Berapa lama sarden bertahan setelah dimasak

Foto: Thinkstock

Jakarta - Setelah kaleng dibuka biasanya makanan kalengan disimpan di kulkas. Namun apakah cara ini aman untuk kesehatan?Sebagian besar orang tentu memiliki kebiasaan dalam hal menyimpan makanan, terutama dalam makanan kaleng. Karena sangat mudah, umumnya mereka menyimpan makanan kaleng yang sudah dibuka di dalam kulkas.

Foto: Thinkstock

Anda tentu berpikir bahwa mendinginkan makanan dalam kaleng merupakan cara mudah dan aman. Namun spakah cara ini benar-benar aman bagi kesehatan?Menurut laporan USDA Shelf-Stable Food Safety, aman untuk mendinginkan makanan sisa yang ada dari kaleng. Namun, dari USDA dan Gitanjali Kundu, menyatakan bahwa memindahkan makanan sisa makanan kaleng ke wadah gelas atau wadah penyimpanan plastik dapat membantu menjaga kualitas dan rasa makanan.

Baca Juga: Ini Lho Kulkas yang Bisa Jaga Kesegaran Buah Sayur Terlama Versi MURI

Karena dengan mengekspos makanan ke oksigen, sama saja dengan mengeksposnya pada bakteri dan mikroorganisme di udara, Kundu juga menyarankan untuk selalu menutup rapat-rapat wadahnya. Jika tidak, akan berisiko sisa makanan terpapar bakteri di udara, yang akan menyebabkan sakit perut. "Hal ini juga berisiko mempercepat pembusukan makanan, yang dapat menyebabkan risiko kesehatan," katanya.

Foto: iStock

Kemudian ada juga kekhawatiran tentang BPA dalam kaleng, karena BPA biasa keluar dari aluminium. "Lapisan yang melapisi bagian dalam banyak kaleng, diperkirakan meniru estrogen dan mungkin dapat berpengaruh dengan perkembangan kanker," menurut sebuah studi Januari 2015 yang diterbitkan dalam Medicine. Jika Anda tetap ingin memilih makanan kaleng, maka perlu diperhatikan kemasan yang menyatakan "bebas BPA".Jenis makanan yang sudah dibuka dapat membantu menentukan berapa lama Anda bisa manaruh di lemari es. Produk kalengan seperti susu kental, tetap aman untuk dikonsumsi lebih lama daripada makanan seperti kaldu ayam. Kemudian keju kalengan seperti mozzarella akan rusak lebih cepat daripada kacang hitam, yang bisa bertahan lebih lama.

Foto: Thinkstock

Secara keseluruhan, Kundu menyarankan menghindari meletakkan kaleng terbuka di lemari es. "Anda harus meletakkan makanan dalam gelas atau wadah plastik dan tutup rapat untuk mencegah masuknya mikroorganisme," saran Kundu. Namun jika Anda bersikeras untuk menyimpan makanan di dalam kalengnya, tutuplah rapat-rapat saat memasukkan ke dalam lemari es.Didinginkan atau tidak, perlu diingat barang kaleng sering kali dikemas dengan kandungan garam yang tinggi. Maka sebaiknya dibatasi konsumsinya."Seringkali, makanan kaleng mengandung bahan pengawet, dan beberapa sangat asin sehingga mendorong asupan natrium yang melebihi batas," katanya.

Baca Juga: Cara Benar Simpan Kornet dan Susu Kental Manis yang Sudah Terbuka di Kulkas [dwa/lum]

sup ayam [Foto: Shutterstock]

Dalam sehari, berapa kali Anda memasak, Moms? Hanya sekali atau justru memasak setiap kali ingin makan?

Mungkin tak sedikit dari yang selalu memasak tiap kali ingin makan. Namun, ada pula yang hanya memasak sekali sehari, lalu menyimpannya untuk dimakan hingga malam hari.

Kebiasaan itu mungkin perlu dipertanyakan. Sebenarnya baik tidak ya, membiarkan makanan yang dimasak pagi hari untuk disantap hingga beberapa jam ke depan, Moms?

Ilustrasi merebus sup [Foto: Shutter Stock]

Menjawab pertanyaan itu, dr. Juwalita Sarapsari, Dokter Spesialis Gizi Klinis, memberikan jawabannya, "Makanan yang aman baiknya dikonsumsi dalam waktu 2 jam. Lebih dari itu bisa menyebabkan bakteri berkembang biak,".

Ya Moms, makanan yang sudah dimasak idealnya memang langsung segera dihabiskan. Sebagai salah satu negara beriklim tropis, suhu ruangan Indonesia yang biasanya berkisar antara 25-30 derajat celsius itu membuat bakteri lebih cepat berkembang.

Setelah dua jam, bakteri dan kuman perusak makanan akan segera bekerja. Makanan yang Anda makan pun akan berubah aromanya, kandungan gizinya pun juga menurun.

Masak bersama anak. [Foto: Thinkstock ]

Maka dari itu, ada baiknya Anda hanya memasak makanan dalam porsi untuk sekali makan keluarga saja. Hal itu untuk mencegah makanan terlalu lama dibiarkan di suhu ruang dan membuat kandungan gizinya berkurang.

Jika kebiasaan memasak tiap kali ingin makan cukup merepotkan, Anda bisa mengalinya, Moms. Hal paling mudah tentu pisahkan lauk yang ingin segera dimakan dengan yang tidak. Makanan yang tidak langsung dimakan bisa ditaruh di kulkas jika sudah tidak panas. Kemudian, panaskan makanan itu jika nanti ingin makan lagi.

com-Kulkas Penuh [Foto: Thinkstock]

Ada cara lain juga untuk menyiasati hal ini, Moms. Yaitu dengan menyimpan makanan di wadah yang tertutup dan kedap udara. Makanan yang disimpan di wadah itu tetap aman dimakan sampai 5 jam ke depan, Moms.

Begitu pula jika ingin membawa bekal ke kantor. Pilih tempat makan bento, yang ada pemisah antara nasi dan lauknya. Pilih pula tempat makan yang bisa ditutup rapat dan jangan buka makanan sebelum waktu makan tiba.

Waktu penyimpanan makanan setelah dimasak ternyata berpengaruh pada gizi dan kebersihan makanan yang kita konsumsi. Sebab itu, yuk, lebih memperhatikan makanan yang Anda buat, agar kesehatan keluarga tetap terjamin. Jangan lupa ingatkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum memasak dan sebelum makan.

Reporter dan penulis: Nanda Saputri

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề