Berapa lama ganti oli persneling mobil

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi oli transmisi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pemilik mobil matik, penggantian pelumas pada mobil harus dilakukan secara rutin. Tidak hanya mesin, tapi juga oli transmisi otomatis.

Umumnya, pihak bengkel akan menyarankan penggantian oli transmisi matik setiap interval 15.000 kilometer. Selanjutnya, untuk menguras oli ini secara menyeluruh dilakukan tiap 50.000 kilometer.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, mengatakan bahwa saat ini penggantian oli transmisi tidak bisa lagi sepenuhnya menggunakan patokan interval jarak tempuh tersebut.

Menurut Hermas, menyoroti kondisi lalu lintas di sebagian daerah yang padat dan kerap timbul kemacetan menjadi penyebab patokan jarak tempuh untuk mengganti oli transmisi matik sudah tidak relevan lagi.

Baca juga: Bamsoet Sebut Sirkuit Mandalika Mau Dipakai untuk Formula 1

“Misal, untuk menempuh jarak 10 km biasanya ditempuh dalam waktu 20-30 menit, tapi pada kenyataannya saat ini bisa sejam atau lebih. Kalau hitungan normal waktu kerja, dalam 1 jam itu mobil bisa menempuh lebih dari 10 km," ujar Hermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Lihat Foto

Otomania/Setyo Adi

Ilustrasi proses mengganti oli transmisi otomatis

Oleh sebab itu, Hermas menyarankan bagi pemilik mobil yang kerap menghadapi kemacetan lalu lintas, agar tidak sepenuhnya menggunakan tolok ukur jarak tempuh saat akan mengganti oli transmisi matik.

"Yang biasanya ganti oli matik 15.000 km, dengan kondisi kemacetan dan waktu kerja komponen yang lebih lama sebaiknya dipercepat menjadi 7.000 km atau 8.000 km," katanya melanjutkan.

Baca juga: Catat, Ini Syarat Bikin SIM Baru di Indonesia

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kemungkinan penurunan performa transmisi matik dan menghindari kuras oli secara menyeluruh. Jika rutin melakukan ganti oli transmisi matik, maka tidak perlu sering menguras pelumas tersebut.

Lihat Foto

KOMPAS.com/STANLY RAVEL

Transmisi CVT Rocky

Sebab, oli yang berada di dalam transmisi selalu diperbarui dan punya performa pelumasan yang baik. Kuras dilakukan jika kondisi oli transmisi sudah tak lagi bisa melumasi dengan baik.

Hermas menyebutkan, gejala penurunan performa pada transmisi matik dirasakan ketika ada keterlambatan proses perpindahan gigi. Bisa juga muncul suara dengung pada sistem transmisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Oli transmisi selama ini hanya identik dengan mobil dengan transmisi otomatis. Walau memakai transmisi manual, sebenarnya masih banyak mobil yang menggunakan oli transmisi untuk mempermudah kinerja gigi transmisinya. 

Bagi kamu yang memiliki mobil dengan transmisi manual, jangan sampai abai dengan siklus penggantian oli transmisi. Jadi, tak cuma oli mesin saja yang diperhatikan tapi juga pelumasan untuk gigi transmisinya. 

Sebagai informasi, kerja girboks di transmisi manual mengalami gesekan yang sifatnya berbeda atau berlawanan arah gerak. Nah, oli transmisi cairannya lebih encer supaya mereduksi gesekan, juga memiliki aditif penahan suhu panas. 

Jadi, fungsi oli transmisi adalah menjaga suhu komponen gigi di dalam girboks tetap dingin. Pada saat sedang berkendara, transmisi manual atau otomatis akan menghasilkan panas. 

Oli inilah yang bertugas menjaga suhu komponen di dalam transmisi tetap baik. Jadi fungsinya hampir sama seperti oli pada mesin mobil. 

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk ganti oli transmisi manual?

Periode Ganti Oli Transmisi, Waktunya Sangat Lama Sampai Terlupakan

Banyak pemilik mobil transmisi manual kurang memperhatikan kualitas oli dari transmisi. Oli pada transmisi manual juga wajib diganti secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menjaga komponen gigi di dalam transmisi tetap terjaga dengan baik. 

Tidak seperti mobil matic, oli transmisi pada mobil manual sangat jarang diganti. Jika harus diganti, biasanya setelah menempuh jarak hingga puluhan ribu kilometer. Penggantian oli transmisi pada mobil manual bila mengacu pada buku pemilik kendaraan, bisa mencapai 40.000 kilometer.

Biasanya, mobil manual direkomendasikan untuk mengganti oli transmisi setiap kelipatan 20.000 km sampai dengan 40.000 km. oli transmisi manual memang perlu diganti secara berkala. Hal ini karena juga menyangkut kinerja kendaraan yang bergantung pada pelumasan. 

Semakin kecil gesekan pada sistem transmisi, akan membuat kerja mesin semakin halus. Tentu saja ini juga akan membuat usia pakai komponen pada sistem transmisi menjadi lebih lama.

Estimasi Harga dan Volume Oli Transmisi yang Digunakan Mobil Manual

Harga oli transmisi manual ini bervariasi tergantung merek dan spesifikasi yang diminta tiap mobil. Kisaran harganya antara Rp50 ribu bahkan ada juga yang sampai Rp200 ribuan per liter. 

Volume oli yang perlu dibeli juga tidak sebanyak oli mesin, karena oli transmisi biasanya hanya membutuhkan 1 liter hingga 1,2 liter oli saja. Saat ganti oli transmisi juga perlu mempersiapkan budget tambahan untuk biaya jasa di bengkel yang pastinya berbeda-beda.

Ganti oli transmisi ini begitu penting karena membuat performa mesin mobil kembali optimal. Tarikannya menjadi enteng dan mesin terasa halus. Hal ini terjadi karena zat aditif pada oli transmisi manual mampu memperbaharui kinerja transmisi seperti baru lagi.

Ciri Oli Transmisi Mobil Manual Waktunya Harus Diganti

Transmisi Manual Susah Pindah Gigi

Salah satu tanda yang mengharuskan kita untuk mengganti oli transmisi mobil manual adalah susah atau keras saat pindah gigi. Biasanya saat memasukkan gigi, tuas persneling agak keras dan sulit masuk ke gigi yang diarahkan.

Gejala tersebut sebenarnya menandakan adanya dua kemungkinan masalah di seputar transmisi. Pertama, mungkin saja oli transmisinya sudah jelek atau bisa juga kampas koplingnya sudah tipis. Biasanya cara termudah dan termurah untuk mendeteksi adanya masalah adalah dengan mengganti oli transmisinya terlebih dahulu.

Warna Oli Transmisi Sudah Berubah Menghitam 

Untuk mengetahui kondisi oli transmisi biasanya terdapat dipstick oli khusus untuk transmisi. Dipstick ini berbentuk seperti dipstick oli mesin.

Indikator dari kondisi oli yang masih bagus yaitu berwarna pink atau kemerahan. Jika warna oli transmisinya sudah agak menghitam sebaiknya segera lakukan penggantian.

Kondisi oli seperti itu menunjukkan tanda penurunan kualitas. Bisa juga oli tersebut sudah kotor akibat filternya sudah terlalu kotor.

Dengung dari Transmisi

Jika sedang berkendara dan kamu mendengar bunyi dengung dari bagian bawah mobil, bisa jadi itu berasal dari transmisi. Transmisi yang sudah berdengung sudah seharusnya dicek kondisi olinya.

Dengung tadi berasal dari persinggungan antar gir yang ada di dalam transmisi. Biasanya bunyi dengung berasal dari oli transmisi yang kualitasnya sudah menurun sehingga friksi di girboks cukup besar.

Kesimpulan

Setiap komponen yang ada di mobil butuh mendapatkan perawatan rutin. Walaupun jarak penggantian cukup lama, tapi oli transmisi ini jangan sampai terlupakan.

Melihat periode penggantiannya, maka oli transmisi ini jadwalnya bisa kita barengi saat servis besar. Kita bisa sekalian melakukan penggantian sembari melakukan general check kondisi kendaraan setiap 40.000 kilometer. Jadi, jangan sampai kelupaan ya! 

TIPS OTOMOTIF

CNN Indonesia

Sabtu, 25 Sep 2021 09:32 WIB

Ilustrasi servis mobil. [Suzuki Indomobil Sales]

Jakarta, CNN Indonesia --

Kondisi oli gardan dan transmisi kerap lupa dilakukan pemilik lantaran fokus perawatan hanya pada penggantian oli mesin. Waktu penggantian oli gardan dan transmisi memang lebih lama dibanding mesin, namun jika telat efeknya bisa buruk.

Technical Leader Plaza Toyota Tendean, Adit, menyampaikan, penggantian oli gardan dan transmisi harus dilakukan setiap kendaraan mencapai jarak tempuh 40 ribu kilometer atau dalam dua tahun sekali.

Bila melewati batas jarak tempuh atau waktu tersebut maka gardan dan transmisi dapat menimbulkan gejala kerusakan, misalnya mengeluarkan bunyi-bunyian.

"Itu bisa dari suara transmisi gardan ada suara mendengung, 'ngung-ngung' begitu. Nah kalau sudah bunyi malah itu biasanya sudah rusak," kata Adit kepada CNNIndonesia.com.

Ia melanjutkan, bunyi berdengung itu berasal dari gir dalam transmisi gardan yang bekerja ekstra sebab kualitas oli sudah tidak bagus melumasi.

Adit mengingatkan, tujuan pelumas ialah mengisi celah di bagian kecil transmisi. Bila kondisi pelumas sudah kurang bagus, maka transmisi akan bersentuhan langsung dan berpotensi menimbulkan kerusakan.

Oleh karena itu Adit menyarankan pemilik kendaraan mengikuti ketentuan pergantian oli transmisi dan gardan sesuai waktu yang direkomendasikan.

Menurutnya keterlambatan mengganti oli gardan dan transmisi bisa memaksa pemilik kendaraan merogoh kocek lebih dalam lantaran harus mengganti komponen pada dua sektor tersebut.

"[Kedua] komponen itu lumayan mahal. Karena itu bukan spare part yang wajar diganti kalau penggunaan normal. Gir itu enggak ada jarak waktu untuk penggantian, lain halnya dengan kampas kopling yang ada masa pergantiannya," katanya.

[mth/fea]

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề