Daulah abbasiyah hancur karena mendapat serangan dari tentara mongol yang dipimpin oleh

tentukan apa yang di berikan oleh kahar muzakkar kepada pemerintah republik indonesia​

manfaat historiografi kolonial​

imperialisme-pengertian -mengapa terjadi perbedaan dengan kolonialisme​

Singkatannya PKI & DI/TII

sumber penemuan luar negri ​

mengaitkan secara lokal dengan teori sosial​

Sebutkan 5 nama tokoh yang pernah menjajah Indonesia yang berasal dari negara Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris!​

Masalah yang di hadapi jendral soedirman saat peperangan melawan belanda

sejak sejarah awal sampai memperjuangan merebut kemerdekaan, nilai nilai pancasila sudah menjadi bagian dari kehidupan.........A.masyarakat di wilaya … h nusantaraB.masyarakat di wilayah jawaC.masyarakat di wilayah kerajaan nusantaraD.masyarakat di dunia internasional​

Coba berikan penjelasan tentang konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia dan perubahan dengan dikaitkan pada when, where, who, what, why, dan how? Tu … liskan dalam bentuk karya tulis sederhana​

RAHAYU FITRIYANI , NIM. 09123017 [2014] KEHANCURAN BAGHDAD 1258 M DAN PENGARUHNYA BAGI DUNIA ISLAM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

Preview

Text [KEHANCURAN BAGHDAD 1258 M DAN PENGARUHNYA BAGI DUNIA ISLAM]
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download [4MB] | Preview
Text [KEHANCURAN BAGHDAD 1258 M DAN PENGARUHNYA BAGI DUNIA ISLAM]
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download [571kB]

Abstract

Dinasti Abbasiyah adalah salah satu Dinasti Islam yang berdiri sejak tahun 750 M sampai dengan 1258 M. Pada masa kemundurannya, Khalifah Abbasiyah hanya berkuasa di Baghdad dan sekitarnya, hal ini disebabkan oleh berdirinya dinasti-dinasti kecil yang telah melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Menyempitnya wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah menandakan lemahnya sistem pemerintahan pusat dan politiknya. Dalam kondisi seperti ini, para khalifah mengalami kemerosotan moral, hidup bermewah-mewah dan berfoya-foya sehingga mereka tidak menyadari bahaya dari musuh luar yakni serangan Bangsa Mongol. Bangsa Mongol menghancurkan Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam pada waktu itu dan melakukan pembantaian terhadap penduduknya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi penyerangan Bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan ke Baghdad, yang mana di kemudian hari mereka justru memeluk Islam dan membangun kembali peradaban Islam yang pernah mereka hancurkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang sumbernya diambil dari literatur atau pustaka [library research] dengan menggunakan pendekatan politik untuk mengetahui kondisi Dinasti Abbasiyah masa akhir, latar belakang invasi-invasi yang dilakukan oleh Bangsa Mongol dan dampak dari pengaruh yang ditimbulkan dari serangan Mongol ke Baghdad bagi dunia Islam selanjutnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa latar belakang invasi yang dilakukan oleh Bangsa Mongol terhadap wilayah-wilayah Islam termasuk Baghdad adalah untuk menguasai dunia di bawah kekuasaan mereka tanpa membawa misi menyebarkan agama yang mereka anut sehingga ketika mereka berhasil menguasai wilayah Islam dan bersentuhan dengan umat Islam di wilayah tersebut menjadikan mereka memeluk Islam.

Share this knowledge with your friends :

Actions [login required]

View Item

Selasa , 16 Dec 2014, 11:00 WIB

Red:

Baghdad, kota yang didirikan oleh Khalifah Abu Ja’far al-Manshur pada 762 M, penguasa Dinasti Abbasiyah ini, seperti ditegaskan oleh Hugh N Kennedy The Byzantine and Early Islamic Near East, pernah menyandang gelar sebagai kota metropolis intelektual.

Pada masa keemasannya, 750-1258 M, mewariskan peradaban bagi dunia. Pada 800 M, Baghdad menjelma menjadi pusat peradaban Islam, pendidikan, ilmu pengetahuan, perdagangan, ekonomi, dan politik.

Bahkan sebuah Baitulhikmah, yang merupakan lembaga penerjemah, berkembang menjadi perguruan tinggi, perpustakaan, dan lembaga penelitian. Di dalamnya, terdapat ribuan koleksi buku, ruang baca yang nyaman, ruang tinggal untuk para penerjemah, ruang diskusi ilmiah, serta ruangan untuk mengamati bintang-bintang. Kota ini terletak di jalur utama antara Persia dan India. Saat itu, Baghdad menjadi pusat peradaban politik Islam di wilayah Barat. Kemewahan kota ini tercermin dalam kisah legendaris "Seribu Satu Malam".

Kejayaan ini menggelapkan mata dunia untuk menguasainya. Betapa tidak, kota yang juga dijuluki dengan sebutan Kota Bulat ini, memiliki segala kemewahan dunia. Jeffry R. Halverson dalam bukunya Master Narratives of Islamist Extremism, mengungkapkan, motif penguasaan inilah yang mendasari bangsa Mongol untuk menduduki Baghdad.

Penaklukan-penaklukan sejumlah wilayah yang dilakukan Mongol, semata-mata untuk memperbaiki nasib bangsanya. Tujuan utama dari ekspedisi Hulagu Khan yaitu ingin membangun sebuah imperial yang kokoh agar mereka bisa mengendalikan daerahdaerah jajahannya dengan mudah. Pada Januari 1258 M, Bangsa Mongol mulai mengincar kejayaan peradaban Islam. Tentu sebelum menyentuh Baghdad, mereka harus menaklukkan sejumlah daerah. Salah satunya penyerangan daerah yang tak jauh dengan pegunungan di dekat Alamut. Lusinan benteng pertahanan berhasil dihancurkan. Tak ada lagi ancaman untuk bangsa Mongol menyentuh Baghdad.

Sementara itu, sang p e m i m p i n melihat rakyatrakyat di wilayah Islam sangat makmur. Mereka berperadaban maju. Namun sayangnya, kekuatan militernya sangat rapuh. Inilah celah yang dimanfaatkan pemimpin Mongol.

Setelah berkuasa lebih dari lima abad, Dinasti Abbasiyah mulai melemah. Mengutip Hamad Subani dalam The Secret History of Iran, berbagai pemberontakan terhadap pemerintahan Abbasiyah mulai bermunculan. Banyak kelompok yang ingin memisahkan diri dari wilayah kekuasaan pusat. Munculnya banyak perdebatan intelektual dalam berbagai hal, justru menjurus kepada konflik.

Selain itu, bermunculan raja-raja yang membentuk pemerintahan kecil di wilayah pinggiran. Munculnya elite militer bekas budak dan sistem pengaturan konsesi lahan. Terjadi pergeseran kekuasaan dari elite lama ke elite baru. Kebijakan sentralisasi fiskal yang diterapkan pemerintahan Abbasiyah, mendorong kalangan elite pedagang untuk menggeser para penguasa tradisional. Kebangkrutan ekonomi pada akhirnya memorak-porandakan kekuasaan Abbasiyah.

Kehancuran juga dirasakan dari dalam. Kekayaan yang berlimpah membuat penguasa justru lebih memilih bersenang- senang dan berfoya- foya. Para penguasa tak lagi memikirkan pemer intahan. Para prajurit perang tak lagi memp u n y a i s e m a n g a t juang. Masalah perlahan mulai muncul. Banyak orang ingin terus merasakan kenikmatan dengan cara-cara licik. Hingga akhirnya pada 1258 M, khalifah terakhir Dinasti Abbasiyah, Al-Musta’sim, harus bertekuk lutut terhadap Bangsa Mongol. Bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan menghancurkan kekuasaan sang khalifah.

Pasukan Mongol berhasil mengalahkan tentara penjaga ibu kota. Ratusan ribu pasukan Mongol mulai membanjiri gerbang kota Baghdad. Mereka melihat Baghdad dari sisi penduduknya yang senang berfoya-foya, banyaknya harta karunnya, dan wanita-wanitanya. n c70 ed: nashih nashrullah B islamicbook.info

Menyerah di Tangan Musuh

Mengutip Leo de Hartog dalam Genghis Khan: Conqueror of the World, sekitar 120 - 150 ribu prajurit Mongol siap menghancurkan Baghdad. Mereka terdiri dari 40 ribu lebih prajurit Mongol, infanteri Georgia, 120 ribu kavaleri Armenia, 1.000 juru bom dari Cina, serta prajurit Turk Persia dan Georgia. Bangsa Mongol memang mendapat bantuan dari Kerajaan Georgia yang dipimpin oleh David II. Sayangnya, tentara Abbasiyah kalah jumlah dari pasukan musuh. Mereka hanya sekitar 50 ribu prajurit.

Sesaat sebelum mendekati Baghdad, Hulagu Khan meminta khalifah Al-Musta’sim untuk menyerah. Namun, sang khalifah menolaknya. Meskipun sebenarnya, prajurit Abbasiyah tak siap berperang. Ia justru lebih memilih menyatukan semua pasukan. Ia bahkan tak sempat memikirkan untuk memperkuat tembok kota.

Sang khalifah hanya tak mau menyerahkan Baghdad pada orang kafir. Ia juga meyakini, pasukan Mongol akan tetap membantai Baghdad walaupun mereka menyerah. Penolakan ini membuat Hulagu sangat marah. Akhirnya Hulagu memutuskan untuk menghancurkan kota dan meluluhlantakkan seisinya. Sang pemimpin perang ini, mula-mula menempatkan pasukannya di kedua sisi Sungai Trigis. Prajurit Mongol diminta menjepit seisi kota. Strategi ini berhasil. Mereka memukul mundur tentara Abbasiyah.

Pasukan Mongol juga menghancurkan sejumlah tanggul air. Sebagian tanah Abbasiyah akhirnya dibanjiri air. Pasukan khalifah benar-benar merasa terkepung. Mereka dibantai dan ditenggelamkan oleh bangsa Mongol. Pada 10 Februari, Baghdad menyerah. Kemudian, pada 13 Februari, pasukan Mongol menghancurkan kota. Dimulailah satu pekan masa pembantaian di Baghdad. n c70 ed: nashih nashrullah

***

Kota 1.001 Malam

Di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah selama kurun waktu 762-1258 M, Baghdad mencapai puncak kegemilangannya. Kota 1.001 Malam ini menjadi kota kosmopolitan, pusat perdagangan, dan sumber ilmu pengetahuan.

Pendiri :

Khalifah Dinasti Abbasiyah Abu Ja'far al-Manshur

Waktu:

762-767 M

Fase Abad Pertengahan

Ø    762-1258 M

    Kota ini mencapai puncak kejayaannya berada di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah hingga Hulagu Khan menaklukkannya

Ø    1258

    Baghdad dikuasai oleh II Khanidd, penguasa Iran berbangsa Mongol

Ø    1401

    Di bawah pimpipinan Tamerlane [Timur Lenk], Baghdad dihancurkan kembali oleh bangsa Mongol

Ø    1400-1411

    Ibu kota provinsi Dinasti Jalayirid

Ø    1411-1469

    Berada di bawah kekuasaan Qara Quyunlu

Ø    1469-1508

    Dipimpin oleh Aq Quyunlu

Ø    1508-1534

    Dinasti Safavid berkuasa di Baghdad

Ø    1534

    Turki Utsmani merebut Baghdad. Kota ini terpuruk dan mengalami masa-masa suram

Ø    1921

Kekuasaan Ottoman berakhir di Baghdad menyusul berdirinya Kerajaan Irak di bawah kekuasaan Inggris Raya

Pengepungan Baghdad

Di bawah pimpinan Hulagu Khan, selama sepekan lebih, mulai dari  29 Januari 1258 M, pasukan Ilkhanate Mongol mengepung dan membumihanguskan Baghdad. Benteng terakhir dinasti Islam ini runtuh pada Februari 1258 M.

Tujuan

Mendirikan imperial kokoh [kini Toluid] yang mengendalikan daerah ini dan memperluas kekaisaran

Kekuatan militer

Mongol:

120 ribu-150 ribu dengan perincian:

Prajurit Mongol 40 ribu

Pasukan Georgia 12 ribu

Kavaleri Armenia 12 ribu

Juru bom Cina 1000

Prajurit Persia dan Turk

Islam:

50 ribu prajurit

Korban

Sebanyak 50 ribu prajurit Islam gugur dan dua juta penduduk sipil meninggal. 

Komandan perang

Mongol :

Hulagu Khan, Arghun, David VII dari Georgia, Baiju, Buqa-Temur, Sunitai, Kitbuga, dan Koke Ilge.

Islam:

Khalifah al-Mu'tashim, Mujahidduddin, Sulaiman Shah, dan Qarasunqur. 

Dampak:

•    Untuk pertama kalinya, dunia Islam pascaruntuhnya Baghdad kehilangan sistem khilafah

•    Penghancuran Perpustakaan Baitul Hikmah. Koleksi buku-bukunya dibakar dan ditenggelamkan di Tigris hingga air sungainya berubah pekat

•    Pembantaian para filsuf dan ulama   

•    Dua juta orang dibantai

•    Fasilitas umum dihancurkan, masjid, istana, dan rumah sakit

•    Khalifah al-Mu'tashim dibunuh dengan cara dilipat dalam karpet dan diinjak kuda

•    Aroma mayat menyengat dan Hulagu memindahkan perkemahannya ke luar kota  

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề