Berapa lama jalan Anyer-Panarukan dibangun?

Sejarah

Jadi Ramai Soal Jalan Anyer-Panarukan Dibangun Bukan dengan Kerja Paksa, Yuk Lihat Sejarah Daendels

Rabu, 10 Februari 2021 07:07
Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
Gedung Departemen Keuangan peninggalan Gubernur Jenderal Daendels, di depan Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selanjutnya:

Sofyan Djalil Sebut Pihaknya Menghukum Oknum BPN yang Terbukti Terlibat dalam Sindikat Mafia Tanah

X

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bertahun-tahun anak Indonesia diajarkan sejarah bahwa Jalan Anyer-Panarukan dibangun dengan cara kerja paksa alias tanpa upah.

Namun, kini muncul perdebatan menyangkut Jalan Daendels itu dibangun lewat cara kerja paksa atau tidak.

Hal itu menjadi ramai dibawah setelah twitter Teddy Septiansyah @Teddyslfc mempertanyakan mengenai sejarah jalan raya anyer-panarukan tersebut.

Lalu akun twitter @mazzini_gsp memberi tanggapan bahwa memang betul jalan anyer-panarukan dibangun bukan dengan kerja paksa.

Ini Alasan Kejari Kota Bogor Hentikan Penuntutan Kasus Dugaan Tindak Pidana ITE Ustaz Maaher

Daendels disebut sudah memberikan uang sebanyak 30 ribu ringgit lebih untuk gaji dan konsumsi serta prara pekerja

Uang itu diberikan kepada para bupati.

Namun, dari bupati inilah yang kemudian uangnnya tidak sampai sehingga akhirnya jadi disebut kerja paksa.

Sampai saat ini belum jelas apakah ini benar atau tidak.

Tapi jika benar, maka Daendels boleh dibilang merupakan korban hoax jaman kuno.

Sementara itu, dilansir dari kompas.com, Herman Willem Daendels adalah gubernur jenderal kolonial pertama di Batavia.

Ia datang ke Asia atas perintah Louis Bonaparte yang pada waktu itu merupakan Raja Belanda.

Pelantikannya dilakukan pada 28 Januari 1807 dengan dua tugas pokok, yaitu mempertahankan Pulau Jawa dan membenahi sistem administrasi.

Saat itu, Belanda tengah memperkuat pertahanan di Jawa sebagai basis militer Perancis untuk melawan pasukan Inggris di kawasan Samudra Hindia.

Ia mulai memerintah pada 1808, dan menjabat selama tiga tahun hingga 1811.

SIM Keliling Jakarta Hari Ini Rabu 10 Februari 2021, Simak Juga Lokasi Samsat Keliling dan Gerai SIM

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos [Groote Postweg] dari Anyer di Ujung Barat Jawa Barat ke Panarukan di Ujung Timur Jawa Timur [kira-kira 1000 km].

Diberitakan Skola Kompas.com, berikut kebijakan Daendels dalam bidang politik dan pemerintahan:

Membatasi pengaruh kekuasaan kerajaan-kerajaan tradisional Indonesia terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat M

menmbagi pulau Jawa menjadi 23 karisidenan

Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional daerah diubah menjadi pegawai dibawah pemerintah kolonial

Membagai wilayah Jawa bagian timur menjadi 5 prefektur [setingkat provinsi] yaitu Surabaya, Sumenep, Rembang, Pasuruan, Gresik

Pada bidang militer dan pertahanan, Daendels membangun benteng di pesisir, mendirikan pabrik senjata, membangun jalan raya Anyer-Panaurkan untuk memudahkan mobilisasi pasukan dan logistik perang.

Juventus Lolos ke Final Coppa Italia Setelah Menahan Inter Milan 0-0 Hingga Menang Agregat 2-1

Jalan Anyer-Panarukan Dalam jurnal sejarah Paramita, berjudul Perkembangan Jalan Raya di Pantai Utara Jawa Tengah Sejak Mataram Islam Hingga Pemerintahan Deandels [2016], disebutkan, luas jalan yang dibangun Daendels selebar 7,5 meter.

Jalan raya tersebut dibatasi lapisan batu di dua sisinya, agar tidak terkikis air yang mengalir.

Setiap 1506,9 meter diberi tanda berupa paal atau tonggak dari batu. Paal tersebt berfugnsi sebagai tanda untuk memudahkan perawatan dan perbaikan jalan.

Pada sisi kiri dan kanan jalan dibangun selokan yang berfungsi sebagai saluran air, sehingga air tidak menggenang di jalan raya.

Pembangunan tersebut kemudian disebut Jalan Raya Pos atau Groote Postweg.

Terbentang dari Anyer di Ujung Barat Jawa Barat sampai ke Panarukan di Ujung Timur Jawa Timur.

Dlansir dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat, pembangunan jalan tersebut melewati Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Cadas Pangeran, Majalengka, Cirebon sampai Jawa Tengah.

SIM Keliling Bandung Hari Ini Rabu 10 Februari 2021 Digelar di Tiga Lokasi, Simak Persyaratannya

Dari Cirebon sampai Surabaya, pembanguan jalan ada di wilayah jalur pantai utara. Jalan terbaik dan terpanjang pada masanya itu bukan semata ide Daendels.

Ada instruksi atasannya, Napoleon Bonaparte. Pada 1805, Napoleon juga telah membangun jalan transnasional yang berpusat di Paris.

Ia menggabungkan 27 kota terpenting di Eropa dan mempersingkat perjalanan di daerah kekuasaannya.

Berdasarkan jurnal Paramita, banyak arsip ditemukan mengetahui besarnya dana dalam pembuatan jalan pos yang jaraknya 600 pal [kurang lebih 1.000 km].

Beberapa literatur menyebut pembangunan jalan ini telah menelan korban sebanyak 30.000 orang akibat beban kerja berlebih.

Adapun kelanjutan proyeknya disepakati bersama para Bupati pribumi. Usai peresmian jembatan di sungai Cikapandu, Daendels dan Bupati Bandung R.A.A. Wiranatakusumah II berjalan kaki ke arah timur.

Herman Willem Daendels berhenti sambil menancapkan kayu dan berkata Zord Dat Als Ik Terug Kom Hier Een Stad is Gebouwd, yang artinya coba usahakan bila aku datang kembali di tempat ini telah dibangun sebuah kota.

Tempat itu kemudian jadi Kantor Dinas Bina Marga Jawa Barat dan ditetapkan sebagai Kilometer 0 Kota Bandung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Perbincangan soal Daendels, Berikut Sejarah Jalan Anyer-Panarukan".

Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo

Tags
jalan anyer-panarukan
gubernur jenderal daendels
Kerja Paksa
Sumber: Kompas.com
Ikuti kami di
Baca Juga

Jadwal Acara TV Rabu 10 Februari di TransTV, Trans7, Indosiar, SCTV, RCTI, ANTV, GTV, KompasTV

Video Pilihan

Viral Curhat Wanita Tewas di Makam Ayah Diduga Depresi Dihamili Pacar, #SAVENOVIAWIDYASARI Trending

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề