Berapa lama isi angin ban mobil

Ilustrasi merawat ban mobil. [Peugeot]

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kendala yang sering dijumpai ketika sedang berkendara yaitu ban mobil pecah karena kukarangan angin dan membuat ban lebih mudah tertancap benda tajam. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan rangkaian kendaraaan ketika akan bepergian, salah satunya mengecek kadar angin ban.

Saat mengisi angin ban mobil biasanya pemilik kendaraan dengan angin biasa, namun seiring berkembangnya zaman, pengisian angin ban sudah ada pilihan lain dengan nitrogen.

Berbeda dengan angin biasa yang di dalamnya terdapat kandungan air yang bisa menguap saat suhu sedang panas, serta udara dalam tekanan angin biasa akan berubah menjadi air yang membuat bobot ban menjadi lebih berat. Sementara, nitrogen merupakan gas udara yang tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Meski tanpa adanya kandungan air, nitrogen mempunyai suhu yang lebih dingin, lebih ringan dan lebih “mengisi” komposisi udara dalam ruang ban.

Memperhatikan dan mengisi angin pada ban termasuk salah satu langkah untuk merawat ban agar terlihat lebih awet dan lama digunakan. Sebab, ketika ban tidak dirawat karena kekurangan angin akan menyebabkan penggunaan bahan bakar lebih banyak.

Penting untuk diketahui bagi pengguna kendaraan ketika mengisi angin dengan nitrogen, sebab cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan mengisi ban dengan nitrogen yaitu, tekanan angin pada ban menjadi lebih awet dan tahan lama sehingga lebih jarang untuk mengisi angin. Selain itu tekanan ban tetap stabil dan daya cengkram di aspal lebih kuat sehingga lebih aman untuk melaju.

Lebih lanjut, ban yang tekanan udaranya lebih ringan, otomatis membuat bobot kendaraan lebi ringan sehingga mampu menghemat konsumsi bahan bakar, mencegah kelebihan beban yang mengakibatkan ban menjadi sobek dan pecah, minimnya kandungan air dari nitrogen membuat velg terhindar dari karat.

Sedangkan kekurangan yang terjadi ketika mengisi angin ban mobil dengan nitrogen yaitu, Tempat isi nitrogen lebih sulit ditemukan, sebab, hanya tersedia di SPBU tertentu. Ketika jarang mengecek kapasitas angin, ban bisa rusak dan bocor. Nitrogen juga berbahaya digunakan untuk motor matik, karena beban yang terlalu enteng. Kekurangan yang terakhir yaitu, harga isi nitrogen lebih mahal dibandingkan isi angin biasa.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Cara Penting Merawat Ban Mobil Secara Berkala

Lebih memilih mengisi ban dengan angin nitrogen telah menunjukkan bahwa Anda berpikiran lebih maju. Karena Anda sudah lebih peduli pada kondisi ban kendaraan Anda yang akan sangat memengaruhi keselamatan Anda dalam berkendara. Untuk itu, sangat sayang rasanya bila Anda tidak mulai benar-benar merawat ban yang sudah Anda isi nitrogen dengan baik. Karena itu, kami berikan tips kepada Anda bagaimana cara merawat ban kendaraan yang sudah diisi oleh nitrogen.

Berikut tipsnya:

1. Pilihlah layanan nitrogen yang menggunakan mesin N2 [nitrogen] generator.

Bila Anda sudah mengisi ban dengan nitrogen maka lebih baik gunakan layanan nitrogen yang menggunakan mesin N2 generator. Hal ini karena mesin N2 generator lebih mampu menjamin kemurnian nitrogen Anda nantinya dibandingkan yang masih menggunakan tabung. Green Nitrogen adalah pelopor layanan pengisian angin nitrogen yang menggunakan mesin N2 generator. Untuk mengetahui kelebihan mesin N2 generator ini dapat Anda lihat pada link berikut ini: Proses produksi nitrogen di Green Nitrogen

2. Cek tekanan ban per satu bulan sekali.

Tak ada salahnya untuk melakukan pengecekan tekanan ban setiap satu bulan sekali. Hal ini perlu dilakukan karena apabila tekanan ban mengalami peningkatan ada baiknya Anda melakukan pengurasan ban Anda dengan sistem vakum. Bila hanya mengecek tekanan ban Anda dapat memeriksanya di outlet kami secara gratis.

3. Lakukan pengurasan setiap 3 bulan sekali.

Demi menjaga tekanan dan temperatur ban Anda tetap stabil, maka Anda perlu melakukan pengurasan dengan sistem vakum. Dengan begitu, performa ban Anda akan lebih baik.

4. Perhatikanlah selalu kondisi fisik ban Anda.

Ban yang sudah diisi nitrogen tetap harus diperhatikan secara fisiknya. Karena apabila kondisi fisik ban sudah tidak baik akan memungkinkan performa ban berkurang. Ban yang sudah mulai gundul menjadi salah satu ciri fisik ban yang perlu diganti. Selain itu perhatikan jaga masa expired ban Anda. Karena ban yang sudah melewati masa expired-nya sudah harus diganti meskipun kondisinya masih tampak sangat bagus.

Selain itu, perhatikan apakah terdapat benjolan atau retakan pada ban Anda. Karena munculnya retakan pada sisi dalam maupun benjolan di sisi luar sudah menandakan bila ban Anda harus benar-benar diganti.

5. Hindari terlalu banyak tambalan.

Ban yang memiliki terlalu banyak tambalan akan membuat tekstur ban tidak rata satu sama lainnya. Dan hal itu akan berpengaruh pada daya cengkramnya yang berkurang.

6. Lakukan balance dan spoor pada ban Anda.

Selain itu kendaraan perlu di-spooring secara berkala demi memastikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Spooring dilakukan setiap melakukan rotasi ban atau terjadi gejala seperti kemudi mobil yang menarik ke arah kanan atau kiri pada saat berkendara.

Perhatikan keseimbangan [balance] ban. Hal ini penting untuk mencegah guncangan dan getaran pada saat mengemudi, serta keausan yang tidak merata. Keseimbangan atau balancing ini perlu dilakukan setiap pergantian ban baru, rotasi ban atau jika ban bergetar pada saat mencapai kecepatan tertentu.

Foto: Rangga Rahardiansyah

Jakarta - Ban nitrogen terbukti lebih awet, pengendara tak perlu sering bolak-balik tukang ban untuk mengisi angin. Selama 2 bulan lebih pun, tekanan ban bisa bertahan. Jika dibandingkan dengan angin biasa [Oksigen], Nitrogen diklaim memiliki beberapa keuntungan akibat ukuran partikelnya yang lebih besar."Angin nitrogen mengandung partikel yang lebih besar karena partikel lebih besar satu keuntungannya dia menyerap panas lebih bagus," tutur Senior Instruktur Indonesian Road Safety Agent [IRSA], Poedyo Santosa, di Jakarta."Kemudian karena dia partikelnya besar kalau terjadi kebocoran di ban dia lebih lambat keluarnya daripada angin biasa. Nitrogen itu tidak teroksidasi dengan udara artinya tidak timbul karat, kalau pelek kita buka suka ada karat ini tidak timbul karat," sambung Poedyo. Mengisi ban dengan Nitrogen juga dikatakan dapat memperpanjang umur ban karena tekanannya yang sesuai sehingga jika habis akan merata. Daya cengkeram dan kinerja ban juga bisa menjadi lebih optimal karena grip yang baik.Nitrogen juga diklaim tidak bisa terbakar dan tidak berbau. Mengisinya dengan tekanan yang tepat bisa meningkatkan keselamatan karena grip baik sehingga stabilitas terjaga. Bisa juga menghemat BBM karena tekanan merata sehingga meringankan kerja mesin. Dari pembuktian yang dilakukan detikOto sendiri memang terlihat, ban yang menggunakan nitrogen lebih awet tekanannya. Mobil jarang dibawa ke tukang tambal ban atau SPBU untuk diisi ulang anginnya. Bahkan sampai 2 bulan lebih.

Sementara ban yang diisi udara biasa, dalam waktu 2-3 minggu biasanya sudah merengek minta diisi ulang. Ban yang tadinya tekanan asalnya 33 psi, bisa turun ke 20 psi dalam waktu 2 minggu tadi. [dry/ddn]

Tekanan angin pada ban mobil merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik kendaraan. Tekanan ban mobil yang tepat dan sesuai kapasitas ban akan membuat perjalanan menjadi lancar dan lebih aman.

Memperhatikan tekanan angin ban mobil ini perlu dilakukan secara rutin oleh pemilik kendaraan. Cara ini bisa disesuaikan sesuai kebutuhan dan jenis mobil yang dimiliki. Berikut adalah ulasan terkait beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tekanan angin pada ban mobil.

Tekanan Angin Berdasarkan Dengan Kebutuhan

Baca Juga : Mengenal Fungsi Flasher Motor dan Jenisnya

Kebutuhan tekanan angin pada mobil sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya. Kebutuhan tekanan angin pada ban mobil ini disesuaikan dengan faktor lain pada kendaraan ini. Salah satu faktor perbedaan tekanan mobil adalah berat kendaraan.

Setiap mobil mempunyai berat yang berbeda sesuai dengan model dan jenisnya. Perbedaan berat mobil ini bisa dipengaruhi oleh bahan dasar kerangka mobil. Di samping itu, berat ini dipengaruhi oleh beberapa banyak jumlah penumpang yang dapat diangkut.

Kebutuhan tekanan angin pada ban mobil bisa disesuaikan dengan batas maksimumnya. Batas maksimum ini bisa dilihat dengan mudah di permukaan mobil. Batas maksimum ini sebaiknya tidak dilewati agar tidak terjadi dampak buruk yang akan terjadi pada ban mobil.

Baca Juga : Tips Pintar Mengeringkan Helm Setelah Terkena Hujan

Perbedaan kebutuhan tekanan angin juga bisa dipicu dari padatnya kegiatan yang dilakukan oleh pemilik mobil. Apabila mobil sering digunakan setiap harinya, maka potensi berkurangnya tekanan angin di ban semakin besar.

Tekanan Angin Sesuai Dengan Standar Awal Dari Pabrik

Hal berikutnya yang perlu diketahui dari tekanan angin ban mobil adalah sesuai  atau tidaknya dengan standar pabrik. Setiap pabrik mobil sudah mendeskripsikan ban yang akan dipasang pada kendaraan dan menyesuaikan kebutuhan.

Baca Juga : Tarif Pajak Progresif Kendaraan yang Harus Kamu Ketahui

Besaran tekanan pada ban mobil yang ada di Indonesia berkisar 28 hingga 33 psi. Jumlah tekanan pada setiap jenis mobil tidak mempunyai perbedaan yang terlalu jauh. Setiap pabrik ini pastinya akan sudah memikirkan terlebih dahulu terkait jumlah tekanan angin pada ban sesuai dengan standar.

Umumnya, pada saat penjualan mobil, pihak pabrik akan mengatur besaran tekanan angin pada ban. Selanjutnya pemilik kendaraan diharapkan bisa mencontoh besaran tekanan angin pada ban mobil untuk pengisian selanjutnya.

Pabrik mobil tentunya sudah mengetahui kebutuhan tekanan angin pada setiap jenis kendaraan tersebut. Tekanan angin ini akan disesuaikan dengan fungsi atau kinerja mobil nantinya saat berada di jalan raya.

Bahaya Tekanan Angin yang Kurang

Mobil yang tekanan anginnya kurang dapat membahayakan penumpang dan kendaraan lainnya. Tekanan angin yang kurang akan membuat beban dari ban mobil meningkat dua kali lipat. Ban mobil akan bekerja lebih keras saat mobil dikendarai.

Besaran angin yang kurang akan membuat tarikan pada ban mobil lebih berat. Hal ini karena ban harus menopang mobil dan penumpang di atasnya. Ketidaknyamanan ketika mobil dalam kondisi kurang angin akan bisa dirasakan langsung oleh penumpang dan berikut beberapa efeknya.

Dampak buruk yang pertama saat ban mobil kurang angin adalah mudah tergelincir. Pada saat angin ban mobil berkurang kendaraan ini secara tidak langsung kehilangan kendali. Oleh sebab itu, jaga ban mobil tetap dalam keadaan padat agar tidak bahaya di jalanan basah.

Efek negatif berikutnya apabila mobil mengalami kekurangan angin adalah bisa membuat kendaraan ini tidak seimbang. Hal ini bisa memicu kondisi mobil tidak bisa dikontrol dengan baik saat dikendarai dan berbahaya bagi pengguna jalan lainnya.

Bahaya Tekanan Angin yang Berlebihan

Tekanan ban mobil yang berlebihan ternyata juga mempunyai dampak tidak baik. Angin pada ban mobil yang terlalu berlebihan akan membuat fungsi rem pada kendaraan ini tidak dapat bekerja secara maksimal.

Ban mobil yang mempunyai tekanan berlebihan bisa beresiko kehilangan kendali, terutama saat melaju di kecepatan tinggi. Akibatnya adalah, rem mobil tidak bisa bekerja secara maksimal di area jalan raya yang basah atau licin.

Tekanan pada ban mobil yang berlebihan akan membuat potensi selip semakin besar. Akibatnya, mobil akan rawan mengalami kecelakaan dan keselamatan penumpang tidak terjamin. Hal Ini disebabkan karena kondisi mobil yang mempunyai tekanan angin berlebihan membuat kendaraan tidak stabil.

Hal berikutnya yang berbahaya dari ban mobil dengan tekanan angin berlebihan adalah suspensi menjadi keras. Akibatnya hal ini, mobil menjadi tidak nyaman saat dikendarai. Risiko kecelakaan yang disebabkan tekanan angin pada ban mobil terlalu keras pun tergolong cukup tinggi.

Pentingnya Mengecek Tekanan Angin Ban Secara Rutin

Pengecekkan tekanan angin pada ban mobil harus dilakukan secara rutin. Hal ini perlu dilakukan agar performa ban tetap dapat terjaga dengan baik. Pengecekan tekanan angin pada ban secara rutin bisa dilakukan sendiri oleh pemilik mobil ini di rumah, tanpa harus ke bengkel resmi.

Waktu yang tepat dan bisa dijadikan sebagai pilihan untuk pengecekan tekanan angin pada ban mobil adalah satu kali dalam setiap bulan. Hal ini karena ban mobil biasanya akan mengalami penurunan tekanan udara setiap bulannya.

Hal yang harus dipastikan oleh pemilik mobil adalah tekanan angin pada ban sesuai dengan pabrik. Tekanan angin pada mobil yang pas akan membuat perjalanan penumpang semakin nyaman dan meminimalisir risiko kecelakaan.

Pengecekan tekanan angin pada ban mobil bisa dilakukan di rumah. Caranya hanya dengan menyiapkan alat pengukur tekanan angin pada ban. Pengecekkan batas Psi di setiap kendaraan ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah.

Cara Mengukur Tekanan Ban

Pengukuran tekanan angin pada ban bisa dilakukan dengan menggunakan alat khusus. Alat ukur tekanan angin pada ban mobil dapat dibeli dengan mudah di pasaran. Cara kerja alat ini juga tergolong sangat sederhana dan tidak membingungkan penggunanya.

Cara kerja alat pengukur tekanan ban pada mobil ini adalah dengan dipukul ke permukaan mobil. Selanjutnya Anda harus menunggu respon yang dihasilkan dari alat tersebut. Hasil dari respon tersebut selanjutnya dibandingkan dengan SPI yang ada di mobil.

Alat untuk melakukan pengecekan tekanan angin pada ban mobil saat ini kian diminati di pasaran. Hal ini karena cara kerjanya yang mudah dan hasilnya akurat. Alat ini sangat membantu bagi Anda yang ingin melakukan pengecekan tekanan angin pada ban mobil secara rutin.

Alat untuk melakukan pengecekan tekanan ban mobil ini sebaiknya juga bisa disimpan di tempat aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Hal ini perlu dilakukan agar alat pengecekkan tersebut tidak dipakai anak-anak untuk bermain, sehingga tidak cepat rusak dan bisa digunakan lebih lama lagi.

Beberapa hal terkait tekanan angin pada ban tersebut harus diketahui oleh pemilik mobil. menjaga tekanan angin pada ban adalah kewajiban pemilik mobil agar performa kendaraan tetap nyaman. Di samping itu, tekanan angin yang pas juga membuat mobil semakin aman untuk dikendarai.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề