Cerita kewajiban di rumah

Salam semangat!

Sahabat guru, berikut ini saya tulis beberapa cerita anak tema kewajiban dan hak. Cerita-cerita tersebut saya gunakan untuk pembelajran kelas III Tema 4 Kewajiban dan Hakku. terdiri dari cerita anak tema kewajiban dan hak dalam bertetangga dan sebagai warga negara. Semoga bermanfaat dan salam semangat!

Cerita anak tema kewajiban dan hak dalam bertetangga:

Cerita pertama

Mbah Slamet

Karya: Arinil Janah

Matahari sudah tinggi, saat Ibu memanggil Hasan. San, Hasan! Hasan tak bergeming, matanya tajam menatap layar komputer. Tangannya asyik memainkan mouse. Tiba-tiba matanya meringis, karena kesakitan. Cubitan kecil ibu menghentikan permainan.

Oalah, gusti! Kamu kalau sudah main game, jadi lupa segalanya. Dipanggil berulang kali tidak sekalipun menyahut. Ujar Ibu tampak kesal.

Ada apa, sih Bu? tanya Hasan.

Coba kamu ke rumah Mbah Slamet, sudah dua hari ini ibu nggak pernah lihat dia keluar.

Nanti, ya Bu. Baru asyik ini, sebentar lagi aku naik level. Kata Hasan.

Kamu itu, dimintai tolong orang tua kok gitu. Sana cepat pergi! ujar Ibu sambil mendorong Hasan. Hasan berjalan ke jendela. Kepalanya melongok keluar.

Pintu dan jendelanya tertutup, bu. Kata Hasan.

Makanya, kamu sebaiknya segera ke rumah mbah Slamet. Barangkali dia butuh bantuan. Atau barangkali mbah Slamet baru sakit. Sebagai tetangga sudah semestinya kita membantu tetangga dekat.

Baik, bu. Kata Hasan sambil berjalan keluar.

Kamu perhatikan baik-baik kondisi mbah Slamet, ya. Ada baiknya kamu tanyakan kebutuhannya.

Siap ibu Bos. Kata Hasan sambil memberi hormat pada ibu.

Cerita kedua

Keluarga Dermawan

Oleh: Arinil Janah

Keluarga Ali tidak termasuk keluarga kaya, tetapi dikenal sebagai keluarga dermawan. Baik Ali, ibu dan ayahnya selalu ramah dan suka membantu siapa saja yang membutuhkan. Rumah Ali berdekatan dengan rumah Kakek Wongso dan Bu Siti. Kakek Wongso tinggal sendirian, setelah setahun yang lalu istrinya wafat. Kedua anaknya bekerja dan tinggal di luar kota. Sedangkan Bu Siti adalah seorang janda dengan dua anak yang masih kecil.
Ali, tolong bantu ibu, Nak.

Bantu apa, Bu? tanya Ali.

Ibu punya 3 keranjang berisi buah pisang dan jeruk. Setiap keranjang berisi 2 sisir pisang dan 10 buah jeruk. Bantu ibu membersihkannya ya. Pinta ibu.

Baik, bu. Hari ini ibu mau berbagi ya? Banyak sekali belanja buah-buahannya. Tanya Ali.

Iya, Nak. Nanti kamu bantu ibu antar satu sisir pisang untuk kakek Wongso, satu sisir pisang dan 10 jeruk untuk bu Siti. Sisa pisangnya mau ibu goreng buat rapat dasawisma malam nanti. Jawab Ibu.

Rapat dasawisma, kan cuma 10 orang, kok goreng pisangnya banyak sekali? Tadi Ali hitung ada 6 sisir pisang, setiap sisir berisi 7 buah pisang.

Sengaja Ibu lebihin, biar sisanya bisa dibawa pulang ibu-ibu dasawisma. Kata Ibu.

Terus sisa jeruknya untuk siapa? tanya Ali penasaran.

Yang 10 untuk keluarga kita, yang 10 buah lagi untuk Mas Narto, tetangga belakang rumah. Sudah siang, sebaiknya kamu segera antarkan buah-buahan itu. Sekalian kalo kamu ke rumah Bu Siti bawa juga baju-baju kamu yang masih bagus tapi sudah kekecilan buat anak-anaknya.

Baik bu. Kata Ali sambil bersiap.

Oh ya. Kakek Wongso sedang sakit, ada baiknya kamu tanya, mau nggak diantar ke rumah sakit? kata ibu menambahkan.

Oke, siap laksanakan! Kata Ali dengan lantang.

Kalau sudah selesai, sebaiknya kamu langsung pulang. Jangan pergi main. Bantu Ibu ya, Nak.

Siap, bos! Jawab Ali sambil tangannya berlagak memberi hormat.

Cerita anak tema kewajiban dan hak sebagai warga negara:

Kebiasaan Heru

Oleh: Arinil Janah

Matahari bersinar terang, cahayanya masuk melalui celah-celah ventilasi. Ya ampun, Heru! teriak Ibu.

Kenapa, bu? tanya Heru berlagak tidak tahu.

Kenapa? Lihat! Lampu,TV, AC, Komputer, semua nyala. Ibu berjalan menuju jendela, menyibak gorden dan membukanya. Sudah siang begini, kamu belum membuka jendela. Biarkan cahaya masuk, kamu nggak perlu menyalakan lampu, dan AC. Komputer dan TV juga sebaiknya kamu matikan. Sudah seharusnya kita hidup hemat dan menjauhi perilaku hidup boros. Kata ibu.

Ya, bukata Heru sambil mematikan semuanya seperti yang diperintahkan ibu.

Sudah, sana cepat mandi. Ayah mau mengajak kamu pergi untuk membayar pajak bumi dan bangunan.

Bayar pajak itu wajib ya, bu? tanya Heru penasaran.

Iya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membayar pajak. Sudah sana, cepat mandi. Tidak berapa lama Heru sudah siap menunggu ayah di teras. Tampak ayah sedang mencuci sepeda motor.

Ayo, Yah berangkat. Ajak Heru.

Sebentar lagi. Ayah bereskan ini dulu. Jawab Ayah.

Dari dalam rumah terdengar Ibu berteriak. Ya ampun, Heru! Kenapa kran air tidak ditutup? Air luber ke mana-mana!

Heru, kebiasanmu ini kapan bisa berubah sih, Nak? tanya Ayah.

Hehe, maaf, Yah. Heru lupa. Kata Heru tampak malu.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Related

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề