Berapa lama mengocok putih telur dan gula

Putih telur yang sudah dikocok mengembang sempurna jadi bahan penting dalam membuat sejumlah kue atau masakan. Nah, tidak semua orang sukses mengocok telur sampai hasilnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Ini dia teknik mudah mengocok putih telur yang mengembang sempurna. Kamu pasti bisa!

Pisahkan putih telur dan kuning telur satu per satu. Lalu langsung masukkan tiap satu putih telur yang sudah dipisahkan ke mangkuk besar untuk mengocok. Pisahkan satu telur lagi dan begitu seterusnya. Ini untuk menghindari tercampurnya putih telur yang baik dengan yang kurang baik atau yang tercampur kuning telur.

2. Mangkuk Stainless Steel atau Kaca

Pastikan mangkuk untuk mengocok telur dalam keadaan bersih dari minyak, tepung atau air. Sebaiknya gunakan mangkuk berbahan stainless steel atau mangkuk kaca yang tidak rentan ditempeli bahan-bahan di atas.

Beri sejumput garam di putih telur yang akan dikocok lalu kocok dengan mixer menggunakan kecepatan rendah hingga berbusa.

4. Gula dan Kecepatan Mixer

Masukkan gula sedikit demi sedikit sambil menaikkan kecepatan mixer dari rendah ke sedang secara perlahan. Proses mengembang perlahan ini penting supaya hasil kocokan putih telur berpori-pori halus.

5. Hasil Soft Peak Yang Lebih Lembut

Sesuaikan hasil akhir sesuai dengan yang diminta di resep. Untuk hasil akhir soft peak atau lembut, hentikan pengocokan ketika telur sudah mulai mengembang dan terlihat mengilat. Saat mixer diangkat, adonan terlihat melengkung di ujung pengocok. Saat mangkuk dimiringkan, adonan tidak akan bergeser atau miring.

Kalau resep meminta kocokan putih telur yang lebih kaku, makan lanjutkan pengocokan putih telur. Lakukan pengecekan berkala dengan cara mengangkat pengocok. Jika tekstur adonan di ujung pengocok terlihat runcing dan adonan tidak jatuh ketika mangkuk dibalik, maka adonan stiff peak sudah siap.

Siap mempraktekkan tips ini?

Tips dan Foto: @fithrotal_chaq [IG]

Dalam beberapa resep, seringkali diminta mengocok putih telur terpisah dengan kuning telurnya.  Perhatikan instruksi dalam resep, apakah diminta mengocok putih telur hanya sampai mengembang, soft-peak [mengkilap] atau sampai kaku.

Alat untuk mengocok putih telur ini adalah mixer.

Apakah bisa mengocok putih telur sampai mengembang secara manual tanpa mixer? Jawabannya adalah bisa. Tapi pegel. Alatnya apa? Bisa garpu atau pakai whisk. Coba lihat video di bawah ini, bagaimana caranya mengocok putih telur sampai mengembang hanya dengan menggunakan garpu.

Nah sudah nonton kan ya? Itu demonstrasinya cuma pakai satu putih telur. Lha gimana klo mesti ngocok putih telur 7,8,9, 10 telur? Aku sih nyerah ya… hehehe

Atau mau coba kocoknya pakai whisk? nah perhatikan video di bawah ini.

Lumayan kayaknya effortnya gak separah kalau mengocok putih telur manual dengan garpu ya. Tapi aku sih tetap nyerah aja deh. Kalau belum punya mixer, mendingan coba resep lain yang gak perlu ngocok putih telur dehh …

Karena untuk mengocok putih telur agar mengembang dengan menggunakan mixer itu saja tidak semudah yang dibayangkan. Kalau tidak mengikuti aturannya, tetap saja gagal mengembang sesuai dengan instruksi resep. Apalagi klo mesti pegel otot kocok manual pakai garpu atau whisk, kalau sampe gagal mengembang sakitnya tuh di sini… 😛

Cara Mengocok Putih Telur Agar Mengembang

Persiapan Mengocok Putih Telur

Untuk memastikan kesuksesan pengocokan putih telur, perhatikan tips berikut ini :

  1. Wadah dan peralatan untuk mengocok harus bersih dan kering, bebas dari minyak, air dan residu lain. Sedikit saja minyak tercampur dalam telur, adonan akan sulit naik. Pastikan juga tidak ada kuning telur yang tercampur dalam putih telur karena akan membuat putih telur sulit menjadi kaku.
  2. Penambahan cream of tar-tar dapat membantu kestabilan putih telur. Bahan ini bisa dihilangkan asalkan telur yang digunakan segar.
  3. Kocok putih telur dengan kecepatan rendah dulu, secara bertahap naikkan kecepatannya. Mengocok putih telur langsung kecepatan tinggi akan menghasilkan kocokan yang volumenya cepat turun [gelembung udara yang terbentuk tidak stabil sehingga mudah pecah dan mencair kembali].
  4. Dalam pengocokan putih telur, ada 3 tahap yang dilalui: Berbusa, Puncak tumpul, Puncak runcing.

Baca Juga:  Tips Sukses Membuat Pennylane Cookies Yang Chewy

Tahapan dalam Mengocok Putih Telur

1. Tahap berbusa: Kocokan putih telurnya terlihat berbusa dan mulai naik, adonan mulai terasa enteng. Di tahap ini kita sudah bisa memasukkan gula. Masukkan gula secara bertahap ya, jangan sekaligus dicemplungkan semua.

2. Tahap Puncak tumpul atau soft-peak: adonan relatif kaku, membentuk puncak-puncak adonan yang bentuknya membukit-bukit, alias tumpul. Warnanya mengilap, terlihat lembut seperti krim kocok. Kalo mikser dimatikan, kemudian kocokan diangkat, adonan yang menempel di kocokan akan ikut terangkat ke atas, kemudian jatuh lagi ke mangkuk.

3. Tahap Puncak runcing: adonan sangat kaku, membentuk puncak-puncak adonan yang bentuknya runcing-runcing. Warna tidak mengilap lagi, adonan terlihat kaku [keras] dan kering. Kalau mikser dimatikan, kemudian kocokan diangkat, adonan yang terangkat tidak jatuh lagi ke mangkuk, tapi tetap menunjuk ke atas. Di tahap ini adonan mudah mencair [terpisah], antara air di bagian bawah dan busa di bagian atas. Kalau hal ini terjadi, cairan di bagian bawah jangan ikut dimasukkan ke dalam adonan karena akan menyebabkan kue bantet.

Perhatikan video di bawah ini untuk melihat bagaimana bentuk adonan putih telur soft peak [puncak tumpul] dan puncing runcing [kocok adonan sampai kaku]

Selain itu, untuk memastikan putih telur bisa mengembang sempurna, maka kocoklah putih telur dalam wadah stainless steel atau gelas. Mengocok putih telur di wadah plastik bisa jadi menghambat putih telur mengembang sempurna. Kenapa bisa begitu? karena wadah plastik yang sering dipakai untuk mengocok pakai mikser, bisa jadi sudah ada baret-baret halusnya. Dan kalau permukaan plastik sudah tidak mulus lagi, biasanya suka ada lemak atau kotoran tertinggal di dalam baret-baretnya itu. Jadi daripada kocokan putih telur kita tidak sukses, maka gunakan wadah anti baret halus seperti wadah yang berbahan kaca/gelas atau stainless steel yang sudah kita cuci bersih bebas lemak.

Baca Juga:  Cara Tepat Penggunaan Telur Dalam Kue

Nah ini penjelasan ilmiahnya aku kutip dari Chemistry.org : Pengocokan yang sangat kuat pada putih telur akan menambahkan gelembung-gelembung udara sehingga terbentuk busa yang akan mempertahankan strukturnya ketika dipanggang. Busa putih telur yang banyak akan dapat diperoleh jika tidak ada lemak dalam campuran itu. Kuning telur mengandung lemak atau lipida, sehingga pemisahan putih telur dari kuningnya sangat penting. Mangkok atau alat lain dari plastik memiliki permukaan berpori sehingga dimungkinkan mengandung lemak yang menempel meskipun telah dicuci. Sedangkan permukaan gelas atau logam bebas lemak sehingga dapat menghasilkan busa yang cukup banyak.

Sudah Baca Yang Ini?

Berikut cara mengocok putih telur tanpa mikser yang mudah diikuti pemula. Hasilnya mengembang, stabil, dan tidak berair.

22/08/2021, 12:12 WIB

Lihat Foto

DOK.SHUTTERSTOCK/GAYVORONSKAYA_YANA

Ilustrasi putih telur kocok.

KOMPAS.com - Putih telur dapat dimanfaatkan untuk membuat beragam kue dan dessert. Dalam penggunaannya, biasanya putih telur dikocok dulu hingga kaku dan mengembang. 

Alat yang digunakan untuk mengocok biasanya ialah mikser. Namun jika kebetulan tak memiliki mikser, kamu dapat mengocok putih telur memakai whisk saja.

Meski membutuh waktu yang lebih lama, tapi penggunaan whisk juga dapat membuat kocokan putih telur mengembang dan kaku. Hasilnya pun sama seperti memakai mikser.

Baca juga: Resep Klappertaart Panggang, Tekstur Lembutnya Bikin Nagih

Berikut cara mengocok telur tanpa mikser mengutip dari buku"Dessert Vol 1/1/2013" oleh Team Dapur Lezat terbitan Mediantara Infopersada.

1. Pastikan alat dan wadah bersih 

Alat dan wadah yang digunakan untuk mengocok putih telur harus benar-benar bersih.

Pastikan wadah dan alat tersebut kering, tidak berminyak, serta bebas dari air maupun residu lain. Hal ini perlu dilakukan agar kocokan putih telur lebih mudah mengembang. 

Lihat Foto

Dok. Shutterstock

Ilustrasi putih telur yang dikocok menjadi meringue

2. Jangan tercampur dengan kuning telur 

Putih telur yang akan dikocok harus dipisahkan dulu dari kuningnya.

Pastikan tidak ada kuning telur yang tercampur sedikit pun karena dapat membuat kocokan putih telur sulit mengembang.

Baca juga: 4 Cara Cepat Pisahkan Kuning dan Putih Telur, Bekal Bikin Kue Kering

3. Tambahkan cream of tar-tar

Menambahkan cream of tar-tar dapat membuat kocokan putih telur lebih stabil. Namun demikian bahan ini opsional, terlebih jika kamu sudah menggunakan telur segar.

Baca juga: Trik Membuat Meringue, Busa Manis dari Putih Telur

4. Jangan buru-buru menambahkan gula 

Lihat Foto

PEXELS/ Katerina Holmes

Ilustrasi proses mengocok putih telur menggunakan whisk.

Video yang berhubungan

Lihat Foto

shutterstock

Agar kue dan cake bisa mengembang sempurna, dibutuhkan bantuan bahan-bahan tambahan. Kenali agar fungsinya tepat dengan yang dibutuhkan.

KOMPAS.com - Cara mengocok putih telur, salah satu bahan penting saat membuat kue atau cake, harus tepat. Jika tidak, jangan heran kalau kue tak mengembang sempurna.

Dalam cooking show bertema "Hidangan Lebaran Komplet" beberapa waktu lalu, Semijati Purwadaria, pemimpin redaksi majalah Sedap, berbagi tekniknya.

Atur kecepatannya
Siapkan mixer, dan gunakan kecepatan sedang atau tidak terlalu tinggi saat mengocok putih telur. Jika Anda menggunakan mixer, pilih tingkat kecepatan dua dari tiga, meski ada juga mixer yang tingkat kecepatannya maksimal di nomor enam. Pilih nomor empat dari enam untuk jenis mixer ini.

Pisahkan dari kuning telurCara yang benar menyiapkan adonan telur untuk kue adalah dengan memisahkan putih telur dari kuning telur. Artinya, Anda lebih dahulu mengocok kuning telur secara terpisah. Jika sudah mengembang sempurna, campurkan ke dalam kuning telur.


Jangan campur dengan gula pada tahap awal


Saat mengawali mengocok putih telur untuk bahan kue, jangan langsung dicampur dengan gula. Setelah putih telur sudah mulai mengembang, boleh dicampurkan dengan gula. Tanda telur sudah mengembang adalah adonan putih telur mulai terlihat mengkilap, tidak tumpah jika wadah di balik, dan jika disentuh dengan ujung jari, putih telur bentuknya melengkung.

Sebaiknya gunakan wadah kaca
Sisa adonan mudah menempel pada wadah plastik, dan menyisakan lemak. Wadah yang kurang bersih seperti ini juga cukup mempengaruhi kualitas adonan putih telur.

Jika semua cara sudah dicoba namun ternyata kue tak juga mengembang sempurna, bisa jadi telur yang digunakan tidak segar. Tingkat kesegaran telur agak sulit dibedakan kasat mata, namun bisa dikenali dari adonan telur, apakah mengembang atau tidak.

"Jika ternyata tidak mengembang, bisa jadi telur kurang segar. Jangan ragu untuk mengulang lagi dari awal untuk membuat adonan telur agar menghasilkan kue seperti yang diinginkan," tandas Semijati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Hai Sahabat duma! Bagi kamu pembuat kue pemula, kamu harus tahu tips mengocok telur nih. Apa sih yang membuat kue bantet dan adonan tidak mengembang sempurna?

Salah satunya adalah adonan kocokan telur yang salah. Putih dan kuning telur harus dikocok secara terpisah. Yuk simak penjelasan duniamasak berikut!

Adonan Putih Telur via blog.cookpad.id

Wadah dan Semua Peralatan Harus Kering Serta Bebas dari Minyak, dan Air.

Peralatan seperti wadah, dan mixer yang kamu perlukan untuk mengocok adonan, sebaiknya bersih dan tidak basah. Berdasarkan pengalaman para pembuat kue, wadah yang baru saja dicuci dan masih basah sangat mempengaruhi  hasil adonan menjadi sulit mengembang. Wadah dan peralatan masak yang telah dicuci sebaiknya sudah sempat ditaruh beberapa saat di ruangan.

Gunakan Mangkuk Berbahan Stainless

Mangkuk Stainless Zebra via Duniamasak.com

Mangkuk/wadah sebaiknya berbahan stainless untuk mengocok adonan putih dan kuning telur. Sebab  penggunaan selain bahan stainless ternyata kurang baik karena akan membuat putih dan kuning telur mengembang dengan tidak sempurna.

Baca lainnya  Menggunakan Kompor Listrik untuk Apartemen, Efektif Nggak sih?

Gunakan Speed Mixer  Paling Rendah Terlebih Dulu

Sahabat duma, ternyata jika mengocok putih dan kuning telur langsung dengan kecepatan maksimal hanya akan menghasilkan adonan yang volume–nya cepat turun, karena gelembung udara yang terbentuk tidak stabil sehingga mudah pecah dan turun kembali. Jadi, kamu harus menggunakan speed mixer yang rendah terlebih dahulu, lalu kemudian perlahan mengganti speed mixer menjadi tinggi.

Ada tiga tahap adonan putih dan kuning telur, diantaranya:

  1. Tahap Berbusa
    Tahap pertama ini, telur yang dikocok akan berbusa dan mulai naik. Gelembung-gelembung udara mulai terbentuk, tapi tidak merata.
  2. Puncak Tumpul [Soft Peak]
    Tahap kedua ini, putih telur dan kuning telur  yang diaduk secara terpisah sudah mulai kaku dan membentuk puncak-puncak adonan yang bentuknya membukit-bukit, alias tumpul. Warnanya mengkilat dan terlihat lembut seperti krim kocok. Saat mixer dimatikan dan kocokan diangkat, adonan yang menempel di kocokan akan ikut terangkat. Biasanya kocokan seperti ini digunakan untuk campuran dalam adonan cake dan chiffon. Ada sedikit tips saat mencampur kocokan putih telur dengan terigu dan bahan lainnya, yaitu adonan tetap diaduk perlahan searah dengan menggunakan whisk untuk mempertahankan udara yang sudah terbentuk.
  3. Puncak runcing [Hard Peak]
    Tahap terakhir ini, adonan putih telur akan berubah menjadi sangat kaku, lalu membentuk puncak-puncak yang runcing, warnanyapun tidak mengkilat lagi, tapi terlihat kaku [keras] dan kering. Saat mixer dimatikan dan kocokan diangkat, adonan tidak akan jatuh lagi ke mangkuk, melainkan tetap menunjuk ke atas.

Baca lainnya  4 Makanan Berbahan Utama Kopi: Unik & Lezat!

Nah, dengan tips ini, kamu tidak perlu khawatir lagi adonanmu bisa bantet dikarenakan adonan telur tidak mengembang.
Selamat Mencoba! Happy Cooking Sahabat Duma!

Bagi Anda yang gemar membuat kue maupun beraneka hidangan penutup, kemungkinan besar teknik mengocok telur hingga konsistensi dan strukturnya berubah tidak lagi asing untuk Anda. Pada dasarnya, telur bisa digunakan seluruhnya, atau hanya dikocok bagian putih maupun kuningnya, tergantung kebutuhan yang tertera pada resep. Sebagian besar resep kudapan nonvegan mencantumkan proses mengocok telur, terutama bagian putihnya, sebagai salah satu langkah yang krusial. Sayangnya, tidak semua resep mencantumkan informasi mengenai cara mengocok telur yang benar. Untungnya, artikel ini ada untuk menjawab kebingungan Anda! Apa pun kebutuhan Anda, baik itu mengocok putih telur untuk membuat meringue atau mengocok telur utuh untuk membuat keik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan telur dan peralatan memasak yang tepat demi mendapatkan hasil yang sempurna setiap saat![1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Siapkan telur yang akan dikocok. Letakkan telur di atas meja dapur selama 30 menit sebelum dikocok, terutama karena telur dapat mencapai volume yang maksimal ketika dikocok dalam kondisi bersuhu ruang [kira-kira sekitar 20-25 derajat Celsius].[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda sedang terburu-buru, silakan merendam telur utuh dalam semangkuk air hangat selama 5-10 menit untuk menormalkan suhunya dengan lebih cepat [3] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jika yang akan digunakan hanyalah putih telurnya, cobalah memisahkan bagian putih dan kuningnya ketika telur masih dingin, terutama karena proses tersebut akan lebih sulit untuk dilakukan pada telur yang sudah bersuhu ruang.
  2. 2

    Pisahkan putih telur dari kuningnya, jika perlu. Pecahkan telur sedekat mungkin dengan garis tengahnya, lalu teruslah memindahkan kuning telur dari satu cangkang ke cangkang yang lain sambil menjatuhkan putih telurnya. Lakukan proses tersebut hingga putih telur benar-benar terpisah dari bagian kuningnya.

    • Jika ingin, telur juga bisa dipecahkan di atas telapak tangan Anda. Setelah itu, pertahankan kuning telur di atas telapak tangan dan biarkan putih telurnya mengalir ke dalam mangkuk dari sela-sela jari tangan Anda.
    • Siapkan mangkuk kecil di bawah telapak tangan Anda untuk menampung putih telur yang terjatuh, lalu segeralah memindahkannya ke dalam mangkuk yang berukuran lebih besar. Dengan cara tersebut, Anda dapat menghindari risiko tercampurnya kuning telur dengan sisa bahan yang tertera pada resep.
  3. 3

    Tentukan waktu pengocokan telur. Sejatinya, putih telur bisa dikocok hingga mencapai puncak yang lembut, sedang, atau kaku, tergantung instruksi yang tertera pada resep.

    • Puncak telur yang lembut adalah tahap awal ketika telur mulai mempertahankan bentuknya. Ketika telur mulai membentuk puncak yang lembut, seharusnya bentuk telur hanya akan bertahan selama satu detik sebelum kembali terjatuh ke dalam adonan.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber Beberapa resep akan meminta Anda untuk mengocok telur hingga membentuk puncak yang lembut sebelum menambahkan bahan lain, seperti gula.
    • Bentuk puncak telur yang sedang atau kaku akan bertahan lebih lama daripada puncak telur yang lembut. Namun, berbeda dengan puncak telur yang kaku dan tidak akan terjatuh kembali, puncak telur yang sedang hanya akan bertahan sementara sebelum kembali terjatuh ke dalam adonan.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Sesuai namanya, telur dengan puncak yang kaku akan bertekstur sangat kaku dan terasa berat pada tahap ini. Sekalipun alat pengocok diangkat, tekstur putih telur akan tetap kaku dan tidak jatuh.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber Resep seperti meringue mengharuskan Anda untuk mengocok putih telur hingga membentuk puncak yang kaku sebelum dicampur dengan bahan-bahan lain.
  4. 4

    Gunakan mangkuk berbahan kaca, tembaga, atau baja nirkarat yang bersih dan kering untuk mengocok telur. Jangan pernah mengocok telur dalam mangkuk plastik karena serpihan plastik yang mungkin bercampur dengan putih telur dapat membuat teksturnya kurang halus.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebagian besar koki lebih suka menggunakan mangkuk tembaga, terutama karena sedikit ion tembaga yang bercampur dengan putih telur dapat membuat konsistensi telur lebih stabil. Selain itu, mengocok telur secara berlebihan hampir mustahil dilakukan dalam mangkuk tembaga.[8] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Mangkuk tembaga umumnya dijual dengan harga yang lebih mahal. Itulah mengapa, sebagian besar orang koki rumahan lebih suka menggunakan mangkuk berbahan kaca atau baja nirkarat.
  5. 5

    Pilih alat pengocok balon dengan sebanyak mungkin kawat besi yang ramping. Alat pengocok balon memiliki kepala yang berbentuk bulat dan berukuran besar, serta lazim digunakan untuk mencampurkan lebih banyak udara ke dalam putih telur dengan mudah dan cepat.[9] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Gunakan alat pengocok balon yang memiliki sedikitnya 8 buah kawat bertekstur kokoh tetapi fleksibel untuk mendapatkan hasil yang terbaik.[10] X Teliti sumber Kunjungi sumber
  6. 6

    Pegang alat pengocok kuat-kuat dan teruslah mengocok putih telur perlahan. Gunakan gerakan melingkar ketika mengocok telur dan kelilingi mangkuk selama sekitar dua kali setiap detik. Setelah 30 detik, seharusnya putih telur akan mulai terlihat berbusa.

    • Jika ingin, telur juga bisa diaduk dengan gerakan yang menyerupai angka delapan pada tahap ini.[11] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Teruslah mengocok putih telur sambil sesekali mengangkat alat pengocok untuk mencampurkan lebih banyak udara ke dalamnya.
  7. 7

    Tambahkan cream of tartar ke dalam putih telur yang sudah terlihat berbusa. Produk asam dari hasil fermentasi anggur tersebut dapat membantu menstabilkan tekstur putih telur saat dikocok.[12] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Tidak perlu menambahkan cream of tartar jika Anda menggunakan mangkuk tembaga.
  8. 8

    Tingkatkan kecepatan tangan Anda. Teruslah mengocok telur dengan gerakan melingkar yang cepat. Seharusnya, volume telur akan terlihat meningkat setelah terus-menerus dikocok selama 2-3 menit.

    • Seiring bertambahnya udara yang tercampur ke dalam telur, seharusnya telur akan mencapai volume maksimalnya dalam waktu 12-18 menit.[13] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Sejatinya, diperlukan waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak untuk mengocok putih telur secara manual hingga tercapai puncak yang kaku.

  1. 1

    Gunakan mikser tangan atau mikser duduk untuk mengocok telur dengan mudah dan cepat. Keduanya digerakkan oleh tenaga listrik[14] X Teliti sumber Kunjungi sumber dan membantu Anda untuk mencapai konsistensi yang tepat dalam waktu yang lebih singkat daripada ketika telur dikocok secara manual.

    • Mikser tangan dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada mikser duduk. Selain itu, mikser tangan pun lebih mudah untuk disimpan karena tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas.
    • Mikser tangan memudahkan Anda untuk melakukan pekerjaan lain selagi mengocok telur. Namun, jangan lupa memasang alat pengocok telur ke mulut mikser tangan, ya!
  2. 2

    Kocok putih telur dengan kecepatan rendah hingga teksturnya berbusa selama sekitar satu menit. Jika telur langsung dikocok dengan kecepatan tinggi, pahamilah bahwa volumenya tidak akan bisa maksimal.[15] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Tambahkan sejumput cream of tartar ketika telur terlihat berbusa untuk menstabilkan tekstur putih telur.
  3. 3

    Tingkatkan kecepatan mikser secara berkala dan teruslah mengocok telur. Seharusnya, putih telur akan mencapai volume yang maksimal setelah beberapa menit.

    • Oleh karena kekuatan mikser tangan tidak sebesar mikser duduk, kemungkinan Anda perlu mengocok telur dengan kecepatan yang paling tinggi untuk mencapai konsistensi yang sesuai.
    • Jika menggunakan mikser duduk yang sejatinya berkekuatan cukup besar, cukup gunakan kecepatan sedang hingga tinggi untuk mengocok telur. Dengan tidak menggunakan kekuatan yang paling tinggi, adonan telur akan terasa lebih stabil dan menghasilkan busa yang berukuran lebih kecil.
  4. 4

    Selalu pantau kondisi putih telur. Meski harus menyelesaikan keperluan lain, tunda dulu keinginan tersebut untuk memastikan putih telur tidak dikocok dengan terlalu berlebihan.

    • Putih telur yang dikocok secara berlebihan akan terlihat kering, menggumpal, dan/atau berbutir.[16] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Selain itu, struktur putih telur tidak lagi kokoh dan kemungkinan besar, Anda akan melihat cairan keluar dari adonan telur.
    • Untuk menyelamatkan putih telur yang telanjur dikocok secara berlebihan, cobalah menambahkan satu butir putih telur lagi, lalu mengocok seluruhnya hingga tercapai konsistensi dan struktur yang tepat. Jika struktur yang kokoh masih sulit tercapai, buang putih telur yang gagal tersebut dan ulangi kembali prosesnya dari awal.

  1. 1

    Pilih telur yang masih segar. Ketika dikocok, telur yang masih segar akan bertekstur lebih stabil dan lebih mudah mengembang daripada telur yang kurang segar.[17] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  2. 2

    Pasang alat pengocok ke mulut mikser duduk. Dengan menggunakan alat pengocok, niscaya kondisi ribbon stage akan lebih mudah tercapai daripada ketika telur dikocok dengan mikser tangan.

    • Jika telur dikocok dengan mikser tangan, pastikan mikser terus digerakkan selagi digunakan agar telur lebih mudah untuk mengembang.[18] X Teliti sumber Kunjungi sumber
  3. 3

    Campurkan telur dan gula sesuai instruksi yang tertera pada resep. Kocok telur dan gula hingga seluruh porsi gula benar-benar larut agar tekstur telur lebih halus, kental, dan lembut ketika dimasak.

  4. 4

    Teruslah mengocok telur hingga warnanya berubah menjadi kuning pucat. Seiring bertambahnya udara yang tercampur ke dalam telur, warna telur akan memudar dan teksturnya pun akan mengental.[19] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Pastikan telur sudah mencapai puncak yang sedang atau ribbon stage. Bagi yang gemar membuat kue, istilah “ribbon stage” mungkin sudah tidak lagi asing di telinga Anda. Untuk memastikan kondisi tersebut sudah tercapai, cobalah mengangkat alat pengocok ketika warna telur sudah sesuai. Jika adonan telur yang jatuh dari alat pengocok tidak langsung lenyap, melainkan masih meninggalkan pola berjejak selama beberapa detik, artinya kondisi ribbon stage sudah tercapai.[20] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Telur yang kurang lama diaduk dan belum mencapai ribbon stage akan menghasilkan keik dengan tekstur yang liat dan bantat ketika matang.[21] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  • Oleh karena tekstur putih telur yang telah dikocok hingga kaku cukup rapuh, segeralah mengolahnya setelah teksturnya sesuai dengan keinginan Anda.
  • Jika ingin membuat telur dadar, kocok lepas telur untuk menghasilkan telur dengan tekstur yang lebih padat. Namun, jika Anda lebih menyukai tekstur telur dadar yang lembut dan mengembang, cobalah mengocok telur dalam waktu yang cukup lama hingga teksturnya terasa lebih kental.[22] X Teliti sumber Kunjungi sumber

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 1.768 kali.

Daftar kategori: Persiapan Makanan

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.768 kali.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề