Bagaimana proses pengembangan produk baru?

Author: Ivana Deva Rukmana

Punya Rencana Membuat Produk Baru? Simak Tips dan 8 Langkah Mengembangkannya!

Compas.co.id – Dalam berbisnis, pasti kita ingin terus meluncurkan produk-produk baru untuk menambah variasi agar pelanggan tidak bosan dengan produk yang itu-itu saja. Namun, dalam prosesnya, mengembangkan sebuah produk baru tentu agak tricky dan membutuhkan usaha yang ekstra.

Meskipun demikian, melakukan pengembangan produk baru bukan berarti mustahil. Agar terasa lebih ringan, yuk praktikkan langkah-langkah pengembangan produk berikut. Tidak terlalu sulit, kok!

Pentingnya Mengembangkan Produk Baru bagi Bisnis Online

Sebelum merambah ke pembahasan mengenai langkah-langkah pengembangan produk baru bagi bisnis, ada baiknya jika kamu mengetahui terlebih dulu apa itu pengembangan produk baru dan mengapa penting untuk dilakukan.

Dilansir dari cerdasco.com, new product development atau pengembangan produk baru adalah sebuah rangkaian tindakan perusahaan yang bertujuan mengembangkan produk baru untuk diperkenalkan pada target pasar mereka. Nah, selain untuk menambah variasi produk, mengembangkan produk baru sangat penting bagi bisnis, sebab:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan yang baru dan memperkuat citra perusahaan sebagai investor. Tujuan tersebut dicapai dengan cara menawarkan produk yang baru dibandingkan dengan produk sebelumnya.
  2. Untuk mempertahankan daya saing dengan produk yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara menawarkan produk yang bisa memberikan berbagai jenis kepuasan atau kegunaan baru.
  3. Untuk memberdayakan penggunaan  sumber produksi dan bahan-bahan yang masih tersisa yang sekiranya masih bisa beralih manfaat.
  4. Untuk mencegah konsumen merasa bosan dengan variasi produk yang sudah ada.

Langkah-Langkah Pengembangan Produk Baru bagi Bisnis Online

Dikutip dari Komerce.id, setidaknya ada 8 langkah yang harus dilewati dalam melakukan pengembangan produk baru sebagai berikut.

1. Merancang Ide Produk Baru

Pada tahap pertama dalam melakukan pengembangan produk baru, pastinya dimulai dengan mengumpulkan ide-ide menarik yang bermunculan. Biasanya ide-ide tersebut berasal dari:

  • Riset,
  • Hasil amati, tiru dan modifikasi [ATM] dari produk milik kompetitor,
  • Hasil survei konsumen,
  • Program brainstorming internal perusahaan, misalnya Crazy Idea Program [CIP], dan
  • Ulasan atau saran dari mitra kerja.

2. Penyaringan Ide Produk Baru

Setelah dikumpulkan, temuan ide-ide produk tadi akan melalui tahap penyaringan. Selain untuk mengerucutkan ide, tujuan dari penyaringan ini adalah untuk:

  • Mengurangi risiko kegagalan produk,
  • Menemukan ide produk yang patut diproses ke langkah selanjutnya, dan
  • Mendapatkan ide produk yang benar-benar memungkinkan untuk dikerjakan.

Proses penyaringan ide tak bisa dilakukan sembarangan. Keputusan pemilihan ide produk harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Proses yang diperlukan dan sumber daya yang dimiliki,
  • Tahapan, cara, dan kemampuan produksi,
  • Tahapan pemasaran yang memadai untuk dilakukan perusahaan,
  • Tahapan proses regulasi— baik itu lingkungan, kebijakan pemerintah, dan lainnya,
  • Perhitungan perkiraan profit dan tingkat ROI, serta
  • Legalitas dan ketersediaan bahan mentah.

3. Pengujian Konsep Produk Baru

Selanjutnya, proses pengembangan produk baru dilanjutkan dengan pengujian konsep. Berikut adalah tahapan pengembangan ide menjadi konsep:

3.1. Tahap Pengembangan Konsep

Pada tahap ini, ide produk dirancang menjadi sebuah konsep produk yang dibuat dalam beberapa opsi alternatif berdasarkan kebutuhan segmen pasar.  

3.2. Menguji Konsep

Kemudian, konsep yang sudah dirancang dengan beberapa opsi tersebut harus melewati tahapan uji coba dengan target pasar skala kecil. Pengujian konsep dapat dilakukan dengan dukungan beberapa media, seperti still image, model 3D, video, dan lain sebagainya. Namun, tak semua jenis produk memerlukan bantuan media-media tersebut dalam demo konsepnya. Ada juga jenis produk yang cukup divisualisasikan menggunakan gambar bahkan kata-kata saja.

Yang terpenting adalah memastikan bahwa apa yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh konsumen. Setelah konsumen memahami konsep perusahaanmu, berikan mereka sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan feedback mengenai ketertarikan dan nilai konsumen terhadap konsep tersebut.

4. Penyusunan Strategi Marketing

Proses pengembangan produk baru yang berikutnya adalah penyusunan strategi marketing. Intinya, proses ini bertujuan untuk mencari cara agar produkmu bisa diterima oleh target pasar. Dalam mengembangkan strategi pemasaran, ada tiga poin penting yang harus dirancang dengan baik, yakni:

  1. Target pasar, rencana proposisi nilai, pangsa pasar, target keuntungan, hingga penjualan beberapa tahun pertama dijelaskan dengan detail.
  2. Strategi bauran pemasaran dan rencana penjualan jangka panjang.
  3. Biaya yang dibutuhkan pemasaran, struktur dan metode penetapan harga dibuat dalam gambaran besar.

5. Melakukan Analisa Bisnis

Setelah perancangan produk selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan analisa bisnis terhadap produk yang ditetapkan. Analisis bisnis bertujuan untuk memastikan apakah faktor tersebut bisa memenuhi tujuan perusahaan atau tidak.

Adapun hal-hal yang dianalisis biasanya terkait dengan tingkat ketertarikan target pasar [konsumen] terhadap produk. Selain itu, juga dilakukan analisis anggaran dan profil produk, serta proyeksi penjualan.

Produk bisa dilanjutkan ke tahap pengembangan jika hasil analisisnya dipastikan sejalan dengan tujuan perusahaan. Saat melihat proyeksi pasar, jangan lupa untuk memperhatikan proses pertumbuhannya dan merencanakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tersebut. Setelah itu, barulah kamu bisa mengintegrasikan produk dengan strategi pemasarannya.

6. Tahap Penyempurnaan Pengembangan Produk Baru

Pada tahap ini, biasanya produk yang terpilih belum dirancang berupa produk yang siap dipasarkan. Dengan kata lain, produknya masih berbentuk konsep, baik itu berupa bentuk visual maupun deskriptif.

6.1. Pengembangan Produk

Setelah berhasil menjalani tahap analisis bisnis, produk yang memenuhi kriteria dan tujuan perusahaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan produk yang sesungguhnya. Tahapan ini tentu menyita banyak sumber daya.

Proses pengembangan produk baru biasanya membutuhkan waktu lama. Bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan tahunan, tergantung dari jenis produk yang sedang dikembangkan. Biasanya, Departemen Riset dan Pengembangan lah yang bertanggung jawab dalam mengembangkan produk versi riil.

6.2. Pengujian Produk

Tak berhenti sampai di situ, produk yang sudah jadi akan melalui serangkaian tes yang berupa semacam uji coba keamanan dan keefektifan produk untuk memastikan bahwa produk sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

Penguji bisa berasal dari karyawan internal perusahaan maupun oleh pihak profesional dari luar perusahaan. Ada juga perusahaan yang meminta tim pemasaran atau staff Departemen Riset dan Pengembangan untuk melibatkan langsung pelanggan aktual dalam proses pengujian produk.Hasil ulasan dari tahap pengujian akan dijadikan catatan untuk mengembangkan produk agar lebih baik lagi.

7. Uji Pemasaran Produk Baru

Dalam proses pengembangan produk baru, produk yang sudah jadi tidak serta-merta bisa langsung dikomersialisasi. Pertama-tama, produk perlu melalui tahap uji pemasaran di pasar aktual atau pasar yang sebenarnya, tetapi masih dalam skala kecil.

Tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan gambaran aktual dari pemasaran produk tersebut. Selain itu, dengan melakukan uji pemasaran dalam skala kecil, perusahaan bisa sekalian menguji program pemasaran dari produk tersebut, mulai dari strategi promosi, media promosi, target pasar, dan lain sebagainya. Dengan begitu perusahaan melakukan investasi secara maksimal.

8. Mulai Komersialisasi

Setelah perusahaan mendapatkan gambaran mengenai potensi kesuksesan produk di pasar, saat itulah baru bisa diputuskan apakah produk tetap akan diluncurkan saat itu juga, menundanya selama beberapa waktu, atau malah membatalkannya secara keseluruhan. 

Jika perusahaan memutuskan untuk meluncurkan produk, maka harus ada rencana komersialisasi yang dipersiapkan matang-matangi. Tahapan komersialisasi mencakup persiapan manufaktur produk skala besar, hingga persiapan pemasaran produk.

Proses pengembangan produk baru yang benar mestinya tidak akan terburu-buru dalam meluncurkan produk baru. Hal ini disebabkan perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti:

  • Waktu peluncuran yang tepat
  • Wilayah peluncuran produk yang tepat
  • Kesanggupan sumber daya yang dimiliki perusahaan

Dengan pertimbangan hal-hal di atas, maka disarankan untuk melakukan peluncuran produk baru secara bertahap. Bila permintaan produk semakin meningkat, barulah wilayah peluncuran produk bisa diperluas. Yang perlu diingat, fokus utama peluncuran produk bukan hanya untuk mendapat keuntungan, melainkan juga harus memikirkan bagaimana perusahaan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan

Setelah mengetahui pentingnya mengembangkan produk baru bagi bisnis online, sekarang kamu jadi lebih terarah dalam merencanakan pengembangan produk baru, bukan?

Namun, jangan lupa bahwa selain memperbanyak variasi produk,  faktor penting lainnya yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan sebuah bisnis adalah strategi marketing yang baik, apalagi jika didukung dengan analisa dan riset pasar yang tepat.

Melalui produk Compas, kamu dapat melakukan riset pasar sesuai kebutuhan dengan akurat dan cepat. Tertarik untuk memulai? Hubungi kami melalui Contact Us atau DM Instagram Compas, ya!

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề