Contoh dari asosiatif adalah sebagai berikut kecuali

Jakarta -

Sifat komutatif dan asosiatif masuk ke dalam materi bilangan bulat matematika. Agar semakin paham, berikut contoh soal sifat komutatif dan asosiatif yang bisa dipelajari.

Dikutip dari buku 'Rangkuman Rahasia Matematika' karya Ria Khoerunnisa, sifat komutatif dikenal sebagai sifat penukaran. Secara umum, sifat ini ditulis dalam rumus sifat komutatif

a + b = b + a

Contoh sifat komutatif

70 = 7025 x 13 x 4 = 24 x 4 x 13325 x 4 = 100 x 13

1.300 = 1.300

Kemudian, sifat asosiatif adalah sifat pengelompokan. Sifat ini dapat ditulis secara umum sebagai berikut

Rumus Sifat Asosiatif

[a+b] + c = a + [b+c]

Contoh Soal Gabungan Sifat Komutatif dan Asosiatif

Dilansir 'Buku Sakti Metode Per-Bab Matematika' karya Romdhoni, berikut contoh soal gabungan sifat komutatif dan asosiatif yang bisa dipelajari

1. 45 x [23 x 12] = [45 x 23] x 12. Sifat yang digunakan adalah...

A. AsosiatifB. DistributifC. Komutatif

D. Campuran

Jawaban dari soal sifat asosiatif matematika kelas 6 di atas adalah: A

2. 400 - 218 + 354 =

A. 354B. -172C. 182

D. 536

Jawaban dari contoh soal sifat komutatif dan asosiatif di atas adalah D.

Pembahasan:

400 - 218 + 354= 182 + 354

= 535

3. Nilai dari [121 + 23] : 24 - 6 =...

A. 0B. 2C. 6

D. 8

Jawaban: A

Pembahasan:

[121 + 23] : 24 - 6= [144 : 24] - 6

= 6 - 6 = 0

4. 2 x 8 + [-5] = ...

A. 26B. 21C. 11

D. 6

Jawaban C

Pembahasan:

2 x 8 + [-5]= 16 - 5

= 11

5. Contoh Soal Sifat Komutatif dan Asosiatif selanjutnya. Hasil dari - 25 - [-35] + 45 adalah..

A. -15B. 15C. 55

D. 105

Jawaban: C

Pembahasan:

-25 - [-35] + 45= -25 + 35 + 45= 10 + 45

= 55

Selamat belajar contoh soal sifat komutatif dan asosiatif, detikers!

Simak Video "Pihak Suami Zaskia Gotik Hadir tapi Sidang Ditunda, Ini Alasannya"


[Gambas:Video 20detik]
[pay/lus]

depositphotos

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial, Proses Asosiatif dan Disosiatif

GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial dalam masyarakat?

Bentuk interaksi sosial bisa diklasifikasikan jadi dua, yaitu proses sosial asosiatif dan disasosiatif.

Ada proses asosiatif yang meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Ada juga proses disosiatif yang meliputi persaingan, kontravensi, pertikaian, dan konflik sosial.

Proses Asosiatif

pxhere

Bentuk Interaksi Sosial Proses Asosiatif

Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan.

Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk kemajuan masyarakat.

Dalam proses sosial ini, anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerjasama.

Proses sosial yang asosiatif dibedakan menjadi empat, yaitu:

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Anak saat di Rumah dan di Sekolah, Apa Saja?

1. Kerja Sama

Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama biasanya berawal dari kesamaan orientasi.

Bentuk kerja sama dibagi jadi 4, yaitu:

  • Kerja sama spontan, yang terjadi secara serta merta.
  • Kerja sama langsung, sebagai hasil perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
  • Kerja sama kontrak, dilakukan atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
  • Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang awalnya saling bertentangan.

Akomodasi dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan-ketegangan antara pihak yang bertentangan.

Tujuan akomodasi adalah terciptanya keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat.

Ada 8 bentuk akomodasi, yaitu:

Coersion terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain terutama terhadap pihak yang lebih lemah.

Kompromi terjadi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian, semua pihak bersedia memahami keadaan pihak lain.

Baca Juga: Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial, Proses Asosiatif dan Disosiatif

Arbitrasi terjadi bila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi dihadirkan pihak ketiga yang netral untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan.

Hampir sama arbitrasi namun dalam mediasi pihak ketiga bertindak sebagai penengah tidak punya wewenang memberi keputusan penyelesaian perselisihan antara kedua belah pihak. 

Konsiliasi adalah bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

Stalemate terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.

Ajudikasi dipahami sebagai penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

Baca Juga: Cara Daftar dan Syarat Pulsa Kuota Gratis dari Sekolah untuk Pelajar

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia.

Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:

  • Sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
  • Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
  • Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
  • Perkawinan campuran [amalgamation].
  • Adanya musuh bersama dari luar dari luar.

Sedangkan faktor-faktor penghambat asimilasi adalah:

  • Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
  • Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
  • Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.
  • Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
  • Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.
  • In-group feeling [perasaan yang kuat] terhadap budaya kelompoknya.
  • Bila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.

4. Akulturasi

Akulturasi bisa diartikan sebagai proses sosial yang timbul kalau kelompok manusia kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing.

Unsur-unsurnya kebudayaan asing itu pelan-pelan diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Baca Juga: Cara Daftar Pulsa dan Kuota Gratis dari Sekolah untuk Pelajar

Proses Disosiatif

pixabay

Bentuk Interaksi Sosial Proses Disosiatif

Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan yang kurang harmonis akibat adanya pertentangan antar anggota masyarakat.

Ketidaktertiban sosial [social disorder] memunculkan disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.

Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif.

Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ketidakhadiran disasosiatif berakibat stagnasi masyarakat.

Proses sosial disosiatif meliputi:

Baca Juga: Cara Dapat Pulsa Gratis dari Sekolah, Bantuan dari Pemerintah

1. Persaingan

Persaingan merupakan suatu proses sosial saat ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

Ada beberapa fungsi persaingan yaitu :

  • Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
  • Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
  • Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
  • Kontravensi

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

Penyebabnya adanya perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.

Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:

  • Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, perlawanan.
  • Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum.
  • Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu.
  • Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia.
  • Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.

Baca Juga: Arti dan Makna 5 Lambang Pancasila Sebagai Dasar Negara

3. Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk lanjut kontravensi artinya perselisihan sudah bersifat terbuka.

Terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.

Pertikaian bisa muncul bila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.

4. Konflik

Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.

Konflik adalah proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Baca Juga: Makna Pancasila: Perilaku Sehari-hari yang Mencerminkan Perwujudan Sila, Belajar dari Rumah TVRI

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề