Bagaimana solusinya agar umat Islam kembali menguasai ilmu pengetahuan seperti masa lalu

guys, aku dulu membeli sebuah vitamin b complex impor dari australia dan tidak ada cap majelis pertanyaanku apakah itu halal?​

QuizRifki memiliki 8 buah Pocky dan 1 Buah kado rahasia , Namun Rifki tidak tahu lagi untuk siapa kah dia harus memberikan barang tsb . Jika Rifki tid … ak ingin mubazir , Apa Solusi Terbaik untuk Rifki?hmm Ya gak jadi dah kirimnya -^ ​

Quisss 1. Sebutkan 10 mufradat yang kalian ketahui ! 2. Sebutkan 3 pencemaran menggunakan bahasa Arab dan juga artinya !No Copas GoggleJawab dengan be … nar ​

3- لات��ذى زميلتك : بأن تضايقيها في مكانها ، أو تخبئي بغض أدواتها ، أو تفتحى يحفظتها بدون إذنها : فتشتهرى بالشرقة أوالخيانة . وتعاقبك الأستاذة ، وتبتعد … البنات عن مصاحبتك . واحذرى أيضا أن تصيرى لها خدك ، أوتنظري إليها بعين حادة , أونسيني الظن بها . أوتؤذيها : بأن تنفخي في أذنها ، أوتصوتى فيها ، فكل ذلك يؤذيها . وفي الحديث : «المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده» . 3- لاتؤذى زميلتك : بأن تضايقيها في مكانها ، أو تخبئي بغض أدواتها ، أو تفتحى يحفظتها بدون إذنها : فتشتهرى بالشرقة أوالخيانة . وتعاقبك الأستاذة ، وتبتعد البنات عن مصاحبتك . واحذرى أيضا أن تصيرى لها خدك ، أوتنظري إليها بعين حادة , أونسيني الظن بها . أوتؤذيها : بأن تنفخي في أذنها ، أوتصوتى فيها ، فكل ذلك يؤذيها . وفي الحديث : « المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده » .tolong diartikan.trimakasih yg suda jawab.​

لا ينبغي الطالب يقصد في التدريس أو العلم من أجل كسب بعض المال فهذا عيب . الأفضل نوى بهذا التدريس لله تعالى لوجه الله لا يريد من ذالك التدريس لا جزاء و … لا شكورا ولا مالا ولا جاها ولا تعظيماً إنما يريد فقط لعزة نفسه في الآخرة ، إنما يريد بذالك الرفعة عند الله تعالى في الآخرة لا يقصد شيئا آخر.. لا ينبغي الطالب يقصد في التدريس أو العلم من أجل كسب بعض المال فهذا عيب . الأفضل نوى بهذا التدريس لله تعالى لوجه الله لا يريد من ذالك التدريس لا جزاء ولا شكورا ولا مالا ولا جاها ولا تعظيماً إنما يريد فقط لعزة نفسه في الآخرة ، إنما يريد بذالك الرفعة عند الله تعالى في الآخرة لا يقصد شيئا آخر .. tolong translate dong​

☆ Assalamualaikum ☆♡ Selamat Pagi semua ♡♧ Semoga korang semua Sehat ye ♧♤ Quis Pagi ♤◇ yang menjawab pertanyaanku InsyaAllah dapat pahala ◇Mulai Quis … 1. sebutkan nama nama Malaikat Allah!2.sebutkan nama nama Nabi Allah!3.sebutkan nama Nabi yang mendapat gelar ulul azmi!4.sebutkan 4 nama sahabat Rasulullah!5 sebutkan nama gelar Malaikat Allah!6.Malaikat yang mencabut nyawa makhluk, baik orang mukmin maupun orang kafir yaitu Malaikat?sudah itu saja pertanyaanku Note : aku off selama 2 minggu ☆ Terimakasih yang menjawab pertanyaanku ☆���

nada dalam membaca Alquran itu paling mudah nada apa?​

Apa ghibah itu ? TOLONG BANTU CEPAT....!!!

4- وإذا استعرت منها شيئا : فلا تغيريه ، أو تضيعيه أو توسخيه ، وأرجعيه إليها بسرعة ، واشكريها على إحسانها . وإذا تكلمت معها : فتگلي بلطف وابتسام ، ولا … ترفعي صوتك ، أوتعبس بوجهك . وابتعدي عن النزاع والغضب والحسد ، والكلام القبيح ، وعن الكذب والشتم وال��ميمة ، ولا تخلفى ولو كنت صادقة في كلامك واحذرى أن تنقلي درس إملاء أو إنشاء مثلا من زميلتك ، فإن ذلك ليس من الأمانة ، وإني لاتعرفين الخسارة الكبيرة بسبب شد 4- وإذا استعرت منها شيئا : فلا تغيريه ، أو تضيعيه أو توسخيه ، وأرجعيه إليها بسرعة ، واشكريها على إحسانها . وإذا تكلمت معها : فتگلي بلطف وابتسام ، ولا ترفعي صوتك ، أوتعبس بوجهك . وابتعدي عن النزاع والغضب والحسد ، والكلام القبيح ، وعن الكذب والشتم والنميمة ، ولا تخلفى ولو كنت صادقة في كلامك واحذرى أن تنقلي درس إملاء أو إنشاء مثلا من زميلتك ، فإن ذلك ليس من الأمانة ، وإني لاتعرفين الخسارة الكبيرة بسبب شد​

3- لاتؤذى زميلتك : بأن تضايقيها في مكانها ، أو تخبئي بغض أدواتها ، أو تفتحى يحفظتها بدون إذنها : فتشتهرى بالشرقة أوالخيانة . وتعاقبك الأستاذة ، وتبتعد … البنات عن مصاحبتك . واحذرى أيضا أن تصيرى لها خدك ، أوتنظري إليها بعين حادة أونسيني الظن بها . أوتؤذيها : بأن تنفخي في أذنها ، أوتصوتى فيها ، فكل ذلك يؤذيها . وفي الحديث : «المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده . 3- لاتؤذى زميلتك : بأن تضايقيها في مكانها ، أو تخبئي بغض أدواتها ، أو تفتحى يحفظتها بدون إذنها : فتشتهرى بالشرقة أوالخيانة . وتعاقبك الأستاذة ، وتبتعد البنات عن مصاحبتك . واحذرى أيضا أن تصيرى لها خدك ، أوتنظري إليها بعين حادة أونسيني الظن بها . أوتؤذيها : بأن تنفخي في أذنها ، أوتصوتى فيها ، فكل ذلك يؤذيها . وفي الحديث : « المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده .​

KRISIS terbesar yang dialami umat Islam saat ini adalah hilangnya kepercayaan diri terhadap keunggulan syariat Islam. Peradaban yang pernah dipuncaki oleh generasi orang-orang shaleh terdahulu dianggap oleh sebagian manusia sebagai sejarah masa lalu. Sedang sejarah bagi mereka hanyalah sebagai sepenggal kehidupan masa silam yang pernah terjadi.

Kejayaan peradaban Islam itu tak lebih sebagai nostalgia indah yang menjadi dongeng turun temurun. Seolah ia tak punya hubungan dengan kehidupan sekarang. Orang itu mengaku beriman dan berqur’an tapi sekaligus masih ragu dengan al-Kitab yang menjadi panduan hidupnya tersebut. Apalagi jika syariat Islam dikaitkan dengan zaman yang disebut canggih dan modern ini.

Tak heran akibatnya mudah ditebak, syariat Islam menjadi asing di tengah masyarakat Muslim. Sebagian mereka menjadi silau dengan segala budaya dan ilmu pengetahuan yang datang dari Barat dan di luar Islam. Parahnya lagi ada yang sampai membenci agama hanya untuk mempertahankan apa yang menjadi kebanggaan dirinya. Menganggap Islam sebagai ajaran kolot dan selanjutnya Barat menjadi kiblat utama mereka sekarang.

Bagi seorang Muslim keadaan tersebut tak boleh dibiarkan bersemayam dalam pikiran apalagi hatinya. Untuk itu ia harus move on dan beranjak dari krisis tersebut setidaknya dengan tiga solusi berikut ini:

Pertama: Membangun ilmu yang mapan

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala [Swt] :

اقرأ باسم ربك الذي خلق ، خلق الإنسان من علق ، اقرأ وربك الأكرم ، الذي علم بالقلم ، علم الإنسان ما لم يعلم

“Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar [manusia] dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” [QS. Al-Alaq [96]: 1].

Ayat yang turun pertama kali ini menjadi pondasi dasar bagi orang beriman. Membaca merupakan syarat utama memperoleh ilmu. Untuk memahami dan melaksanakan syariat Islam dibutuhkan ilmu yang benar dan memadai. Sebab tak sedikit manusia yang niatnya berbuat baik tapi terjerumus ke dalam kesalahan bahkan kesesatan.

Dengan ilmu, adab seorang Muslim juga bisa terjaga. Ia makin mengenal siapa dirinya dan mengetahui hak dan kewajibannya. Mulai dari peran sebagai seorang hamba di hadapan Tuhan Pencipta dan menjadi khalifah yang bertugas mengurus kemasalahatan di muka bumi. Disebutkan, fungsi ilmu selain membenarkan amalan dan menguatkan keimanan, ilmu juga bisa menaikkan derajat orang tersebut di hadapan Allah.

Senada, Majid Irsan al-Kilani dalam Falsafah at-Tarbiyah al-Islamiyah, menjelaskan kedudukan manusia yang berilmu dalam kehidupannya. Menurut al-Kilani setidaknya orang berilmu memandang dengan lima pola interaksi. Hubungan manusia dengan al-Khaliq adalah ikatan penghambaan, hubungan dengan alam sekitar sebagai ikatan pemberdayaan [at-taskhir], dengan manusia lainnya adalah hubungan berbuat baik [adil dan ihsan], dengan kehidupan adalah ikatan ujian, dan dengan kehidupan akhirat adalah ikatan tanggung jawab [al-mas`uliyah] dan balasan [al-jaza`].

Kedua: Membangun iman yang mendalam

Bagi orang beriman, apapun itu pastinya tak cukup jika tak dibarengi dengan keimanan kepada Allah. Mengilmui syariat Islam secara rinci bahkan menghafal dalil-dalil yang ada hanya menjadi sia-sia jika tak didasari dengan pondasi iman atau hidayah.

Godaan syahwat dan kepuasaan sesaat di dunia hanya bisa terlewati dengan bekal iman di dada. Sebagaimana jalan terjal menuju surga juga hanya bisa didaki dengan stok iman yang cukup. Memahami syariat Islam dengan baik dan rinci menjadi tidak bermakna tanpa adanya iman. Iman adalah bekal untuk menggapai keridhaan dan pengakuan Allah serta jaminan keselamatan. Dengan iman, kehadiran manusia di dunia menjadi sesuatu yang bermakna. Yaitu menyembah kepada Allah dan menjadi wakil-Nya dalam mengurus kehidupan dunia.

Tanpa iman, kebahagiaan yang diakui manusia berubah menjadi semu dan palsu. Materi yang dipunyai dan seluruh kenikmatan dunia nyaris menjadi hampa sekiranya orang tersebut abai mengurus imannya. Sebab memburu kesenangan dunia tanpa berbekal keimanan hanya mengantar seseorang kepada frustasi dan kecewa berkepanjangan. Lihatlah, orang-orang kaya yang miskin iman. Meski hidup glamour, namun mereka adalah kumpulan orang gelisah yang tak mampu menikmati harta kekayaannya sedikitpun.

Ketiga: Membangun ukhuwah yang kokoh

Longgarnya ukhuwah [persaudaraan] di tengah umat Islam menyuburkan krisis yang menimpa saat ini. Hal ini menjadi peluang besar bagi musuh-musuh Islam untuk memberaikan rajutan ukhuwah yang terjalin, mendinginkan dekapan ukhuwah, dan menjadikan cinta sesama saudara Muslim berubah tawar dan hampa. Inilah fenomena umat Islam saat ini. Sebagian mereka masih sibuk bertikai sesama Muslim sedang di luar sana musuh-musuh Islam bertepuk riuh dengan pemandangan tersebut.

Berjama’ah adalah pola hidup yang menjadi kebutuhan setiap makhluk hidup. Ia bersifat fitrah dan berjalan secara sunnatullah. Dengan pemahaman demikian maka tak pantas seorang manusia berlaku sombong kepada lainnya. Semuanya adalah lemah dan tak berdaya di hadapan Allah. Semuanya hanya bisa kuat ketika mengikatkan diri dalam satu simpul ukhwat berbalut keimanan kepada Allah.

Allah berfirman:

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” [QS. Ali Imran [3]: 103]

Ada banyak cara dalam menautkan hati sesama orang beriman. Salah satunya adalah dengan menjauhi buruk sangka, iri hati, dendam, dan benci kepada saudara Muslim. “Jangan kalian saling mendengki dan membelakangi karena permusuhan dalam hati. Tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” Demikian pesan Nabi dalam riwayat Imam al-Bukhari.

Terakhir, apapun kondisi kaum muslimin belakangan ini, bukanlah alasan yang tepat untuk berpangku tangan apalagi sekedar mengeluh dan berputus asa. Setidaknya inilah tiga solusi mendasar yang bisa menjadi penawar daripada dahaga umat Islam menyongosng kebangkitan kembali peradaban Islam tersebut. Saatnya bekerja dan bermujahadah serta saling mengingatkan dalam bingkai ukhuwah Islamiyah.*/Mustabsyirah Syammar, pegiat komunitas penulis Malika  

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar

#bercerai-berai #peradaban #Ukhuwah

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề