Berapa lama pendidikan tni al 2020

Drum Corp Akademi Militer Magelang melintas di depan markas Kodim 0733 Semarang Jalan Pemuda Semearang, 17 April 2016. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi anggota TNI merupakan cita-cita sebagian anak muda untuk bisa mengabdi kepada negara. Tapi, bagaimana cara mendaftarkan dan mengetahui lebih jauh tentang pendidikan militer? Berapa lama masa yang harus ditempuh sebelum penugasan?

Sementara itu ketika sudah menjalani masa pendidikan militer di Akmil atau akademi militer para pendaftar akan ditempa menjadi seorang TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.

Dikutip dari ad.rekrutmen-tni.mil.id, pendidikan militer mempunyai beberapa jalur tingkatan. Untuk jalur pertama adalah Sekolah Calon Tamtama [Secata] dengan lama pendidikan militer dasar selama empat bulan, dilanjutkan dengan tiga bulan pendidikan kecabangan yaitu ada infanteri, kavaleri, penerbang, pelaut, dan lain sebagainya. Kemudian setelah lulus dari Secapa akan memperoleh pangkat Prajurit Dua [TNI AD dan TNI AU] atau Kelas Dua [TNI AL].

Sementara itu untuk jalur kedua ada Sekolah Calon Bintara [Secaba] dengan lama pendidikan lima bulan. Pangkat yang akan disandang setelah lulus dari Secaba adalah Sersan Dua.

Dan yang terakhir untuk jalur ketiga adalah perwira yang bisa dilalui lewat Akademi Militer [Akmil]. Lama pendidikan di Akmil adalah empat tahun dan lulusan Akmil akan memeroleh gelar S.ST.Han serta dapat langsung menyandang pangkat Letnan Dua [Letda]. 

Setelah semuanya sudah menjalani masa pendidikan militer TNI maka calon anggota yang sudah terpilih bisa ditugaskan di berbagai daerah di Indonesia termasuk juga di perbatasan negara ataupun daderah-daerah pelosok negeri.

PRIMANDA ANDI AKBAR 

Baca: Ingin Jadi Taruna Akademi Militer TNI AD? Ini Persyaratan Umum Harus Dipenuhi

KOMPAS.com - Menjadi tentara termasuk salah satu cita-cita banyak anak-anak Indonesia. 

Mereka yang ingin menjadi tentara dapat mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia [TNI]. Namun, diperlukan kerja keras agar dapat lolos seleksi menjadi anggota TNI. 

Terdapat tiga matra di TNI, yakni Angkatan Darat [AD], Angkatan Laut [AL], dan Angkatan Udara [AU].

Pada artikel kali ini, Kompas.com akan lebih banyak membahas soal matra AL.

Di TNI AL, terdapat salah satu unit yang cukup disegani, yakni Korps Marinir yang selalu menjadi andalan.

Mereka berada di garis depan, merebut pantai yang dikuasai musuh. Menusuk dari laut sebagai ujung tombak operasi amfibi.

Baca juga: Spesifikasi Peluncur Roket RM-70 MLRS Vampire Alutsista Korps Marinir TNI AL

Bagi Anda yang penasaran, atau berminat menjadi bagian Korps Marinir TNI AL, berikut Kompas.com sajikan pendidikan prajurit Marinir:

Pendidikan prajurit Korps Marinir

Disarikan dari Majalah Cakrawala edisi 450 Tahun 2021 terbitan Dinas Penerangan TNI AL, Korps Marinir TNI AL terbentuk pada 15 November 1945.

Dituliskan bahwa prajurit tangguh terbentuk lewat latihan keras. Marinir jelas bukan untuk mereka yang lemah.

Komando Pendidikan Marinir [Kodikmar] adalah lembaga pendidikan pencetak prajurit Korps Marinir.

Kodikmar melaksanakan Pendidikan Lanjutan Perwira Marinir, Pendidikan Infanteri Marinir, Pendidikan Artileri Marinir, Pendidikan Kavaleri Marinir, dan Pendidikan Bantuan Tempur Marinir.

Selain itu, melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin operasi amfibi tingkat taktik dan operasi pertahanan pantai.

Kodikmar juga mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pusat-pusat pendidikan di lingkungan Kodikmar, membina kekuatan termasuk sarana dan pra-sarana pendukung organiknya.

Bermarkas di Gunung Sari, Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Kodikmar berada di bawah naungan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut [Kodiklatal].

Di sini latihan keras sudah menunggu para calon prajurit Marinir.

Baca juga: Spesifikasi Tank Amfibi PT 76 Buatan Rusia, Kendaraan Tempur Senior Marinir TNI AL

Lihat Foto

SIGID KURNIAWAN

Prajurit Marinir melakukan defile saat Upacara Sertijab Komandan Korps Marinir [Dankormar] di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis [27/12/2018]. Mayjen TNI [Mar] Suhartono resmi menjabat sebagai Dankormar menggantikan Mayjen TNI [Mar] Bambang Suswantono. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Digembleng dalam suasana perang selama 77 hari 

Selama 77 hari penuh, para siswa akan digembleng sebagaimana dalam suasana perang sungguhan.

Untuk bergabung dengan Korps Baret Ungu ini, banyak tantangan yang harus dihadapi.

Seseorang yang berminat dan bercita-cita menjadi marinir harus melewati beberapa tahap pendidikan dan seleksi yang ketat dan cukup berat.

Siswa Tamtama, Bintara, dan Taruna Marinir harus menjalani Pendidikan Komando [Dikko].

Pendidikan Komando ini akan membentuk mereka menjadi prajurit marinir yang tangguh.

Pada Pendidikan Komando ini terdapat sejumlag tahapan yang harus dijalani, sebelum nantinya mereka dilantik menjadi prajurit Marinir TNI Angkatan Laut.

Bagi yang bermental baja dan menjadikan Marinir sebagai medan pilihan, maka mereka akan maju terus menghadapi semua tahap pendidikan.

Namun, bagi mereka yang tidak sanggup melanjutkan pendidikan sebagai prajurit TNI AL, maka akan diberikan pilihan, yaitu pindah Korps selain Marinir atau kembali ke masyarakat.

Baca juga: Ramai Isu Denjaka Mendarat di Papua Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL

Pendidikan calon perwira Marinir

Lihat Foto

Korps Marinir

Komandan Korps Marinir [Dankormar] Mayjen [Mar] Suhartono pamitan kepada seluruh prajurit baret jingga di Lapangan Apel Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin [31/1/2022].

Sementara itu, bagi calon perwira Marinir yang dididik sebagai Taruna Korps Marinir di Akademi Angkatan Laut [AAL], akan merasakan kehidupan Marinir saat mereka dilantik menjadi Kopral Taruna.

Pada tahap ini, para Taruna Korps Marinir mulai digembleng, ditempa, dan dibentuk menjadi calon-calon perwira Marinir yang andal dan profesional.

Ketika berpangkat Sersan Taruna, mereka mulai dibekali mata kuliah kejuruan Marinir Tahap I.

Pada tahap ini, mereka diwajibkan untuk mengikuti Pendidikan Komando di Pusat Latihan Tempur Marinir di Kecamatan Kayuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Pendidikan ini untuk mendapatkan Brevet Komando, serta mengikuti pendidikan kualifikasi menembak senapan dan pistol untuk memperoleh brevet senapan maupun menembak pistol.

Kemudian, ketika berpangkat Sersan Mayor Taruna, mereka dibekali mata kuliah Kejuruan Marinir Tahap II, di antaranya diwajibkan untuk mengikuti pendidikan Para Dasar [terjun payung] untuk mendapatkan Brevet Para Dasar.

Usai pelantikan menjadi perwira Marinir dengan pangkat Letnan Dua Marinir, para lulusan AAL yang memilih Marinir sebagai jalur karier mereka, akan dikirim ke satuan-satuan tempur Korps Marinir dengan jabatan awal sebagai komandan pleton.

Di sinilah awal pengabdian mereka sebagai perwira Korps Marinir.

Baca juga: Mengenal Pasukan Marinir TNI yang Kawal Pulang Massa Pedemo Tolak Omnibus Law di Jakarta

Ujian mental

Usai melewati tahap Pendidikan Dasar Keprajuritan di Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran [Puslatdiksarmil] Kodiklatal di Sidoarjo, para Calon Bintara dan Tamtama Korps Marinir yang terpilih masuk ke kejuruan Korps Marinir segera dikirim ke Kodikmar di Gunung Sari, Surabaya.

Mereka akan mengikuti pendidikan tahap Dasar Golongan Lanjutan [Sargolan] Marinir.

Di bawah tangan-tangan para pelatih yang berpengalaman dan andal, mereka harus siap menahan ujian mental dan fisik khas Marinir.

Mereka kemudian mengikuti tahap pembelajaran yang meliputi teori maupun praktik.

Di sinilah mereka akan mempelajari dan mendalami doktrin-doktrin operasi amfibi dan operasi darat serta materi penunjang lain yang berkaitan dengan profesi mereka sebagai prajurit Marinir TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker

Lihat Foto

ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Prajurit Korps Marinir TNI AL mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu [5/10/2019]. Perayaan HUT ke-74 TNI bertemakan TNI Profesional Kebanggaan Rakyat.

Baca juga: Kisah Korps Marinir Evakuasi Warga di Gang Sempit, Tembus Banjir 3 Meter...

Tahap terberat

Adapun tahap terberat dalam pendidikan Marinir adalah tahap Pendidikan Komando [Dikko] yang dilaksanakan selama 77 hari di Pusat Latihan Tempur [Puslatpur] Marinir Baluran di Karangtekok, Kabupaten Situbondo, serta mengikuti pendidikan kualifikasi menembak
senapan dan pistol.

Tahap ini harus diikuti oleh semua calon prajurit Marinir, mereka harus menerapkan semua materi yang mereka peroleh selama di kelas, yang dikemas dalam bentuk skenario latihan pertempuran yang lengkap, terjadwal dan terus menerus.

Tahapan Dikko yang harus dilalui para calon prajurit Marinir ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Dasar Komando, yakni latihan naik-turun menggunakan tali-talian [mountaineering], Jurit Komando [Jurko] dan Dopper [latihan perang dengan tembakan sesungguhnya].

2. Tahap Laut dengan materi latihan renang laut sejauh satu kilometer, renang siang, dan renang malam.

3. Tahap Hutan, yakni latihan melaksanakan perang di hutan dalam kondisi apa pun. Pada tahap ini siswa melakukan latihan tembak lorong, tembak reaksi, latihan menangkap hewan liar.

Setelah itu adalah bagaimana melaksanakan sea survival dan jungle survival.

Salah satu materi yang paling penting dalam pendidikan komando, yakni survival atau cara bertahan hidup di dalam hutan.

Materi survival penting bagi prajurit untuk tetap bertahan dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan peralatan yang seadanya.

Tahap hutan dilaksanakan di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

4. Tahap GLG atau Gerilya Lawan Gerilya, di mana siswa dibekali ilmu perang di dalam hutan untuk mengamankan negara.

5. Tahap Lintas Medan, yaitu jalan kaki dari Banyuwangi sampai Surabaya. Para siswa melintasi semua medan, dari jalan raya, hutan, gunung maupun perkotaan, hingga sampai di homebase Kodikmar di Surabaya.

Tahap lintas medan dari Banyuwangi hingga Surabaya sejauh 406 kilometer dibagi dalam 14 etape yang ditempuh dalam waktu 14 hari perjalanan kaki, siang dan malam.

Baca juga: Spesifikasi KRI Fatahillah-361, Kapal Perang TNI AL yang Dilengkapi Persenjataan Modern

Pelantikan prajurit Marinir

Lihat Foto

M RISYAL HIDAYAT

Prajurit pasukan khusus Intai Amfibi Marinir TNI AL melakukan Swamp Forest Patrol atau patroli dalam rawa kawasan hutan bakau Parang Kursi, Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu [8/4]. Latihan tersebut merupakan bagian dari Latihan Standar Kemampuan Perorangan Dasar [SKPD] dan Latihan Standar Kemampuan Perorangan Lanjutan [SKPL], yang terdiri dari menembak reaksi dan barikade, menembak tempur offensif serta melaksanakan patroli intai tempur dan taktik kondisi tertentu. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ss/ama/15

Setelah tahap Dikko ini terlewati, semua siswa Tamtama dan Bintara Korps Marinir telah selesai menjalani pendidikan di Kodikmar, Kodiklatal, dan dilantik menjadi prajurit Marinir.

Bagi para prajurit siswa Pendidikan Pertama Tamtama [Dikmata] akan dilantik menjadi Tamtama Marinir, dan siswa Pendidikan Pertama Bintara [Dikmaba] akan dilantik menjadi Bintara Marinir.

Sedangkan para Taruna Korps Marinir setelah lulus dari AAL akan dilantik menjadi perwira Marinir.

Sebelum melaksanakan tugas, masih ada tahapan lagi yang harus dilaksanakan, yaitu tahap pelatihan di Komando Latihan Marinir [Kolatmar] selama satu bulan, yang materinya meliputi kegiatan kecabangan, on the-job-training di satuan-satuan marinir.

Setelah menyelesaikan tahap pelatihan di Kolatmar, para calon Marinir harus melalui tahap yang paling menegangkan dan juga membanggakan, yaitu upacara sakral pembaretan.

Di sinilah akhir pendidikan yang merupakan masa awal mereka menjadi prajurit Marinir sejati.

Para Marinir muda ini kemudian dikirim ke satuan-satuan tempur yang ada untuk menambah dan memperkuat jajaran Korps Marinir.

Di kesatuan yang baru, para tamtama, bintara maupun perwira remaja Marinir yang baru lulus pendidikan tetap dibina dalam suatu sistem pembinaan yang terpadu, terprogram dan berlanjut sehingga mereka dapat menjadi prajurit yang profesional.

Baca juga: [POPULER TREN] Viral Marinir Adu Mulut dengan Warga | Penjelasan Wali Kota Solo soal Razia Anak

Sumber: Majalah Cakrawala, edisi 450 tahun 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề