Contoh bentuk pelaksanaan sila ke-4 pancasila di sekolah adalah

Lihat Foto

freepik.com/stories

Ilustrasi musyawarah

KOMPAS.com - Pancasila sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia, berarti nilai yang terkandung di dalamnya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai kerakyatan. Nilai ini terdapat dalam sila keempat Pancasila, yang berbunyi 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan'. 

Supaya lebih memahami nilai, makna, dan contoh penerapan sila keempat. Mari kita simak pembahasannya.

Nilai dan makna yang terkandung dalam sila keempat Pancasila

Sila keempat Pancasila mengandung nilai kerakyatan. Artinya kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Nilai tersebut erat kaitannya dengan sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat serta untuk rakyat.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemdikbud], hikmat kebijaksanaan dapat diartikan sebagai menggunakan akal sehat dalam melakukan segala sesuatu.

Sedangkan permusyawaratan berarti melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk mencapai kata mufakat. Sementara, perwakilan artinya sistem yang dianut dalam perwakilan rakyat.

Selain nilai kerakyatan, sila keempat Pancasila juga bermakna bahwa musyawarah harus diutamakan dalam pengambilan keputusan, serta berusaha untuk selalu menghormati perbedaan pendapat.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila

Butir-butir yang terkandung dalam sila keempat Pancasila

Dikutip dari TAP MPR Nomor I/MPR/2003, berikut adalah butir-butir nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila:

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati serta menjunjung tinggi tiap keputusan yang dicapai, sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan iktikad baik serta memiliki rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di dalam musyawarah.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa.
  10. Memberi kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan permusyawaratan.

Contoh penerapan sila keempat Pancasila

Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan sekolah

Berikut contohnya:

  1. Melakukan hal yang telah diputuskan lewat musyawarah dengan baik.
  2. Menghormati hak orang lain dalam memberikan pendapat.
  3. Tidak memaksa orang lain untuk mengikuti pendapat, sikap atau tindakan.
  4. Mengambil keputusan lewat musyawarah.
  5. Mau mendengarkan pendapat teman atau guru.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila

Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan rumah

Berikut contohnya:

  1. Menghargai keputusan yang telah diambil lewat musyawarah.
  2. Mau mendengarkan saran dari orang tua maupun anak.
  3. Melakukan pekerjaan rumah dengan bergotong royong.
  4. Mendengarkan serta menuruti nasihat yang diberikan orang tua.
  5. Tidak marah jika permintaannya tidak dituruti.
Contoh penerapan sila keempat Pancasila di lingkungan masyarakat

Berikut contohnya:

  1. Turut serta dalam aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan musyawarah.
  2. Mengikuti pemilihan RT atau RW.
  3. Melaksanakan keputusan yang diambil dalam musyawarah.
  4. Turut serta dalam memberikan dan mendengar pendapat.
  5. Memiliki sikap sopan santun dalam kehidupan bermasyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara kita tercinta merupakan sebuah negara demokratis yang menjadikan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Selain itu, Indonesia juga mempunyai sebuah asas, landasan dan pandangan hidup bangsa yang bernama Pancasila.

Pancasila menjadi dasar negara sejak pengesahannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Hari lahirnya sendiri diperingati setiap tanggal 1 Juni. Sesuai dengan arti namanya, Pancasila terdiri dari lima sila, yakni:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setiap sila dalam Pancasila saling berkaitan satu sama lain. Pancasila dalam falsafah memiliki bentuk piramida terbalik yang berarti sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi asas bagi keempat sila lainnya. Penerapan atau pengamalan pancasila sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab pancasila adalah pedoman hidup bangsa.

Salah satu pengamalan sila yang akan kita bahas dalam artikel ini ialah pengamalan sila keempat [Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan] di lingkungan sekolah. Kira-kira, apa saja ya contoh perilaku sila keempat di sekolah? Mari kita simak bersama!

Memilih Ketua Kelas Secara Musyawarah dan Mufakat

Kehidupan berpolitik tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, sekecil apapun itu. Seperti dalam pemilihan ketua kelas secara musyawarah dan mufakat, yang juga menjadi salah satu contoh perilaku sila keempat di sekolah. Sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat siswa-siswi lakukan dalam memilih ketua kelas.

Yang paling umum adalah secara aklamasi [ditunjuk langsung] dan memilih secara musyawarah dan mufakat. Namun, dalam praktiknya, memilih ketua kelas sering menggunakan cara musyawarah dan mufakat. Siapa yang mendapatkan suara terbanyak, siswa atau siswi tersebutlah yang akan menjabat sebagai ketua kelas selama setahun ke depan.

Memberikan Kesempatan kepada Teman

Dalam hal ini maksudnya, ketika melakukan pemilihan ketua kelas. Sebelum voting, tentu harus ada beberapa kandidat yang akan siswa-siswi pilih sebagai calon ketua kelas. Nah, ketika pengajuan kandidat tersebut, sebaiknya setiap siswa diberikan kesempatan dalam mengeluarkan pendapatnya.

Atau, saat bermusyawarah terkait cara pemilihan ketua kelas, juga memberikan kesempatan kepada siswa yang hendak berpendapat. Dengan begitu, mereka sudah melakukan cerminan dari sila keempat.

Menghormati Hasil Keputusan dalam Pemilihan Ketua Kelas

Menurut Ayahebat, selain memberikan kesempatan kepada teman, menghormati hasil keputusan dalam pemilihan ketua kelas juga sangat penting untuk siswa-siswi lakukan. Siapapun yang menjadi ketua kelas, haruslah mereka hargai dan hormati, meskipun ketua kelas terpilih tersebut bukanlah kandidat ketua kelas yang mereka dukung dalam pemilihan.

Mendiskusikan dengan Teman Sekelas jika akan Mengambil Keputusan

Biasanya, di setiap acara sekolah, akan ada kompetisi atau event yang mengharuskan partisipasi dari siswa-siswi setiap kelas. Tentu tidak semua penghuni kelas yang harus ikut.

Dalam mengambil keputusan siapa saja yang akan berpartisipasi, sebaiknya mereka melakukan diskusi atau musyawarah. Tanyakan kesediaan setiap siswa, agar nantinya tidak terjadi suatu hal yang buruk. Kegiatan tersebut merupakan contoh perilaku sila keempat di sekolah.

Tidak Memaksakan Kehendak Pribadi

Di setiap kelas, pasti ada siswa atau siswi yang maunya menang sendiri. Maksudnya, pendapatnya harus semua teman sekelas dnegar dan sering memaksakan kehendaknya. Perilaku tersebut bukanlah perilaku yang terpuji. Hal ini juga termasuk melatih kecerdasan interpersonal anak.

Perilaku tersebut hanya akan merugikan diri sendiri. Jadi, dalam sebuah kelompok, mau itu kelompok belajar atau di dalam kelas, kita tidak boleh memaksakan kehendak pribadi. Kita juga harus mendengarkan pendapat siswa atau siswi lain sebagai bentuk menghargai dan menghormati mereka.

Nah, itu dia beberapa contoh perilaku sila keempat di sekolah yang harus kita teladani agar kehidupan sekolah menjadi nyaman dan damai. Semoga bermanfaat, ya!

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Rozak Al-Maftuhin

Penulis, Pemerhati Pendidikan Anak, dan Blogger

Wednesday, 10 Nov 2021, 21:18 WIB

Wednesday, 01 Dec 2021, 05:44 WIB

  Silakan Login untuk Berkomentar

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề