Ketika aplikasi yang dibuat membutuhkan informasi yang banyak dan kompleks, maka diperlukan suatu tempat untuk menyimpan berbagai informasi atau data yang dibutuhkan secara terstruktur yang sering disebut dengan database. Penggunaan database dimaksudkan agar informasi yang ditampilkan dapat lebih fleksibel. Data terbaru dapat diakses oleh pengunjung dan didokumentasikan dengan baik
MySQL merupakan salah satu jenis database server yang banyak digunakan dan sangat terkenal. Kepopulerannya dikarenakan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu DDL, DML dan DCL. Selain itu, MySQL gratis [tidak perlu membayar untuk menggunakannya]
DDL
DDL [Data Definition Language] adalah sekelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut database, tabel, atribut [kolom], batasan pada atribut, dan hubungan antar tabel. Perintah yang termasuk dalam grup DDL adalah
1. CREATE, untuk membuat tabel. Contoh. CREATE TABLE student [no_siswa INTEGER, name CHAR[15]];
2. ALTER, untuk mengubah struktur tabel. Contoh. ALTER TABLE siswa ADD gender CHAR[1];
3. DROP, untuk menghapus tabel. Contoh. siswa DROP TABLE;
DML
DML [Data Manipulation Language] adalah sekelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, modifikasi, dan penghapusan data. Perintah yang termasuk dalam kategori DML adalah
1. SELECT, untuk memilih data. Contoh. PILIH * DARI siswa;
2. INSERT, untuk menambahkan data. Contoh. MASUKKAN KE NILAI siswa ['1', 'juri'];
3. HAPUS, untuk menghapus data. Contoh. HAPUS DARI siswa MANA nama = 'hakim';
4. UPDATE, untuk mengubah data. Contoh. UPDATE siswa SET name='judge' WHERE no_siswa='1';
DCL
DCL [Data Control Language] berisi perintah untuk menangani akses data. Penanganan dapat dilakukan berdasarkan per-user, per-tabel, per-kolom dan per-operasi yang dapat dilakukan. Perintah yang termasuk dalam DCL adalah
1. GRANT, untuk memberikan kontrol akses data. Contoh. HIBAH PILIH siswa UNTUK menilai;
2. REVOKE, untuk mencabut kemampuan mengakses data. Contoh. BATAL PILIH PADA siswa DARI juri;
3. LOCK TABLE, untuk mengunci meja. Contoh. siswa LOCK TABLE;
PHP
Salah satu server side scripting [berjalan di sisi server] yang sedang populer saat ini adalah PHP. Selain dapat digunakan untuk berbagai sistem operasi, koneksi database yang sangat mudah dan gratis menyebabkan PHP banyak digunakan
Konsep Kerja PHP
Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan halaman web [file. php] oleh browser atau klien. Kemudian berdasarkan alamat di Internet [URL], browser memperoleh alamat dari server web, yang akan mengidentifikasi halaman yang diminta, dan mengirimkan semua informasi yang dibutuhkan oleh server web.
Selanjutnya, ketika file PHP yang diminta diperoleh oleh web server, konten tersebut segera dikirim ke mesin PHP untuk diproses dan memberikan hasilnya [berupa kode HTML] ke web server, kemudian mengirimkannya ke klien. Untuk lebih jelasnya konsep kerja PHP dapat dilihat pada Gambar berikut
Gambar konsep kerja PHP
Mengenal Script PHP
Sebuah skrip akan dikenal sebagai skrip PHP jika diapit oleh satu skrip
tandai di bawah
1.
2.
3. . . .
Contoh penggunaannya
Dan seperti bahasa pemrograman lainnya, PHP juga mengenal variabel, kalimat bersyarat, loop, operator, array, dan fungsi. Selain itu, karena PHP adalah script yang dijalankan di server, maka ditambahkan kemampuan untuk memproses proses di server seperti menghubungkan ke database, membaca sistem di server dan klien, manajemen sesi, cookie, penanganan formulir, penanganan file , enkripsi, dan lainnya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang PHP, baca manualnya atau banyak buku yang tersedia di pasaran
Integrasi PHP dengan MySQL
Salah satu keunggulan utama PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database terkenal, seperti dBASE, Informix, Interbase, Access, MSQL, MySQL, Oracle, PostgreSQL, Sybase, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, untuk menampilkan data yang dinamis [diambil dari database], merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Itulah mengapa sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman yang dinamis, baik di lingkungan web maupun WAP
PHP sudah menyediakan fungsi built-in untuk mengakses database dan menampilkan data yang ada di dalamnya. Selain itu, PHP juga dapat memasukkan perintah-perintah SQL untuk pemrosesan database lebih lanjut, seperti menambah, menghapus, mencari, dan mengedit data di database. Untuk mengintegrasikan PHP dengan database pada server MySQL diperlukan dua fungsi utama yaitu
1. Fungsi mysql_connect [$hostname, $username, $password];
Untuk terhubung ke server MySQL dengan alamat $hostname, login $username, dan password $password. Jika parameter hostname tidak dideklarasikan, maka secara otomatis akan berisi localhost. Sambungan ke database akan terputus secara otomatis saat skrip program dijalankan sepenuhnya, kecuali jika fungsi mysql_close[] diberikan. Fungsi mysql_connect[] akan menghasilkan nilai true jika koneksi berhasil dan false jika koneksi gagal
2. Fungsi mysql_select_db [$database_name];
Untuk menghubungkan database bernama $name_database;
Membuat dan Menampilkan Database
Setelah koneksi ke database berhasil, langkah selanjutnya adalah membuat database. Untuk membuat database, gunakan fungsi mysql_create_db[], misalnya buat database dengan nama 'hotel'. $data=mysql_create_db[”hotel”];