Di bawah ini yang tidak termasuk dalam sikap yang ideal dalam menghadapi globalisasi adalah

Pahamifren masih ingat kan, apa itu pengertian masyarakat? Dalam kehidupan masyarakat telah terbangun tradisi, kebudayaan, sistem, hukum, dan konvensi tertentu yang disepakati bersama. Seiring perkembangan zaman, jati diri masyarakat bisa goyah karena pengaruh globalisasi. Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sih strategi dalam menghadapi globalisasi. Yuk simak ulasannya.

Pada materi sebelumnya, kamu bisa melihat ulasan mengenai pengertian globalisasi menurut para ahli, termasuk mengapa globalisasi bisa terjadi kan?. Dari ulasan tersebut kamu tentu sudah paham bahwa globalisasi telah berlangsung hingga hari ini.

Intinya, globalisasi membawa banyak pengaruh dari negara-negara asing, yang pada akhirnya mendorong terjadinya berbagai bentuk perubahan sosial pada masyarakat. Entah itu perubahan gaya hidup, perubahan cara pandang dunia, perubahan gaya berpakaian, perubahan kepercayaan, perubahan pola pikir, dan lain sebagainya.

Pengaruh tersebut juga terjadi pada kehidupan masyarakat di Indonesia Pahamifren. Kalau kita tidak mau kehilangan jati diri bangsa, maka kita memerlukan strategi dalam menghadapi globalisasi. Lantas, apa saja sih strategi yang efektif untuk menghadapi dampak globalisasi?

Globalisasi dan Perubahan Sosial

Satu di antara contoh globalisasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini tentu bisa kamu rasakan, misalnya teknologi smartphone yang kamu gunakan, atau sosmed yang kamu mainkan sehari-hari.

Dengan teknologi, kamu jadi bisa berkomunikasi dan mengetahui berbagai informasi dari berbagai negara di luar negeri. Sayangnya kecanggihan teknologi informasi ini juga menimbulkan dampak buruk, misalnya penyebaran hoaks yang semakin mudah.

Sementara di bidang pembangunan, globalisasi juga ikut mendorong terbentuknya kota dan wilayah industri di berbagai negara Pahamifren. Negara-negara di dunia saling bersaing dalam memajukan kota-kota pusat mereka yang menjadi sentral ekonomi negara mereka. Walhasil masyarakat desa pada akhirnya banyak yang bermigrasi ke kota karena mengharapkan kehidupan dan pendapatan yang lebih baik.

Inilah mengapa globalisasi berdampak buruk dalam bidang budaya bangas. Namun, di balik berbagai dampak buruk yang ditimbulkan, globalisasi juga memiliki dampak positif lho. Contohnya pada pendidikan, dampak positif globalisasi di bidang pendidikan sangat terasa di era sekarang.

Misalnya terjadinya pertukaran pelajar dari Indonesia ke luar negeri untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Saat ini banyak pelajar yang mencari beasiswa ke kampus-kampus terbaik di luar negeri, sehingga saat mereka lulus nanti dapat membawa perubahan positif pada negaranya. Kemunculan industri edutech yang menyediakan aplikasi belajar online juga menjadi contoh dampak positif globalisasi di bidang pendidikan.

Mengenal Teori Perubahan Sosial

Berikut ini merupakan beberapa pengertian perubahan sosial menurut para ahli yang bisa kamu jadikan referensi, antara lain:

  • Kingsley Davis berpendapat, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.
  • Soerjono Soekanto berpendapat, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan pada suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok di masyarakat.
  • William Ogburn berpendapat, perubahan sosial merupakan perubahan yang meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik unsur material maupun unsur nonmaterial.

Dampak Globalisasi Pada Perubahan Sosial

Setelah mengetahui teori perubahan sosial, selanjutnya kamu juga harus mempelajari bagaimana globalisasi berdampak pada perubahan sosial. Berikut penjelasannya:

Dampak Positif
  • Mengubah tata nilai dan sikap. Globalisasi mendorong terjadinya perubahan tata nilai dan sikap masyarakat karena pengaruh dari tata nilai dan sikap masyarakat negara lain. Masyarakat yang tadinya irasional dapat berubah jadi rasional karena pengaruh masyarakat negara lain.
  • Meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kehidupan masyarakat jadi lebih mudah dan lebih efisien.
  • Membentuk masyarakat yang lebih terbuka pada perubahan dan unsur-unsur pembaharuan.
Dampak Negatif
  • Mengikis rasa nasionalisme. Dengan masuknya pengaruh budaya asing dan ide-ide yang sebelumnya asing dari luar negeri, banyak masyarakat Indonesia yang terkikis rasa nasionalismenya.
  • Mengakibatkan konsumerisme. Dengan kemudahan bertransaksi melalui e-commerce alias perdagangan elektronik, banyak masyarakat Indonesia yang terjebak pada konsumerisme.
  • Mengikis tradisi dan kebudayaan lokal. Masuknya budaya-budaya asing, membuat banyak anak muda Indonesia yang gak peduli lagi pada tradisi dan kebudayaan lokal.

Strategi Dalam Menghadapi Globalisasi Yang Bisa Kamu Terapkan

Dalam menghadapi globalisasi, sebaiknya kamu jangan bersikap antipati. Lebih baik kamu berpikiran terbuka dan melatih diri untuk melihat kesempatan-kesempatan yang dibawa globalisasi.

Apalagi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang sudah menjadi bagian dari globalisasi itu sendiri. Makanya kamu mesti membangkitkan sikap kompetitif untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju. Bersiaplah karena berbagai bentuk perubahan sosial bakal terus kamu hadapi kedepannya.

Namun, jangan lupa juga untuk tetap berhati-hati pada berbagai informasi yang kamu terima. Kenalilah informasi tersebut, dan olah kembali sesuai data dan fakta yang bisa kamu dapatkan. Selain itu, kamu juga harus menjaga sikap nasionalisme dan menjaga adat budaya bangsa Indonesia agar kamu nggak kehilangan jati diri sebagai bagian dari generasi penerus bangsa.

Nah, itulah pembahasan mengenai strategi dalam menghadapi globalisasi, beserta bentuk perubahan sosial dan contoh globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kamu yang ingin memperdalam materi pelajaran SMA kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify.

Dengan berlangganan paket belajar Pahamify, kamu bisa mengakses berbagai fitur menarik seperti video pembelajaran yang mudah dipahami, contoh soal hingga Try Out persiapan UTBK 2021 dan tes minat bakat gratis lho. Kamu juga bisa mendapatkan promo Pahamify agar belajar online lebih ekonomis dan terjangkau, cek promo nya di sini ya.

Penulis: Salman Hakim Darwadi

Menghadapi era globalisasi, diperlukan pemahaman dan sikap untuk menjadi acuan untuk kemudian bertindak di masa sekarang dan masa depan. Globalisasi, menjadi keadaan yang dihadapi generasi milenial.

Era globalisasi adalah suatu tatanan kehidupan manusia yang secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Globalisasi secara khusus memasuki tiga arena penting dalam kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik, dan budaya.

Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Sedangkan Anthony Giddens menjelaskan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial secara global yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga kejadian di satu tempat bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.

Globalisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia, menjadi global atau mendunia. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita saksikan langsung tanpa harus mendatanginya.

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat

Globalisasi membuat transformasi budaya luar ke dalam budaya lokal nusantara sangat pesat, cepat dan tanpa sekat. Khususnya di Indonesia, budaya dari Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat merasuki generasi millenials. Lagu-lagu K-Pop, budaya komik atau mangga dari Jepang, dan pengaruh film Hollywood tanpa disadari merasuki benak dan mempengaruhi tingkah laku generasi muda.

Ada dua kekuatan yang menopang globalisasi, yaitu bisnis dan teknologi. Oleh karena itu, globalisasi digerakkan oleh teknologi dengan jaminan keuntungan dari bisnisnya. Misalnya pada teknologi komunikasi satelit.

Dengan satelit, maka suatu negara akan terlingkupi jaringan komunikasi yang terhubung dengan dunia luar. Mengatasi jarak dan keadaaan geografisnya. Namun, ada biaya yang harus dibayarkan untuk menggunakan teknologi tersebut. Misalnya, dengan berlangganan telepon satelit atau membayar perusahaan yang menghubungjan jaringan itu.

Teknologi komunikasi yang paling menghasilkan keuntungan dan paling penting menggerakan globalisasi adalah Internet. Internet merupakan suatu jaringan yang dibangun oleh beberapa orang untuk saling berkomunikasi.

Penemuan teknologi jaringan komunikasi Internet, yang dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada 1950-an benar-benar mewujudkan konsep global village.

Awal konsep tentang jaringan paket berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer di Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Departemen Pertahanan Amerika memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk sistem jaringan paket, termasuk pengembangan ARPANET.

Puncaknya terjadi pada tahun 1990-an, dimana Internet telah membawa dampak revolusioner pada aspek budaya dan perdagangan, termasuk bangkitnya komunikasi instan melalui email, pesan instan, panggilan telepon voice over Internet Protocol [VoIP], panggilan video interaktif dua arah, dan World Wide Web dengan forum diskusinya, blog, jejaring sosial, dan situs belanja online.

Melalui Internet, orang-orang di berbagai belahan bumi dapat mengakses informasi dengan cepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Akses tersebut dapat tersambung melalui media sosial seperti website, blog, facebook, twitter, line, dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, globalisasi melalui teknologi informasi diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik [ITE] yaitu: Bahwa kemerdekaan menyatakan pikiran dan kebebasan berpendapat serta hak memperoleh informasi melalui penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi ditujukan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan Penyelenggara Sistem Elektronik.

Baca Juga: Perilaku-Perilaku yang Sesuai Pancasila

Generasi Millenial di Era Globalisasi

Generasi millenial adalah sebutan untuk kelompok orang yang lahir pada pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Generasi ini lahir, dan berkembang pada suasanan dimana terjadi peralihan Orde Baru ke era Refromasi. Pada saat ini pula, teknologi informasi berkembang sendemikian cepat, termasuk kebebasan mendapatkan berita dan data melalui jaringan Internet yang terhubung melalui perangkat komputer atau handphone.

Yang harus dilakukan menghadapi era globalisasi:

  • Mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa internasional Inggris, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia dan Arab.

Enam bahasa itu juga digunakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa, hingga disebut bahasa resmi PBB.
Sebagian besar buku-buku di dunia, menggunakan enam bahasa ini, termasuk diantaranya buku teks wajib yang dipakai di sekolah dan universitas internasional. Jadi, bila kamu hendak melanjutkan pendidikan di luar negeri, wajib untuk mengusai satu bahasa internasional diatas.

  • Mempelajari teknologi komputer

Kemajuan teknologi komputer dan Internet, membuat kita cepat mengetahui infomasi Olimpiade di Amerika Serikat. Website berita dengan kemampuan internet, mampu menayangkan siaran langsung ibadah haji di Arab Saudi.

Komputer menjadi sebuah sistem yang berinteraksi dengan cara tertentu dengan dunia luar. Interaksi dengan dunia luar dilakukan melalui perangkat peripheral dan saluran komunikasi.

Terdapat empat struktur utama komputer yang sangat tergantung dengan tenaga listrik, yakni:

Central Processing Unit [CPU]

Berfungsi sebagai pengontrol operasi komputer dan pusat pengolahan fungsifungsi komputer. Kesepakatan, CPU cukup disebut sebagai processor [prosesor] saja.

Memori Utama

Berfungsi sebagai penyimpan data.

I/O

Berfungsi memindahkan data ke lingkungan luar atau perangkat lainnya.

System Interconnection

Merupakan sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/O.

Komputer, juga merupan perangkat yang penting dalam jaringan Internet. Dengan teknologi Internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain.

  • Terbuka dan menerima hal-hal positif di berbagai bidang

Globalisasi membuat suat bangsa menjadi kaya budayanya. Interaksi antar negara, membuat meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.

Dengan demikian, terjadi alkulturasi budaya antara suku bangsa, antar ras yang semakin memperkaya budaya.

Dampak positif dari globalisasi adalah membuat masyarakat memiliki sifat kreatif, inovatif, terbuka terhadap perubahan dan bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan dengan dibantu teknologi informasi.

  • Membuat rencana pendidikan dan karir

Karir merupakan suatu keseluruhan kehidupan seseorang dalam perwujudan diri untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, individu harus memiliki kekuatan yang dimiliki seperti penguasaan kemampuan dan aspek yang menunjang kesuksesan karir.

Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan merupakan tujuan utama dalam perencanaan karir yang harus ditempuh oleh setiap individu.

Untuk membuat rencana pendidikan dan karir, kamu harus memahami kondisi dan kemampuan fisik. Selain itu, juga memahami potensi-potensi, seperti kemampuan akademik, bakat, minat yang berhubungan dengan pekerjaan yang ingin dikembangkan. Dan memahami kemampuan dalam memilih dan mengambil keputusan dalam berbagai situasi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi.

  • Berpikir global dan bertindak lokal

Makna berpikir global bertindak lokal adalah sikap warga negara untuk membangun karakter menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi. Berpikir global, bertindak lokal adalah pendapat ahli John Naisbitt dalam bukunya berjudul ‘Global Paradox: The Bigger the World Economy, the More Powerful Its Smallest Players’.

Berikut ini adalah pokok pikiran dari makna berpikir global bertindak lokal untuk menghadapi era globalisasi:

  • Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional, dan global.
  • Secara aktif mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
  • Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan.
  • Mampu menyeleksi informasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề