KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri [no.400] beradu kecepatan dengan pelari lainnya saat babak semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu [26/8/2018].
KOMPAS.com - Kebugaran jasmani adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Kebugaran jasmani menjadi modal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam buku Bukar dan Sehat [2017] terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik agar bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien.
Tingkat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisikya dalam melakukan tugas sehari-hari.
Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.
Baca juga: Postur Lari yang Baik
Suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmani dan mendapatkan informasi tentang seseorang atau kelompok disebut tes.
Adapun, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia [TKJI] telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu alat yang digunakan adalah stopwatch. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu dalam tes kebugaran jasmani adalah stopwatch.
TKJI tersebut disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Berikut adalah uraian cara melakukan tes pengukuran kebugaran jasmani.
1. Lari cepat 50 meter
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur lari seseorang. Lari dengan jarak 50 meter diterapkan bagi peserta usia 13-15 tahun. Sementara untuk usia 16-19 tahun jaraknya adalah 60 meter.
sebutkan nama atlet senam akrobatik indonesia
posisi tangan pada saat kepala mengangkut untuk mengambil nafas adalah
tuliskan sikap awal melakukan latihan lari zigzag!
Posisi mendarat yang baik dalam lompat kang kang di atas peti lompat adalah... *
Sebutkan 2 contoh gerak non lokomotor benten
jelaskan 4 tahapan dalam melakukan lemparan kedalam
karbohidrat juga dinamakan padi merupakan sumber
Teknik negosiasi dengan cara mengorbankan poin-poin yang kurang begitu penting, tetapi tetap mempertahankan bagian yang esensial adalah teknik.....a. …
Gerak dan keterampilan aktivitas permainan sepak bola dapat dikelompokkan menjadi 3 [tiga bagian], di bawah ini yang bukan termasuk gerak dan ketrampi …
Dalam permainan sepak bola ada 2 tim yakni tim A dan tim B tim. A mendapat tendangan bebas ke arah lawan. dari ilustrasi berikut tim A sedang melakuka …
1. Pengukuran Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitnes. Dalam total titnes terdapat beberapa komponen yaitu : [1] anatomical fitness, [2] physiological fitness, dan [c] psychological Fitness [Morehouse dan Miller].
a. Anatomical fitness : adalah normalnya pertumbuhan dan pengembangan fisik anak berdasarkan faktor hereditas.
b. Physiological fitness : adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologisnya terhadap keadaan lingkungan, tugas fisik, kerja otak, secara efisien, tak mengalami kelelahan yang berlebihan.
c. Psychological fitness : adalah keadaan emosi yang stabil untuk mengatasi beberapa masaIah lingkungannya.
Dengan demikian, definisi kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dirjen Olahraga dan Pemuda, [1971]
Unsur-unsur Kebugaran Jasmani
Mengacu kepada definisi tersebut di atas maka kebugaran jasmani mempunyai enam unsur utama, yaitu : [1] strength, [2] power, [3] speed, [4] flexibility, [5] agility [6] endurance. Ke-enam komponen tersebut, ada tiga unsur inti, yakni strength, endurance dan cardiorespiratoris.
Fungsi Tes Kesegaran Jasmani
ü Mengukur/mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
ü Menentukan status kondisi fisik siswa.
ü Sebagai bahan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
ü Sebagai bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran penjaskes.
2. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia [TKJI] Siswa SD Usia 10-12 th.
Ada 5 [lima] Jenis Tes, yaitu : [1] Lari cepat 40 meter. [2] Gantung siku tekuk. [3] Baring duduk 30 detik. [4] Loncat tegak, dan [5] Lari 600 meter. Petunjuk pelaksanaan dari setiap butir tes adalah sebagai berikut :
2.1. TES LARI CEPAT 40 METER
Tujuan : Untuk mengukur kecepatan Iari seseorang. Alat/fasilitas : [a] lintasan Iurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 30 mete, [b] peluit, [c] stopwatch, dan [d] bendera start dan tiang pancang.
Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba "ya" subyek lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 40 meter. Pada saat subyek menyentuh / melewati garis finish stopwatch dihentikan.
Catatan: Kesempatan lari diulang bilamana :
ü Pelari mencuri start.
ü Pelari terganggu oleh pelari lainnya.
ü Skor skor hasiI tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.
2.2. Tes Gantung Siku Tekuk
Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu.
Alat/fasilitas : [a] lantai yang rata clan bersih, [b] palang tunggal, tingginya diatur sehingga subyek dapat bergantung, [c] stopwatch, [d] formuIir pencatat hasil, dan [e] serbuk kapur [bedak bayi] atau magnesium karbonat.
Petugas Tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.
Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta. Sikap permulaan: Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu.Pegangan telapak tangan menghadap kebelakang.
Gerakan:
Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.
Pencatatan Hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satuan waktu detik. Catatan: Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka o [nol].
2.3. Tes Baring Duduk 30 Detik
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan Fasilitas; [a] lantai.lapangan rumput yang rata dan bersih, [b] stopwatch, [c] alat tulis, [d] alas/tikar /matras. Petugas Tes: [a] pengamat waktu, [b] penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.
Pelaksanaan:
Sikap permulaan.
Berbaring telentang dilantai atau dirumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 900, kedua tangan jari-jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala. Petugas/peserta lain membantu memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.
Gerakan :
1. Gerakan aba-abak “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan.
2. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat [selama 30 detik].
Catatan :
ü Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi
ü Kedua siku tidak sampai menyentuh paha
ü Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.
Pencatatan Hasil
1. Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik.
2. Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka o [nol].
2.4. Tes Loncat Tegak [Vertical Jump]
Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan tenaga eksplosif. Alat dan Fasilitas : [a] Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang [lihat Gambar 7]. Jarak antara lantai dengan angka 0 [nol] pada skala yaitu 150 cm. [b] Serbuk Kapur [bedak bayi] [c] Alat Penghapus dan, [d] Nomor dada.
Petugas Tes :
Pengamat dan pencatat hasil
Pelaksanaan :
Sikap Permulaan
a. Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta dioles dengan bedak bayi
b. Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di samping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggal bekas raihan jarinya [lihat gambar 7].
Gerakan :
c. Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang [lihat gambar 8]. Kemudian meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. [lihat gambar 9].
d. Ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut.
Pencatat Hasil:
ü Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
ü Ketiga selisih raihan dicatat.
2.5. Tes Lari Jarak 600 Meter
Tujuan : untuk mengukur daya tahan jantung peredaran darah dan pernafasan. Alat dan Fasilitas: [a] lintasan lari dengan tanah yang rata, aman sejauh 600 meter, [b] stopwatch, [c] bendera start, [d] peluit, [e] tiang pancang, dan [f] alat tulis.
Petugas Tes:
ü Petugas keberangkatan
ü Pengukur waktu
ü Pencatat hasil
ü Pembantu umum
Pelaksanaan :
Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start.
Gerakan :
ü Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari [lihat gambar 10].
ü Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finisj, menempuh jarak 600 meter.
Catatan :
a. Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start.
b. Lari diulang bilamana ada pelari yang tidak melewati garis finish.
Pencatatan Hasil.
ü Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish [lihat gambar 11]
ü Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
ü Contoh penulisan hasil waktu berlari 3 menit 12 detik ditulis 3’12”.
3. PETUNJUK PENILAIAN
Petunjuk penilaian kebugaran jasmani [TKJI] untuk usia 10 – 12 tahun dinilai dengan menggunakan tabel nilai dengan mengacu kepada norma yang sudah ditetapkan.
Tabel 3.1
NILAI TES KEBUGARAN JASMANI INDONESIA [TKJI]
UNTUK USIA 10 – 12 TAHUN PUTERA.
Lari 40 m | Gantung Siku Tekuk | Baring Duduk 30 detik | Loncat Tegak | Lari 600 meter | Nilai |
S.d. – 6.3” 6.4” – 6.9” 7.0” – 7.7” 7.8” – 8.8” 8.9” – dst | 51” ke atas 31” – 50” 15” – 30” 05” – 14” 04” dst | 23 ke atas 18 – 19 12 – 17 04 – 11 0 – 03 | 46 ke atas 38 – 45 31 – 37 24 – 30 23 dst | S.d. – 2’09” 2’20” – 2’30” 2’31” – 2’45” 2’46” – 3’44” 3’45” – dst | 5 4 3 2 1 |
Tabel 3.2
NILAI TES KEBUGARAN JASMANI INDONESIA [TKJI]
UNTUK USIA 10 – 12 TAHUN PUTERI.
Lari 40 m | Gantung Siku Tekuk | Baring Duduk 30 detik | Loncat Tegak | Lari 600 meter | Nilai |
S.d. – 6.7” 6.8” – 7.5” 7.5” – 8.3” 8.4” – 9.6” 9.7” – dst | 40” ke atas 20” – 39” 08” – 19” 02” – 07” 0”- 0.1” | 20 ke atas 14 – 19 07 – 13 02 – 06 0 – 01 | 42 ke atas 34 – 41 28 – 33 21 – 27 20 dst | S.d. – 2’32” 2’33” – 2’54” 2’55” – 3’28” 3’29” – 4’22” 4’23” – dst | 5 4 3 2 1 |
Tabel 3.3
NORMA TES KEBUGARAN JASMANI INDONESIA [TKJI]
UNTUK USIA 10 – 12 TAHUN Pa/Pi
Nomor | Jumlah Nilai | Klasifikasi |
A B C D E | 22 – 25 18 – 21 14 – 17 10 – 13 05 – 09 | Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali |
Diadaftasikan : Tes Kebugaran Jasmani Indonesia [TKJI]
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani
Jakarta 2003
Contoh Penggunaan
Tabel Nilai dan Norma Kebugaran Jasmani
FORMULIR TKJI | ||||
Nama Peserta : ……………… | Jenis Kelamin : [ Lk / Pr ] | |||
Umur : …………. Tahun | Nama Sekolah : SDN………… | |||
Tanggal Tes :---------------------- | Tempat Tes : -------------------- | |||
No | Jenis Tes | Hasil | Nilai | Keterangan |
1 | Lari 40m | 6.2 detik | 5 | |
2 | Gantung siku tekuk angkat tubuh | 4.7 detik | 4 | |
3 | Baring duduk 30 detik | 20 kali | 4 | |
4 | Loncat tegak: Tinggi raihan: 215 cm Loncatan I : 253 cm Loncatan II : 255 cm Loncatan III : 247 cm | Selisih raihan 255-215=40 40 cm | 4 | |
5 | Lari 600 meter | 2’07” | 5 | |
6 | Jumlah Nilai | 22 | ||
7 | Klasifikasi | BAIK SEKALI |