Nunggu hasil swab test berapa lama

Sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19, terutama Omicron, pemerintah telah menetapkan syarat baru bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar kota, baik menggunakan kereta api maupun pesawat. Syarat tersebut adalah membawa hasil rapid test antigen. Berapa lama masa berlaku rapid antigen?

Sesuai dengan syarat yang ditetapkan pemerintah tersebut, beberapa wilayah telah mensyaratkan hasil rapid test antigen untuk memasuki wilayahnya. Seperti diketahui hasil rapid tes antigen dinilai memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan rapid test antibodi. Namun, berapa lama masa berlaku rapid antigen? Berikut penjelasannya:

Berapa Lama Masa Berlaku Rapid Antigen?

Jika hasil rapid test antigen sudah keluar, berapa lama surat keterangan hasil rapid test antigen ini bisa digunakan atau berlaku? Dikutip dari Juru Bicara Kementerian Perhubungan [Kemenhub] Adita Irawati, surat keterangan hasil rapid test antigen berlaku selama 2 minggu atau 14 hari sejak diterbitkan. Masa berlaku ini sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 9 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. 

Perbedaan Rapid Test Antigen dan Rapid Test Antibodi

Salah satu perbedaan rapid test antigen dan rapid test antibodi terletak pada jenis sampel yang digunakan. Jika rapid test antigen menggunakan sampel darah dan menggunakan lendir yang diambil dari hidung atau tenggorokan dengan metode usap, maka rapid test antibodi hanya menggunakan sampel darah. Perbedaan berikutnya terletak pada cara kerja. Rapid test antigen bekerja dengan cara mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan dengan mencari protein yang dikandung virus Corona, sedangkan rapid test antibodi hanya bertujuan untuk mencari antibodi terhadap virus Corona, karena tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus. Antibodi ini umumnya muncul setelah 4 hari hingga lebih dari seminggu setelah infeksi. Oleh karena itu, rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi, karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hiding dan tenggorokan.

Perubahan Aturan Syarat Perjalanan

Seiring dengan berjalannya waktu, ada beberapa perubahan aturan mengenai masa berlaku hasil tes rapid antigen, GeNose, dan PCR, sebagai syarat perjalanan. Berikut masa berlaku hasil tes rapid antigen, GeNose, dan PCR sesuai dengan Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri di Masa Pandemi COVID-19:

Pulau Jawa dan Luar Jawa [Kecuali Bali]

1. Transportasi Darat

  • Dilakukan tes arak rapid antigen atau GeNose jika diperlukan oleh satgas Penanganan COVID-19 daerah.
  • Jika menggunakan kereta api antarkota, RT-PCR atau antigen dilakukan maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan atau GeNose di stasiun sebelum berangkat.
  • Jika menggunakan kendaraan pribadi, pelaku perjalanan harus melakukan tes RT-PCR atau rapid antigen maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan atau GeNose, jika dilakukan di rest area.

2.Transportasi laut

  • RT PCR berlaku 3×24 jam
  • Rapid antigen berlaku 3×24 jam
  • Tes GeNose dilakukan sebelum keberangkatan di pelabuhan

3. Transportasi udara

  • RT PCR berlaku 3×24 jam
  • Rapid antigen berlaku 3×24 jam
  • Tes GeNose dilakukan sebelum keberangkatan di bandara

Halodoc, Jakarta - Virus corona yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Vaksin masih terus diuji coba, belum pasti pula kapan akan selesai dan siap untuk digunakan oleh seluruh penduduk dunia. Sementara itu, angka penularannya semakin tinggi setiap hari, meski protol kesehatan digalakkan.

Setidaknya, sudah sekitar 58 juta jiwa penduduk dunia terinfeksi oleh virus yang mematikan ini. Sementara itu, jumlah angka kematian akibat virus ini telah mencapai 1,3 juta jiwa, dengan angka kesembuhan sebesar 40 juta jiwa. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna memberikan penanganan pertama pandemi, termasuk menambah jumlah laboratorium untuk deteksi virus corona melalui uji swab antigen, rapid test antibodi, dan PCR. 

Sayangnya, masih ada keluhan dari masyarakat terkait lamanya hasil uji PCR yang kabarnya harus menunggu antara 10 hingga 15 hari, hanya untuk mengetahui apakah hasil uji menunjukkan positif atau negatif. Lalu, apa sebenarnya yang membuat hasil PCR baru bisa diketahui dalam waktu lebih dari satu minggu? Berikut pembahasannya!

Baca juga: Penjelasan Hasil Rapid Test dan Swab Test Kadang Berbeda

Penjelasan Lamanya Hasil PCR

Ternyata, salah satu alasan mengapa masyarakat harus menunggu lebih lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan PCR adalah, kapasitas laboratorium yang dinilai masih belum mencukupi. Keterbatasan ini tidak bisa dipaksakan, karena itulah hasil uji memakan waktu lebih lama. 

Setiap hari, setiap laboratorium tentu memiliki target penyelesaian uji PCR. Namun, terkadang ada berbagai kondisi yang mengakibatkan petugas tidak berhasil memenuhi target uji, sehingga mau tidak mau harus menunggu lebih lama dari waktu sebenarnya. 

Guna mengantisipasi banyaknya keluhan masyarakat terkait lamanya hasil uji PCR, masyarakat dapat melakukan uji swab antigen atau rapid tes antigen. Dibandingkan dengan PCR, uji swab antigen memang memakan waktu yang jauh lebih singkat, yaitu hanya sekitar 15 sampai 30 menit. 

Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

Swab Antigen dan PCR, Lebih Baik Mana?

Secara sederhana, sebenarnya swab antigen dan PCR dilakukan dengan menggunakan metode swab untuk pengambilan sampel yang tidak jauh berbeda. Namun, proses ujinya yang memiliki perbedaan, swab antigen diuji dengan proses yang sama seperti prosedur rapid test antibodi, sehingga hasil bisa diketahui lebih cepat.

Prosedur uji swab antigen pun tidak perlu dilakukan di laboratorium, bisa juga di luar laboratorium asalkan dilakukan secara hati-hati dan menggunakan reagen yang telah sesuai.

Saat tes antigen dilakukan, hasil akan menunjukkan reaktif ketika seseorang terinfeksi dan jumlah virus sedang begitu tinggi. Saat inilah orang tersebut sangat berisiko menularkan penyakit COVID-19 kepada orang lain. 

Baca juga: Selain Virus Corona, Ini 12 Wabah Mematikan Lainnya dalam Sejarah

Dibandingkan dengan rapid test antibodi, swab antigen memang memiliki harga yang lebih tinggi. Namun, harga ini masih terbilang lebih rendah jika dibandingkan dengan PCR. Uji swab antigen pun tidak sepenuhnya bisa menggantikan PCR, karena tingkat akurasinya yang tidak setinggi PCR.

Meski begitu, uji deteksi virus corona ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak dan tidak sempat menunggu hasil uji PCR. Terlebih di tengah situasi pandemi dengan angka positif yang semakin tinggi seperti sekarang ini.

Sementara itu, pemerintah tidak lagi menganjurkan masyarakat untuk melakukan rapid test antigen. Bukan tanpa alasan, meski harganya terbilang paling murah, metode uji coba ini dinilai tidak mampu mengidentifikasi virus corona dengan akurat. Memang benar, rapid test antibodi hanya memiliki tingkat akurasi sebesar 18 persen. 

Kamu bisa melakukan uji swab antigen di klinik atau laboratorium terdekat. Buatlah reservasi terlebih dahulu dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Setelahnya, kamu juga bisa chat dengan dokter untuk mendiskusikan hasil uji swab antigen yang telah dilakukan. 



Referensi:Kompas. Diakses pada 2020. Sering Dikeluhkan, Mengapa Hasil Tes Swab atau PCR Cenderung Lama?

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề