Berbagai pikiran emosi perasaan dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter

Teknik Dasar Olah Vocal dan Olah Rasa dalam Seni Teatrikal 

Berkaitan dengan artikel yang sebelumnya, kali ini kita akan melanjudkan pembahasan ini sesuai dengan tema diatas yaitu tekdir dasar oleh vocal dan olah rasa dalam dunia seni peran /teater. Adapun ulasannya dalah sebagai berikut :

Seorang pemain teater teknik dasar teatrikal dan olah tubuh dan juga harus memiliki kemampuan mengolah suara dengan baik . suara ada;ah factor penting karena berperan sebagi penyampai pesan kepada penonton. 

Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntunan karakter tokoh yang diperankan.

Seorang aktor perlu melatih suara dengan tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan vocal  seperti a,i,u,e,o sesuai dengan bentuk mulut dan pengucapannya harus bulat dan jelas dan tidak setengah –setegah dalam melakukannnya dan dilakukan dengan berulang-ulang.

Dalam latihan olah suara , terutama yang berhubungan dengan mambaca naskah atau puisi, perlu diperhatikan  juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo dan irama.

Tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan. Contoh berikut ini yang digaris bawahi dalah kata yang perlu mendapat penekanan. Penekanan kata pada kalimat untuk menonjolkan isi pesan atau perasaan dan pikiran dari kalimat itu .

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.

Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan emosi suara. Misalnya pada latihan kata “ Apa “ dengan ekpresi perasaan yang berbeda berikut ini :

tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika , artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan kata dan kalimat dengan irama yang berbeda , cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan sebagainya.

Teknik Dasar Olah Vocal dan Olah Rasa dalam Seni Teatrikal [ teater ]

Acting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang actor dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan,dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Kator harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. 

Tentu hal itu bisa terjadi kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Oleh sebab itu seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi , perasasan, emosi dengan latihan olah rasa.

latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran kita pada satu objek sesuai dengan tujuan. Misalnya pikiran focus pada hafalan naskah , lawan main dan pada permainan diatas panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan berbagai hal yang lain. 

Lakukan latihan permainan konsentrasi, dua orang berhadapan , satu orang ditugskan untuk diam tanpa emosi, semantara kawanmu berusaha menggoda sekuat tenaga bahkan sampai lawannya tertawa. 

Dan begitu pula sebaliknya atau latihan lain misalnya berkonsentrasi memandang benda tertentu tanpa berbicara sementara teman lain datang mengganggu dengan bunyi-bunyian atau mengajak bicara , tergoda kah ? jika tergoda artinya masih belum konsentrasi.

latihan ini mengolah daya khayalmu seolah olah hal itu terjadi saat ini dan kamu rasakan. Bisa dilakukan sendiri-sendri atau berimajinasi bersama. 

Lakukan permainan imajinasi misalnya kamu berimajinasi pergi berpetualang kehutan belantara, mendaki puncak yang tinggi, menuruni jurang yang curam dan bertemu dengan berbagai binatang baik yang jinak maupun yang buas. 

Juga menemukan berbagai situasi seperti air terjun  yang menyegarkan, pohon yang tumbang, kehujanan ataupun  merasakan gunung yang akan meletus.

Latihan ini bisa kamu tentukan suasana-suasana yang berbeda tiap latihannya sehingga imajinasi kamu menjadi beragam dengan  berbagai situasi, seperti ke kota-kota, laut dan lainnya.

latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi berbagai emosi yang pernah kamu alami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya. 

Seperti melihat orang sedih, gembira, marah, kecewa, ragu-ragu, putus asa, kegelian, lucu, tertawa terbahak-bahak dan barbagai emosi lainnya. Kemudian emosi-emosiitu ditampilakan satu persatu saat latihan sehingga akan tampak dalam ekspresi wajah dan tubuh.

Ingat-ingat dan tampilkanlah salah satu emosi tersebut dan temanmu akan melihat ekspresimu dengan manarik . cari lagi bentuk-bentuk atau baut sendiri permainan tentang konsentrasi, imajinasi, dan ingatan emosi sehingga latihan teatermu menjadi lebih kreatif dan menyenangkan.

Demikain penjelasn singkat diatas yang masih ada hubungannya dengan artikel yang sebelumnya tentang dunia teater lainnnya. 

Semoga bermanfaat dan terimakasih 

Halo Sobat SMP! Pernahkah Sobat SMP menyaksikan drama teater di mana para tokohnya sangatlah keren dalam memerankan perannya masing-masing? pelakonan tokoh yang bagus dari teater akan membuat penontonnya merasa terbawa ke dalam cerita. Memang akting adalah salah satu kunci dari keberhasilan seni teater.

Bagi Sobat SMP yang belum tahu, seni peran atau dikenal dengan akting, adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri. Seorang aktor yang merupakan unsur utama dalam sebuah pementasan fragmen atau teater harus mampu memerankan tokoh dan karakter sesuai dalam naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. 

Sebagai contoh, jika Sobat SMP sedang memerankan tokoh tentara dalam teater, itu artinya Sobat SMP juga harus bisa “menjadi” seorang tentara. Mulai dari gestur tubuh, lantangnya berkata-kata, hingga ekspresi kerasnya wajah seorang tentara.

Seorang aktor atau aktris haruslah selalu memesona ketika di atas pentas. Ia harus mampu meyakinkan penonton bahwa ia tidak sedang berpura-pura. Oleh karenanya, seorang pemain teater atau fragmen harus selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan teknik seni peran.

Sejatinya, untuk menjadi seorang pemain teater yang cakap tentu tidak boleh hanya mengandalkan bakat saja, tetapi harus melakukan latihan dengan sungguh-sungguh. Bahkan ada pemain yang merasa tidak memiliki bakat menjadi seorang aktor, namun mau bersungguh-sungguh latihan maka ia akan mampu bermain dengan baik. Jadi, bakat bukanlah satu-satunya faktor utama. Harus juga didukung keinginan dan motivasi yang kuat untuk menjadi pemeran atau aktor yang baik

Nah, pada kesempatan kali ini kita membedah cara mengolah teknik seni peran melalui tiga instrumen utama, yaitu, olah tubuh, olah suara, dan juga olah rasa.. Kira-kira seperti apa saja yang harus diperhatikan dalam mempelajari seni peran? Yuk simak artikel ini!

Tubuh merupakan elemen dasar yang menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor berada di atas pentas. Gestur tubuh dapat mencerminkan watak dan karakter tokoh yang sedang diperankan. Untuk memiliki tubuh yang fleksibel agar dapat melakukan akting yang baik, seorang aktor harus melatih tubuhnya agar memiliki stamina dan kelenturan dalam memerankan tokoh.

Cobalah untuk melakukan pergerangan di beberapa bagian tubuh agar lebih luwes dalam melakukan beberapa gerakan. Bila tubuh sudah luwes, gestur dan gerakan akan terlihat lebih natural serta ciamik ketika sedang memerankan tokoh apa pun.

Baca Juga  Mengajar Makin Mudah dengan Chromebook

Suara adalah bagian penting dalam seni teater karena merupakan salah satu media dalam menyampaikan pesan kepada penonton. Aktor harus memiliki vokal yang baik karena setiap kata yang diucapkan harus jelas terdengar oleh penonton. Untuk itu, seorang aktor dapat melatih suaranya dengan melakukan latihan artikulasi dengan mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o dengan jelas dan berulang-ulang.

Tidak hanya latihan vokal saja, penguasaan diksi, intonasi, tekanan kata, tempo, serta irama perlu diasah juga pada saat membaca naskah, membaca puisi, atau pada saat bernyanyi.

Selain gerakan dan suara, hal yang tak kalah penting adalah ekspresi dan penjiwaan. Latihan olah rasa bisa diawali dengan latihan pernapasan, konsentrasi, dan imajinasi. Olah rasa bertujuan untuk melatih kepekaan rasa seorang aktor untuk mampu memerankan tokoh sesuai karakter dan watak yang diinginkan.

Aktor yang baik harus mampu menjadi orang lain secara natural. Kepekaan rasa atau sukma ini dapat dilakukan dengan melatih rasa dan emosi, seperti rasa senang, sedih, marah, benci, malas, kecewa, bahagia yang dilakukan secara berulang-ulang. Penjiwaan yang tepat akan meyakinkan penonton bahwa kamu adalah benar-benar seorang tokoh di dalam teater tersebut.

Nah, itu tadi tiga cara mengasah kemampuan berakting dalam seni teater. Ketiganya merupakan instrumen yang sangat penting dalam memerankan karakter. Jika Sobat SMP ingin menjadi seorang aktor yang baik, sering-seringlah melatih gerakan [olah tubuh], vokal [olah suara], dan juga penjiwaan [olah rasa].

Selengkapnya Sobat SMP bisa membaca informasinya di modul PJJ Seni Teater terbitan Direktorat SMP yang dapat diunduh secara gratis di situs Direktorat SMP. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi yang tertarik mendalami dunia peran di seni teater.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ Seni Budaya Teater kelas VII semester gasal terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề