Berapa tahap respirasi pada manusia?

Merdeka.com - Proses respirasi, dalam ilmu biologi bisa diartikan sebagai proses mobilisasi energi yang dilakukan oleh makhluk hidup melalui pemecah senyawa berenergi tinggi [SET], untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Secara sederhana, respirasi bisa disamakan dengan pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, yakni sel.

Proses respirasi pada tumbuhan sendiri, merupakan kebalikan dari proses fotosintesis. Jika fotosintesis mengonversi energi cahaya menjadi energi potensial, sedangkan respirasi mengubah energi potensial menjadi energi kinetik.

Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami senyawa berenergi tinggi [SET], sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana.

BACA JUGA:
Infeksi pernapasan saat bayi tingkatkan risiko diabetes

Untuk lebih lengkapnya, berikut Merdeka.com merangkum pengertian proses respirasi pada tumbuhan dan manusia, dilansir dari berbagai sumber [19/1/2021]:

2 dari 4 halaman

Proses Respirasi

Respirasi dilakukan pada satuan sel. Respirasi juga menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk sampingan. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 6 CO2 + 6H2O + ATP

BACA JUGA:
Asma ternyata dapat dipicu 6 hal sederhana ini

Laju respirasi sendiri, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Ketersediaan substrat, tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

Ketersediaan Oksigen, ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, tetapi besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

BACA JUGA:
Napas mudah tersengal? Hati-hati, itu tanda penyakit jantung!

Suhu, pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, tetapi hal ini tergantung pada masing-masing spesies.

Advertisement

3 dari 4 halaman

Repirasi Internal dan Eksternal

Proses respirasi memang bisa juga diartika sebagai proses pernapasan. Kita sebagai manusia bernafas dengan cara menghirup oksigen dari hidung memasukannya ke paru-paru lalu menghembuskan gas karbon dioksida. Proses itu disebut sebagai pernapasan eksternal. Sedangkan, di dalam sel-sel tubuh manusia dan tumbuhan juga terjadi proses pernapasan internal.

Respirasi eksternal adalah pertukaran gas yang terjadi dalam paru-paru atau sering disebut dengan pernafasan. Jadi respirasi eksternal adalah proses menghirup udara dari lingkungan dan menukar oksigen yang dihirup dengan karbon dioksida di dalam paru-paru. Sedangkan respirasi internal adalah proses pemecahan makanan untuk menghasilkan energi yang terjadi di dalam sel tubuh.

Respirasi eksternal dimulai dengan menghirup oksigen dari lingkungan sekitar oleh organ pernafasan dan masuk ke dalam alveolus paru-paru. Oksigen yang masuk ke dalam pembulih darah lalu dialirkan ke jantung dan seluruh tubuh, seperti yang telah kita pelajari dalam sistem pernafasan dan sirkulasi darah.

Sedangkan respirasi internal, akan menyerap sari-sari di dalam tubuh seeprti glukosa dari makanan dan oksigen dari pernafasan untuk menghasilkan energi.

4 dari 4 halaman

Proses Respirasi Pada Manusia

Pada manusia, proses resprasi dimulai ketika ketika Anda menghirup oksigen melalui hidung atau mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya oksigen.Dari hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian belakang tenggorokan, melewati laring, kemudian berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah pada paru-paru kanan dan kiri. Untuk memastikan pernapasan berlangsung lancar, tabung bronkus ini tidak boleh terganggu oleh lendir maupun peradangan.

Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang lebih kecil bernama bronkiolus dan kantung udara bernama alveoli. Di sinilah terjadi proses respirasi eksternal, yakni perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah. Sisa dari proses respirasi tersebut merupakan karbondioksida, yang dikeluarkan tubuh melalui proses pembuangan napas yang ditandai dengan kembali mengecilnya otot diafragma sehingga membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida lewat hidung atau mulut.

Sebagai contoh proses respirasi, cobalah untuk membuka mulut Anda di depan kaca dan kemudian hembuskan napas. Pada kaca akan terbentuk uap-uap air hasil respirasi seluler dalam tubuh.

BACA JUGA:
Terbukti, wanita memiliki indera penciuman lebih baik dari pria!

Advertisement

[mdk/khu]

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề