Apakah yang dimaksud a Reuse B. recycle c reduce D. replant e remediasi

Daur ulang atau recycle adalah cara mengolah sampah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia daripada tahapan reduce [kurangi] atau reuse [gunakan kembali]. Masyarakat bahkan mengenal recycle [daur ulang] sebagai cara utama mengolah sampah non organik. Padahal, sebenarnya bukan.

Recycle [daur ulang] adalah tahapan ketiga dari mengolah sampah non organik, setelah reduce dan reuse tidak berhasil. Uniknya, oleh masyarakat Indonesia, recycle dikenal dengan membuat karya baru hand made, atau kerajinan tangan, dari sampah non organik. 

Tidak jarang, daur ulang seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru tapi diletakkan di tempat yang lebih istimewa. Kok bisa? Ya, sampah non organik sebelumnya diletakkan di tempat sampah. 

Daur ulang hand made menjadi payung

Setelah didaur ulang menjadi karya jadi diletakkan di lemari. Tapi, hasil karya itu tidak pernah [jarang] digunakan. Jadinya seperti menghasilkan sampah non organik jenis baru yang diistimewakan di tempat layak.

Seharusnya, daur ulang tidak hanya hand made atau kerajinan tangan. Sebab, produksi barang baru oleh industri jumlahnya sangat banyak setiap jamnya. Dengan hand made, maka sampah non organik yang diolah hanya dalam jumlah sedikit. Bagaimana dengan sampah yang masih menumpuk?

Tahapan daur ulang secara industri. Sampah plastik dipilah berdasarkan jenisnya

Daur ulang yang efektif adalah melalui proses industri. Yaitu mendaur ulang sampah non organik menjadi produk baru melalui proses di pabrik. Biasanya ada penurunan kualitas bahan. Di Indonesia, daur ulang melalui industri biasanya dimulai dengan proses bank sampah.

Tantangannya, bagaimana semua sampah non organik di Indonesia bisa didaur ulang melalui hand made atau industri? Sebab, masih sangat mudah didapati sampah non organik di saluran air, sungai dan lautan di negeri ini. Bagaimana setiap anggota masyarakat mau menjadi nasabah bank sampah?

Keterangan foto utama: daur ulang secara handmade. Sumber instagram: estetia.shani

Penulis: Mochamad Zamroni

Rahwiku Mahanani Senin, 12 Oktober 2020 | 18:00 WIB

Pemisahan sampah mendukung langkah reduce, reuse, recycle [3R]

GridKids.id - Siapa yang sudah tahu tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle, nih?

Mungkin kamu sudah enggak asing dengan ketiga istilah tersebut, ya.

Nah, kali ini mari kita bahas bersama tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle atau yang biasa disingkat 3R, mulai dari pengertian hingga contohnya.

Baca Juga: Mengenali Perubahan yang Terjadi pada Benda Akibat Perubahan Suhu

Soalnya, penting banget untuk mengetahui konsep 3R demi membuat lingkungan kita lebih baik lagi dari sampah, Kids.

Yap! Saat ini jutaan sampah membanjiri bumi kita setiap harinya, lo.

Nah, sekarang kita simak bersama penjelasannya, yuk!

Baca Juga: Apa Itu Efek Rumah Kaca? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Bumi

Baca Juga: Definisi Litosfer, Jenis Batu Litosfer dan Manfaat Litosfer di Bumi

Saat ini Indonesia telah mencapai situasi darurat sampah. Banyak gunung dan taman nasional yang tercemar oleh sampah yang dibuang sembarangan. Bahkan,  Indonesia menjadi penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia setelah Cina. Semua hal tersebut adalah akibat kebiasaan yang sangat buruk dalam membuang sampah. Lalu, bagaimanakah cara Sahabat untuk bisa mengurangi kontribusi sampahmu? Berikut tips-tips-nya:

Reduce [kurangi pemakaian].

Terutama untuk yang suka berbelanja di toko atau supermarket, bawalah tas belanja [dari kardus atau plastik] yang bisa dipakai berulang kali. Kalaupun tidak tersedia dan barang belanjaan masih bisa dibawa dengan tangan, maka bawalah dengan tangan jangan minta kantong plastik.

Jangan membeli barang dalam sachet kecil jika benar-benar tidak mendesak. Karena kemasan kecil memperoduksi sampah lebih banyak.

Sebaiknya membuat undangan dalam bentuk email atau SMS untuk mengurangi produksi sampah kertas. Jika mengharuskan menggunakan kertas pastikan bolak-balik penggunaannya.

Membeli atau mengkonsumsi yang benar-benar kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Jika ada alternatif untuk mengurangi produksi sampah maka lakukanlah.

Reuse [pemakaian kembali]

Membawa botol minum sendiri yang bisa diisi ulang, daripada membeli air kemasan yang sekali pakai.

Biasakan juga membeli makanan dengan membawa wadah sendiri daripada dibungkus dengan styrofoam atau kertas dan dibawa dengan plastik, bayangkan berapa sampah yang sudah dihasilkan.

Recycle [mendaur ulang]

Barang-barang seperti ember rusak menjadi tempat sampah/pot tanaman, botol air kemasan menjadi tempat detergen, kaos bekas menjadi keset/pel/lap, dan lain sebagainya. Sahabat bisa dengan mudah mendapatkan jurus-jurus barang bekas untuk mempunyai fungsi lain seperti di atas di youtube. J

Pisahkan sampah sesuai jenis organik atau anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dll bisa Sahabat ubah dengan cara-cara tertentu menjadi pupuk kompos.

Selain itu juga pertimbangkan untuk membeli barang yang sekiranya mudah untuk diurai.

Repair [memperbaiki barang yang rusak]

Memperbaiki barang-barang yang rusak agar bisa kita gunakan kembali seperti sepatu jebol yang kita perbaiki karena dengan begitu kita tidak perlu membeli sepatu baru dan membuang sepatu lama menjadi sampah.

Refuse [menolak membeli/mengkonsumsi]

Menolak dan menghindari pemakaian bahan yang menggunakan plastik dan lebih memilih bahan yang lebih alami. Karena seperti kita ketahui bahwa bahan plastik yang terbuang tidak terurai seperti pada bahan alami.

Rethink [memikirkan kembali]

Memiliki arti yang paling penting. Berpikirlah lebih dari sekali sebelum kita membeli/mengkonsumsi suatu barang. Perlukah barang itu dibeli? Apakah kita benar-benar butuh barang tersebut? Kalau tidak sudah pasti barang tersebut akan menjadi sampah atau menjadi seonggok simpanan yang mendulang debu di rumah.

Demikian Sahabat, tips-tips agar kita semua bisa mengurangi jumlah sampah. Tips-tips ini perlu kita lakukan agar bumi ini menjadi tempat yang nyaman dana man untuk kita dan anak-cucu kita di masa depan. J

Disusun dari berbagai sumber.

//www.nu.or.id/post/read/65949/mengelola-sampah-dengan-3r

//www.bbc.com/indonesia/indonesia-40318924

//nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/indonesia-darurat-sampah

//www.hipwee.com/list/5-fakta-tentang-indonesia-darurat-sampah-yuk-dukung-indonesia-bebas-sampah-2020/

//diaryfanichairani.blogspot.co.id/2011/11/6r-reduce-reuse-recycle-repair-refuse.html

Pati [1/2/2018]  – Desa Soneyan merupakan salah satu Desa yang termasuk dalam pengelolaan sampah yang kurang baik. Oleh karena itu, dari Tim Pengabdian Masyarakat Undip melakukan sosialisasi mengenai penerapan 5R [Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Replant].

Kegiatan sosialisasi ini melibatkan ibu-ibu PKK. Diadakan pada hari Minggu, 4 Februari 2018 bertempat di Balai Desa Soneyan. Prinsip 5R penting diketahui agar memaksimalkan upaya pengurangan timbulan sampah. Tujuan diadakan sosialisasi ini adalah untuk menambah pemahaman masyarakat tentang pengolahan sampah.  Berikut pemaparan tentang 5R:

Mengurangi pemakaian suatu barang atau pola perilaku manusia yang dapat mengurangi produksi sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contohnya adalah mengurangi penggunaan barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.

  1. REUSE [ penggunaan kembali ]

Kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Contohnya adalah menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk menanam tanaman, dll

  1. RECYCLE [ mendaur ulang ]

Kegiatan mengolah kembali [mendaur ulang]. Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan barang bekas untuk dibuat kerajinan, dll.

Kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya adalah mengubah penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan, dll.

  1. REPLANT [ penanaman kembali ]

Kegiatan penanaman kembali, sering juga disebut reboisasi. Contohnya adalah melakukan kegiatan reboisasi hutan, mangrove, pemanfaatan pekarangan secara optimal untuk mengurangi global warming.

Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu PKK sangat antusias dan aktif terhadap materi yang diberikan. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengolahan sampah.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề