Berikut yang tepat mengenai jaringan epitelium pada hewan yaitu

Ilustrasi monyet. [unsplash.com/Shashank Sahay]

Bola.com, Jakarta - Jaringan hewan merupakan sekumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk serta fungsi sama sehingga membentuk jaringan.

Seperti diketahui, hewan merupakan organisme bersel banyak atau multiseluler. Sel-sel yang berkelompok tersebut mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh hewan.

Sementara itu, ada juga jaringan pada hewan dengan bentuk khusus yang memungkinkan sel-sel di dalamnya melakukan fungsi yang spesifik.

Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat jenis. Keempat jaringan yang ada pada hewan tersebut ialah jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat serta jaringan saraf.

Berikut ini penjelasan tentang macam-macam jaringan pada hewan dan fungsinya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa [30/11/2021].

Berita video momen Lionel Messi terima gelar Ballon d'Or 2021 mengalahkan rival kuat, Robert Lewandowski

Jaringan epitel merupakan sebuah jaringan yang dibentuk oleh lapisan sel-sel untuk menutupi maupun melapisi organ. Hal tersebut berfungsi untuk melindungi organ sebagai penyerapan dan sekresi.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih, epitel batang, dan epitel kubus.

Epitel pipih

Berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi dua jenis, yaitu epitel pipih selapis dan epitel banyak lapis.

Epitel batang [silindris]

Epitel batang mempunyai bentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel. Epitel batang terdiri dari dari dua jenis, yakni epitel silindris selapis dan epitel silindris banyak lapis.

Epitel kubus

Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah. Epitel kubus terdiri dari dua jenis epitel, yaitu epitel kubus selapis dan epitel kubus banyak lapis.

Jaringan otot merupakan jenis jaringan yang berisi sel-sel serta serat yang berfungsi sama, yaitu membentuk otot dan membantu proses pergerakan rangka manusia serta organ-organ di dalamnya.

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Adanya kemampuan tersebut disebabkan jaringan otot mampu berkontraksi.

Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos, jaringan otot lurik, dan jaringan otot jantung.

Jaringan pengikat merupakan jenis jaringan pada hewan yang berfungsi mengikat antarjaringan tubuh. Hal itu berperan untuk menjaga suhu tubuh.

Jaringan ini terdiri dari bahan interseluler di antara sel-selnya yang disebut dengan matrik. Matrik berbentuk serat-serat di mana tidak teratur bentuknya.

Fungsi utama jaringan pengikat adalah untuk mengikat dan menopang jaringan-jaringan lainnya. Jaringan pengikat mempunyai kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya tersebar di antara matriks-matriks ekstraseluler.

Jaringan saraf merupakan jenis jaringan untuk menerima rangsang. Tak hanya itu, jaringan saraf juga berfungsi untuk mengatur aktivitas otot.

Saraf begitu peka terhadap keadaan sekitarnya sehingga jaringan saraf akan mengendalikan otot hewan untuk dapat bergerak. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron.

Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit, dan cabang akson. Cabang-cabang tersebut yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. Perlu diketahui, terdapat tiga macam sel saraf, yakni:

Sel Saraf Sensorik

Sel saraf sensorik berfungsi mengantarkan rangsangan dari reseptor [penerima rangsangan] ke sumsum tulang belakang.

Sel Saraf Motorik

Sel saraf motorik berfungsi mengantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.

Sel Saraf Penghubung

Sel saraf penghubung merupakan jenis sel saraf yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

Sumber: Kemdikbud

Hepatitis Akut Mengancam, Prokes Tetap Jadi Andalan

Perbesar

ilustrasi hewan [sumber: Pixabay]

Liputan6.com, Jakarta Fungsi jaringan epitel pada hewan punya peran penting dalam seluruh sistem tubuh hewan. Anatomi biasa dipelajari dalam pelajaran biologi di sekolah. Jaringan epitel adalah jaringan tipis yang menutupi semua permukaan tubuh yang terbuka. Fungsi jaringan epitel pada hewan terdiri dari ribuan sel.

Fungsi jaringan epitel pada hewan membentuk kulit luar, lapisan dalam mulut, saluran pencernaan, kelenjar sekretori dan lapisan bagian berongga dari setiap organ dalam. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang disatukan dalam lembaran dengan sel-sel yang saling terhubung erat.

Fungsi jaringan epitel pada hewan menarik untuk diketahui. Terlepas dari bentuk, ukuran, atau susunan sel fungsi jaringan epitel pada hewan memiliki peran sesuai jenisnya. Fungsi jaringan epitel pada hewan punya peran penting dalam anatomi tubuh hewan.

Jaringan epitel tak hanya berperan melindungi organ tubuh. Bagian anatomi ini juga berkontribusi dalam fungsi sensorik, pembuangan, hingga menangkal bakteri dan virus. Berikut fungsi jaringan epitel pada hewan yang berhasil liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu[18/9/2019].

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

ilustrasi epitel [sumber: Pixabay]

Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jenis dasar jaringan hewan. Jaringan epitel melapisi permukaan luar organ dan pembuluh darah ke seluruh tubuh, serta permukaan dalam rongga di banyak organ internal. Sebagian besar jaringan epitel pada dasarnya adalah sel-sel besar yang menutupi semua permukaan tubuh yang terpapar dunia luar dan melapisi bagian luar organ.

Lapisan epitel tidak mengandung pembuluh darah, sehingga mereka harus menerima makanan melalui difusi zat dari jaringan ikat yang mendasarinya, melalui membran basement. Epitel juga membentuk banyak jaringan kelenjar tubuh. Semua epitel memiliki beberapa fitur struktural dan fungsional yang penting.

Jaringan epitel biasanya terdiri dari satu lapisan sel, namun dalam kasus tertentu mungkin ada lebih dari satu lapisan. Semua jaringan epitel adalah permukaan bebas yang melekat pada lapisan dasar membran basal. Ada berbagai jenis jaringan epitel yang dinamai sesuai dengan jumlah lapisan yang mereka bentuk dan bentuk sel-sel individu yang membentuk lapisan-lapisan itu.

Epitel sederhana mengacu pada satu lapisan sel. Epitel bertingkat mengacu pada dua atau lebih lapisan sel. Epitel skuamosa mengacu pada sel-sel yang diratakan, epitel kuboid mengacu pada sel yang berbentuk kubus dan epitel kolumnar mengacu pada sel yang memanjang secara vertikal. Epitel bersilia mengacu pada sel-sel epitel yang mengandung banyak proyeksi kecil seperti rambut.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Fungsi jaringan epitel [dok. pexels.com/Asnida Riani]

Melapisi organ

Jaringan epitel menutupi bagian luar tubuh dan melapisi organ, pembuluh [darah dan getah bening], dan rongga. Sel epitel membentuk lapisan tipis sel yang dikenal sebagai endotelium, yang berdekatan dengan lapisan dalam jaringan organ seperti otak, paru-paru, kulit, dan jantung. Permukaan bebas jaringan epitel biasanya berisi cairan atau udara, sedangkan permukaan bawah melekat pada membran basement.

Fungsi pelindung

Sel-sel dalam jaringan epitel sangat rapat bersama dan bergabung dengan sedikit ruang di antara mereka. Dengan strukturnya yang padat, jaringan epitel dapat mendukung beberapa jenis penghalang dan fungsi pelindung. Sebagai contoh, kulit tersusun dari lapisan jaringan epitel [epidermis] yang didukung oleh lapisan jaringan ikat. Ini melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan dan dehidrasi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi sapi [iStockPhoto]

Lindungi tubuh dari bakteri

Jaringan epitel juga membantu melindungi terhadap mikroorganisme. Kulit adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Jaringan epitel memiliki sejumlah fungsi, yang meliputi perlindungan terhadap abrasi, kerusakan radiasi, stres kimia dan invasi oleh patogen. Jringan epitel berperan melindungi jaringan yang terletak di bawah dari radiasi, pengeringan, racun, invasi oleh patogen, dan trauma fisik.

Fungsi sensorik

Jaringan epitel juga memiliki fungsi sensorik karena mengandung saraf sensorik di berbagai bidang seperti kulit, lidah, hidung, dan telinga. Ujung saraf sensorik yang tertanam dalam jaringan epitel menghubungkan tubuh dengan rangsangan luar. Fungsi ini mampu mendeteksi sensasi yang dirasakan kulit.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi sapi [iStockPhoto]

Menyerap dan mengeluarkan zat

Jaringan epitel berfungsi untuk menyerap, mengeluarkan, dan mengeluarkan zat. Di usus, jaringan ini menyerap nutrisi selama pencernaan. Jaringan epitel di kelenjar mengeluarkan hormon, enzim, dan zat lainnya. Jaringan epitel di ginjal mengeluarkan limbah, dan di kelenjar keringat mengeluarkan keringat.

Epitel ini biasanya tipis, mengandung silia atau mikrovili dan seringkali terbuat dari satu lapisan sel. Dengan pengecualian mulut dan kerongkongan, sisa saluran pencernaan yang terdiri dari lambung, usus kecil dan besar ditutupi oleh epitel tipis semacam ini. Sel-sel ini mengeluarkan enzim dan memainkan peran penting dalam secara selektif menyerap makanan yang dicerna.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề