Berapa lama waktu ayam mengerami telurnya

Menetaskan telur ayam kampung atau ayam buras kini lebih banyak dilakukan dengan menggunakan mesin penetas. Hal ini terutama dilakukan oleh peternak yang atau penjual bibit ayam kampung dalam jumlah besar.

Di kampung-kampung sendiri, ayam kampung lebih banyak ditetaskan dengan dengan cara tradisional pengeraman oleh induk ayam. Jumlah yang tidak begitu banyak, tidak perlu repot dengan urusan listrik dan mesin tetas, juga banyak yang masih percaya pengeraman oleh induk ayam lebih alami dan menghasilkan kualitas anak ayam yang lebih baik.

Kualitas Telur yang Baik
Telur yang akan ditetaskan harus berasal dari ayam betina yang ada jagonya. Ayam betina tanpa jago tetap dapat bertelur namun tidak akan jadi jika ditetaskan. Telur dapat berasal dari induknya sendiri atau ditambahkan telur dari ayam lain hingga jumlah yang ditetaskan dapat optimal. Cari ukuran telur yang normal, tidak di bawah rata-rata ataupun terlalu besar [telur kembar]. Telur tidak berlubang, pecah  atau retak-retak.

Jumlah Telur
Agar telur dapat dierami induk ayam dengan baik, jumlahnya janganlah terlampau banyak. Cukup 10 hingga 12 telur yang umumnya masih dapat ayam mengerami dengan baik, meskipun ada faktor juga besar dan kecilnya induk ayam yang sedang mengeram jika anda ingin menambahkan jumlah yang disebutkan tadi.

Sarang yang nyaman dan aman
Siapkan sarang yang nyaman buat ayam mengeram. Ayam kampung sepertinya bukan tipe unggas pembuat sarang yang baik. Ayam akan menggunakan sarang yang  disiapkan di dalam kandang. Untuk alas dapat dibuat dari jerami padi yang kering atau merang padi. Tempat mengeram dibuat agak dalam dan luas agar telur tidak mudah terjatuh keluar sarang. Agar sarang ayam tidak dihinggapi gurem, dapat diberikan irisan daun tembakau sekitar sarang.

Ruang khusus
Tempatkan ayam penetas dalam ruang khusus yang tertutup agar terhindar dari gangguan ayam lain. Termasuk juga dari gangguan ayam jantan dan hewan lain. Agar ayam tidak terlalu sering meninggalkan sarang, dapat disediakan saja pakan dan minumnya di dalam kandang. Pemberian pakan basah hendaknya dikontrol dengan baik, ayam yang sedang mengeram akan berkurang nafsu makannya.

Pengecekan Telur
Tidak semua telur yang ditetaskan dapat berhasil dengan baik. Jika telur yang tidak memiliki harapan menetas dapat diketahui lebih awal, tentu lebih baik. Caranya dengan diteropong atau diterawang dengan menggunakan kertas gelap yang digulung. Telur diletakkan diujung teropong dari kertas ini kemudian diarahkan ke sinar matahari atau sinar lampu sambil diputar-putar. Pejamkan salah satu mata dan mata yang lain yang terbuka untuk melihat di ujung teropong agar lebih fokus.

Jika terlihat ada calon embrio yang ditandai dengan semburat merah dan adanya seperti gumpalan darah, pertanda telur dapat menetas. Jika tidak, segera diapkir saja. Jika belum terlalu lama dierami masih bisa dimanfaatkan untuk konsumsi. Namun jika ragu, telur apkiran tetasan ini dapat dijadikan pakan tambahan saja untuk ternak peliharaan yang lain.

Telur-telur ayam kampung ini akan menetas dalam waktu lebih kurang 3 minggu atau 21 hari.

Galak
Tidak seperti pada mesin tetas, telur ayam ini tidak perlu dibolak-balik. Secara alami ayam akan membolak-balik telur dengan menggunakan paruhnya dan sering kali mengubah posisi telur untuk meratanya panas. Apalagi induk ayam yang sedang menetas umumnya akan menjadi agresif. Anda bisa kena patuk bila dekat-dekat dengan induk ayam ini.

Di akhir fase penetasan, sebagian besar cangkang telur dapat pecah dan anak ayam keluar dengan sendirinya. Namun terkadang ada satu atau beberapa telur yang anak ayam di dalamnya terlalu lemah tidak mampu memecah cangkang telur. Anak ayam ini akan perlu sedikit bantuan agar dapat keluar dari dalam telur.

Untuk pembesaran ayam kampung, alternatif pakan tambahan berupa eceng gondok dapat diberikan sebagai pakan tambahan seperti dalam video berikut ini.

Bisa Telur Jenis Lain
Selain telur ayam kampung telur jenis lain bisa juga ditetaskan dengan pengeraman ayam ini. Telur bebek, entok / mentok, ayam bangkok, ayam pelung, burma, setahu saya dapat menetas.

Untuk ayam hias ringneck yang memiliki postur tubuh dan ukuran telur lebih kecil kita bisa menggunakan ayam kate atau ayam serama untuk pengeraman telurnya. Di tempat teman saya dengan cara itu telur ringneck bisa menetas.


Ilustrasi kunci jawaban kelas 2 SD dan MI Tema 6 subtema 1 halaman 47 dan 48 tentang merawat hewan di sekitarku. /Freepik/freepik

PortalJember.com - Merawat Hewan dan Tumbuhan merupakan judul dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 kelas 2 SD dan MI Tema 6. Dalam artikel ini, kita akan membahas kunci jawaban halaman 47 dan 48 Tema 6 Subtema 1 "Merawat Hewan di Sekitarku".

Sebelum membaca kunci jawaban, sebaiknya adik-adik berusaha untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu. Karena, kunci jawaban ini hanyalah sebagai alternatif adik-adik untuk bisa menjawab dan mengisi soal-soal yang ada di buku.

Selain itu, kunci jawaban ini dapat dijadikan panduan dan pembanding bagi orang tua untuk memeriksa jawaban anaknya.

Baca Juga: Berilah Lingkaran dan Garis Bawah Lagu Ayamku, Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD MI Halaman 29, 30 Subtema 1

Dikutip PortalJember.com dari alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan [FKIP] Universitas Muhammadiyah Jember, Anismoro Nalendri Lesthianingrum S.Pd, berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik kelas 2 SD dan MI Tema 6 subtema 1 halaman 47 dan 48.

Kunci Jawaban kelas 2 SD dan MI Tema 6 halaman 47 dan 48
Ayo Membaca

Bacalah teks berikut dengan intonasi yang tepat!

Ayam

Ayam adalah hewan berkaki dua. Cakar kakinya digunakan untuk menggaruk-garuk tanah. Cakar kaki digunakan untuk mencari makanan. Makanan ayam berupa hewan-hewan kecil di dalam tanah. Ayam juga memakan biji-bijian.

Sumber: buku.kemendikbud.go.id

Menetaskan telur ayam merupakan pengalaman yang sangat berharga, yang membutuhkan perencanaan yang baik, dedikasi, fleksibilitas, serta kemampuan observasi. Telur ayam memiliki periode pengeraman selama 21 hari dan bisa menetas menggunakan inkubator [mesin pengeram] khusus dan diawasi, atau menggunakan ayam betina. Gunakan panduan berikut untuk menetaskan telur ayam menggunakan kedua cara tersebut.

  1. 1

    Cari tahu di mana Anda bisa mendapatkan telur yang subur. Telur yang subur harus didapatkan dari tempat penetasan atau peternakan ayam yang memiliki ayam jantan, jika Anda tidak membiakkan ayam sendiri. Anda juga bisa membeli telur peternakan segar dari orang yang menjualnya. Pastikan untuk mencari tahu dari pemasok terlebih dahulu, untuk memastikan tersedianya ayam pembiak dan persediaan telur. Petugas di daerah Anda atau spesialis peternakan ayam mungkin bisa menyarankan tempat yang tepat.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Telur yang Anda beli dari toko bahan makanan bukanlah telur yang subur dan tidak bisa menetas.
    • Untuk pencegahan penyakit dan alasan kesehatan, lebih baik membeli semua telur dari satu tempat.
    • Jika Anda mencari jenis ayam tertentu atau yang langka, Anda mungkin harus menghubungi tempat penetasan khusus.

  2. 2

    Berhati-hatilah jika telur Anda dikirim. Anda harus berhati-hati jika membeli telur secara daring [online] dan menerimanya melalui kiriman, terutama jika Anda seorang pemula. Telur yang dikirim lebih sulit menetas dibandingkan telur dari ayam sendiri atau dari peternakan setempat.

    • Biasanya, telur yang tidak dikirim memiliki 80 persen kemungkinan menetas, sedangkan telur yang dikirim hanya memiliki 50 persen kemungkinan. [1] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Namun, jika telur diperlakukan dengan sangat kasar saat pengiriman, kemungkinan semua tidak menetas, walaupun Anda melakukan semuanya dengan benar.

  3. 3

    Pilih telur dengan bijak. Jika Anda bisa memilih telur sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Anda sebaiknya memilih telur dari ayam biakan yang sudah dewasa dan sehat; mereka harus cocok dengan pasangannya dan memproduksi telur yang subur [sekitar tiga butir]. Ayam biakan juga harus diberi makanan khusus.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Hindari memilih telur yang terlalu besar atau kecil, atau yang berbentuk aneh. Telur yang besar sulit menetas dan telur kecil menghasilkan anak ayam yang kecil.
    • Hindari telur dengan kulit yang retak atau tipis. Telur ini sulit menyimpan kelembapan yang dibutuhkan untuk perkembangan anak ayam. Kulit yang retak atau tipis juga lebih mudah ditembus penyakit.

  4. 4

    Pahamilah jika Anda memiliki ayam jantan. Anda harus mengingat bahwa telur kemungkinan akan menetaskan campuran 50:50 antara jantan dan betina. Jika Anda hidup di perkotaan, ayam jantan akan menimbulkan masalah dan memeliharanya terkadang bisa melanggar peraturan kota! Jika tidak bisa memelihara ayam jantan, Anda harus mencarikan tempat untuknya. Walaupun tidak akan memeliharanya, Anda harus memikirkan rencana agar ayam jantan tidak berkembang biak secara berlebihan atau melukai ayam betina.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Anda harus mengerti bahwa tidak ada cara memastikan apakah telur mengandung ayam betina atau jantan sebelum menetas. Walaupun biasanya perbandingan jantan dan betina adalah 50:50, Anda mungkin tidak beruntung dan menetaskan 7 ayam jantan dari 8 telur, yang tidak akan berguna untuk membiakkan ayam.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Jika Anda berniat memelihara semua atau sebagian ayam jantan, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan, seperti Anda harus memiliki ruang yang cukup agar ayam betina tidak berkembang biak secara berlebihan. Ini bisa mengakibatkan bulu kepala dan punggung ayam betina tertarik dan jenggernya cedera, dan parahnya lagi, bisa luka-luka terkena cakar ayam jantan. Terlalu banyak ayam jantan juga dapat menimbulkan banyak pertengkaran.
    • Sebaiknya Anda memelihara satu ayam jantan untuk setiap sepuluh ayam betina atau lebih. Ini adalah perbandingan yang bagus jika Anda ingin memiliki ayam yang subur.

  5. 5

    Tentukan apakah Anda ingin menggunakan inkubator atau ayam betina. Anda memiliki dua pilihan untuk menetaskan telur, bisa menetaskannya menggunakan inkubator atau menggunakan ayam betina. Kedua pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yaang harus dipertimbangkan sebelum proses dilanjutkan.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Inkubator adalah sebuah kandang dengan suhu, kelembapan, dan ventilasi yang bisa diatur. Dengan inkubator, Anda adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab terhadap telur-telur. Anda bertugas menyiapkan inkubator, mengawasi suhu, kelembapan, dan ventilasi di dalam inkubator, juga memutar telur. Inkubator kecil bisa dibeli, tetapi Anda bisa juga membuatnya sendiri. Jika membelinya, ikuti petunjuk yang tersedia.
    • Ayam betina bisa digunakan untuk mengeram dan menetaskan telur, walaupun bukan telur miliknya. Ini cara yang bagus dan alami untuk menetaskan telur. Pastikan Anda memilih jenis ayam yang suka mengeram, seperti ayam Silky, Cochin, Orpington, dan Old English Game.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  6. 6

    Kenali kelebihan dan kekurangan tiap cara. Inkubator dan ayam betina memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menetaskan telur. Mengenalinya akan membantu untuk membuat keputusan yang bagus untuk situasi Anda.

    • Kelebihan inkubator: Menggunakan inkubator merupakan pilihan yang tepat jika Anda tidak memiliki ayam betina atau jika ini pertama kali Anda menetaskan telur. Sebuah inkubator memeungkinkan Anda memiliki kendali atas proses penetasan. Inkubator juga merupakan pilihan terbaik untuk menetaskan telur dalam jumlah banyak.
    • Kekurangan inkubator: Halangan terbesar dalam menggunakan inkubator adalah proses ini bergantung sepenuhnya pada sumber daya listrik. Jika ada pemutusan listrik secara tiba-tiba atau ada orang yang tidak sengaja menarik steker inkubator, ini akan mempengaruhi telur, bahkan bisa membunuh bayi ayam di dalamnya. Jika belum memiliki inkubator, Anda harus membelinya, dan kemungkinan sangat mahal, tergantung pada ukuran dan kualitasnya.
    • Kelebihan ayam betina: Menggunakan ayam betina untuk menetaskan telur adalah pilihan yang mudah dan alami. Dengan ini, Anda tidak perlu khawatir mengenai listrik yang mati dan merusak telur. Anda tidak perlu khawatir mengenai suhu dan kelembapan. Setelah telur menetas, ayam betina tersebut akan menjadi induknya, dan ini sangat indah untuk dilihat.
    • Kekurangan ayam betina: Ayam betina mungkin tidak mau mengeram saat Anda menginginkannya dan tidak ada cara untuk memaksanya mengeram telur, jadi Anda harus mengatur waktu yang tepat. Anda bisa membeli “broody coop” untuk melindungi ayam dan telur, dan mencegah kerusakan pada telur. Ini bisa menambah biaya penetasan telur. Ditambah lagi, ayam betina hanya dapat menetaskan sedikit telur sekali waktu. Ayam besar mungkin bisa menetaskan paling banyak 10-12 telur, tergantung pada ukuran telur, di mana ayam kecil bisa menetaskan 6-7 telur.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  1. 1

    Pilih lokasi untuk meletakkan inkubator. Agar suhu inkubator tetap stabil, letakkan di mana suhu tidak mudah berubah. Jangan letakkan di dekat jendela atau tempat yang terkena sinar matahari. Panas matahari bisa menaikkan suhu cukup tinggi untuk membunuh embrio yang sedang tumbuh.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sambungkan pada sumber listrik yang kuat, dan pastikan steker tidak bisa terlepas secara tidak sengaja.
    • Jauhkan inkubator dari jangkauan anak kecil, kucing, dan anjing.
    • Umumnya, lebih baik untuk meletakkan inkubator di permukaan kokoh yang tidak bisa dirobohkan atau diinjak, dan di tempat bersuhu stabil, jauh dari angin dan pancaran matahari.

  2. 2

    Kenali cara penggunaan inkubator. Sebelum mulai menetaskan telur ayam, pastikan Anda membaca semua instruksi pada petunjuk penggunaan inkubator. Pastikan Anda tahu cara mengoperasikan kipas, lampu, dan alat lainnya.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Gunakan termometer yang tersedia untuk memeriksa suhu inkubator. Anda harus melakukan ini secara rutin selama 24 jam sebelum menggunakannya, untuk memastikan suhunya agar tepat.

  3. 3

    Atur kondisinya. Untuk berhasil menetaskan telur ayam, kondisi di dalam inkubator harus tepat. Agar telur siap dimasukkan ke dalam inkubator, Anda harus menyesuaikan kondisi di dalam inkubator agar optimal.

    • Suhu: Anda harus mengeram telur ayam pada suhu di antara 37-38 derajat Celcius [37,5º C merupakan suhu yang ideal]. Hindari suhu melebihi 36–39 °C. Jika suhu menjadi ekstrem selama beberapa hari, kemungkinan menetas akan berkurang.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber
    • Kelembapan: Tingkat kelembapan di dalam inkubator seharusnya relatif 50-65 persen [60 persen merupakan tingkat kelembapan yang ideal]. Kelembapan dihasilkan dari panci air yang berada di bawah baki telur. Anda bisa menggunakan termometer wet bulb atau higrometer untuk mengukur kelembapan.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  4. 4

    Letakkan telur. Saat kondisi di dalam inkubator sudah disesuaikan dan diawasi selama setidaknya 24 jam untuk memastikan kestabilannya, sekarang waktunya memasukkan telur. Jangan masukkan kurang dari 6 telur. Jika Anda hanya menetaskan 2 atau 3 telur, terutama jika telur tersebut adalah telur kiriman, kemungkinan besar gagal menetas. Anda mungkin hanya mendapatkan satu anak ayam, atau tidak sama sekali.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Hangatkan telur yang subur mencapai suhu ruangan. Menghangatkan telur akan mengurangi tingkat dan waktu perubahan suhu di dalam inkubator setelah Anda meletakkan telur.
    • Letakkan telur di dalam inkubator dengan hati-hati. Pastikan telur berbaring pada sisinya. Ujung telur yang lebih besar seharusnya lebih tinggi dibandingkan ujung lancip. Ini sangat penting karena embrio bisa berada di posisi yang salah jika ujung lancip lebih tinggi dan kesulitan bersuara serta meretakkan kulit telur, saat waktunya menetas.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  5. 5

    Biarkan suhu turun setelah meletakkan telur. Suhu akan menurun sementara setelah Anda meletakkan telur di dalam inkubator, tetapi seharusnya kembali naik jika Anda mengatur inkubator dengan benar.

    • Jangan menaikkan suhu untuk menyesuaikan perubahan suhu ini karena Anda bisa merusak atau membunuh embrio.

  6. 6

    Tulis tanggalnya. Dengan melakukan ini, Anda bisa mengestimasi tanggal penetasan telur. Telur ayam membutuhkan 21 hari untuk menetas bila dierami pada suhu yang tepat. Telur yang lebih tua, telur yang dibiarkan mendingin, dan telur yang mengeram pada suhu yang teralu rendah, masih mungkin menetas – tetapi akan membutuhkan waktu yang lebih lama! Jika sudah mencapai hari ke-21 dan telur belum menetas, tunggu beberapa hari lagi

  7. 7

    Putar telur setiap hari. Telur harus diputar sekurang-kurangnya tiga kali sehari secara rutin – tapi lima kali lebih baik! Beberapa orang suka memberi tanda X pada satu sisi telur agar mereka bisa lebih mudah mengetahui telur mana yang sudah diputar. Kalau tidak, akan sangat mudah untuk lupa telur mana yang sudah diputar, dan apakah sudah diputar sepenuhnya atau tidak.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Saat memutar telur secara manual, tangan Anda harus dicuci dan dibersihkan sebelumnya agar bakteri dan minyak tidak masuk ke permukaan telur.
    • Tetaplah memutar telur sampai hari ke-18, lalu berhenti untuk membiarkan anak ayam menentukan posisi yang sesuai untuk menetas.

  8. 8

    Atur tingkat kelembapan di dalam inkubator. Tingkat kelembabapan seharusnya di antara 50-60 persen melalui proses pengeraman, kecuali 3 hari terakhir Anda harus menaikkan ke 65 persen. Anda mungkin memerlukan tingkat kelembapan yang lebih tinggi atau rendah tergantung pada tipe telur. Cari tahu informasi di tempat penetasan atau buku yang tersedia tentang cara menetaskan spesies ayam..[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Isi ulang air di dalam panci air secara rutin karena kalau tidak tingkat kelembapan akan menurun. Selalu isi dengan air hangat.
    • Letakkan spons di dalam panci air jika Anda ingin meningkatkan tingkat kelembapan.
    • Ukur tingkat kelembapan di dalam inkubator menggunakan termometer wet bulb. Ukur kelembapan dan suhu inkubator dan tulis. Baca grafik, grafik psikometrik daring, atau buku untuk mencari tahu tingkat kelembapan relatif dari hubungan antara pengukuran termometer wet bulb dan dry bulb.

  9. 9

    Pastikan inkubator memiliki ventilasi yang cukup. Seharusnya ada lubang di samping dan di atas inkubator agar ada udara yang mengalir dan pastikan lubang setengah terbuka. Anda harus menambah ventilasi saat anak ayam mulai menetas.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  10. 10

    Sinari telur setelah 7-10 hari. Penyinaran telur adalah saat Anda menggunakan lampu untuk melihat berapa banyak ruang yang ditempati embrio di dalam telur. Setelah 7-10 hari, Anda bisa melihat perkembangan embrio. Proses ini memungkinkan Anda untuk membuang telur dengan embrio yang mati.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Cari kaleng atau kotak yang cukup untuk dimasuki bola lampu.
    • Potong lubang pada kaleng atau kotak yang lebih kecil dari diameter telur.
    • Nyalakan lampu.
    • Ambil satu telur yang dierami dan dekatkan ke lubang. Jika telur terlihat kosong, embrio belum berkembang dan telur mungkin tidak subur. Anda seharusnya melihat gumpalan yang suram jika embrio berkembang. Embrio akan membesar seiring mendekati tanggal penetasan.
    • Buang telur yang tidak menunjukkan perkembangan embrio dari inkubator.

  11. 11

    Bersiap untuk penetasan. Berhenti memutar telur 3 hari sebelum estimasi tanggal penetasan. Kebanyakan telur akan menetas dalam waktu 24 jam.

    • Letakkan kain yang tipis di bawah telur sebelum penetasan. Kain ini akan menyerap butiran kulit telur dan unsur lainnya selama dan setelah penetasan.
    • Naikkan tingkat kelembapan di dalam inkubator dengan menambah air atau meletakkan spons.
    • Tutup inkubator sampai anak ayam selesai menetas.

  1. 1

    Pilih jenis ayam yang tepat. Jika Anda memilih menggunakan ayam betina untuk menetaskan telur, Anda perlu tahu bagaimana cara memilih ayam yang terbaik untuk penetasan. Beberapa jenis ayam tidak suka mengeram, jadi jika Anda menunggu ayam favorit Anda mau mengeram, Anda mungkin harus menunggu sangat lama! Jenis ayam yang paling baik adalah ayam Silky, Cochin, Orpington, dan Old English Game.

    • Banyak jenis ayam lain yang bisa mengeram, tetapi ingatlah walaupun ayam Anda mau mengeram, ini tidak berarti ia akan menjadi induk yang baik. Misalnya, beberapa ayam betina akan mengeram, tetapi tidak selalu berada di kandang, jadi telur yang menetas hanya sedikit atau tidak sama sekali..
    • Beberapa ayam akan terkejut saat telur menetas, dan ayam induk akan menyerang anak ayam tersebut atau meninggalkannya. Jika Anda bisa menemukan ayam betina yang pandai mengeram dan menjadi induk, Anda menemukan pemenang!

  2. 2

    Ketahui kapan ayam betina tersebut mau mengeram. Untuk mengetahuinya, cari ayam betina yang menyendiri di sarang dan tetap di sana pada saat malam hari. Anda juga bisa menemukan petakan kulit yang botak di bagian bawahnya. Jika ia menyerang Anda dengan suara yang kuat atau menggigit Anda, ini pertanda besar bahwa ia ingin mengeram.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda meragukan ayam betina Anda, sebelum meletakkan telur subur di bawahnya, uji ayam tersebut selama beberapa hari untuk melihat apakah dia tetap berada di sarang. Anda bisa meletakkan bola golf, telur buatan, atau telur asli yang mau Anda korbankan. Anda tidak ingin menggunakan ayam yang akan meninggalkan sarang di tengah proses pengeraman.

  3. 3

    Siapkan area pengeraman. Letakkan ayam betina di rumah atau kamar yang terpisah yang bisa digunakan untuk pengeraman dan penetasan telur serta bisa menjadi tempat tumbuhnya anak ayam. Letakkan sarang yang nyaman di lantai area pengeraman, isi dengan bantalan lembut seperti serutan kayu atau jerami.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebaiknya area pengeraman berada di tempat yang sunyi, gelap, bersih, tidak berangin, jauh dari ayam lainnya, bebas dari kutu dan serangga, dan jauh dari predator.
    • Berikan ruang yang cukup agar ayam betina bisa meninggalkan sarang untuk makan, minum, dan berkeliling.

  4. 4

    Letakkan telur yang subur di bawah ayam betina. Setelah Anda yakin bahwa ayam akan mengeram dengan baik dan menyiapkan area pengeraman, letakkan telur di bawahnya. Letakkan semua telur, agar telur tersebut bisa menetas dalam waktu yang bersamaan.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Letakkan telur pada saat malam hari, karena Anda tidak akan mengganggu ayam dan membuatnya menolak dan meninggalkan sarang dan telur.
    • Jangan khawatir mengenai posisi telur. Ayam betina akan menggerakkannya beberapa kali selama pengeraman.

  5. 5

    Pastikan Anda selalu menyediakan makanan dan air setiap waktu. Pastikan ayam betina selalu memiliki akses ke makanan dan air, walaupun dia hanya makan dan minum sekali sehari. Letakkan air jauh dari ayam agar dia tidak menabrak dan menumpahkannya hingga membasahi sarang.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  6. 6

    Jangan mengganggu ayam betina atau telur sebisa mungkin. Ayam akan menggerakkan telur serta telur akan tetap lembap dan hangat karena terkena badan ayam. Jika Anda ingin memeriksa dan menyinari telur untuk mengetahui perkembangannya, jangan lakukan terlalu sering.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Namun, Anda tentu tidak ingin menghasilkan telur busuk yang bisa mempengaruhi kesehatan dan keamanan jika retak. Sinari semua telur dalam waktu yang sama antara hari ke-7 dan ke-10 dalam proses pengeraman. Jika Anda menemukan telur yang busuk atau embrio tidak berkembang, buang saja.
    • Selama minggu terakhir sebelum penetasan, biarkan ayam betina di dalam sarang sepanjang hari tanpa mengganggunya. Ini adalah proses yang alami.

  7. 7

    Miliki ayam cadangan. Jika ayam sudah mengeram selama dua minggu dan tiba-tiba saja meninggalkan sarang, ini sangat membuat frustrasi, tapi jangan putus asa. Jika Anda memiliki ayam betina lainnya atau sebuah inkubator, Anda masih bisa menyelamatkan telurnya.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  8. 8

    Biarkan telur menetas dengan sendirinya. Saat anak ayam mulai menetas, jangan amati atau memindahkan telur dari bawah ayam betina untuk melihatnya. Telur ini berada di tempat yang seharusnya. Jangan khawatir jika tidak semua telur menetas, ayam betina sangat pandai dalam mengeram telur sambil memelihara anak ayam. Ayam betina biasanya akan tetap berada di sarang selama 36 jam atau lebih untuk menunggu semua telur menetas sambil menjaga anak ayam.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  • Pastikan mangkuk air berada di tempat yang cukup tinggi agar anak ayam tidak tenggelam dan cukup rendah agar mereka bisa minum.
  • Tangani telur dengan hati-hati saat memutarnya setiap hari. Kulit telur sangat mudah pecah.
  • Pastikan Anda menyediakan makanan dan air untuk anak ayam yang baru menetas.
  • Jika anak ayam tidak mau makan sampai 2-3 hari setelah menetas, jangan khawatir; mereka memiliki makanan dari kuning telur yang mereka makan di dalam telur.

  • Inkubator
  • Telur ayam subur
  • Termometer
  • Higrometer
  • atau
  • Ayam betina
  • Tempat pengeraman

  1. ↑ 1,01,11,21,31,41,51,61,71,8//www.mypetchicken.com/hatching-eggs/guide-toc.aspx
  2. //www.howtoincubate.com/index.php?option=com_content&view=article&id=51&Itemid=53
  3. ↑ 3,03,13,23,33,43,53,63,7//www.extension.umn.edu/distribution/livestocksystems/di0631.html
  4. ↑ 4,04,14,24,34,44,54,6//www.ithaca.edu/staff/jhenderson/chooks/chicks.html
  5. //www.grit.com/livestock/chickens/incubating-chicken-eggs.aspx

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 22 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 373.273 kali.

Daftar kategori: Peliharaan dan Hewan

Halaman ini telah diakses sebanyak 373.273 kali.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề