Berikut ini adalah daerah yang cocok untuk tanaman sayuran menjadi subur adalah

RADARSEMARANG.ID – Banyak  orang beranggapan bercocok tanam di pinggir pantai itu sulit. Selain airnya asin, biasanya tanahnya juga kurang subur. Namun hal itu dipatahkan oleh pengelola Agro Eduwisata Raja Tani Semarang. Meski terletak di pinggiran Pantai Marina Semarang, di tempat ini tumbuh subur aneka tanaman buah dan sayuran organik.

Lokasi Agro Eduwisata Raja Tani  berada di  Grand Marina Blok 2, Semarang Barat. Tidak jauh dari Pantai Marina. Pertanian di tengah kota [urban farming] ini kurang lebih seluas lima hektare. Lahannya dipetak-petak. Ada sayuran dan buah.

“Ini sudah berjalan tiga tahun. Kebetulan owner kami suka dengan pertanian. Hingga tercetus pertanian di perkotaan ini,” kata pengelola Agro Eduwisata Raja Tani Rita Permanasari kepada Jawa Pos Radar Semarang, Sabtu [3/7/2021].

Menurutnya, selama ini pertanian cenderung dengan lahan besar. Bahkan, cocoknya di wilayah pedesaan, yang lahan kosongnya masih luas dan subur. Namun dengan teknik modern,  pertanian bisa dilakukan di perkotaan, termasuk di pinggir pantai.

“Pertaniannya itu simpel sekali, tidak harus memerlukan tenaga yang ekstra. Kita pakai sistem yang bagus. Kita memilih hidroponik. Image tani di pinggir laut tidak bisa, sekarang kita patahkan,” tandasnya.

Sayuran ditanam menggunakan pipa yang dilubangi untuk menaruh pot kecil yang sudah ditebar bibit. Lubang tersebut berjajar dengan jarak yang sudah diatur. “Jadi, sistem airnya mengalir 24 jam. Bibit kita datangkan khusus, yang berkualitas, dan pastinya sudah bersertifikasi. Supaya hasilnya maksimal. Kalau pupuk organik, tidak ada kendala. Kita sudah punya kerja sama,” bebernya.

Baca juga:  Siswa Lebih Jeli Menyerap Informasi

Rita menyebutkan, sayuran yang ditanam berbagai macam. Ada selada, bayam merah, bayam hijau, caisim, termasuk kangkung. Ia sengaja memilih jenis sayuran tersebut, dengan alasan banyak yang membutuhkan. “Yang cepat laku. Hasilnya bisa kita rasakan, tiga minggu sampai tiga bulan sudah kita petik. Sehingga hasilnya bisa kita putar,” katanya.

Untuk tanaman buah, terdapat buah naga, jeruk sunkist, cabai, pisang, dan ketela pohon. Alasan memilih jenis buah ini, karena tidak semua pohon akarnya bisa ditampung dalam pot.  “Kalau pohon mangga atau durian, itu akarnya masuk ke dalam. Sementara kalau terlalu ke dalam kan airnya asin, sehingga tidak kita tanam,” jelasnya.

Dikatakan, untuk tanaman buah ini sudah ditanam sejak enam bulan lalu. Kalau tidak ada kendala, diperkirakan Desember mendatang sudah bisa dipetik hasilnya. Saat ini, lanjut Rita, pihaknya belum ada rencana membuka lahan pertanian di tempat lain. Alasannya, akan memaksimalkan lebih dulu lahan yang ada. Saat ini, fokusnya masih sayuran dan buah.

“Lahan yang ada akan lebih dimaksimalkan. Ditanami apa gitu supaya lebih produktif, sambil tumpangsari. Karena kalau banyak tanaman, dan ternyata hasilnya tidak maksimal, akan rugi. Kalau di sini dulu ikonnya kan buah naga. Ini sama owner kanan-kirinya ditanami jeruk sunkist,” terangnya.

Baca juga:  Susah Sinyal, Datangi Siswa ke Rumah untuk Mengajar

Diakui , hasil pertanian di tempat ini masih belum sekelas ekspor. Masih sebatas Kota Semarang, dan sekitarnya. Namun sudah ada swalayan atau minimarket skala besar yang menampungnya. Meski demikian, masyarakat umum juga dipersilakan untuk membeli dengan cara datang langsung ke lokasi.

“Masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pedesaan. Di sini juga bisa. Di dalam sini sayurannya juga macam-macam. Di sini kan alam terbuka, tidak tertutup, di sini bisa olahraga sambil metik-metik kan sehat, kena sinar matahari. Sambil berjemur,” katanya.

Untuk harga jual, Rita mengatakan tanaman hidroponik tentunya membutuhkan biaya lebih tinggi untuk perawatannya. Juga tidak menggunakan pestisida alias sayuran organik. Namun demikian, harga jualnya tidak terpaut tinggi dengan harga pada umumnya di pasaran.

“Kita relatif murah kalau dibanding sayuran organik di pasaran, tapi bukan murahan. Jadi, supaya bisa terus bersaing, tidak harus lebih mahal. Meski pandemi, harga kita mampu bersaing dengan pasar,” ujarnya.

Dikatakan Rita, untuk merawat lahan seluas lima hektare tersebut, terdapat tujuh orang pekerja. Mereka punya tugas masing-masing.

Ia menambahkan, rencananya ke depan lahan pertanian tersebut akan dijadikan tempat edukasi bagi anak-anak sekolah. Namun, hingga kini belum terlaksana lantaran masih pandemi Covid-19. “Kita inginnya siswa sekolah bisa belajar pertanian langsung ke sini. Nah, nanti kalau pulang dibawain sayur. Tapi belum bisa diwujudkan karena terkendala  pandemi Covid-19 ini,” katanya.

Baca juga:  Terinspirasi Naik Gunung, Buat Burjo Basecamp

Hasil Pelatihan ‘Berkebun Hebat’

Rita Permanasari adalah salah satu alumni pelatihan ‘Berkebun Hebat’ yang diinisiasi oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, beberapa waktu yang lalu.

Rita merintis Agro Eduwisata Raja Tani  yang sebelumnya merupakan lahan kosong tidak terurus milik seorang pengusaha. Rita diberi amanah untuk mengelola dan memanfaatkan lahan kosong tersebut menjadi lahan produktif.

“Saya awalnya ikut pelatihan Berkebun Hebat dengan Ibu Wakil Wali Kota. Alhamdulillah sekarang saya dipercaya untuk menangani lahan ini,” papar Rita.

“Jadi di berkebun hebat saya belajar teori. Di sini, saya praktik. Saya bersama anak saya bertekad untuk jangan takut gagal,” paparnya.

Sejah ini, dia telah memasarkan pertaniannya di Holycow dan Superindo. Ke depan, dia ingin mengembangkan pemasaran ke beberapa supermarket yang ada di Kota Semarang. Di sisi lain, pihaknya juga ingin mengembangkan ekonomi masyarakat melalui UMKM.

Beberapa waktu lalu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi upaya pengembangan Agro Eduwisata Raja Tani  tersebut.  Melalui program berkebun hebat, peserta bisa mulai mempraktikkan ilmu yang didapatkan dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar lingkungannya. [mha/aro]

Pertanian menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan. Dengan bertani, anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar tak kalah dengan usaha di bidang lainnya. Namun, untuk anda yang ingin mendapatkan keuntungan lebih cepat, anda bisa membudidayakan tanaman yang cepat panen.

Hal ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin mendapatkan laba lebih tinggi dalam waktu cepat. Disamping memilih tanaman yang lebih cepat panen, anda juga perlu melakukan budidaya dengan tepat.

Budidaya tanaman yang cepat panen harus anda lakukan dengan benar supaya hasil panen yang didapat lebih melimpah. Para petani inspiratif juga sudah banyak membagikan info menarik terkait budidaya tanaman.

Dalam melakukan budidaya tanaman itu sendiri dibutuhkan pemilihan bibit yang berkualitas, penanaman, pemeliharaan, hingga akhirnya tiba saatnya panen. Apabila anda tepat dalam melakukan budidaya tanaman tersebut, maka anda akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Tanaman yang Cepat Panen

Dengan menanam tanaman yang bisa lebih cepat panen, anda tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa memetik hasilnya. Langsung saja, berikut adalah beberapa jenis tanaman yang cepat panen dan mudah untuk ditanam yang bisa anda coba budidayakan.

1. Kangkung

Budidaya kangkung relatif mudah dan dapat ditanam di musim apa saja. Kangkung sudah bisa dipanen pada umur 3 minggu dari penanaman biji. Terlebih lagi, kangkung bisa ditanam di lahan sempit sekitar rumah anda. Cara menanamnya pun bervariasi, salah satunya ialah hidroponik. Dengan membudidayakan kangkung secara hidroponik ini, anda akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

2. Bayam


Bayam dapat tumbuh subur pada tempat yang teduh dan berada di bawah sinar matahari. Tak hanya itu saja, bahkan bayam bisa ditanam dalam ruangan yang dekat ambang jendela. Apabila anda tanam bayam dalam pot, maka sebaiknya anda menggunakan pot dengan ukuran sekitar 6-8 inci.

3. Selada

Tanaman yang mudah panen selanjutnya ialah selada. Jenis sayuran ini mudah tumbuh dan bisa ditanam baik dengan cara konvensional maupun secara hidropinik. Sayuran selada ini memiliki tekstur yang renyah dan juga rasanya yang segar. Banyak orang yang menyukai selada untuk dijadikan lalapan tiap menu masakannya.

4. Bawang Merah dan Putih

Hampir tiap menu masakan membutuhkan bawang merah dan putih sebagai bahan untuk menambah cita rasanya. Maka tak heran jika kebutuhan akan bawang merah dan putih terus menerus meningkat. Bawang merah dan putih ini termasuk jenis sayuran yang cepat panen.

Hal inilah yang juga menjadi alasan mengapa bawang merah dan putih sangat menguntungkan. Hal yang perlu anda waspadai hanyalah musim dan juga harga jualnya. Pasalnya, jika anda salah memilih musim dan juga waktu penanamannya, maka anda akan mengalami kerugian.

5. Sawi Hijau

Dalam membudidayakannya, sawi hijau ini tidak memerlukan sinar matahari yang banyak. Sayuran sawi hijau ini lebih cocok ditanam pada tempat dengan intensitas cahaya sekitar 3-4 jam sehari. Tempat yang lembab dan memiliki unsur hara sangat dibutuhkan supaya sayuran sawi hijau ini bisa cepat tumbuh.

6. Lobak

Lobak mempunyai sistem perakaran yang dangkal. Sayuran ini mudah tumbuh meski ditanam pada wadah yang kecil. Untuk masa panennya, lobak bisa panen cepat dalam waktu 24-60 hari tergantung varietas.

7. Kacang Polong

Hanya dalam waktu 2 bulan saja, kacang polong sudah bisa anda panen. Kacang polong bisa tumbuh pada media tanah langsung maupun pot. Terlebih lagi, cara menanam kacang polong ini cukup mudah dilakukan.

Sumber : Mediatani

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề