Berapa kali bayi minum susu setelah MPASI?

Pemberian makan merupakan keharusan demi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang optimal serta kualitas hidup seorang anak, khususnya anak batita [bawah tiga tahun]. Pemberian makan ini tidak hanya urusan kualitas dan kuantitas, tetapi merupakan kegiatan interaktif antara anak dan pemberi makan. Dalam kegiatan interaktif ini, banyak aspek yang sering kali dilupakan atau tidak terpikirkan, misalnya pembinaan suasana dan lingkungan, sikap responsive terhadap bahasa tubuh anak [tanda lapar/kenyang], pengaturan jadwal makan, dan lain-lain.

Tidak ada aturan yang pasti atau mutlak dan tidak mutlak mengenai apa yang harus diminum si Kecil setelah makan MPASI, tetapi disarankan untuk meminum air putih. Mengapa demikian?

Pemilihan air putih setelah makan MPASI diberikan sejak awal MPASI dapat melatih anak untu kn=menyukai minum air putih saat dewasa. Air putih tidak mengandung tambahan ekstra kalori guna mencegah rasa kenyang atau kegemukan. Konsumsi air putih juga mencegah konstipasi dan membuat tinja menjadi lebih lunak.

Jika ASI atau susu formula [Sufor] terlalu sering diberikan sesaat setelah jam makan utama [jeda kurang dari 2 jam], si Kecil menjadi lebih kenyang akan meningkatkan kemungkinan Gerakan Tutup Mulut pada si Kecil.

Kemudian karena kalsium yang terkandung di dalam ASI ini dapat menghambat penyerapan zat besi jika diberikan bersamaan atau sesaat setelah makanan utama.

Maka dari itu inilah pentingnya AyBun menerapkan feeding rules untuk meningkatkan keberhasilan MPASI si Kecil!

Pemberian susu tambahan pada anak di atas usia 6 bulan

Untuk menjawab kecemasan para Bunda mengenai takaran susu tambahan atau susu formula untuk anak di atas 6 tahun, berikut aturan yang harus dipahami:

1. Bayi sampai usia 6 bulan hanya mengonsumsi ASI eksklusif

Setelah usia 6 bulan, kita bisa memberi makanan pendamping ASI [MPASI] dan ASI, tanpa perlu tambahan susu formula. Perlu diingat, jika berat badan bayi tidak naik setelah 6 bulan, penyebabnya bukan karena konsumsi MPASI dan ASI.

Menurut penelitian, saat bayi berusia 6 bulan, ASI ibu akan berkurang sepertiganya. Pada usia anak satu tahun, ASI ibu berkurang sebanyak 50 persen.


2. Bayi sampai usia 6 bulan hanya mengonsumsi ASI dengan susu formula

Pemberian susu formula tergantung dari produksi ASI ibu. Kalau Bunda bisa menghasilkan ASI sekitar 500 ml per hari, bayi bisa diberikan ASI dengan MPASI.

Tetapi, jika ASI sangat sedikit [misalnya sekitar 200 ml] dan ibu tetap ingin memberi ASI, maka bisa berikan ASI dengan MPASI dan susu formula. Susu formula ini bisa melengkapi kebutuhan 500 ml susu bayi di atas usia 6 bulan.

3. Bayi sampai usia 6 bulan hanya mengonsumsi susu formula

Sebagian bayi mengalami kondisi medis tertentu yang membuatnya tidak bisa diberikan ASI. Pada bayi di bawah 6 bulan dengan kondisi ini, bisa diberikan susu formula namun tidak boleh sembarangan.

Sedangkan saat bayi sudah berusia 6 bulan ke atas, susu formula tetap bisa dilanjutkan dengan catatan menyesuaikan kebutuhan nutrisinya. Namun, perlu diingat bahwa kita tentunya ingin bayi itu makan, bukan menyusu saja.

Jadi, dengan bertambahnya jumlah MPASI, konsumsi susu formula harus dikurangi. Pemberiannya sekitar 500-600 ml per hari.

Simak juga efek samping pemberian susu formula di halaman selanjutnya. Klik NEXT ya!

Anak Usia 7-12 Bulan Ketahui lebih jauh perkembangan anak 7-12 bulan. Cek Yuk

Jakarta -

Air susu ibu [ASI] menjadi sumber nutrisi paling sempurna bagi bayi. Bahkan, American Academy of Pediatrics [AAP] merekomendasikan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya.

Mengutip dari Mom, penelitian menunjukkan bahwa bayi berusia 1-6 bulan yang disusui secara eksklusif pada umumnya mengonsumsi rata-rata 750 mililiter [ml] ASI per hari, Bunda. Namun, ini hanya pedoman ya, bayi yang berbeda, mungkin akan memiliki kebutuhan ASI yang berbeda pula.

Saat bayi memasuki usia 6 bulan, maka kebutuhan nutrisi yang harus dicukupi pun semakin banyak. Sehingga, si kecil mesti mendapat nutrisi tambahan, yakni dari makanan pendamping ASI [MPASI].


Tanda bayi siap diberi MPASI

Ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa bayi siap diberikan MPASI. Mengutip Very Well Family, tanda-tanda tersebut, yakni:

  • Bayi bisa mengangkat kepala tanpa bantuan dan bisa duduk di kursi.
  • Tertarik dengan makanan orang dewasa dan mencoba meniru cara makannya.
  • Bayi bisa mengambil sesuatu dan membawanya ke mulut mereka.
  • Kehilangan mekanisme dorong lidah yang membuat makanan keluar dari mulutnya. Mereka bisa memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya.
  • Bayi mulai mengunyah

Menurut konsultan laktasi, Melissa Kotlen Menyusui dan ASI masih sangat penting saat anak beralih ke MPASI. Bahkan, para ahli merekomendasikan untuk melanjutkan ASI saat bayi diberikan MPASI, setidaknya selama tahun pertama kehidupannya.

"Menambah makanan bayi secara perlahan dimaksudkan untuk melengkapi ASI, bukan pengganti ASI," kata Kotlen.

Kegiatan menyusui sebaiknya terus berlanjut hingga si kecil setidaknya mencapai usia 12 bulan. Setelah usia 12 bulan, Bunda dan si kecil bisa memilih. Jika anak masih menginginkannya, Bunda masih bisa memberikan ASI.

"Kebanyakan bayi masih akan menyusu enam kali atau lebih dalam periode 24 jam bahkan setelah mereka mulai makan makanan padat," kata konsultan laktasi, Jan Barger, dikutip dari Baby Center.

Berapa porsi ASI untuk bayi yang mulai MPASI?

Menurut Barger, sebenarnya tidak ada jumlah pasti ASI atau susu formula yang dibutuhkan bayi selama 24 jam sejak ia mulai mendapat MPASI, Bunda.

"Itu tergantung pada usia, berat badan, dan jumlah makanan padat yang dia makan. Mungkin ada hari-hari ketika bayi tampak tidak ingin makan terlalu banyak tetapi akan banyak menyusu, dan hari-hari lain ketika ia ingin makan sepanjang hari dan tidak tertarik untuk menyusu," tuturnya.

Mengutip dari Parents, berikut porsi ASI atau susu formula yang harus tetap bayi dapatkan selama mendapat MPASI berdasarkan usia:

  • Bayi usia 4-6 bulan

Sebelum usia 6 bulan, bayi belum bisa diberi MPASI. Namun jika dengan kondisi tertentu atau bayi yang hampir berusia 6 bulan sudah diberi MPASI, maka ia membutuhkan sekitar 118-236,5 mililiter [ml] setiap empat atau lima jam dalam sehari.

"Yang penting adalah memperhatikan isyarat bayi Anda dan menyusui setiap kali dia menunjukkan keinginan," tutur Jan Barger.

  • Bayi usia 6-8 bulan

Pada usia ini, bayi membutuhkan susu sekitar 946-1.064 ml dalam periode 24 jam, Bunda. Jika bayi tampak memiliki nafsu makan yang tidak terpuaskan atau tampaknya tidak cukup makan, Bunda bisa mencoba untuk menghubungi dokter anak untuk diperiksa.

  • Bayi usia 8-12 bulan

Bayi dalam usia ini akan mulai makan lebih banyak makanan. Meski begitu, si kecil tetap membutuhkan 118-177 ml susu dalam satu waktu ya, Bunda. Ditambah lagi, si kecil mungkin akan kembali menyusu sekitar 177-236 ml sebelum tidur malam.

"Saat bayi Anda tumbuh dewasa, semakin banyak makanan padat yang dia makan, semakin sedikit ASI yang dia minum," ujar Barger.

Selain menentukan dari usia dan berat badan, Bunda juga bisa menghitung kebutuhan porsi ASI dan susu formula si kecil dengan melacak perkembangannya. Mengutip dari Mom, ada dua hal penting yang menjadi tolak ukur.

Pertama berdasarkan bagan perkembangan anak yang menjadi pedoman dari dokter. Kedua, jumlah popok kotor si kecil yang dipakai dalam sehari. Dengan melacak grafik perkembangan bayi serta jumlah popok yang dipakai, akan memberitahu Bunda apakah bayi sudah mendapatkan nutrisi yang tepat atau belum, Bunda.

Popok yang basah dan kotor menunjukkan bahwa nutrisi bayi sedang bergerak melalui sistemnya, Bunda. Rata-rata, bayi akan memakai lima hingga enam popok per hari. Namun bila kurang, Bunda perlu memperhatikannya karena ini merupakan indikasi bahwa si kecil mungkin tidak mendapatkan ASI atau susu formula yang cukup.

Frekuensi pemberian ASI

Sementara untuk frekuensi pemberian ASI, Bunda bisa menyusui di pagi hari, sebelum tidur siang, setelah memberikan camilan atau makan, dan sebelum tidur. Bunda juga bisa menyusui si kecil untuk kenyamanannya jika mereka merasa takut, kesal, atau terluka.

Saat waktu ngemil dan makan, berikan makanan padat lebih dahulu, setelah itu susui. Ini mendorong anak untuk makan makanan padat.

"Jika Anda menyusui lebih dahulu, si kecil mungkin akan kenyang dengan ASI dan kurang tertarik untuk makan MPASI yang Anda tawarkan," ujar perawat bersertifikat, Donna Murray.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Bunda.

Bunda, simak juga ikan pengganti salmon yanb baik untuk MPASI si Kecil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

[AFN/jue]

Berapa kali bayi menyusu setelah MPASI?

Dengan begitu, Mums tetap perlu memperhatikan kembali kebutuhan ASI si Kecil selama ia mengonsumsi MPASI. - 24 hingga 36 ons ASI atau 5 hingga 8 kali sesi menyusu dalam sehari. - 1 hingga 4 sendok makan sereal sekali atau 2 kali dalam sehari. - 1 hingga 4 sendok makan buah dan sayuran sekali atau 2 kali dalam sehari.

Apakah habis makan MPASI boleh langsung minum sufor?

Bagi anak yang sudah mendapat MPASI, asupan nutrisi yang terkandung pada makanan padat jauh lebih baik ketimbang nutrisi yang ada pada susu formula. Oleh karena itu, pemberian susu formula untuk bayi yang sudah mendapat MPASI sebaiknya dibatasi.

Kenapa bayi setelah MPASI jarang minum susu?

Kemungkinan perutnya sudah kenyang, sehingga keinginan untuk minum ASI jadi berkurang nih. Melansir dari The Bump, Jeanne Cygnus, IBCLC, RLC, seorang konsultan laktasi mengatakan bahwa sebenarnya hal yang normal bagi bayi untuk minum lebih sedikit ASI jika mereka makan sejumlah besar makanan padat.

Berapa jam anak boleh minum susu setelah makan?

Karena itu, disarankan minum susu dua jam sebelum atau sesudah makan. Selain untuk menghindari efek kekenyangan, hal ini juga dilakukan agar kandungan kalsium dalam susu bisa terserap dengan sempurna.

Bài mới nhất

Chủ Đề