Bagaimana yang dimaksud dengan orang yang baik dan cerdas dalam pandangan agama?

Ahmad Baiquni

Siapakah orang yang dimaksud Rasulullah?

Dream - Dalam kehidupan saat ini terdapat pandangan yang melihat kecerdasan seseorang dari indikator bendawi. Contohnya, nilai rapor yang tinggi, menempuh pendidikan di universitas mentereng, dan lain sebagainya.

Cara pandang ini tidak sepenuhnya salah. Sebab, indikator-indikator tersebut merupakan cara mudah untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang.

Amalan Harus Dihindari dalam Surat Al Maun

Namun demikian, patut kiranya kecerdasan dikaitkan tidak hanya dengan urusan duniawi. Urusan akhirat juga bisa menjadi indikator kecerdasan.

Hal ini seperti tertuang dalam Surat An Nisa ayat 78 yang artinya sebagai berikut.

" Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh."

Ilustrasi [Foto: Shutterstock.com]

Foto: Andhika A/detikcom

Jakarta - Rasulullah SAW bersabda:

"Orang yang cerdas adalah yang menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang dungu adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah berbagai angan-angan."


[Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, nomor 2459]


[erd/erd]

Pertanyaan:

Jelaskan karakteristik orang yang cerdas dalam pandanga  Rasulullah SAW!

Jawaban:

 يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

            Artinya: “Ya Rasulullah, orang mukmin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya”. Kemudian ia bertanya lagi, “Mukmin manakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas“.[HR. Ibnu Majah]

            Dari hadits diatas, dapat disimpulkan, bahwa karakteristik orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah SAW adalah orang Mukmin yang paling banyak mengingat mati serta paling baik persiapannya guna menghadapi kehidupan selanjutnya setelah mati.

            Maksud dari karakteristik ini ialah, bahwasanya Rasulullah sangat menganggap dunia ini hanyalah tempat yang hina, sementara, serta hanyalah sebagai batu loncatan kita sebelum mencapai akhirat. Orang yang cerdas bagi Rasulullah SAW bukanlah orang yang hanya mengejar dunia serta mencintai dunia secara berlebihan, melainkan orang yang mampu menjadikan segala yang ada di dunia ini sebagai penyumbang perbekalan dia di akhirat kelak.

            Semoga bermanfaat😊

Jelaskan karakteristik orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah saw ! Berikut ini penjelasan dan kunci jawaban yang benar.

Cerdas berarti akal dan perilakunya baik dan sempurna. Nah, karena hal ini menurut Rasulullah saw, berarti berkaitan dengan sebuah hadis / sunnah.

Dalam sebuah hadis yaitu Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. [HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan]. Sumber: Sunan At-Tirmidzi, Hadist: 2383, Kitab: Sifat qiamat, penggugah hati dan wara’.

Dari penjelasan di atas, berarti orang cerdas itu memiliki pandangan yang jauh ke depan / kehidupan setelah mati / akhirat / hari pembalasan.

Jelaskan karakteristik orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah saw !

Jawab:

Menurut rasulullah saw orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengintstropeksi diri dan suka beramal saleh untuk kehidupan setelah mati. Maka karakateristik orang cerdas tersebut adalah:

  • Mengumpulkan bekal amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal kehidupan setelah kematian [akhirat], sebab dunia tempat menanam amal sedangkan akhirat tempat memetik hasil.
  • Selalu berfikir jauh ke depan pada kehidupan akhirat.
  • Selalu mengintrospeksi dan kemudian memperbaiki diri agar menjadi insan yang lebih baik lagi.
  • Memanfaatkan waktu di dunia sebaik mungkin sebagai persiapan di hari pembalasan.

Bergitulah jawabannya teman-teman. Pada intinya orang cerdas menurut Rasul, berarti berdasarkan hadis.

Nah, hadis tersebut menerangkan bahwa orang cerdas adalah orang yang mampu menginstrospeksi dan beramal untuk kehidupan ke depan.

Artinya orang yang cerdas, itu karakternya selalu memperbaikir diri, mencari pahala sbeanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat.

Berikut ini hadis yang dimaksud:

Kunci Jawaban

Jelaskan karakteristik orang yang cerdas dalam pandangan Rasulullah saw

Berikut kunci jawaban yang benar: 📘📕📗👩‍🏫

Catatan: jawaban di atas kalau ingin sama persis dengan kunci jawaban guru.

Kebijakan masing-masing guru pembimbing 👩‍🏫

Video yang berhubungan

Menjadi cerdas adalah salah satu harapan orangtua kepada anaknya. Sejak kecil, anak didoakan agar saat besar nanti menjadi orang yang cerdas.

Menurut asumsi banyak orang secara umum, cerdas berarti orang pintar secara akademis, mendapat nilai baik, dan bijak dalam mengambil keputusan. Memang tak ada yang salah dengan arti cerdas menurut pendapat umum, hanya saja menurut Islam cerdas memiliki arti luas, tak hanya masalah dunia tetapi juga menyangkut akhirat.

Dalam surah Az Zumar ayat 42, Allah SWT berfirman yang artinya,

Baca Lainnya :

“Allah memegang jiwa [orang] ketika matinya dan [memegang] jiwa [orang] yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa [orang] yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.” [QS. Az Zumar : 42]

Dalam ayat tersebut berisi tentang kematian, lantas apa kaitannya dengan pembahasan cerdas di awal tadi?

Seperti yang sudah disampaikan, bahwa cerdas dalam Islam ada kaitannya dengan akhirat, yakni kematian. Islam mencirikan orang yang cerdas adalah orang yang tak hanya mengingat dunia, tetapi orang yang lebih sering mengingat kematian. Sebab orang berakal tahu bahwa ada yang harus dipersiapkan untuk kematian bil saatnya tiba.

Dikisahkan dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ “[HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy : 419].

Jadi, seberapa pun kepintaran seseorang, punya IPK tinggi, menyandang berbagai gelar, dan ahli dan ilmu tertentu, semua akan sia-sia jika tidak mempersiapkan kehidupan di akhirat. Sebab itu hanya akan menjadi sejarah seseorang hidup di dunia. [Enggal]

Ilustrasi orang plaing cerdas menurut Rasulullah SAW. Foto: Unsplash.com/masjidmpd

Cara pandang terhadap kecerdasan seseorang berbeda-beda. Seperti selalu mendapatkan nilai tertinggi, memiliki ilmu pengetahuan yang luas, bekerja di perusahaan ternama, atau memiliki penghasilan yang fantastis. Tak ada yang salah, makanya ada banyak definisi yang dapat mengartikan maksud dari kata cerdas tersebut.

Namun, dari contoh tersebut kecerdasan sangat berkaitan dengan urusan dunia. Bagaimana jika kamu dengan bijak mengartikannya juga urusan akhirat.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 78 yang artinya:

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...."

Dari kaca mata manusia, kecerdasan selalu berurusan dengan dunia. Berbeda dengan cara pandang Rasulullah SAW yang menyebutkan kalau orang yang memiliki kecerdasan adalah mereka yang selalu mengingat kematian. Seperti yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar RA,

"Manusia yang paling utama adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Manusia yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang berakal."

Kenapa pula mereka yang selalu mengingat kematian termasuk orang yang cerdas? Sebab, mereka akan selalu memperbanyak amalan baik dan ibadah yang nanti akan mengantarkan mereka ke surga. Selain itu, mereka juga tidak hanya terpaku pada duniawi yang bersifat sementara.

Bahkan, salah seorang sahabat Rasulullah SAW pun pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling cerdas?"

Rasulullah SAW menjawab, "Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian, itulah orang yang paling cerdas." [HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsami]

Sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang sempurna, sudah seharusnya untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberi. Caranya, tak pernah lalai dalam mempersiapkan bekal terbaik di akhirat kelak.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 77 yang artinya:

"...Janganlah kamu melupakan bahagianmu dari [kenikmatan] duniawi dan berbuat baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu...."

Sebagai manusia pula, jangan pernah menyianyiakan kehidupan dengan mengutamakan duniawi saja, tetapi juga perihal akhirat. Tanam benih amal baik sebanyak-banyaknya, berikan pupuk kebaikan. Semoga kita semua mampu menjadi manusia cerdas di mata Rasulullah SAW. Aamin.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề