberikan kepada Si Kecil, tetapi mereka mungkin tidak menyukai rasa yang berbeda dan menolaknya.
Mastitis
Mastitis adalah infeksi payudara yang dapat menyebabkan ASI memiliki rasa asin yang kuat. Jika Bunda berpikir mungkin menderita mastitis, tidak apa-apa untuk terus menyusui, tetapi Si Kecil mungkin menolak untuk menyusu di sisi yang terinfeksi. Karena Bunda mungkin perlu minum antibiotik untuk mengobati mastitis, Bunda harus menemui dokter.
Produk tubuh
Lotion, krim, sabun, parfum, minyak, atau salep apa pun yang Bunda oleskan pada payudara dapat menambahkan rasa yang berbeda pada ASI saat Si Kecil menyusu. Jika Bunda menggunakan produk tubuh pada atau di dekat payudara, pastikan untuk mencuci payudara dengan baik sebelum menyusui.
Demikian fakta mengenai rasa ASI berbeda antara payudara kanan dan kiri, Bunda. Semoga bermanfaat ya.
[Gambas:Video Haibunda]
[som/som]