Beberapa sifat unsur sebagai berikut sifat unsur transisi periode keempat ditunjukkan oleh

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah dan berperan sangat penting bagi kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu unsur kimia itu adalah unsur transisi [logam transisi] yang sering ditemui. Sebagai contoh, besi yang digunakan di perangkat elektronik, nikel untuk membuat aliansi pada logam, seng sebagai bahan cat putih, tembaga untuk alat-alat elektronik maupun perhiasan dan masih banyak lagi.

Unsur transisi atau logam transisi merupakan kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 atau yang lebih dikenal golongan IB sampai VIII pada sistem lama. Logam transisi juga didefinisikan sebagai sebuah unsur yang memiliki subkulit yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan subkulit yang tidak terisi penuh.

Posisi unsur-unsur transisi ini ada di bagian tengah tabel periodik. Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur-unsur pada periode 4 yaitu skandium [Sc], Titanium [Ti], vanadium [V], krom [Cr], mangan [Mn], besi [Fe], kobalt [Co], Nikel [Ni], tembaga [Cu], dan seng [Zn].

Sifat-sifat unsur transisi

  • Bersifat logam dan paramagnetic.
  • Membentuk senyawa berwarna.
  • Memiliki beberapa bilangan oksidasi.
  • Membentuk ion kompleks.
  • Dapat bertindak sebagai katalis.

Sifat Logam; logam memiliki warna yang mengkilap, bersifat lunak, serta penghantar panas dan listrik yang baik. Semua golongan transisi merupakan logam dengan titik leleh dan titik didih kerapatan lebih tinggi dibanding golongan 1A dan IIA. Hal ini karena unsur transisi membagi elektronnya pada sub kulit d dan s sehingga ikatannya makin kuat.

[Baca juga: Penentuan Periode dan Golongan Suatu Unsur]

Bilangan oksidasi; logam transisi memiliki bilangan oksidasi +2, +3, atau +4. Berbeda dengan golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2.

Sifat kemagnetan; merupakan sifat yang dimiliki oleh seluruh atom dan molekul dimana atom, molekul, dan ion dapat ditarik oleh medan magnet atau yang biasa disebut paramagnetic. Sedangkan molekul, atom, atau ion yang tidak dapat ditarik oleh medan magnet disebut diamagnetic.

Ion berwarna; warna-warna ion pada golongan transisi disebabkan oleh tingkat energo elektron yang hampir sama. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tempat yang lebih tinggi dengan mengabsorbsi sinar tampak.

Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh akan menyerap energi cahaya sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Contohnya adalah Ti4+ tidak berwarna, Ti2+ berwarna ungu, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain sebagainya.

Home / Kimia / Soal IPA

Beberapa sifat unsur sebagai berikut.

  3]    Dapat membentuk senyawa kompleks.

Sifat unsur transisi periode keempat ditunjukkan pada nomor ….

Sifat unsur transisi periode keempat ditunjukkan pada nomor;

  1]    Titik didih tinggi [karena dalam bentuk logam]
  3]    Dapat membentuk senyawa kompleks.

  5]    Paramagnetik

------------#------------


Jangan lupa komentar & sarannya
Email:

Newer Posts Older Posts

FacebookTwitterTelegramWhatsApp

Unsur-unsur transisi periode keempat meliputi:

  • Skandium [Sc]
  • Titanium [Ti]
  • Vanadium [V]
  • Cromium [Cr]
  • Mangan [Mg]
  • Besi [Fe]
  • Kobalt [Co]
  • Nikel [Ni]
  • Tembaga [Cu]
  • Seng [Zn]

Unsur-unsur transisi ini semuanya adalah logam sehingga sering disebut logam transisi. Atom-atom dalam unsur logam transisi terikat satu sama lain oleh ikatan logam. Ikatan logam ini bersifat kuat karena melibatkan elektron-elektron di subkulit 4s dan sebagian elektron di subkulit 3d.

1. Sifat Logam

Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam. Harga energi ionisasi yang relatif rendah [kecuali Zn yang agak tinggi] mempermudah pembentukan ion positif.

Demikian juga, harga titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi [kecuali seng yang membentuk titik didih dan titik leleh relatif rendah].

2. Sifat Magnet

Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic [sedikit ditarik ke dalam medan magnet].

Makin banyak elektron yang tidak berpasangan maka makin kuat pula sifat magnetnya.

3. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna

Senyawa unsur transisi [kecuali Skandium dan Seng] memberikan bermacam warna, baik padatan maupun larutannya.

4. Memiliki Beberapa Tingkat Oksidasi

Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.

5. Banyak di antaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks

Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat masuknya ligan.

Contohnya ion besi [III] membentuk ion kompleks [Fe[CN]6].

6. Beberapa di antaranya Dapat Digunakan sebagai Katalisator

Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya adalah kemampuan untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh. Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja apabila terdapat ion Cu2.

Ini adalah bagian dari seri artikel yang mungkin kamu butuhkan untuk menyusun sebuah makalah:

FacebookTwitterTelegramWhatsApp

tirto.id - Dalam kimia terdapat unsur golongan transisi periode 4 dalam Sistem Periodik Unsur [SPU]. Letak unsur tersebut berada pada blok d. Unsur golongan transisi semuanya berbentuk logam, sehingga disebut pula golongan logam transisi periode 4.

Mengutip modul Kimia Kelas XII [Kemdikbud 2020], unsur transisi adalah unsur - unsur dan konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit d dan subkulit f. Apabila unsur transisi memiliki elektron terakhir pada subkulit d maka dikelompokkan sebagai unsur transisi luar. Sebaliknya, jika unsur transisi tersebut elektron terakhirnya ada di subkulit f maka masuk dalam kelompok unsur transisi dalam.

Kelimpahan dan manfaat

Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada subkulit nd n-1s. Ada 10 jenis logam yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di alam dan manfaatnya yaitu:

1. Scandium [Sc]. Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain.

Manfaat unsur ini utamanya ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium - skandium dipakai pada industri aeroangkasa dan peralatan sukan.

2. Titanium [Ti]. Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi sebagai ilmenit dan ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan tanah liat. Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.

Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan titanium cenderung stabil.

3. Vanadium [V]. Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit. Frevonadium [logam campuran dengan besi] dihasilkan dari reduksi V2O5

dengan campuran silikon [Si] dan besi [Fe].

Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.

4. Kromium [Cr]. Unsur ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3

dengan logam aluminium.

Krom sering digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat, hinga membentuk banyak aloi [logam campuran] yang bermanfaat.

5. Mangan [Mn]. Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit. Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon.

Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu digunakan pula untuk mengeraskan baja.

6. Besi [Fe]. Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun berada dalam wujud bijih besi, seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur [tungku].

Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca.

7. Nikel [Ni]. Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat.

Nikel sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel juga untuk aliase seperti pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom

8. Tembaga [Cu]. Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan malasit. Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui tahapan pengapungan, pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis.

Tembaga kerap digunakan sebagai kabel jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian memakai bahan dari campuran tembaga.

9. Seng [Zn]. Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende, senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan logam seng dilakukan dengan memanggang seng sulfida [ZnS]

lalu oksida seng direduksi dengan karbon pijar.

Seng digunakan dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat.

10. Kobalt [Co]. Kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal sebagai smaltit, kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika hujan hidroksida hujan, akan timbul [NaOCl].

Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan menyampurnya dengan besi, nikel dan logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa dimanfaatkan dalam peralatan berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.

Sifat

Unsur transisi periode memiliki beberapa sifat fisika yang melekat padanya. Dalam modul Kimia dari Kemdikbud [2020] berikut jabarannya:

1. Bersifat logam

Semua unsur transisi periode 4 adalah logam dengan elektron-elektron berpasangan, kecuali pada logam seng. Keadaan ini membuat kisi kristal logam dalam unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi kristal logam golongan utama. Logam-logam transisi bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dari logam pada golongan utama.

2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi

Keunggulan ini disebabkan ikatan antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi periode 4, hanya seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu keadaan pada seng yang orbital d-nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom sen tidak bisa membentuk ikatan kovalen.

3. Memiliki sifat magnetik

Dalam unsur transisi periode 4, logam-logamnya bersifat magnetik. Sifat magnetik ini dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik.

4. Jari-jari atom lebih besar dan tidak teratur dari kiri ke kanan.

Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-menolak sehingga memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan lebih menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih besar

5. Ion berwarna

Hampir samanya tingkat energi elektron pada unsur transisi, memicu munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron akan bergerak pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak.

Sementara jika dilihat dari sisi kimia, sifat unsur transisi periode 4 yaitu:

1. Memiliki harga potensial di elektroda negatif, kecuali pada Cu.

2. Semua unsur transisi bida membentuk ion kompleks. Ion kompleks adalah struktur yang menunjukkan kation logam dikelilingi dua atau lebih anion atau molekul netrak yang dinamakan ligan.

Baca juga: Rangkuman Sifat Kimia Unsur Periode 3, Proses Pembuatan & Manfaat

Baca juga artikel terkait KIMIA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
[tirto.id - ica/ylk]


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề