Berikut yang termasuk hal hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah desain kemasan adalah

Kemasan adalah salah satu daya tarik utama untuk seseorang membeli sesuatu barang. Semakin bagus kemasan kemungkinan menarik pembelinya pun akan bertambah. Tetapi untuk mendesain sesuatu kemasan tidak hanya dinilai dari beberapa sisi saja. Lalu apa saja yang harus diperhatikan dalam mendesain suatu kemasan? Ada 10 Poin yang perlu diperhatikan yaitu :

Jika produk [atau kemasan] kita dilirik banyak orang, kita buat kemasan sekreatif mungkin. Contohlah diera yang serba canggih seperti sekarang ini, banyak sekali kemasan bakery yang bentuknya unik dan menarik. Atau, kita juga bisa berkreasi dengan bentuk kemasan seperti contoh di atas.

Warna kemasan sebaiknya disesuaikan dengan jenis produknya. Atau, jika perusahaan telah memiliki warna korporat yang khas, boleh juga diaplikasikan pada kemasan.

Kita pastikan menggunakan warna font yang tepat dan kontras. Jangan menggunakan teks oranye pada latar belakang merah atau sejenisnya. Sebagai panduan, buku Color Index bisa kita gunakan sebagai referensi padanan warna.

Untuk urusan bentuk font, kita pilih yang tepat dan sesuai untuk produk. Kita tidak perlu menggunakan font yang terlalu ‘njelimet’, yang malah sulit dibaca.

Sebagian besar konsumen membaca dulu informasi seputar produk yang akan mereka beli, karena mereka ingin tahu apa yang mereka beli, dan apakah yang mereka beli itu benar. Maka, sudah jadi tugas kita untuk memastikan para konsumen bisa membaca informasi yang tercantum pada kemasan dengan baik. Caranya? Ya, dengan memastikan ukuran dan bentuk font yang digunakan mudah dibaca.

Konsumen akan membaca label sebelum membuat keputusan untuk membeli. Beberapa kali, mereka akan membandingkan produk tersebut dengan produk lainnya. Nah, kalau kita mendesain kemasan yang mudah dibaca, dan para konsumen puas dengan informasi yang mereka baca, tentu mereka tidak akan pergi dan mencari produk lain, mereka akan langsung membelinya.

Masalahnya, hanya butuh beberapa detik di depan rak di supermarket sebelum konsumen memutuskan akan membeli suatu produk. Mereka tidak punya banyak waktu untuk membaca semua label, makanya kita tidak boleh buang waktu mereka dan tentu saja waktu kita, dengan mendesign label yang terlalu kecil dan ‘njelimet’ untuk dibaca, ini termasuk salah satu kesalahan yang sering dilakukan para designer.

Masyarakat kita sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat dicerna oleh panca indera. Dalam hal kemasan, rangsangan yang paling mudah dicerna adalah rangsangan visual. Karena itu kita sebaiknya menyertakan gambar/visual dalam desain kemasan kita, entah gambar kartun, foto produk, foto model atau apa pun. Kita pastikan gambarnya beresolusi tinggi dan akan tampak bagus tidak peduli seberapa besar atau seberapa kecil ukurannya.

Gambar, bentuk font, warna dan bentuk kemasan haruslah sesuai dengan produk, harus memiliki relevansi dengan jenis produk yang kita jual. Kita tidak boleh menempatkan gambar anjing ketika kita mendesain kemasan untuk hotdog  meskipun ‘dog’ memang berati anjing. Bisa-bisa kita dituduh menyesatkan konsumen dan mereka tidak jadi membeli produknya karena berpikir bahwa itu adalah makanan anjing atau terbuat dari daging anjing. Hehehe…

Kita pilih bahasa yang pas dengan produknya. Konsumen jaman sekarang itu sangat sulit diyakinkan hanya dengan gambar yang indah-indah saja. Mereka butuh informasi yang berlimpah dan sesuai.

Kita harus berhati-hati dengan penggunaan bahasa, termasuk untuk urusan ejaan dan tata bahasa. Tak jarang, konsumen menilai kualitas produk dari bahasa yang tercantum pada kemasannya. Kalau mereka melihat banyak kesalahan eja atau ketidaksesuaian informasi, bisa-bisa mereka berpikir perusahaan dan produk kita tidak bonafit dan tidak memiliki kontrol kualitas. Maka, berhati-hatilah dengan isu sensitif ini. Kita bisa menggaet kepercayaan dan keyakinan konsumen dengan menggunakan tata bahasa yang benar.

Yang tak kalah pentingnya, kita pastikan bahwa kemasan kita mudah dan nyaman digunakan. Kita asumsikan bahwa kebanyakan orang yang akan menggunakan produk ini orang sibuk. Jadi, kita coba buat hidup mereka lebih mudah. Kita tidak perlu mendesain kemasan yang terlalu besar dan sulit dibawa, semakin ringkas kemasannya, semakin banyak klien yang akan memilihnya.

Oh ya, satu poin lagi yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan: Karena dewasa ini kepedulian masyarakat akan Mother Earth atau Bumi pertiwi sedang tinggi, maka bagus juga kalau kemasan yang kita desain terbuat dari bahan-bahan daur ulang atau yang ramah lingkungan. Pasti kemasan kita semakin dilirik, setidaknya oleh para pecinta lingkungan.

Salah satu fungsi utama kemasan adalah untuk melindungi produk. Dan, bagi para konsumen, keamanan produk ini adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Makanya, kemasan harus selalu tersegel atau tertutup rapat, karena pasti konsumen ogah membeli produk yang kemasannya terlihat terbuka atau rusak.

Kita harus mencari cara agar design kemasan kita tidak mudah robek atau menganga. Juga, agar kemasan terbuat dari bahan yang kuat, sehingga tidak mudah penyok saat diangkut ke gudang, atau saat dijajakan di rak, atau saat dimasukkan ke plastik, dan sebagainya. Jadi, sebelum kita terkena masalah besar karena kemasan mudah koyak atau rusak, kita pastikan desain kemasan kita tertutup dengan sempurna dan melindungi produk yang ada di dalamnya.

Nah, di sisi lain, kemasan juga tidak boleh terlalu rapat sampai sulit dibuka konsumen. Jadi, kita harus melihat masalah dari dua sisi: Di satu sisi, kita pastikan kemasan tidak mudah terbuka dan rusak saat diangkut, didistribusikan dan dipasarkan, namun di sisi lain, kemasan mesti cukup mudah dibuka saat sudah sampai ke tangan konsumen. Sekali lagi, kita pikirkan bahwa betapa sibuknya konsumen yang membeli produk kita dan kita bayangkan kekesalan mereka saat sudah sampai di rumah, ketika kemasannya begitu bandel dan sulit dibuka.

Nah, kalau kemasan produk kita memang sulit dibuka, pastikan kita mencantumkan cara-cara membukanya. Kalau bisa, kita lengkapi juga dengan instruksi bergambar. Bahkan jika kemasannya tergolong mudah dibuka sekalipun, tak salah untuk menyertakan instruksi cara membukanya. Siapa tahu saja konsumen membutuhkannya.

Untuk menarik perhatian, kita buat desain yang sederhana, namun mencolok. Jika memungkinkan kita pilih desain yang mudah dikenali oleh konsumen dari segala usia, latar belakang pendidikan. Untuk membedakan tipe produk kita gunakan warna yang kontras agar konsumen tidak salah memilih. Desain yang sederhana namun dengan label yang berukuran pas, mudah dibaca, dipenuhi informasi-informasi yang tepat akan lebih menarik perhatian ketimbang desain yang terlalu ramai.

Sumber : diam2belajar.blogspot.co.id

Kemasan dari suatu produk memegang peranan yang amat penting terhadap laris tidaknya produk tersebut di pasaran. Kemasan merupakan pemberi kesan pertama yang akan dilihat oleh calon pembeli. Jika salah dalam mendesainnya, dapat berakibat fatal, apalagi jika yang berkaitan dengan produk makanan atau minuman.

Kemasan produk makanan dan minuman perlu dibuat dengan cermat karena terkait dengan berbagai hal, seperti ketahanan dan higienitas. Ada tujuh hal yang perlu Anda perhatikan dalam mendesain dan membuat kemasan untuk produk makanan atau minuman.

1. Efektivitas
Dalam proses merancang kemasan suatu produk, maka efektivitas menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Bahan kemasan harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan produk yang akan dikemas. Jangan sampai kemasan yang kita gunakan tidak cocok dengan produk yang akan dikemas karena menyimpang dari karakteristik produk tersebut.

2. Keamanan Pangan [Food Safety]


Dalam memasarkan produk makanan dan minuman, faktor keamanan pangan merupakan faktor vital yang harus diutamakan saat memilih dan menentukan jenis kemasan dan cara pengemasannya. Keamanan produk sangat penting karena kemasan non-food grade biasanya mengandung bahan berbahaya yang dapat meracuni bahan makanan dan minuman yang dipasarkan tersebut.

Nilai keamanan pangan ini juga berkaitan dengan faktor kebersihan dan higienitas kemasan. Cara mengemas yang kurang baik juga dapat menimbulkan kerusakan pada makanan atau minuman yang dikemas.

3. Desain Aergonomis
Yang dimaksud dengan desain aergonomis adalah kemasan yang mudah dalam segala hal, misalnya mudah dibawa ke mana-mana, mudah dibuka atau disobek, mudah disimpan, mudah dituang, mudah diambil, tidak berhamburan, dan berbagai kemudahan lain yang tidak membuat repot para konsumen dengan kemasan pembungkusnya.

4. Mudah Dikenali
Setiap perusahaan dalam meluncurkan produk, tentu berharap agar produknya mudah dikenali, populer dan memiliki ciri tersendiri. Satu yang menjadi kunci tersebut adalah kemasannya. Kemasan produk pangan harus dirancang dengan begitu baik agar mudah dikenali dan diingat konsumen.

Kemasan yang dibuat harus terihat berbeda dari produk lain khususnya untuk jenis produk serupa dari para kompetitor. Coba ciptakan kemasan produk yang memilii ciri khas, sehingga tanpa membaca tulisan merek yang tercantum di dalam kamasan pun, konsumen akan tahu itu adalah produk yang mereka cari.

5. Mudah dalam Pengangkutan dan Pengiriman [Easy Delivery]
Hal lain yang juga wajib diperhitungkan dalam mendesain kemasan adalah faktor kemudahan proses pengiriman dan distribusinya. Jangan sampai kemasan yang telah memenuhi standar keamanan pangan, tetapi sulit diangkut atau dibawa. Jika hal ini terjadi, maka omzet penjualan anda takkan pernah berkembang.

6. Faktor Keindahan [Artwork]
Apapun yang indah pasti akan menarik perhatian. Oleh sebab itu, buatlah kemasan yang terlihat indah dan menawan [atraktif]. Bagi industri pangan, sangat penting untuk menampilkan gambar kemasan yang menggugah selera. Artinya, hanya dengan melihat gambar pada kemasannya, orang akan membayangkan kelezatan atau kesegaran produk tersebut.

Dalam hal ini, perpaduan warna, pemilihan logo, pilihan huruf, tagline, dan atribut lain sangat berpengaruh pada terciptanya suatu kamasan produk yang menarik.

7. Faktor Informasi dan Promosi
Desain kemasan yang baik dapat menjadi media informasi awal sebelum konsumen menentukan keputusannya [beli/tidak]. Manfaatkan bagian tertentu pada kemasan untuk menjelaskan detail produk pangan yang anda buat, sehingga konsumen tidak merasa tertipu. Informasi jelas yang konsumen dapatkan dari kemasan produk anda dengan sendirinya akan menjadi alat untuk media promosi yang akan dilakukan oleh para konsumen dari mulut ke mulut.

Ketujuh poin di atas merupakan hal dasar dalam membuat kemasan produk yang bagus. Nah, beberapa pihak juga mementingkan unsur keunikan pada desain produknya, sehingga mampu mencuri perhatian calon konsumen yang melihatnya, sekaligus juga menjadi pembeda dari kemasan produk lainnya. Nah, sebagai bahan inspirasi, berikut ini disajikan contoh-contoh desain kemasan produk dengan konsep unik dan menarik.

Produk kuas cat yang dikemas agar menyerupai kumis seorang pria.
Kemasan Keranjang Telur yang Memberi Kesan Telor yang Fresh
Kemasan Buah Apel yang Bisa Bikin Banyak Pria Senyum – Senyum
Kemasan Produk Jam Tangan Anti Air
Hanger Tea, Kemasan Teh Kantong Mirip Gantungan Baju
Kemasan Produk Tisu Toilet Beraroma Buah
Kemasan Mie Pasta, Spageti, dan Cavatappi
Kemasan Kue Unik sebagai Bagian dari Kampanye Anti Kanker Wanita

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề