Di bawah ini yang bukan merupakan bagian bagian dari sistem kopling hidrolik adalah

Kopling adalah komponen yang sangat vital bagi kendaraan motor maupun mobil. Kopling hidrolik adalah salah satu jenis kopling yang akan membuat nyaman pengendara saat menunggangi motor. Khususnya pada saat di jalanan macet. 

Tak sedikit pengendara yang mengeluhkan tarikan kopling terasa berat dan cepat membuat lelah saat menaiki motor. Nah, hal inilah yang diatasi jika kendaraan Anda menggunakan kopling bersistem hidrolik. Kopling ini juga yang digunakan pada kendaraan roda empat. 

Apa saja keuntungan dan bagaimana cara kerja dari kopling yang memanfaatkan sistem hidrolik ini? Mari simak selengkapnya di sini. 

Mengenal Cara Kerja Kopling Hidrolik

Baca Juga : Cukup Lakukan 3 Langkah Ini, Helm Bebas Bau Apek Setelah Kehujanan!

Disebut dengan hidrolik karena cara kerja dari kopling ini memanfaatkan zat cair seperti minyak yang fungsinya memindahkan daya dari piston ke master rem. Secara umum, cara kerja dari kopling jenis ini mirip dengan rem cakram

Pada rem cakram, minyak rem dan piston dimanfaatkan supaya bisa mendorong kampas rem. Sehingga pengendara tidak membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan saat menariknya. Hal ini jugalah yang bekerja dalam sistem hidrolik. 

Cara kerja kopling hidrolik akan dimulai saat Anda menarik handle kopling. Maka position master akan tertekan dan minyak terdiring yang disalurkan ke selang. Minyak tersebut akan menuju ke piston bawah dan tuas pembebas atau stut kopling nantinya akan terdorong. 

Baca Juga : Trik Menyeberangi Sungai dengan Motor Trail

Di dalam stut kopling biasanya memiliki komponen tambahan yang isinya adalah piston dan mampu mendorong stut kopling. Sebagian besar kendaraan roda dua yang menggunakan sistem kopling hidrolik adalah motor dengan kapasitas mesin besar atau moge. 

Hanya saja karena sistem ini lebih membuat pengendara nyaman, beberapa kendaraan yang kapasitas mesinnya kecil juga telah menggunakannya. Jika Anda memilih kendaraan yang menerapkan sistem kopling ini maka yang terasa adalah tarikan mudah serta ringan. 

Adakah Kekurangan dari Sistem Kopling Hidrolik? 

Ada kelebihan tentu ada juga kekurangannya, para pengendara kendaraan roda dua juga perlu tahu apa kelemahan dari sistem kopling ini. Walaupun ringan dan tak perlu banyak perawatan namun harus diiringi dengan bagaimana cara pemakaian dari pengendara. 

Baca Juga : Harus Lengkap, Ini Syarat Perpanjangan STNK Motor Dan Mobil

Feeling dari pengendara yang menggunakan kopling menjadi tolak ukur apakah kopling nantinya bekerja dengan baik dan awet. Penggunaan master kopling yang bagus juga sangat berpengaruh. 

Jika menggunakan yang kurang bagus maka tarikan balik tidak akan muncul. Khususnya bagi Anda yang ingin menggantung kopling akan terasa aneh. Selain dari kualitas master kopling yang berpengaruh, juga dari segi piston. 

Apabila motor tidak menggunakan piston yang kualitasnya bagus maka sangat mudah untuk jebol. Kerusakan akan lebih parah dan perlu biaya yang lebih banyak lagi. Penyebab piston pada kopling hidrolik adalah karena penggunaannya yang terlalu keras. 

Kembali lagi bagaimana cara pengguna menarik kopling. Karena tarikannya sudah empuk hindari untuk menarik terlalu keras. Karena beban yang dimiliki oleh piston pendorong saat menahan tekanan balik per sangat besar. Hal inilah yang menjadi penyebab kerusakan utama. 

Jadi jika Anda ingin membuat kopling hidrolik bekerja dengan baik, pastikan menggunakan sparepart yang berkualitas dan perhatikan penggunaannya. Jika tidak kerusakan akan lebih cepat terjadi.

Komponen Kopling Hidrolik Motor dan Cara Kerjanya 

Mengenali jenis kopling yang digunakan pada kendaraan roda dua adalah hal wajib bagi pengendara. Supaya cara berkendara bisa menyesuaikan dengan tepat. 

Contohnya saja untuk kendaraan berkopling hidrolik harus menarik dengan ringan dan jangan terlalu kasar sebagai bagian dari perawatan suku cadang. Anda juga perlu tahu komponen apa saja yang terdapat dalam kopling jenis ini. 

Karena komponen ini akan bekerja untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke sistem transmisi. Jenis kopling sendiri ada tiga macam yaitu kopling mekanis, sentrifugal dan juga hodrolik. Ketiganya memiliki cara kerja dan komponen berbeda. 

Dalam sistem hidrolik kelebihan yang didapatkan adalah kopling lebih responsif dan efektif. Anda bahkan tak perlu mempermasalahkan pemuaian pada bagian kawat. Justru yang perlu dikhawatirkan adalah soal udara yang masuk oleh karena itu perawatan tidak boleh terlewatkan. 

Kopling hidrolik memiliki tiga komponen penting yaitu sebagai berikut:

  1. Pump Impaller yang merupakan komponen untuk membangiktkan tenaga hidorlis dalam cairan. Komponen ini bekerja untuk memompa fluida. 
  2. Turbin Runner, adalah alat yang akan menambah tenaga hidrolis fluida yang telah dibangkitkan oleh pump impeller tadi. 
  3. Stator adalah mekanisme pengatur yang berasal dari arah aliran cairan agar tidak muncul aliran lain yang merugikan sistem. Aliran yang diatur ini nantinya akan meningkatkan torsi motor. 

Kebanyakan kendaraan yang memiliki transmisi otomatis biasanya memanfaatkan kopling hidrolis. Setelah memahami apa saja komponennya, secara terperinci berikut ini urutan dari cara kerja kopling dengan sistem hidrolis. 

  1. Cara Kerja Pedal Kopling Hidrolis

Operasional dari kopling sistem hidrolis mengandalkan tekanan hidrolis dari minyak. Pedal koplingnya berfungsi untuk menekan minyak yang sudah ada dalam master silinder. Setelah itu minyak akan dilanjutkan ke arah silinder kopling. 

Tekanan akan berlanjut mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan yang bekerja untuk menekan pegas diafragma. Prosesnya akan membuat kopling dapat memutuskan hubungan antara mesin dan juga sistem pemindah tenaga. 

Saat pedal kopling dilepas akan menimbulkan pedal ke posisi awal karena pegas pengembali. Sedangkan plunger master silinder akan kembali karena pegas plunger terdapat dalam master silinder. 

Karena sudah tidak ada tekanan maka plunger dan tuas pembebas akan kembali ke posisi awalnya oleh pegas pengembali dan pegas diagrama. 

    2. Cara Kerja Master Silinder Kopling Hidrolis

Komponen ini bertugas untuk menampung minyak hidrolis pada master kopling hidrolis yang terpisah dan dihubungkan dengan pipa elastis. Minyak hidrolis akan mengalir melewati saluran penghubung dari reservoir ke arah master silinder. 

Saat handel kopling Anda injak maka tenaganya berpindah ke push rod dan mendorong plunger untuk bergerak ke arah kiri. Adanya gerakan ini akan bekerja untuk melawan return spring dan menekan minyak hidrolis keluar dalam master silinder. 

Minyak akan keluar melalui ujung yang ada di sebelah kiri master silinder dan masuk ke pipa penghubung sehingga dapat menuju ke silinder kopling. Penting sekali untuk menjaga volume dari minyak hidrolis, jika kurang harus ditambahkan kembali. 

Kuantitas dari minyak akan tetap terjaga dengan cara mencoba plunger yang sedang mengarah ke kanan saat kopling dilepas. Sehingga minyak reservoir ini akan masuk ke sistem katup chech. 

    3. Cara Kerja Silinder Kopling Hidrolik

Sedangkan untuk silinder kopling hidrolik memiliki fungsi supaya mengeluarkan udara dalam sistem hidrolis. Udara akan membuat sistem kerja hidrolis terganggu sehingga harus dikeluarkan. 

Apabila udara dalam sistem hidrolik berlebihan maka penekanan tidak akan membuat piston silinder bergerak. Selain itu udara juga akan membuat komponen lebih mudah berkarat karena oksidasi. 

Silinder kopling juga dilengkapi dengan karat penutup elastis yang tujuannya untuk mengatasi kotoran agar tidak masuk. Posisi karet ini berada di bawah kendaraan di mana resiko kotoran masuk sangat tinggi. 

Cara kerja kopling hidrolik pada mobil kurang lebih mirip dan perlu pengecekan berkala untuk mengetahui apakah sistemnya bekerja dengan baik.

Nah bagi Anda yang ingin mengecek sistem hidrolik pada kendaraan kesayangan bisa langsung ke bengkel resmi Suzuki. 

Kunjungi sembilan website baru Suzuki berikut ini untuk tahu bengkel resmi terdekat mana yang bisa didatangi. 

Setelah memasuki salah satu dari website ini lokasi Anda akan langsung terdeteksi sehingga memudahkan untuk tahu dimanakah bengkel resmi yang bisa dipilih. Untuk melakukan servis bebas antri Anda bisa melakukan booking service dengan mengisi formulir. 

Isi data diri, pilih bengkel, tanggal dan juga jenis mobil. Maka Anda bisa melakukan servis di jadwal yang telah ditentukan tanpa antri lagi. Selain itu kesembilan website resmi ini bisa Anda manfaatkan untuk melakukan pemesanan sparepart hingga informasi mobil Suzuki.

Bagi pemilik kendaraan, tentunya sudah tidak asing lagi dengan komponen kopling dalam sebuah kendaraan. Kopling merupakan komponen dalam sistem transmisi yang mana menghubungkan antara poros engkol dan poros gigi dalam sistem transmisi. Fungsi kopling mobil antara lain adalah:

Sistem kopling pada mobil sendiri terbagi menjadi beberapa jenis jenis kopling mobil, salah satunya adalah jenis kopling mekanik. Untuk kopling mekank sendiri, cara kerja sistem kopling diatur handel kopling. Nah berikut ini beberapa komponen kopling mekanik dalam sebuah kendaraan beserta fungsinya.

1. Clutch Pedal [Pedal Kopling]

 Clutch pedal adalah komponen input yang berfungsi untuk mengubah serta meringankan dalam pengendalian kopling. Kerja dari pedal ini nantinya menggunakan pengungkit yang mana pada ujung pedal terdapat enngsel. Di bagian bawah engsel ini terdapat push rod yang dihubungkan pada piston master silinder. Keras atau tidaknya penekanan kopling sangat dipengaruhi penjang dari  pedal kopling.

Selain itu, dalam komponen ini terdapat penyetelan ketinggian kopling serta free play. Biasanya penyetelan ini berada di bagian bawah namun lebih efektif ketika diletakkan dalam pedal. Tak hanya membuat lebih mudah, namun penyetelan dapat dilakukan tanpa membutuhkan banyak alat.

2. Master cylinder

Fungsi dari master silinder ini mengubah energi mekanis ke dalam tekanan hidrolis. Entah itu pada bagian rem ataupun pada bagian kopling yang mana menggunakan penggerak hidrolik. Namun fungsi dari master silinder pada rem tentunya berbeda pada bagian kopling mobil. Dalam sistem kopling, biasanya hanya menggunakan tipe master silinder sederhana dengan satu piston di dalamnya. Untuk reservoirnya sendiri masih menggunakan jenis reservoir minyak rem, sehingga terdapat selang penghubung dari reservoir dan master.

3. Actuator Cylinder

Fungsi komponen ini sebenarnya sama saja dengan master dilinder, hanya saja bedanya komponen ini memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolis ke dalam gerakan mekanis. Komponen ini memiliki 2 jenis, yaitu tipe dalam dan luar. Untuk tipe luar terdapat master aktuator yang ada di luar rumah kopling. Sedangkan untuk tipe dalam letaknya berada di dalam rumah kopling.

4. Hydrolic Clutch Pipe

Pipa hidrolis biasanya tidak jauh berbeda dengan jenis selang lainnya. Meskipun berfungsi untuk menyakurkan tekanan hidrolis, namun pipa ini tidak berbahan dasar besi dengan bentukan tetap.

Ada beberapa tipe yang menggunakan tipe pipa besi yang mana hanya terletak pada kedua ujung selang. Namun kebanyakan juga ada yang menggunakan jenis high pressure flexible pipe yang mana berbahan dasar fleksible namun tetap dapat menahan adanya tekanan kopling.

5. Release Fork

Komponen ini memiliki fungsi mengkonversikan energi mekanis yang berasal dari output aktuator silinder yang mana menuju release bearing. Sama seperti pedal kopling, komponen ini bekerja menggunakan prinsip pengungkit. Yang mana panjang lengan fork akan sangat mempengaruhi kekerasan pada penekanan kopling.

6. Release Bearing

Komponen ini memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan yang berasal dari releasi fork yang berguna menekan pada area pegas diafragma. Bentuk dari release bearing ini seperti bantalan roller. Sehingga untuk meminimalkan terjadinya efek gesekan di dalamnya, sehingga release bearing diletakkan dalam bantalan pelor.

7. Pressure Plate

Plat penekanan ini memiliki fungsi untuk menekan kampas kopling sehingga tidak terjepit dengan flywheel. Komponen ini berbentuk seperti piringan yang berbahan dasar besi tuang yang tebal. Bentuk seperti ini dikarenakan kerja plat penekan yang harus mampu untuk menekan plat kopling dalam kekuatan tinggi tanpa menyebabkan aus maupun keolengan plat. Posisi piringan ini berada setelah kampas kopling yang mana terhubung dengan clucth cover. Sehingga putaran plat penekan dan flywheel memiliki RPM yang sama.

8. Clutch Cover

Fungsi dari komponen ini adalah housing dari berbagai komponen semisal pegas diagfragma dan pressure plate. Cover ini berada di bagian luar menyelimuti kampas kopling. Posisinya dibaut dengan flywheel, sehingga saat flywheel berputar tentu saja clutch cover dan komponen lainnya di dalamnya akan ikut berputar.

9. Flywheel

Sebenarnya komponen ini masuk ke dalam komponen mesin. Namun dalam sistem kopling mobil manual, flywheel masuk ke dalam komponen kopling mekanik. Fungsi dari komponen ini digunakan menjepit kampas kopling dengan pressure plate. Selain itu, flywheel juga berfungsi sebagai rumah kopling.

10. Clutch Disc

Posisi dari kampas kopling ini berada di antara pressure plate dan flywheel. Saat kondisi terhubung, maka kampas akan terjepit flywheel serta pressure plate yang menyebabkan putaran dapat dihubungkan. Ketika kondisi kampas rengga, maka tentu saja putaran yang berada dari mesin dapat terputus. Pada bagian tengah, ada beberapa komponen di dalam clucth disc, antara lain adalah:

  • Clucth Hub, yang terhubungkan dengan poros transmisi dengan memiliki ulir.
  • Torsion Dumper, rangkaian pegas spiral yang memiliki fungsi meredam getaran ketika kopling terhubung dengan pressure plate.
  • Cushion Plate, memiliki fungsi memperhalus kerja dari kopling mobil.

Nah itu tadi penjelasan mengenai beberapa komponen kopling mekanik beserta fungsinya. Tiap jenis kopling tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun meskipun begitu, sebagai pemilik mobil penting mengetahui cara merawat kopling yang baik. Sehingga kopling mobil anda terhindar dari resiko-resiko kerusakan yang bisa saja terjadi.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề