Apa yang akan terjadi pada alat reproduksi ketika menggunakan pakaian dalam tahan air

Celana dalam berbahan katun dianggap sebagai celana dalam yang baik untuk dipakai perempuan. Namun sebenarnya, apa sih keunggulan celana dalam berbahan katun?

Celana dalam wanita memang banyak sekali ragam jenisnya, bahannya pun bermacam-macam. Tak hanya bahannya saja yang beraneka ragam, masing-masing ternyata memiliki efek yang berbeda-beda saat dikenakan. Kira-kira ada jenis bahan celana dalam apa saja ya?

Namun sebelum kita membahas mengenai jenis-jenis bahan celana dalam, yuk ketahui lebih dalam mengenai celana dalam berbahan katun yang dianggap sebagai jenis bahan celana dalam terbaik!

Baca Juga: 7 Jenis Kain Katun dan Keunggulannya, Pilih yang Mana?

Celana Dalam Berbahan Katun

Celana dalam berbahan katun paling banyak digunakan perempuan. Hal ini dikarenakan memang materialnya yang didukung dengan tekstur halus yang dapat menyerap keringat.

Pakaian dalam berbahan katun memang sangat dianjurkan untuk digunakan, karena memang daerah kewanitaan tidak boleh terlalu lembap, karena bisa memungkinkan jamur untuk bersarang. Pemakaian pakaian dalam berbahan katun dapat mencegah kulit dari alergi dan iritasi.

Celana dalam berbahan katun menjadi tren bagi orang-orang yang mengutamakan kenyamanan daripada tampilan.

Jika Moms mengkhawatirkan kesehatan area vagina, sebaiknya Moms pun mengubah kebiasaan dalam berpakaian.

Berikut alasan kenapa kita harus memakai celana dalam berbahan katun!

Baca Juga: Noda Keputihan Bisa Mengubah Warna Celana Dalam? Ini Penjelasannya!

Alasan Harus Pakai Celana Dalam Berbahan Katun

Foto: alibaba.com

Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan kita harus memakai celana dalam berbahan katun nih, Moms! Ini dia!

1. Mencegah Bau Tak Sedap di Vagina

Dilansri dari Cottonique, salah satu keunggulan dari celana dalam berbahan katun adalah mencegah bau tak sedap di vagina. Kelembapan yang terperangkap di pakaian dalam sering menyebabkan bakteri menumpuk sehingga menimbulkan bau.

Kain sintetis bisa menjebak kelembapan dan panas sehingga jika Moms melakukan aktivitas dan celana dalam tidak memiliki cukup ventilasi, maka hal tersebut bisa membuat penumpukan bakteri dan membuat vagina memiliki bau tak sedap.

Memakai celana dalam berbahan katun adalah cara terbaik untuk menghindari bau vagina karena penumpukan bakteri. Bahan katun membuat area kewanitaan bisa "bernapas" dan juga bisa mmenyerap kelembapan berlebiha.

Hal tersebut pun bisa membantu vagina menjadi tetap kering dan bebas dari bakteri penyebab bau.

Baca Juga: Manfaat Tidur Tidak Memakai Celana Dalam bagi Pria dan Wanita, Penasaran?

2. Mencegah Vagina Gatal

Rasa gatal yang dirasakan di area vagina bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bakteri.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention atau CDC bakteri yang menyerang vagina sendiri bisa menimbulkan gejala seperti gatal, rasa sakit atau rasa terbakar di dalam vagina atau di luar vagina.

Tanda-tanda infeksi bakteri di vagina pun bisa terlihat dari warna keputihan yang sedikit keabu-abuan atau bau tak sedap pada vagina terutama setelah melakukan hubungan seksual.

Namun, rasa gatal di vagina sendiri pun bisa hadir karena alasan yang sederhana seperti, memakai celana dalam yang salah.

ADVERTISEMENT

Memakai celana dalam berbahan katun ternyata bisa mencegah vagina terasa gatal karena bahan yang membantu area kewanitaan tetap kering dan bebas dari lembap.

Bahan celana dalam yang terbuat dari bahan lain seperti lateks bahkan bisa menyebabkan dermatitis. Jadi, hati-hati ketika memakai bahan latex untuk waktu yang lama ya, Moms!

Baca Juga: Di Usia Berapa Balita Harus Mulai Memakai Celana Dalam?

3. Antialergi

Meski Moms memiliki kulit yang super sensitif, namun celana dalam berbahan katun bisa menjadi pilihan terbaik untuk Moms.

Celana dalam 100% katun sendiri tak akan membuat Moms alergi. Terlebih, celana dalam tersebut biasnaya bebasa dari bahan kimia yang bisa menyebabkan ruam.

Nah usai mengetahui mengenai celana dalam berbahan katun, yuk ketahui jenis celana dalam lainnya!

Baca Juga: 5 Jenis Infeksi Kulit Akibat Bakteri yang Harus Moms Tahu

Berbagai Jenis Celana Dalam untuk Perempuan

Selain celana dalam berbahan katun, ada beberapa jenus celana dalam yang biasa digunakan. Ini dia!

1. Renda

Bahan berikutnya yang kerap digunakan sebagai bahan celana dalam wanita adalah bahan renda brokat atau lace yang memang memberikan sentuhan feminin.

Meski terlihat cantik dengan balutan motif bunga-bunga, namun bahan ini biasanya kerap menyebabkan gatal sehingga membuat Moms menjadi tak nyaman.

Terlebih bagi Moms yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya menghindari penggunaan pakaian dalam berbahan renda apalagi untuk waktu yang lama dan setiap hari.

Baca juga:Cara Memilih Celana Dalam Sesuai Bentuk Bokong

2. Nilon

Bahan yang dapat mencegah kelembapan yang berlebih pada area kewanitaan Moms berikutnya adalah nilon. Terutama bagi Moms yang memiliki keringat berlebih, bahan ini amat cocok menjadi pilihan Moms dalam memilih pakaian dalam.

Memilih pakaian dalam memang tak dapat sembarangan, karena pemilihan yang salah dapat menimbulkan keputihan, iritasi hingga bau tak sedap dan gatal-gatal. Penggunaan bahan nilon ini akan membantu area kewanitaan Moms untuk tetap kering dan sehat.

3. Wool Merino

Berikutnya ada bahan wool merino yang dikenal sebagai salah satu jenis kain yang memiliki kandungan anti bakteri sehingga dapat mendukung kesehatan Moms.

Tak hanya itu, bahannya juga ringan sehingga cocok sebagai material pembuat pakaian dalam wanita terutama yang memiliki aktivitas padat. Terakhir, bahan ini juga dapat menjaga tingkat kelembapan yang cukup agar organ intim Moms dapat terjaga kesehatannya.

Baca juga: 7 Bentuk Payudara Wanita dan Cara Memilih Bra yang Tepat

4. Satin

Terakhir, bahan yang dapat digunakan untuk membuat pakaian dalam wanita adalah bahan satin. Di mana bahan ini dapat menciptakan rasa nyaman pada area kewanitaan Moms karena teksturnya yang halus dan sejuk.

Teksur sejuk memang sangat dibutuhkan karena area kewanitaan perlu dijaga kelembapannya. Selain itu, motifnya yang glossy menciptakan kesan sangat feminin saat digunakan.

Nah, sekarang sudah tahu kan bahan celana dalam apa yang cocok untuk Moms? Jangan sampai salah memilih, ya! Perlu diingat, kalau Moms memiliki kulit yang sensitif, celana dalam berbahan katun bisa menjadi pilihan terbaik.

Sumber:

  • //www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm
  • //www.cottonique.com/blogs/blog/6-reasons-why-you-should-start-wearing-cotton-panties

Berikut adalah cara menjaga kebersihan celana dalam sehingga organ intim wanita pun tetap sehat.

1. Rutin mengganti celana dalam sehari

Salah satu cara untuk menjaga kebersihan agar organ intim wanita tetap sehat adalah dengan rutin mengganti celana dalam sebanyak 1 – 2 kali sehari.

Apalagi, saat Anda banyak beraktivitas dan memicu timbulnya keringat atau yang meningkatkan kelembapan di area vagina.

2. Melepas celana dalam saat tidur

Sebagian wanita mungkin tidak melakukan hal ini dan tetap menggunakan celana dalam saat tidur.

Tidak memakai celana dalam di malam hari dapat memberikan ruang bernapas pada vagina sehingga bermanfaat untuk menjaga kelembapan, serta mencegah dari perkembangan bakteri.

Lalu, cara ini juga bisa dilakukan apabila Anda mengalami infeksi jamur atau iritasi pada vagina.

3. Cuci celana dalam dengan sabun hypoallergenic

Selain pentingnya cara memilih celana dalam untuk wanita, Anda juga perlu menjaga kebersihan celana dalam secara tepat.

Celana dalam perlu dicuci secara lembut dengan menggunakan sabun hypoallergenic.

Pasalnya, celana dalam bersentuhan dengan area sensitif kewanitaan. Pemilihan sabun yang salah dapat memicu iritasi pada vulva dan vagina, gatal-gatal, hingga reaksi alergi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề