Berikut ini yang bukan merupakan penyebab gagalnya sistem ekonomi gerakan benteng adalah …

Doni Setyawan | Agustus 20, 2020 | Soal Sejarah SMA |

Salah satu penyebab berakhirnya sistem ekonomi Gerakan Benteng adalah… .

A. tidak efektifnya system tersebut

B. semakin besarnya deficit anggara

C. jatuhnya kbinet penggagas system ekonomi tersebut

D. penyalahgunaan yang dilakukan oleh pengusaha pribumi

E. penyalahgunaan yang dilakukan oleh para pengusaha nonpribumi

Pembahasan:

Sistem ekonomi Gerakan Benteng dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo pada masa kabinet Natsir. Sistem ekonomi gerakan benteng yakni ingin merubah system ekonomi colonial menjadi system ekonomi colonial, dalam hal ini bangsa Indonesia harus sesegera mungkin menumbuhkan kelas pengusaha pribumi, karena pengusaha pribumi pada umumnya bermodal lemah. Pemerintah memberikan bimbingan konkret dan bantuan pemberian kredit.

Sayangnya dalam pelaksanaan muncul masalah karena dalam pelaksanaan Program Benteng, pemberian lisensi impor banyak yang disalahgunakan. Mereka yang menerima lisensi bukanlah orang-orang yang memiliki potensi kewiraswastaan yang tinggi, namun orang-orang yang mempunyai hubungan khusus dengan kalangan birokrat yang berwenang mendistribusikan lisensi dan kredit. Kondisi ini terjadi karena adanya pertimbangan-pertimbangan politik. Akibatnya, pengusaha-pengusaha yang masuk dalam Program Benteng lamban menjadi dewasa, bahkan ada yang menyalahgunakan maksud pemerintah tersebut untuk mencari keuntungan yang cepat dengan menjual lisensi impor yang dimilikinya kepada pengusaha impor yang sesungguhnya, yang kebanyakan berasal dari keturunan Cina.

Kunci jawaban:

Salah satu penyebab berakhirnya system ekonomi Gerakan Benteng adalah… . D. penyalahgunaan yang dilakukan oleh pengusaha pribumi

SEMOGA BERMANFAAT

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > IPS >

Discussion in 'IPS' started by Prima Marvey, Sep 8, 2016.

ads

[You must log in or sign up to reply here.]

ads

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > IPS >

KOMPAS.com – Gerakan Benteng adalah program perekonomian yang berlaku pada masa Kabinet Natsir dari September 1950 hingga April 1951. Kebijakan ini dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo, Menteri Perdagangan era Kabinet Natsir.

Gerakan Benteng berlangsung selama tiga tahun [1950-1953] dan berakhir setelah Kabinet Natsir tak lagi berkuasa.

Program Gerakan Benteng yang bertujuan melindungi pengusaha pribumi ini akhirnya dihentikan karena dianggap gagal.

Wikimedia Commons Sumitro Djojohadikusumo

Latar belakang

Di awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia masih carut marut akibat penjajahan. Indonesia juga masih menanggung utang kepada Belanda hasil dari Konferesi Meja Bundar. Belum lagi revolusi dan perang yang terjadi setelah itu.

Kolonial mewarisi perekonomian yang timpang di mana yang berkuasa yang menguasai sumber daya. Akibatnya, rakyat pribumi biasa sulit mencapai kesejahteraan.

Di masa Kabinet Natsir [September 1950-Maret 1951], Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo pun mencanangkan Gerakan Benteng yang dimulai sejak April 1950.

Baca juga: Kebijakan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

Pelaksanaan

Gerakan Benteng terdiri dari dua kebijakan. Pertama, Gerakan Benteng mengistimewakan importir pribumi.

Importir pribumi diberi kewenangan impor khusus. Selain itu, mereka juga menerima jatah devisa dengan kurs murah.

Kedua, kebijakan ekonomi dilakukan dengan pemberian kredit modal pada pengusaha yang selama ini sulit memperoleh pinjaman dari lembaga pendanaan seperti bank.

Lewat Gerakan Benteng, pemerintah memilih pengusaha-pengusaha pribumi yang akan menerima bantuan.

Para pengusaha yang dinamakan importir Benteng ini telah lulus sejumlah persyaratan di antaranya:

  • Merupakan importir baru
  • Berbentuk badan hukum, perseroan terbatas, atau kongsi
  • Memiliki modal kerja minimal sebesar Rp 100.000
  • Modal kerja sekurang-kurangnya 70 persen berasal dari bangsa Indonesia asli [pribumi] atau golongan ekonomi lemah
  • Memiliki kantor untuk pegawai dan tenaga kerja

Selama pelaksanaan Gerakan Benteng, persyaratan ini beberapa kali diubah dan diperbaiki agar benar-benar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pengusaha yang tidak berhak.

Baca juga: Kondisi Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

Kegagalan

Selama tiga tahun pelaksanaan, ada sekitar 700 perusahaan yang menerima bantuan dari program Gerakan Benteng.

Namun ditengarai banyak penerima bantuan yang curang. Para pengusaha pribumi hanya dijadikan sebuah alat bagi para pengusaha nonpribumi untuk bisa mendapatkan kredit dari pemerintah.

Ini menjadi salah satu penyebab berakhirnya sistem ekonomi Gerakan Benteng.

Banyak penerima lisensi impor menjual lisensinya kepada importir yang sudah mapan. Mereka dikenal dengan istilah "aktentas".

Selain itu, persyaratan kepemilikan modal juga menjadi perdebatan karena mendiskriminasi pengusaha Tionghoa. 

Pada September 1955, Gerakan Benteng dikaji oleh Kabinet Burnahuddin Harahap dan Sumitro yang saat itu menjabat Menteri Keuangan.

Persyaratan berdasarkan etnis akhirnya dihapus dan diganti dengan persyaratan uang muka. 

Pada bulan Maret dan April 1957, Kabinet Karya atau yang disebut Kabinet Djuanda menghentikan Gerakan Benteng seiring dengan transisi ke demokrasi terpimpin.

Referensi: 

  • Boediono. [2016]. Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Mizan.
  • Muhamin, Yahya A. [1991]. Bisnis dan Politik Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950-1980. Jakarta: LP3ES.
  • Zuhdi, Susanto. [1996]. Terminologi Sejarah. Jakarta: Defit Prima Karya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

kegagalan program ini, salah satunya mentalitas para pengusaha bumiputra yang konsumtif, besarnya keinginan untuk memperoleh keuntungan secara cepat, dan menikmati kemewahan.

Gerakan Banteng adalah sistem ekonomi yang bertujuan mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Sistem ini dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo. Gerakan Benteng diwujudkan dengan menumbukan pengusaha Indonesia lewat kredit. Program Benteng dinilai gagal karena salah sasaran. Banyak pengusaha bumiputra yang menjual lisensi impor yang diberikan oleh pemerintah kepada para pengusaha non-bumiputra. Dalam praktiknya, program ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha etnis Tionghoa yang berpengalaman dalam kerangka sistem ekonomi liberal. Kegagalan program Gerakan Benteng menjadi salah satu sumber defisit keuangan negara. Harapannya program ini akan memajukan ekonomi negara, namun ternyata yang terjadi adalah menambah beban defisit anggaran negara yang semakin membesar. Dengan kondisi tersebut, akhirnya program ekonomi Gerakan Benteng pun dihentikan.

Dengan demikian, salah satu faktor penyebab gagalnya sistem ekonomi Gerakan Benteng adalah para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha etnis Tionghoa yang berpengalaman dalam kerangka sistem ekonomi liberal.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề