Berapa lama demam batuk pilek pada anak

Anda dianjurkan untuk izin tidak masuk atau cuti kerja dan istirahat di rumah ketika terserang flu atau pilek. Selain karena rentan menular ke orang lain, berbagai gejala flu dan pilek bisa sangat menyebalkan dan mengganggu aktivitas harian Anda. Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk istirahat agar Anda bisa kembali beraktivitas? Berikut penjelasannya.

Anda mungkin menyangka bahwa Anda baru-baru saja kena flu dan pilek karena baru merasakan gejala flu dan pilek sekarang, seperti hidung mampet dan berair, demam, dan sakit kepala.

Padahal, penularan virus penyebab flu bahkan sudah bisa terjadi sebelum gejalanya muncul. Ya, Anda sudah bisa menularkan flu bahkan sejak Anda belum sakit flu.

Dilansir dari laman Health, menurut Margarita Rohr, MD, spesialis penyakit dalam di NYU Langone Health, penularan flu setidaknya berlangsung selama 5 sampai 7 hari setelah gejala flu dimulai.

Penularan ini bisa berlangsung lebih lama pada anak-anak dan orang-oran yang daya tahan tubuhnya lemah, hingga lebih dari tujuh hari.

Penularan flu dimulai sejak Anda mulai merasakan demam.

Meskipun belum ada gejala pilek, partikel udara yang mengandung virus flu sudah bisa menular ke orang lain saat Anda batuk, bersin, atau berbicara.

Pasalnya, cipratan air liur udara yang mengandung virus dapat menyebar sejauh empat meter dari jangkauan.

Ini sebabnya, flu adalah penyakit yang paling mudah menyebar dan menular kepada orang lain.

Lantas, berapa lama saya harus istirahat di rumah sebelum bisa beraktivitas lagi setelah terkena flu?

Meski kesannya sepele, flu dan pilek tidak boleh disepelekan. Penyakit ini sangat mudah menular kepada orang lain, terlebih bila orang-orang di sekitar Anda sistem imunnya sedang menurun.

Centers for Disease Control and Prevention [CDC] menyarankan agar Anda tetap istirahat dari sejak pertama kali merasakan gejalanya sampai 24 jam setelah demam hilang, tanpa mengonsumsi obat penurun demam apapun.

Namun apabila demam Anda berangsur turun setelah minum obat penurun demam, seperti ibuprofen atau paracetamol, tetapi demamnya kembali muncul setelah obat habis, sebenarnya Anda belum sembuh benar.

Artinya, Anda masih bisa menularkan penyakit pada orang lain.

Seberapa cepat Anda pulih dari pilek atau flu tergantung pada sistem kekebalan tubuh masing-masing orang.

Sebagian orang yang terkena flu setidaknya menghabiskan waktu sekitar 7 sampai 10 hari sampai sakitnya sembuh.

Gejala flu mungkin saja hanya berlangsung beberapa hari, namun biasanya sisa-sisa penyakitnya bertahan lebih dari dua minggu.

Semakin parah gejalanya, semakin lama Anda harus istirahat di rumah

Para ahli umumnya setuju bahwa sebaiknya orang yang terkena flu lebih lama menghabiskan waktu di rumah selama memiliki gejala yang parah, seperti batuk berdahak, muntah, diare, demam, atau kelelahan.

Pasalnya, gejala-gejala ini akan sangat mungkin untuk menular kepada orang lain. Segera konsultasikan pada dokter bila gejala flu Anda tak kunjung sembuh.

Sebab, ini ditakutkan adanya kemungkinan infeksi sekunder atau komplikasi tertentu pada sistem pernapasan Anda, contohnya penumonia atau penyakit pernapasan lainnya.

Bila Anda terkena flu yang sangat mengganggu, istirahatlah di rumah setidaknya sampai demam Anda mereda.

Selain mencegah penularan, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan Anda.

Pilihlah makanan yang baik dikonsumsi saat flu, seperti sup hangat, pisang, atau madu untuk mempercepat proses penyembuhan.

Jangan lupa untuk istirahat dengan cukup agar Anda bisa kembali sehat dan beraktivitas seperti biasanya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

ilustrasi ibu sedang membersihkan BAB bayi

KOMPAS.com— Flu ringan dengan gejala batuk dan pilek merupakan penyakit langganan bayi hingga usia balita. 

Studi menunjukkan, rata-rata bayi mengalami 12 infeksi per tahun selama dua tahun pertama kehidupan, dan sebagian besar menyerang saluran pernapasan atas.

"Kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar infeksi ini adalah virus dan dapat diatasi dengan intervensi sederhana: parasetamol atau ibuprofen untuk demam, dan obat balsam untuk melegakan hidung tersumbat dan batuk iritasi," kata Dr Natalie Epton, seorang dokter spesialis anak.

Infeksi virus ini berlangsung selama rata-rata tujuh hingga 10 hari. Tetapi tidak jarang peradangan pasca-virus menyebabkan batuk berkepanjangan sampai virus yang sebenarnya hilang [hingga enam hingga delapan minggu dalam beberapa kasus].

Baca juga: 9 Mitos Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir dan Faktanya

Kadang-kadang, virus dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh untuk sementara waktu, dan bayi dapat terkena virus kedua segera setelah yang pertama.

Ini sangat umum dialami bayi di tahun pertama mereka, terutama jika mereka sering berada di penitipan anak atau memiliki kakak yang yang sudah mengalami batuk dan pilek terlebih dahulu.

Menurut Epton, bayi yang bolak-balik sakit memang mencemaskan, tapi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

"Lanjutkan untuk mengelola gejalanya seperti yang biasa dilakukan saat sakit yang pertama," katanya.

Bawa anak ke dokter jika mengalami demam tinggi atau terus-menerus [lebih dari 38 derajat C selama lebih dari tiga hari, atau lebih dari 39 derajat C]; anak terlihat sering mengantuk, mudah marah, atau lesu; atau pun kurang minum untuk menghasilkan setidaknya empat hingga lima popok basah per hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

KOMPAS.com – Penyakit common cold atau baktuk pilek biasa adalah penyakit infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak.

Penyakit ini bahkan biasanya bisa menyerang anak sampai 3 sampai 10 kali dalam setahun, tergantung kondisi dan daya tahan tubuh.

Beberapa virus yang bisa menyebabkan batuk pilek, antara lain yakni:

  • Rhinoviruses
  • Coronavviruses
  • Respiratory syncytial virus
  • Parainfluenzaviruses
  • Adenoviruses
  • Nonpolioenteroviruses
  • Influenzaviruses
  • Reoviruses

Walaupun bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit common cold kiranya tetap perlu diwaspadai jika terlalu sering terjadi dan dalam waktu lama, terutama jika disebabkan olek infeksi Respiratory syncytial virus.

Pasalnya, virus tersebut diketahui bisa juga menyebabkan penyakit berbahaya, seperti:

  • Pneumonia
  • Bronchiolitis
  • Croup

Baca juga: Cara Memilih Obat Batuk yang Tepat

Virus penyebab common cold bisa menyebar dengan mudah melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

Selain itu, kontak dengan penderita common cold juga dapat membuat anak menderita penyakit tersebut jika mengusap hidung, mulut atau mata yang membuat virus masuk ke tubuh.

Jika dalam kondisi daya tahan tubuh lemah, anak-anak pun kemudian bisa mengalami sejumlah gejala common cold sebagai berikut:

  • Batuk
  • Demam, biasanya di baah 39 derajat Celsius
  • Nyeri telan atau nyeri tenggorokan
  • Hidung tersumbat, hidung berair. Lendir pada anak pilek akibat common cold biasanya jernih di awal kemudian berubah menjadi kenal dan kekuningan
  • Nyeri otot dan nyeri sendi
  • Nyeri kepala
  • Pembesaran kelenjar getah bening [bawah rahang] bagian depan
  • Mata merah
  • Nafsu makan turun

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyimpan Obat Sirup

Anjuran bagi orangtua saat anak batuk pilek

dr. Rendi Aji Prihaningtyas dalam bukunya Deteksi dan Cepat Obati 30+ Penyakit yang Sering Menyerang Anak [2014], memberikan sejumlah anjuran yang bisa dipahami dan dilakukan oleh para orangtua jika anak mereka menderita common cold atau batuk pilek biasa.

Berikut ini yang mesti diperhatikan agar sakit anak tak semakin parah:

  1. Jika anak demam dengan suhu sekitar 38 derajat Celsius, maka berikan Paracetamol anak. Jika 3 hari demam tidak membaik atau demam tinggi, segera bawa anak ke dokter
  2. Istiahat yang cukup dan makan teratur
  3. Asupan cairan yang cukup, beri minum air hangat
  4. Mengurangi gejala common cold bisa juga dengan cara tradisional, seperti konsumsi jeruk nipis dan madu untuk membantu menguragi keluan saat batuk dan nyeri tenggorokan
  5. Jika terdapat lendir pada hidung, sebaiknya dibersihkan dengan lap basah yang sebelumnya sudah dipelintir seperti bentuk sumbu. Hal ini untuk meringankan gejala hidung tersumbat atau ketidaknyamanan yang dirasakan oleh anak
  6. Jangan asal langsung memberikan obat batuk pilek yang dijual di pasaran, apalagi antibiotik tanpa petunjuk dokter karena dapat menyebabkan resisistensi antibiotik
  7. Jika ditemukan tanda bahaya pada anak, segera bawa ke dokter
  8. Ajari anak untuk mencegah penyebaran virus dengan beri contoh kepada mereka, misalnya menutup mulut dengan tisu atau kain saat batuk atau bersin dan rajin mencuci tangan dengan sabun setelahnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề