Batuan sedimen yang pengangkutannya dilakukan oleh air danau disebut batuan sedimen

Batuan sedimen dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu

1. Menurut Tenaga Pengendapannya

2. Menurut Tempat Pengendapannya

3. Menurut Cara Pengendapannya

1. Menurut Tenaga Pengendapannya

  • Batuan Sedimen Akuatis, berasal dari pengendapan oleh air sungai, danau, hujan, air terjun.
  • Batuan Sedimen Aeolis, berasal dari pengendapan angin.
  • Batuan Sedimen Glasial, berasal dari pengendapan es/gletser.

2. Menurut Tempat Pengendapannya

  • Batuan Sedimen Teristis, batuan sedimen yang diendapkan di daratan.
  • Batuan Sedimen Marine, batuan sedimen yang diendapkan di laut.
  • Batuan Sedimen Limnis, batuan sedimen yang diendapkan di danau.
  • Batuan Sedimen Fluvial, batuan sedimen yang diendapkan di sungai.
  • Batuan Sedimen Glacial, batuan sedimen yang diendapkan di tempat terdapatnya es/saju.

3. Menurut Cara Pengendapannya

  • Batuan Sedimen Mekanik, diendapkan  secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contoh: batupasir.
Batuan sedimen klastik

  • Batuan Sedimen Kimiawi, diendapkan secara kimiawi dan merubah susunan kimia batuan. Contoh: batu kapur.
Batuan sedimen kimia
  • batuan Sedimen Organik, diendapkan melalui kegiatan organisme laut. Contoh: batu karang.
Terumbu karang di laut

Baca juga: 

Mekanisme angin lembah dan angin gunug

Faktor infiltrasi air permukaan


Sumber:

BSE Geografi X

Gambar:

artikel-kependidikan.blogspot.com

aquafirst.blogspot.com 

batukapurmurah.blogspot.com 

Mau dapat trik menjawab soal di UN dan SBMPTN?

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen.[1]

Perlapisan batuan sedimen di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.

Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak bumi.[2]

Studi tentang urutan strata batuan sedimen adalah sumber utama untuk pengetahuan ilmiah tentang sejarah bumi, termasuk Paleogeografi, paleoklimatologi dan sejarah kehidupan. Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan asal batuan sedimen disebut sedimentologi. Sedimentologi adalah bagian dari baik geologi maupun geografi fisik dan tumpang tindih sebagian dengan disiplin lain dalam ilmu bumi, seperti pedologi, geomorfologi, geokimia dan geologi struktur.

Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong [traction], terbawa secara melompat-lompat [saltation], terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut [solution].

Batuan Sedimen di Mars, hasil investigasi NASA menggunakan Curiosity Mars Rover

Batugamping, jenis umum batuan sedimen

Berdasarkan proses yang bertanggung jawab untuk pembentukan mereka, batuan sedimen dapat dibagi menjadi empat kelompok: batuan sedimen klastik, batuan sedimen biokimia [atau biogenik], batuan sedimen kimia dan kategori keempat untuk "kategori lainnya" adalah untuk batuan sedimen yang dibentuk oleh dampak vulkanisme, dan proses-proses minor lainnya.

Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut menggunakan fluida yang bergerak [sebagai bed load, suspended load, atau sebagai sedimen aliran gravitasi] dan terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan sedimen klastik sebagian besar terdiri dari kuarsa, feldspar, fragmen batuan [litik], mineral lempung, dan mika; banyak mineral lainnya dapat hadir sebagai mineral aksesoris dan mungkin penting secara lokal.

Sedimen klastik, dan akhirnya menjadi batuan sedimen klastik, dibagi sesuai dengan ukuran partikel yang dominan [diameter]. Kebanyakan ahli geologi menggunakan skala ukuran butir Udden-Wentworth dan membagi sedimen terkonsolidasi menjadi tiga fraksi: kerikil [diameter> 2 mm ], pasir [diameter 1/16 hingga 2 mm ], dan lumpur [lempung berdiameter

Bài mới nhất

Chủ Đề