Berikut ini yang merupakan ciri seni tari pada zaman prasejarah adalah

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur.

Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah: 

gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karena berburu, proses perkawinan, inisiasi, kelahiran, dan panen. Instrumennya sangat sederhana yang hanya terdiri dari tifa, kendang, atau instrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamikanya. • Tata riasnya hanyalah sangat sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar semisal menggunakan getah sebagai pewarna muka. • Tari bersifat sakral karena digunakan untuk upacara keagamaan. • Tarian primitif tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak dari zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga saat itu belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan pada masyarakat masih bergerombol, berpindah -pindah dan juga bercocok tanam. • Untuk tarian primitif dasar pada geraknya adalah bermaksud dan kehendak hati dan suatu pernyataan kolektif.
Tari Sajojo, Papua
• Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambarkan adanya kekuatan. • Atribut pakaiannya masih menggunakan bulu-buluan dan daun daunan. • Tarian ini berkembang pada masyarakat yang telah menganut pola tradisi primitif / purba dimana masih berhubungan dengan pemujaan nenek moyang dan juga penyembahan leluhur.

Seperti apasih Tata Penulisan [Lettering] yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada [Gambar 1.12]. Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1] pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2] untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3] untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4] sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

- Memasuki perguruan tinggi akan menemukan berbagai hal baru seperti istilah responsi. Alangkah baiknya jika teman – teman mengetahui hal hal tentang kuliah lebih dini. Lalu Apa Responsi itu? Responsi adalah semacam ujian untuk mata kuliah yang melakukan kegiatan praktek. Jika kita melakukan praktek – praktek pada suatu mata kuliah maka kita juga akan membuat laporan dari hasil praktek tersebut. Laporan dari hasil praktek tersebut biasanya diperiksa dan akan menjadi bahan penilain dosen. Untuk jelasnya tentang responsi bisa kita ibaratkan seperti ujian yang membahas beberapa bab. Semisal dalam suatu mata kuliah yang sering mengadakan praktek. Jika pada mata kulia tersebut melakukan praktek hingga lima kali, jika sudah mendekati Ujian Akhir Semester maka dari praktek suatu mata kuliah tersebut juga akan mengadakan semacam ujian tetapi dengan praktek. Karena pada makul tadi sudah melakukan praktek selama lima kali maka yang akan diuji dalam ujian praktek juga dari kelima p

Berapa lama sih libur uas di kuliahan itu? Mungkin pernahkah terfikir oleh kalian yang mahasiswa baru atau masih sekolah sma, smp? Ternyata libur ujian akhir semester di kuliahan itu lama banget lho, bisa sampai berbulan – bulan. Ada yang libur satu bulan, libur dua bulan bahkan libur hingga tiga bulan lho guys. Namun dari liburan tersebut terkadang menjadi kesibukan mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi di universitas. Mereka sibuk mengikuti kegiatan – kegiatan entah mengikuti kepanitiaan ataupun seminar – seminar. Bagi mereka yang berjiwa kewirausahaan, mereka akan mencoba – coba untuk melakukan bisnis ataupun bekerja sampingan. Hal ini yang sering dijalani oleh anak – anak yang jauh dari rumah. Terkadang mereka mengambil part-time di koperasi mahasiswa sebagai pelayan kopmart ataupun lainnya. Tetapi kebanyakan UKM juga banyak yang melakukan liburan bersama, contohnya saja di suatu universitas yang mempunyai UKM Koperasi Mahasiswa. Salah satu teman kami mengikuti libur

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Sun, 31 Jul 2022 13:17:34 +0700 dengan Kategori Seni dan Sudah Dilihat ### kali

Penjelasan:

Ciri Ciri tari Pada zaman Prasejarah Sebagai Berikut :

1. Gerak perulangan dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan.

2. Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.

3. Instrumen sangat sederhana hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika.

4. Tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar.

5. Tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.

6. Tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.

7. Tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.

8. Atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan.

9. Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.

Maaf kalau salah.

Baca Juga: 14. Bu Prima selalu membanggakan dirinya


wx.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Pengetahuan Seni Tari, Pengertian Seni Tari menurut para Ahli dan Periodisasi Perkembangan Seni Tari.

Kegiatan Seni Tari di Sekolah/ dok. Pribadi

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.

Perkembangan tari di Indonesia berangsur-angsur telah mengalami perubahan sesuai dengan jamannya, seperti pada uraian di bawah ini.

PENGERTIAN SENI TARI

Ketika kita mendengar seni tari, umumnya yang akan terlintas di pikiran kita yaitu gerakan-gerakan anggota tubuh yang mengikuti alunan music. Lalu, bagaimana dengan pendapat para ahli? Apakah mereka memiliki pendapat yang sama?. Nah, definisi dari seni tari yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

Soedarsono, menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah.

Yulianti Parani, menyatakan tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi tertentu.

Curts Sachs, menyatakan bahwa Tari adalah gerak yang ritmis.

Jika ditarik sebuah kesimpulan dari ketiga pendapat tersebut maka Seni Tari merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai ekspresi dan pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti alunan music yang fungsinya memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Jadi, seni tari tidak hanya asal menggerakkan anggota tubuh, akan tetapi memiliki maksud dan makna tertentu yang ingin disampaikan si penari bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa filosofis, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan dsb. Contohnya yaitu Tari Saman yang berasal dari Aceh. Tari saman ini mencerminkan keagamaan, pendidikan, sopan santun dan juga kepahlawanan dalam waktu yang bersamaan.

Selain itu juga dikatakan bahwa Seni Tari merupakan bagian dari bentuk seni, dan seni [ kesenian ] merupakan bagian dari kebudayaan manusia. Seni tari tidak dapat bediri sendiri tanpa dukungan seni laninnya, karena di dalam seni tari terdapat unsur seni lain yang menunjang pada keberadaan seni tari, misalnya tata busana, tata rias, tata lampu, tata panggung, iringan musik, dan tata suara. Seni tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia. Seorang kritikus dari Amerika Serikat yakni John Martin dalam bukunya The Modern Dance menyatakan bahwa gerak adalah pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia [ Soedarasono, 1978].

Tari juga merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan si pencipta [Haukins,1990:2]. Seperti yang telah diungkapkan oleh Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis dan indah. Selanjutnya, pola dan struktur dari alur gerakan lebih berirama. Porsi alur gerak anggota tubuh diselaraskan dengan bunyi musik atau gamelan.

Hal ini dapat dikatakan bahwa elemen dasar tari adalah gerak tubuh manusia. Gerak secara aktual tidak dapat dipisahkan dengan unsur ruang, tenaga, dan waktu. Oleh sebab itu, tari secara umum merupakan bentuk penjabaran dari gerak, ruang, tenaga, dan waktu. Tari secara prinsip banyak diasumsikan oleh banyak kalangan sebagai cabang seni yang memiliki elemen dasar berupa gerak. Tari secara akumulatif adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dari tubuh manusia, gerak yang distilisasi atau diperhalus dan dibalut oleh estetika keindahan sehingga menjadi bentuk seni. [Rahmida, 2008:19-20]

  • Tari zaman prasejarah / zaman primitif

Pada jaman prasejarah adalah zaman sebelum masyarakat di Indonesia mengenal tulisan. Pada masa ini penduduk nusantara telah mengenal aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Seni gerak berirama yang kerap dilakukan dalam berbagai acara oleh masyarakat prasejarah juga dikenal sebagai upacara magis guna berdoa dalam pengharapan. Adapun berbagai tarian yang dikenal oleh masyarakat pada jaman prasejarah adalah sebagai berikut:

  1. Tari hujan
  2. Tari kesuburan
  3. Tari kebangkitan
  4. Tari perburuan
  5. Tari perang
  6. Tari eksorsisme

Sedangkan pada jaman primitif adalah jaman prasejarah yaitu jaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Jaman primitif ini berkisar anatara tahun 20.000 SM – 400 M. Pada jaman masyarakat primitif perkembangan tarinya terbagi dalam 2 [dua], jaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu tari – tarian hanya diiringi dengan sorak – sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan instrument musik yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu nekara atau kendang yang dibuat perunggu. Hal ini menunjukan bahwa peradaban mayarakat pada jaman logam sudah mulai ada perkembangan dalam hal pemikiran, peradaban, budaya dan sudah bisa membaca lingkungan sekitarnya.

Selain peninggalan-peninggalan berupa nekara atau kendang yang terbuat dari perunggu, juga dapat dilihat lukisan – lukisan yang menghias nekara tersebut dengan lukisan yang menggambarkan penari yang pada kepalanya dihias bulu – bulu burung dan daun – daunan. Pada jaman pra sejarah atau primitif tersebut seni tari sudah mulai tampak meskipun gerakan-gerakan yang dilakukan masih sederhana. Hal inilah mulai munculnya seni dengan ungkapan perasaannya yang disesuaikan dengan jamannya.

Seni muncul dari ungkapan perasaan ekspresi manusia atas suatu suasana tertentu. lonjakan kegembiraan seseorang saat memperoleh kesenangan akan membentuk gerakan ekspresif , lompatan manusia purba ketika berburu binatang juga terjadi secara spontan. Gerakan – gerakan inilah yang kemudian mengkristal dan disusun dalam bentuk tarian. dari berbagai peristiwa sehari – hari kemudian terlahir bentuk – bentuk rangkaian gerak yang diwujudkan dalam bentuk upacra ritual masyarakat purba.

Dengan diiringi pukulan – pukulan genderang dan sejenisnya, kelompok masyarakat purba bergerak – gerak mengelilingi api unggun yang menyala sambil melantunkan mantra – mantra dan nyanyian – nyanyian persembahan bagi nenek moyang mereka. inilah cikal bakal tumbuhnya tari.

Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan tarian tersebut dilaksanakan.

Tari Primitif dikoreografi berorientasi pada segi artistik. Tarian ini berarti digarap lebih menekankan pada segi estetika seni. Tarian jenis ini secara umum berkembang di tarian tersebut dilaksanakan. Dengan demikian tarian ini lebih dengan pernyataan maksud masyarakat yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari Primitif biasanya merupakan wujud kehendak, berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan masyarakat dalam melaksanakan keinginan bersama. Ciri-ciri tari Primitif pada dasarnya dalam bentuk koreografi sederhana, bertujuan untuk kehendak tertentu, sehingga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan.

Ciri tari pada zaman primitif adalah kesederhanaan kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk kehendak tertentu sehungga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan. Ciri – ciri tari primitif antara lain :

  1. Gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan
  2. Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen.
  3. Instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika
  4. Tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar.
  5. Tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
  6. Tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam.
  7. Tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif.
  8. Atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan
  9. Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan.

Tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganut pola tradisi primitif / purba dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.

Tari primitif adalah tarian yang mengungkapkan kehendak atau keyakinan melalui gerakatau unsur karya tari yang lain dengan sangat sederhana. Gerak tari tersebut, antara lain, berupa hentakan kaki, langkah kaki, ayunan tubuh, dan gerakan kepala dengan tekanan-tekanan tertentu. Semua gerak mempunyai tujuan tentu, misalnya, untuk mendatangkan hujan. Iringan tari primitif berupa pukulan ritmis gendang, tong, atau genta kecil dari kulit buah-buahan atau kerang. Namun, kadang tari primitif hanya diiringi tepuk tangan, teriakan, dan nyanyian.

sumber dok : Google.com
  • Tari zaman feodal / penjajahan [ 400 M – 1945]

Zaman feodal / zaman penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry hamstrong, la mery dan lain sebagainya.

Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya.

Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern.

Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik.

Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya.

Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya.

Setelah zaman invasi [perluasan wilayah] bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari [sendratari]. Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroikantara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya.

  • Tari Jaman Tradisional Kerakyatan

Pada dasarnya tari tradisional kerakyatan tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat umum atau rakyat. Biasanya digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, dan juga sebagai wujud rasa syukur.

Pengertian Tari Tradisional dari beberapa bahan bacaan, bahwa pengertian tari tradisional adalah suatu tarian yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang dianut secara turun temurun oleh masyaraktnya. Tari tradisional umumnya memiliki nilai historis yang tinggi, pedoman yang luas, dan berpijak pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar tempat tumbuhnya.

Tari rakyat adalah jenis tari tradisional yang lahir dari kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang sejak zaman primitif, dan diturunkan secara turun temurun sampai sekarang. Tari rakyat atau juga dikenal dengan sebutan tari folklasik umumnya memiliki beberapa ciri khas antara lain kental dengan nuansa sosial, merujuk pada adat dan kebiasaan masyarakat, serta memiliki gerak, rias, dan kostum yang sederhana. Beberapa contoh tari tradisional yang masuk dalam kategori tari rakyat antara lain tari Lengger, Tayub, Orek-Orek, tari Piring, Joget, Kubrasiwa, Buncis, Ndulalak, Sintren, Angguk, dan tari Rodat. Perlu diketahui bahwa tari rakyat umumnya juga sarat dengan nilai magis.

Tari rakyat yang tariannya hidup dan berkembang di kalangan rakyat jelata, telah memiliki gerak atau perilaku yang sangat sederhana. Kesederhanaannya dapat kita lihat dari perilaku dan kehidupan rakyat yang sederhana.

Ciri dari tari rakyat adalah sebagai berikut:

  1. Bentuk gerak yang dilakukan sangat sederhana.
  2. Irama yang dilakukan dalam tari rakyat tidak terlalu rumit.
  3. Ekspresi yang dikeluarkan sesuai dengankarakteristik kerakyatan.
  4. Tata rias dan tata busana yang dikenakan juga sederhana.
  5. Kesederhanaan yang dilakukan sering disajikan secara berpasang-pasangan atau kolektif [kelompok].

Contoh: tari jaran kepang atau kuda lumping [Jawa], tari jaipongan [jabar], tari banyumasan, tari janger [Bali], tari payung, lilin [Sumatra Barat], tari saman [Aceh], tari tayuban [Jawa Tengah].

Disamping itu gerak tarinya tidak mempunyai aturan yang standar. Namun, jika dibandingkan dengan gerak pada tari primitif, gerak tari rakyat lebih variatif. Iringan tari rakyat banyak menggunakan alat-alat musik tradisional yang terbuat dari kulit, kayu, bambu, dan besi. Alat-alat musik tersebut, misalnya, gamelan jawa, angklung, dan gambang kromong. Saat ini, tari rakyat sudah semakin membaik dari segi penyajiannya. Gerak tari semakin digarap, pola lantai sudah diperhatikan, bahkan untuk iringannya ada yang dipadukan dengan alat musik modern.

Sumber dok : Google.com
  • Tari Jaman Tradisional Klasik

Perkembangan tari tradisional klasik dimulai sejak jaman Hamengku Buwono, ketika tari di Jawa disebut dengan joged. Joged yang artinya menari dulu disebut dengan Mataraman. Sehingga orang pada masa itu menyebutkannya dengan Joged Mataram. Ketika datangnya Belanda ke Indonesia yang tujuannya hanya untuk berdagang, lambat laun menjadi penjajah dengan cara memecah belah daerah jajahannya.

Ketika datang di Jawa agar Belanda dapat memecah belah Jawa khususnya daerah Mataraman, waktu itu Jawa Tengah disebut daerah Mataraman, maka pada tahun 1875 dibetuklah suatu perjanjian Lingggarjati dengan isinya menyebutkan bahwa Mataraman dipecah menjadi 2 [dua] daerah. Dua daerah yang dimaksud adalah terpecahnya Mataram menjadi daerah Kasultanan Yogyakarta dan daerah Kasunanan Surakarta.

Terpecahnya Mataram menjadi dua [2] bagian yaitu Yogyakarta dan Surakarta, maka berimbas pada perkembangan tari tradisional klasik di Jawa Tengah. Perkembngan tari tradisional klasik yang dimaksud adalah di Yogyakarta disebut dengan tari tradisional klasik gaya Yogyakarta dan di Surakarta disebut dengan tari tradisional klasik gaya Surakarta.

Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di kalangan istana dan bangsawan. Gerak-geraknya memiliki aturan tertentu, yaitu diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh dilanggar. Sebagai contoh, pada tari klasik gaya Yogyakarta ada ragam gerak yang dinamakan gordho. Untuk memperagakan gerak gordho, pandangan, sikap badan dalam melakukan gerak, dan hitungan sudah ada patokan atau aturannya. Jika dalam melakukan gerak tersebut tidak sesuai dengan aturan maka gerakan dianggap salah

Sumber dok : Google.com

Dalam tari klasik, tidak hanya gerak tarinya yang diatur. Unsur pendukung karya tari yang berupa iringan, busana, tata rias, dan pola lantai juga diatur. Pada zaman dahulu, tari klasik hanya diperagakan, dipelajari, dan ditampilkan di dalam istana. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini tari klasik banyak dipelajari di luar istana, misalnya, di sanggar tari dan tempat pendidikan formal. Tari tradisional klasik telah memiliki kepakeman atau aturan-aturan yang tidak dapat ditambah atau dikurangi. Artinya tari tradisional klasik memiliki aturan-aturan yang berlaku sampai sekarang di lingkungan istana atau keraton.

  • Tari Jaman Modern [ zaman setelah indonesia merdekan sampai sekarang]

Pada jaman modern perkembangan tari melaju dengan pesatnya. Hal ini terbukti dengan adanya karya-karya tari yang diciptakan oleh seniman-seniman di Indonesia maupun Mancanegara.

Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer – koreografer individu yang menciptakan karya – karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak kebudayaan barat. Tokoh – tokoh tari modern antara lain isadora Duncan, Martha Graham, doris Humphrey, Mary Wigman dan lain sebagainya.

Tari Modern dance, atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20 [Horosko,2002.P.1]. Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak” terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming saat itu.

Tari modern atau tari masa kini adalah bentuk tarian yang merupakan ciptaan kaum muda dan sifatnya hanya mencari popularitas dengan menciptakan rangkaian gerak yang sedang ngetrend [istilah kaum muda] dan umumnya bentuk tarian seperti ini tidak lama digemari oleh masyarakat [musiman].

Bentuk tarian modern yang belum lama hilang dari pandangan kita yaitu jenis tari dengan tehnik lejitan [break dance].

Ciri-ciri tari modern:

  1. Penggarapan yang kreatif
  2. Tuntutan keasyikan
  3. Kepuasan batin
  4. Kekokohan solidaritas
  5. Popularitas yang tidak menentu
  6. Berbobot kreatif.

Tehnik tari modern:

  1. Tehnik hula hoop
  2. Tehnik dangdut
  3. Tehnik lejitan [break dance].

Gerakan berirama dalam tari adalah suatu keadaan gerak yang dilakukan secara teratur menurut irama, baik irama gerak maupun irama musik. Semua gerakan yang dilakukan oleh tubuh kita dapat diolah melalui peralihan tenaga yang berbeda-beda. Misalnya gerakan tajam atau kuat [keras], gerakan ringan atau lemah [halus], dan gerakan sedang. Demikian pula kaitannya dengan irama yaitu ukuran waktu atau tempo untuk melakukan gerak. Tempo gerak ini erat hubungannya dengan jarak [ruang] dan aksen [tenaga]. Yang termasuk tempo gerak antara lain: cepat, lambat, rendah, panjang dan pendek.

Tari modern adalah salah satu genre yang paling sulit untuk mendefinisikan dengan teknik.Modern tidak selalu cepat atau lambat atau dilakukan untuk musik tertentu, atau musik apapun.Itu tidak selalu menyorot keterampilan fisik tertentu atau bercerita.Hal ini belum tentu apa-apa.Dan itu dapat mencakup semuanya.Ini bagus dan besar dari sudut pandang banyak koreografer dan penari karena dalam teori itu memberi mereka kemungkinan tak terbatas untuk bermain dengan.

JENIS-JENIS TARI MODERN

Sejalan dengan perkembangannya, tari modern dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain adalah hip-hop dance, concert dance, break dance, freestyle dance, dan yang terakhir ballroom dance

Spoiler for Blood-Elf Dance: Ini adalah tarian flexible atau tarian lentur. Ini merupakan Tarian Baru era jaman sekarang.Banyak Anak muda mengikuti tarian ini.

Spoiler for Breakdance: B-boying atau yg sering disebut sebagai breakdancing, adalah gaya tarian yang berevolusi sebagai bagian dari budaya hip-hop di antara Hitam dan Amerika Latin pemuda di Bronx Selatan, New York City selama tahun 1970-an. menari-nari untuk kedua hip-hop dan genre musik lain yang sering remixed untuk memperpanjang istirahat musik. Satu yang praktek gaya tarian ini disebut b-anak laki-laki, b-gadis, atau breaker. Meskipun “breakdance” adalah istilah umum, “b-boying” dan “melanggar” lebih disukai oleh sebagian besar bentuk seni yang paling menonjol pionir dan praktisi.

Spoiler for Moonwalk Dance: The Moonwalk atau backslide adalah sebuah teknik tarian yang menghadirkan ilusi penari ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.Sebuah breakdancing bergerak, itu menjadi populer di seluruh dunia setelah dieksekusi Michael Jackson tarian bergerak selama kinerja “Billie jean “on Motown 25: Kemarin, Hari ini, Forever pada tanggal 25 Maret 1983. Ini kemudian menjadi tanda tangannya bergerak, dan sekarang salah satu yang terbaik teknik tari terkenal di dunia.

Spoiler for [Running Man] Shuffle Dance: The Running Man[Shuffle Dance] adalah tarian yang berasal dari tahun 1980-an dan akan dilakukan terutama oleh MC Hammer selama konser live show dan video musik, tapi baru mencapai popularitas di tahun 2000-an. Tarian ini diciptakan oleh Paula Abdul sementara ia adalah seorang koreografer bagi Janet Jackson pada akhir ’80-an. The Running Man ini pertama kali dilakukan pada tahun 1987 dan 1988 sebagai bagian dari Control Janet Jackson-tur konser. [Rujukan?]Ia juga digunakan dalam beberapa bentuk tarian Melbourne Shuffle gaya. Terdiri dari langkah hopping atau geser dilakukan sedemikian rupa pada kecepatan untuk mensimulasikan seorang pelari.

Sejalan dengan perkembangannya, tari modern di Indonesia ini dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain adalah hip-hop dance, concert dance, break dance, R&B dance, freestyle dance, dan yang terakhir ballroom dance.

Modern dance, atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20.Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak” terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming saat itu. Beberapa penari yang paling terkenal dengan aksinya saat itu adalah Loie Fuller, Isadora Duncan and Ruth St. Denis. Aksi mereka dilandasi dengan faktor kelemahan dari ballet dan classical dance sendiri, yaitu diperlukannya perlengkapan khusus selain musik, seperti kostum, sepatu tari, serta bahkan tata rias yang tebal. Beberapa dari perlengkapan tersebut tidak mampu dimiliki oleh orang-orang biasa dengan latar ekonomi yang rendah, yang juga punya ketertarikan besar untuk menari. Oleh sebab itu ketiga penari tersebut kemudian menciptakan suatu free dance yang kemudian dikenal dengan cikal bakal dari tari modern. Ballroom dance Semakin berkembangnya zaman, selera tari orang pun berubah, tarian-tarian pun juga dikembang kan menjadi lebih beragam. modern dance sekarang terbagi menjadi bermacam-macam.

Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah Sardono W Kusumodan Sal Murgiyanto. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain Dongeng dari Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang Merintih. Di Indonesia pada masa setelah merdeka juga muncul tari yang bernuansa tradisional garapan baru yaitu tari Karno Tanding, Tari Retno Ngayuda, Tari Retno Tinanding, Tari Menak Koncar dan lain sebagainya

Perkembangan tari Kontemporer dapat dilihat dari karya-karya tari yang telah menginginkan kebebasan aturan atau pakem yang didalam tari-tari tradisional, baik tari tradisional klasik maupun tari tradisinal kerakyatan. Dalam perkembangan dunia tari dewasa ini semakin marak, semua ini ditandai dengan adanya berbagai negara telah menyelenggarakan festival tari baik tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Jika ditinjau dari segi gaya serta coraknya cukup membuat dunia tari semakin hidup, seolah-olah tidak akan pernah mati, dimulai dari festival tari rakyat, klasik, modern sampai pada tari kontemporer yang saat ini tumbuh dan berkembang. Kegiatan seperti ini merupakan kesempatan emas guna untuk memacu kreativitas para penari, koreografer, kritikus, penulis sampai pada manajemen kesenian itu namun tari telah pula sendiri.

Memilih tari kontemporer dalam berbagai kegiatan festival tari yakni untuk menyongsong masa depan tari di Indonesia, sebagai forum pertukaran gagasan bagi para profesional tari yang datang dari berbagai penjuru dunia. tari tidak lagi dibatasi oleh gerak, ruang, waktu dan tenaga namun tari telah menjadi ilmu yang harus di dalami sesuai dengan meningkatnya pola pikir manusia dalam menyongsong era baru. Istilah apalagi yang akan muncul setelah tari kontemporer yang sekarang tumbuh dan berkembang, perkembangannya tidak saja terjadi di kota-kota besar namun telah pula menjalar ke daerah-daerah.                  

Keberadaan tari kontemporer di nusantara saat ini secara umum memang mengalami peningkatan. Pengertian tari kontemporer beserta contohnya di bawah ini menjadi salah bukti bahwa kesenian yang telah mendapat akulturasi dari dunia luar tersebut sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia mulai dari jawa timur, jawa tengah, jawa barat, dan di luar pulau jawa mengenal tari kontemporer baik dalam bentuk tarian tunggal, modern, kreasi baru, dan lain sebagainya.

Tari kontemporer merupakan inovasi dari berbagai macam tarian yang mendapatkan sentuhan modernisasi. Inovasi yang lazim dilakukan pada jenis tari ini terdapat pada musik pengiring, gerakan, dan properti yang digunakan oleh para penari.

Ada pula yang berpendapat bahwa tari kontemporer merupakan tarian yang dipadukan dari berbagai jenis tarian terutama tarian tradisional dan tarian modern. Dari pengertian-pengertian di atas tentu dapat kita lihat bahwa kemunculan tari modern ini menjadi warna baru dunia hiburan khususnya kesenian dalam berkreasi gerak berirama.

Pementasan dan pertunjukan karya-karya kreasi baru tersebut kini sangat mudah kita jumpai, mulai dari even kecil hingga even nasional bahkan Internasional kerap mempertunjukkan jenis kesenian ini.

Jenis tari kontemporer juga mendapat julukan lain tari masa kini oleh masyarakat. Tarian ini juga bisa membuktikan bahwa para seniman senantiasa melakukan usaha dalam mengembangkan hasil kesenian nya terutama para seniman tari.

Gerakan tari gaya bebas seperti tarian dengan koreografi modern yang kerap di tampilkan dalam berbagai acara dewasa ini juga dapat dikatakan sebagai jenis tarian kontemporer. Hal ini karena tari kontemporer tidak memerlukan kepakeman atau aturan dalam membuat karya tari kontemporer.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề