Bagaimana kekuatan tarikan inti atom terhadap elektron terluar dalam satu golongan

Sistem periodisitas unsur yaitu pengelompokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat, patut sifat atom maupun senyawa nya. Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai bangun-bangun dan dapat berupa atom, ion, serta senyawa.

Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Berikut Ini hendak dibahas periodisitas sifat unsur yang meliputi ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan sifat logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut.

Sejarah

Penggolongan unsur dimulai oleh Dobereiner yang didasarkan pada triad. Akhir Newland menggolongkan unsur berdasarkan hukum oktaf. Kedua acara ini menghubungkan antara massa atom relatif dengan sifat unsur.

Tabel Oktaf Newland

Setelah itu, Mendeleev menggolongkan unsur di dalam sebuah tabel periodik[1]. Tabel periodik tersebut menyebutkan bahwa sifat unsur yaitu fungsi massa atom relatifnya. Akhir Moseley menemukan dan menyusun unsur berdasarkan nomor atom. Lalu muncullah hukum periodik modern yang mencetuskan bahwa sifat unsur yaitu fungsi periodik nomor atomnya.

Sistem periodik modern ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur. Unsur dibagi menjadi 4 blok, yakni blok s, p, d, dan f. Akhir dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan utama [blok s dan p] dan golongan transisi [blok d dan f]. Unsur dalam satu golongan memiliki elektron valensi yang sama sedangkan unsur dalam satu periode memiliki banyak kulit yang sama. Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron digolongkan sebagai nonlogam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima elektron digolongkan sebagai metaloid.

Sifat-sifat Periodik

Unsur-unsur patut dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berlainan tersebut berganti dengan kecenderungan tertentu sesuai dengan bergantinya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut yaitu sebagai berikut.

Ukuran Atom

Dalam menentukan ukuran atom pendekatan yang dapat digunakan yaitu memahami kawasan keberadaan elektron dalam suatu orbital atom dan menentukan jaraknya terhadap inti. Kawasan keberadaan elektron tersebut dianggap bulat, sehingga dapat ditentukan jari-jarinya.

Jari – jari atom

Jarak lintasan terluar dari atom terhadap inti atom. Dalam lintasan tersebut ditemukan keberadaan elektron.

Jari-jari kovalen

Jari-jari pada ikatan kovalen yaitu setengah jarak antar 2 inti atom dalam ikatan tunggal kovalen.

Jari-jari non Logam[Jari-jari van der Walls]

Pada atom-atom yang bersentuhan namun tidak berikatan memiliki jarak tanpa-ikatan yang terdekat. Jarak ini disebut dengan jari-jari van der Walls.

Jari-jari Logam

Setengah jarak dua atom Kristal padat unsur logam disebut dengan jari-jari logam. Jari-jari ini mirip dengan jari-jari kovalen.

Jari – jari ion

Ukuran jari-jari ion pada logam hendak berlainan dengan aslinya. Jari-jari ion positif semakin kecil dari jari-jari kovalen dan sebaliknya jari-jari ion negatif semakin agung dari jari-jari kovalen. Ketika suatu atom kehilangan elektron disebut kation dan ketika suatu atom menarik elektron disebut anion.

Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom hendak semakin agung, sehingga hendak terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat semakin agung.

Keteraturan:Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan hendak terjadi pengecilan jari-jari atom. Hal ini terjadi karena banyak valensi terus semakin namun tidak disertai dengan penambahan kulit.Secara vertikal [golongan], penambahan suatu jari-jari atom pada unsur menemukan keteraturan dari atas ke bawah. Hal ini seiring dengan semakinnya banyak kulit atom dari golongan unsur.

Energi ionisasi [EI]

Ionisasi ketat kaitannya dengan ion, kegiatan ion pada keadaan tertentu yaitu pelepasan dan penarikan elektron, ionisasi diceritakan sebagai pelepasan satu elektron dari suatu atom netral. Sehingga, energi ionisasi dijabarkan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.Dalam ilmu yang berkembang, dikenal beradanya energi ionisasi pertama[I1], energi ionisasi kedua [I2], energi ionisasi ketiga, energi ionisasi keempat, energi ionisasi suksesif [berturut-turut], dst-nya. Angka 1 dan 2 pada energi ionisasi menunjukkan di orbital manakah elektron tersebut telah hilang.Pada tabel periodik unsur dikenal beberapa keteraturan terhadap arah golongan dan periode. Namun, keteraturan ini tidak absolute.

Keteraturan berdasarkan periodeDalam periode, EI suatu unsur ditemukan semakin semakin dari arah kiri dan kanan. Hal ini disebabkna karena beradanya penambahan muatan atom namun dalam banyak kulit yang tetap.

Keteraturan berdasarkan golonganSecara vertikal, penambahan banyak EI ditemukan dari bawah ke atas pada suatu golongan. Hal ini dapat dikaitkan dengan ukuran dari atom suatu unsur dimana semakin kecil ukuran atom berfaedah semakin tidak jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom sehingga gaya tarik inti semakin agung dan untuk memainkan pelepasan elektron tersebut diperlukan energi yang sangat agung. Namun secara garis agung, keteraturan ini tidak pernah absolute.

Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi yaitu sebagai berikut.

  1. Muatan pada inti.
  2. Jarak dari elektron pada inti.

Namun, pada suatu periode terdapat beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut seperti Be dan Mg, serta N dan P.

Ketidakteraturan Energi Ionisasi
Li [520]Be [900]B [800]C [1086]N [1402]O [1314]
Na [496]Mg [738]Al [577]Si [786]P [1012]S [999]

Hal ini terjadi karena beradanya energi pasangan [coupling energy], yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh.

Afinitas Elektron

Berseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat diceritakan sebagai sejumlah energi yang dibebaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.

Terjadi pula pengecualian pada unsur dengan orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh, seperti pada unsur Be dan Mg, serta N dan P.

Ketidakteraturan Afinitas Elektron
Li [-60]Be [+100]B [-27]C [-122]N [+9]O [-141]
Na [-53]Mg [+33]Al [-44]Si [-134]P [+72]S [-200]

Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki kekuatan tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk semakin kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron membutuhkan energi dari luar.

Elektronegatifitas

Elektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari suatu atom.
Keteraturan:

  1. Secara vertikal dalam golongan, keelektronegatifan suatu atom hendak semakin kecil. Hal ini karena kekuatan gaya tarik inti semakin melemah dan cenderung melepaskan elektron.
  2. Secara horizontal, keelektronegatifan semakin ke kanan semakin agung. Hal ini karena semakin banyak elektron pada kulit terluar dan kemungkinan untuk menarik elektron lain semakin agung.

Sifat Kelogaman

Sifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam[2] Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin menjadi kurang dalam satu periode dan semakin semakin dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni remeh melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.

Sumber

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britain: Oxford University Press
Heslop, R.B., P.L. Robinson. 1960. Inorganic Chemistry , A Guide to Advanced Study. London: Elsevier Publishing Company
Macmillan. 1957. A Text Book of Inorganic Chemistry. New York: St Martin’s Press
Mackay, K.M., R. Ann Mackay. 1974. Introduction to Modern Inorganic Chemistry 2nd Edition. Kingswood: International Textbook Company Limited
Petrucci, Ralph H – Suminar. 1996. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Rosenberg, Jerome L. – Jasjfi. 1992. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB

Referensi

  1. ^ Tabel periodik
  2. ^ Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. [2010] Inorganic Chemistry, p.263

Lihat Juga

tabel periodik
elektronegativitas
Dmitri Mendeleev


edunitas.com

Page 2

Sistem periodisitas unsur yaitu pengelompokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat, patut sifat atom maupun senyawa nya. Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai bangun-bangun dan dapat berupa atom, ion, serta senyawa.

Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Berikut Ini hendak dibahas periodisitas sifat unsur yang meliputi ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan sifat logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut.

Sejarah

Penggolongan unsur dimulai oleh Dobereiner yang didasarkan pada triad. Akhir Newland menggolongkan unsur berdasarkan hukum oktaf. Kedua acara ini menghubungkan antara massa atom relatif dengan sifat unsur.

Tabel Oktaf Newland

Setelah itu, Mendeleev menggolongkan unsur di dalam sebuah tabel periodik[1]. Tabel periodik tersebut menyebutkan bahwa sifat unsur yaitu fungsi massa atom relatifnya. Akhir Moseley menemukan dan menyusun unsur berdasarkan nomor atom. Lalu muncullah hukum periodik modern yang mencetuskan bahwa sifat unsur yaitu fungsi periodik nomor atomnya.

Sistem periodik modern ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur. Unsur dibagi menjadi 4 blok, yakni blok s, p, d, dan f. Akhir dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan utama [blok s dan p] dan golongan transisi [blok d dan f]. Unsur dalam satu golongan memiliki elektron valensi yang sama sedangkan unsur dalam satu periode memiliki banyak kulit yang sama. Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron digolongkan sebagai nonlogam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima elektron digolongkan sebagai metaloid.

Sifat-sifat Periodik

Unsur-unsur patut dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berlainan tersebut berganti dengan kecenderungan tertentu sesuai dengan bergantinya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut yaitu sebagai berikut.

Ukuran Atom

Dalam menentukan ukuran atom pendekatan yang dapat digunakan yaitu memahami kawasan keberadaan elektron dalam suatu orbital atom dan menentukan jaraknya terhadap inti. Kawasan keberadaan elektron tersebut dianggap bulat, sehingga dapat ditentukan jari-jarinya.

Jari – jari atom

Jarak lintasan terluar dari atom terhadap inti atom. Dalam lintasan tersebut ditemukan keberadaan elektron.

Jari-jari kovalen

Jari-jari pada ikatan kovalen yaitu setengah jarak antar 2 inti atom dalam ikatan tunggal kovalen.

Jari-jari non Logam[Jari-jari van der Walls]

Pada atom-atom yang bersentuhan namun tidak berikatan memiliki jarak tanpa-ikatan yang terdekat. Jarak ini disebut dengan jari-jari van der Walls.

Jari-jari Logam

Setengah jarak dua atom Kristal padat unsur logam disebut dengan jari-jari logam. Jari-jari ini mirip dengan jari-jari kovalen.

Jari – jari ion

Ukuran jari-jari ion pada logam hendak berlainan dengan aslinya. Jari-jari ion positif semakin kecil dari jari-jari kovalen dan sebaliknya jari-jari ion negatif semakin besar dari jari-jari kovalen. Ketika suatu atom kehilangan elektron disebut kation dan ketika suatu atom menarik elektron disebut anion.

Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom hendak semakin besar, sehingga hendak terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat semakin besar.

Keteraturan:Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan hendak terjadi pengecilan jari-jari atom. Hal ini terjadi karena banyak valensi terus semakin namun tidak didampingi dengan penambahan kulit.Secara vertikal [golongan], penambahan suatu jari-jari atom pada unsur menemukan keteraturan dari atas ke bawah. Hal ini seiring dengan semakinnya banyak kulit atom dari golongan unsur.

Energi ionisasi [EI]

Ionisasi ketat kaitannya dengan ion, acara ion pada keadaan tertentu yaitu pelepasan dan penarikan elektron, ionisasi dituturkan sebagai pelepasan satu elektron dari suatu atom netral. Sehingga, energi ionisasi dijabarkan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.Dalam ilmu yang mengembang, dikenal beradanya energi ionisasi pertama[I1], energi ionisasi kedua [I2], energi ionisasi ketiga, energi ionisasi keempat, energi ionisasi suksesif [berturut-turut], dst-nya. Angka 1 dan 2 pada energi ionisasi menunjukkan di orbital manakah elektron tersebut telah hilang.Pada tabel periodik unsur dikenal beberapa keteraturan terhadap arah golongan dan periode. Namun, keteraturan ini tidak absolute.

Keteraturan berdasarkan periodeDalam periode, EI suatu unsur ditemukan semakin semakin dari arah kiri dan kanan. Hal ini disebabkna karena beradanya penambahan muatan atom namun dalam banyak kulit yang tetap.

Keteraturan berdasarkan golonganSecara vertikal, penambahan banyak EI ditemukan dari bawah ke atas pada suatu golongan. Hal ini dapat dikaitkan dengan ukuran dari atom suatu unsur dimana semakin kecil ukuran atom berfaedah semakin tidak jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom sehingga gaya tarik inti semakin besar dan untuk memainkan pelepasan elektron tersebut diperlukan energi yang sangat besar. Namun secara garis besar, keteraturan ini tidak pernah absolute.

Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi yaitu sebagai berikut.

  1. Muatan pada inti.
  2. Jarak dari elektron pada inti.

Namun, pada suatu periode terdapat beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut seperti Be dan Mg, serta N dan P.

Hal ini terjadi karena beradanya energi pasangan [coupling energy], yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh.

Afinitas Elektron

Berseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat dituturkan sebagai sejumlah energi yang dibebaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.

Terjadi pula pengecualian pada unsur dengan orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh, seperti pada unsur Be dan Mg, serta N dan P.

Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki kekuatan tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk semakin kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron membutuhkan energi dari luar.

Elektronegatifitas

Elektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari suatu atom.
Keteraturan:

  1. Secara vertikal dalam golongan, keelektronegatifan suatu atom hendak semakin kecil. Hal ini karena kekuatan gaya tarik inti semakin melemah dan cenderung melepaskan elektron.
  2. Secara horizontal, keelektronegatifan semakin ke kanan semakin besar. Hal ini karena semakin banyak elektron pada kulit terluar dan probabilitas untuk menarik elektron lain semakin besar.

Sifat Kelogaman

Sifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam[2] Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin menjadi kurang dalam satu periode dan semakin semakin dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni remeh melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.

Sumber

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britain: Oxford University Press
Heslop, R.B., P.L. Robinson. 1960. Inorganic Chemistry , A Guide to Advanced Study. London: Elsevier Publishing Company
Macmillan. 1957. A Text Book of Inorganic Chemistry. New York: St Martin’s Press
Mackay, K.M., R. Ann Mackay. 1974. Introduction to Modern Inorganic Chemistry 2nd Edition. Kingswood: International Textbook Company Limited
Petrucci, Ralph H – Suminar. 1996. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Rosenberg, Jerome L. – Jasjfi. 1992. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB

Referensi

  1. ^ Tabel periodik
  2. ^ Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. [2010] Inorganic Chemistry, p.263

Lihat Juga

tabel periodik
elektronegativitas
Dmitri Mendeleev


edunitas.com

Page 3

Sistem periodisitas unsur yaitu pengelompokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat, patut sifat atom maupun senyawa nya. Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai bangun-bangun dan dapat berupa atom, ion, serta senyawa.

Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Berikut Ini hendak dibahas periodisitas sifat unsur yang meliputi ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan sifat logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut.

Sejarah

Penggolongan unsur dimulai oleh Dobereiner yang didasarkan pada triad. Akhir Newland menggolongkan unsur berdasarkan hukum oktaf. Kedua acara ini menghubungkan antara massa atom relatif dengan sifat unsur.

Tabel Oktaf Newland

Setelah itu, Mendeleev menggolongkan unsur di dalam sebuah tabel periodik[1]. Tabel periodik tersebut menyebutkan bahwa sifat unsur yaitu fungsi massa atom relatifnya. Akhir Moseley menemukan dan menyusun unsur berdasarkan nomor atom. Lalu muncullah hukum periodik modern yang mencetuskan bahwa sifat unsur yaitu fungsi periodik nomor atomnya.

Sistem periodik modern ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur. Unsur dibagi menjadi 4 blok, yakni blok s, p, d, dan f. Akhir dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan utama [blok s dan p] dan golongan transisi [blok d dan f]. Unsur dalam satu golongan memiliki elektron valensi yang sama sedangkan unsur dalam satu periode memiliki banyak kulit yang sama. Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron digolongkan sebagai nonlogam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima elektron digolongkan sebagai metaloid.

Sifat-sifat Periodik

Unsur-unsur patut dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berlainan tersebut berganti dengan kecenderungan tertentu sesuai dengan bergantinya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut yaitu sebagai berikut.

Ukuran Atom

Dalam menentukan ukuran atom pendekatan yang dapat digunakan yaitu memahami kawasan keberadaan elektron dalam suatu orbital atom dan menentukan jaraknya terhadap inti. Kawasan keberadaan elektron tersebut dianggap bulat, sehingga dapat ditentukan jari-jarinya.

Jari – jari atom

Jarak lintasan terluar dari atom terhadap inti atom. Dalam lintasan tersebut ditemukan keberadaan elektron.

Jari-jari kovalen

Jari-jari pada ikatan kovalen yaitu setengah jarak antar 2 inti atom dalam ikatan tunggal kovalen.

Jari-jari non Logam[Jari-jari van der Walls]

Pada atom-atom yang bersentuhan namun tidak berikatan memiliki jarak tanpa-ikatan yang terdekat. Jarak ini disebut dengan jari-jari van der Walls.

Jari-jari Logam

Setengah jarak dua atom Kristal padat unsur logam disebut dengan jari-jari logam. Jari-jari ini mirip dengan jari-jari kovalen.

Jari – jari ion

Ukuran jari-jari ion pada logam hendak berlainan dengan aslinya. Jari-jari ion positif semakin kecil dari jari-jari kovalen dan sebaliknya jari-jari ion negatif semakin besar dari jari-jari kovalen. Ketika suatu atom kehilangan elektron disebut kation dan ketika suatu atom menarik elektron disebut anion.

Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom hendak semakin besar, sehingga hendak terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat semakin besar.

Keteraturan:Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan hendak terjadi pengecilan jari-jari atom. Hal ini terjadi karena banyak valensi terus semakin namun tidak didampingi dengan penambahan kulit.Secara vertikal [golongan], penambahan suatu jari-jari atom pada unsur menemukan keteraturan dari atas ke bawah. Hal ini seiring dengan semakinnya banyak kulit atom dari golongan unsur.

Energi ionisasi [EI]

Ionisasi ketat kaitannya dengan ion, acara ion pada keadaan tertentu yaitu pelepasan dan penarikan elektron, ionisasi dituturkan sebagai pelepasan satu elektron dari suatu atom netral. Sehingga, energi ionisasi dijabarkan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.Dalam ilmu yang mengembang, dikenal beradanya energi ionisasi pertama[I1], energi ionisasi kedua [I2], energi ionisasi ketiga, energi ionisasi keempat, energi ionisasi suksesif [berturut-turut], dst-nya. Angka 1 dan 2 pada energi ionisasi menunjukkan di orbital manakah elektron tersebut telah hilang.Pada tabel periodik unsur dikenal beberapa keteraturan terhadap arah golongan dan periode. Namun, keteraturan ini tidak absolute.

Keteraturan berdasarkan periodeDalam periode, EI suatu unsur ditemukan semakin semakin dari arah kiri dan kanan. Hal ini disebabkna karena beradanya penambahan muatan atom namun dalam banyak kulit yang tetap.

Keteraturan berdasarkan golonganSecara vertikal, penambahan banyak EI ditemukan dari bawah ke atas pada suatu golongan. Hal ini dapat dikaitkan dengan ukuran dari atom suatu unsur dimana semakin kecil ukuran atom berfaedah semakin tidak jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom sehingga gaya tarik inti semakin besar dan untuk memainkan pelepasan elektron tersebut diperlukan energi yang sangat besar. Namun secara garis besar, keteraturan ini tidak pernah absolute.

Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi yaitu sebagai berikut.

  1. Muatan pada inti.
  2. Jarak dari elektron pada inti.

Namun, pada suatu periode terdapat beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut seperti Be dan Mg, serta N dan P.

Hal ini terjadi karena beradanya energi pasangan [coupling energy], yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh.

Afinitas Elektron

Berseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat dituturkan sebagai sejumlah energi yang dibebaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.

Terjadi pula pengecualian pada unsur dengan orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh, seperti pada unsur Be dan Mg, serta N dan P.

Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki kekuatan tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk semakin kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron membutuhkan energi dari luar.

Elektronegatifitas

Elektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari suatu atom.
Keteraturan:

  1. Secara vertikal dalam golongan, keelektronegatifan suatu atom hendak semakin kecil. Hal ini karena kekuatan gaya tarik inti semakin melemah dan cenderung melepaskan elektron.
  2. Secara horizontal, keelektronegatifan semakin ke kanan semakin besar. Hal ini karena semakin banyak elektron pada kulit terluar dan probabilitas untuk menarik elektron lain semakin besar.

Sifat Kelogaman

Sifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam[2] Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin menjadi kurang dalam satu periode dan semakin semakin dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni remeh melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.

Sumber

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britain: Oxford University Press
Heslop, R.B., P.L. Robinson. 1960. Inorganic Chemistry , A Guide to Advanced Study. London: Elsevier Publishing Company
Macmillan. 1957. A Text Book of Inorganic Chemistry. New York: St Martin’s Press
Mackay, K.M., R. Ann Mackay. 1974. Introduction to Modern Inorganic Chemistry 2nd Edition. Kingswood: International Textbook Company Limited
Petrucci, Ralph H – Suminar. 1996. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Rosenberg, Jerome L. – Jasjfi. 1992. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB

Referensi

  1. ^ Tabel periodik
  2. ^ Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. [2010] Inorganic Chemistry, p.263

Lihat Juga

tabel periodik
elektronegativitas
Dmitri Mendeleev


edunitas.com

Page 4

Sistem periodisitas unsur yaitu pengelompokkan unsur unsur berdasarkan kemiripan sifat, patut sifat atom maupun senyawa nya. Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai bangun-bangun dan dapat berupa atom, ion, serta senyawa.

Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat tersebut ternyata memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Berikut Ini hendak dibahas periodisitas sifat unsur yang meliputi ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan sifat logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut.

Sejarah

Penggolongan unsur dimulai oleh Dobereiner yang didasarkan pada triad. Akhir Newland menggolongkan unsur berdasarkan hukum oktaf. Kedua acara ini menghubungkan antara massa atom relatif dengan sifat unsur.

Tabel Oktaf Newland

Setelah itu, Mendeleev menggolongkan unsur di dalam sebuah tabel periodik[1]. Tabel periodik tersebut menyebutkan bahwa sifat unsur yaitu fungsi massa atom relatifnya. Akhir Moseley menemukan dan menyusun unsur berdasarkan nomor atom. Lalu muncullah hukum periodik modern yang mencetuskan bahwa sifat unsur yaitu fungsi periodik nomor atomnya.

Sistem periodik modern ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari unsur-unsur. Unsur dibagi menjadi 4 blok, yakni blok s, p, d, dan f. Akhir dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan utama [blok s dan p] dan golongan transisi [blok d dan f]. Unsur dalam satu golongan memiliki elektron valensi yang sama sedangkan unsur dalam satu periode memiliki banyak kulit yang sama. Unsur yang memiliki kemampuan untuk melepas elektron digolongkan sebagai logam dan unsur yang memiliki kemampuan untuk menerima elektron digolongkan sebagai nonlogam. Terdapat unsur yang memiliki kemampuan di antara keduanya, yakni memiliki kecenderungan melepaskan atau menerima elektron digolongkan sebagai metaloid.

Sifat-sifat Periodik

Unsur-unsur patut dalam satu golongan maupun satu periode memang memiliki kemiripan. Namun, di antara unsur-unsur tersebut memiliki perbedaan tertentu. Sifat-sifat yang berlainan tersebut berganti dengan kecenderungan tertentu sesuai dengan bergantinya nomor atom. Kecenderungan tersebut berulang dalam golongan dan periode berikutnya sehingga disebut dengan sifat periodik. Sifat-sifat periodik tersebut yaitu sebagai berikut.

Ukuran Atom

Dalam menentukan ukuran atom pendekatan yang dapat digunakan yaitu memahami kawasan keberadaan elektron dalam suatu orbital atom dan menentukan jaraknya terhadap inti. Kawasan keberadaan elektron tersebut dianggap bulat, sehingga dapat ditentukan jari-jarinya.

Jari – jari atom

Jarak lintasan terluar dari atom terhadap inti atom. Dalam lintasan tersebut ditemukan keberadaan elektron.

Jari-jari kovalen

Jari-jari pada ikatan kovalen yaitu setengah jarak antar 2 inti atom dalam ikatan tunggal kovalen.

Jari-jari non Logam[Jari-jari van der Walls]

Pada atom-atom yang bersentuhan namun tidak berikatan memiliki jarak tanpa-ikatan yang terdekat. Jarak ini disebut dengan jari-jari van der Walls.

Jari-jari Logam

Setengah jarak dua atom Kristal padat unsur logam disebut dengan jari-jari logam. Jari-jari ini mirip dengan jari-jari kovalen.

Jari – jari ion

Ukuran jari-jari ion pada logam hendak berlainan dengan aslinya. Jari-jari ion positif semakin kecil dari jari-jari kovalen dan sebaliknya jari-jari ion negatif semakin agung dari jari-jari kovalen. Ketika suatu atom kehilangan elektron disebut kation dan ketika suatu atom menarik elektron disebut anion.

Ketika sebuah atom kehilangan elektronnya, tarikan inti terhadap elektron terluar dari atom hendak semakin agung, sehingga hendak terjadi suatu penciutan terhadap kulit dan menyebabkan jari-jari terlihat mengecil. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah atom mendapatkan sebuah elektron, tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin kecil, sehingga jari-jari atom tersebut terlihat semakin agung.

Keteraturan:Dalam suatu periode, dari kiri ke kanan hendak terjadi pengecilan jari-jari atom. Hal ini terjadi karena banyak valensi terus semakin namun tidak disertai dengan penambahan kulit.Secara vertikal [golongan], penambahan suatu jari-jari atom pada unsur menemukan keteraturan dari atas ke bawah. Hal ini seiring dengan semakinnya banyak kulit atom dari golongan unsur.

Energi ionisasi [EI]

Ionisasi ketat kaitannya dengan ion, kegiatan ion pada keadaan tertentu yaitu pelepasan dan penarikan elektron, ionisasi diceritakan sebagai pelepasan satu elektron dari suatu atom netral. Sehingga, energi ionisasi dijabarkan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.Dalam ilmu yang berkembang, dikenal beradanya energi ionisasi pertama[I1], energi ionisasi kedua [I2], energi ionisasi ketiga, energi ionisasi keempat, energi ionisasi suksesif [berturut-turut], dst-nya. Angka 1 dan 2 pada energi ionisasi menunjukkan di orbital manakah elektron tersebut telah hilang.Pada tabel periodik unsur dikenal beberapa keteraturan terhadap arah golongan dan periode. Namun, keteraturan ini tidak absolute.

Keteraturan berdasarkan periodeDalam periode, EI suatu unsur ditemukan semakin semakin dari arah kiri dan kanan. Hal ini disebabkna karena beradanya penambahan muatan atom namun dalam banyak kulit yang tetap.

Keteraturan berdasarkan golonganSecara vertikal, penambahan banyak EI ditemukan dari bawah ke atas pada suatu golongan. Hal ini dapat dikaitkan dengan ukuran dari atom suatu unsur dimana semakin kecil ukuran atom berfaedah semakin tidak jauh jarak elektron valensi terhadap inti atom sehingga gaya tarik inti semakin agung dan untuk memainkan pelepasan elektron tersebut diperlukan energi yang sangat agung. Namun secara garis agung, keteraturan ini tidak pernah absolute.

Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi yaitu sebagai berikut.

  1. Muatan pada inti.
  2. Jarak dari elektron pada inti.

Namun, pada suatu periode terdapat beberapa unsur yang tidak mengikuti keteraturan tersebut seperti Be dan Mg, serta N dan P.

Ketidakteraturan Energi Ionisasi
Li [520]Be [900]B [800]C [1086]N [1402]O [1314]
Na [496]Mg [738]Al [577]Si [786]P [1012]S [999]

Hal ini terjadi karena beradanya energi pasangan [coupling energy], yakni energi yang dimiliki oleh orbital penuh dan energi tambahan yang dimiliki oleh orbital setengah penuh.

Afinitas Elektron

Berseberangan dengan energi ionisasi, afinitas elektron dapat diceritakan sebagai sejumlah energi yang dibebaskan suatu atom saat atom tersebut menambahkan suatu elektronnya menjadi suatu anionnya.

Terjadi pula pengecualian pada unsur dengan orbital s yang terisi penuh dan p setengah penuh, seperti pada unsur Be dan Mg, serta N dan P.

Ketidakteraturan Afinitas Elektron
Li [-60]Be [+100]B [-27]C [-122]N [+9]O [-141]
Na [-53]Mg [+33]Al [-44]Si [-134]P [+72]S [-200]

Pada orbital unsur yang mengalami pengecualian memiliki kekuatan tarik tambahan terhadap elektronnya sehingga muatan efektif pada elektron yang masuk semakin kecil. Hal ini mengakibatkan untuk menambahkan satu elektron membutuhkan energi dari luar.

Elektronegatifitas

Elektronegatifitas dapat dijabarkan sebagai kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Elektronegatifitas ini dapat dipangaruhi oleh jari-jari atom dan gaya tarik inti terhadap elektron terluar dari suatu atom.
Keteraturan:

  1. Secara vertikal dalam golongan, keelektronegatifan suatu atom hendak semakin kecil. Hal ini karena kekuatan gaya tarik inti semakin melemah dan cenderung melepaskan elektron.
  2. Secara horizontal, keelektronegatifan semakin ke kanan semakin agung. Hal ini karena semakin banyak elektron pada kulit terluar dan kemungkinan untuk menarik elektron lain semakin agung.

Sifat Kelogaman

Sifat kimia dari unsur-unsur logam dianggap dapat muncul dari kemampuan unsur untuk melepas elektron untuk membentuk lautan elektron yang mengikat kation bersama-sama dan membentuk ikatan logam[2] Dalam tabel periodik, sifat kelogaman unsur-unsur semakin menjadi kurang dalam satu periode dan semakin semakin dari atas ke bawah dalam satu golongan. Unsur yang bersifat logam memiliki ciri khas yakni remeh melepaskan elektron sehingga dapat dihubungkan dengan energi ionisasi, yakni sejumlah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu elektron dari atom netralnya.

Sumber

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britain: Oxford University Press
Heslop, R.B., P.L. Robinson. 1960. Inorganic Chemistry , A Guide to Advanced Study. London: Elsevier Publishing Company
Macmillan. 1957. A Text Book of Inorganic Chemistry. New York: St Martin’s Press
Mackay, K.M., R. Ann Mackay. 1974. Introduction to Modern Inorganic Chemistry 2nd Edition. Kingswood: International Textbook Company Limited
Petrucci, Ralph H – Suminar. 1996. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
Rosenberg, Jerome L. – Jasjfi. 1992. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB

Referensi

  1. ^ Tabel periodik
  2. ^ Atkins,P.W., T.L. Overton, J.P. Rourke, M.T. Weller, and F.A. Armstrong. [2010] Inorganic Chemistry, p.263

Lihat Juga

tabel periodik
elektronegativitas
Dmitri Mendeleev


edunitas.com

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề