Disebut apakah tokoh yang menjadi penengah antara protagonis dan antagonis

Jakarta -

Dalam sebuah cerita kita pasti akan menemukan beberapa tokoh dengan karakter atau watak yang berbeda-beda. Ada protagonis hingga tritagonis.

Tokoh adalah orang yang berperan yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh cerita yang dalam suatu karya yang dimaksud dapat ditampilkan dalam bentuk drama/teater, cerpen, maupun novel.

Karakter atau sifat dari seorang tokoh disebut penokohan. Tujuan diciptakannya suatu penokohan adalah untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku.

Penokohan merupakan teknik bagaimana seorang pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita, sehingga kita dapat mengetahui karakter atau sifat para tokoh tersebut, seperti dikutip dalam modul Bahasa Indonesia Kelas XII yang disusun oleh Yenni Apriliani.

Tokoh dan penokohan biasanya diciptakan oleh penulis didasarkan sari berbagai imajinasi maupun pengalamannya.

Penokohan juga termasuk ke dalam unsur intrinsik dalam karya sastra. Unsur intrinsik tersebut terdiri dari tema, alur/plot, tokoh/penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam yang membentuk karya sastra. Unsur intrinsik merupakan unsur wajib yang tidak boleh dihilangkan salah satunya, karena unsur tersebut akan saling melengkapi.

Tokoh-tokoh dalam Cerita


Berdasarkan karakter atau wataknya tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Protagonis

Protagonis adalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang banyak disukai. Biasanya menjadi tokoh utama dan pusat perhatian dalam cerita. Tokoh protagonis sering digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong penyabar, jujur, dan setia, dan suka menolong.

Antagonis

Antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh dari tokoh protagonis. Tokoh antagonis disebut juga sebagai tokoh penentang cerita. Tokoh antagonis sering digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, pembuat masalah, suka pamer, dan lain-lain.

Tritagonis

Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh tritagonis digambarkan sebagai seseorang yang bersifat netral, yang terkadang bisa berpihak kepada tokoh protagonis, begitu pula sebaliknya. Namun, disaat tokoh protagonis dan antagonis terlibat dalam konflik, tokoh tritagonis akan bertindak sebagai pelerai dari keduanya.

Bagaimana Caranya Mengetahui Watak Tokoh dalam Cerita?


Cara pengarang dalam menggambarkan atau menampilkan watak tokoh, bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung [analitik]: pengarang menampilkan watak tokoh secara langsung yang biasanya dijelaskan dalam teks cerita.

Secara tidak langsung [dramatik]: pengarang menampilkan watak tokoh secara tidak langsung lewat. Penggambaran tokoh secara tidak langsung, dapat kita temukan melalui: Dialog antar tokoh atau percakapan tokoh.Pikiran tokoh. Ekspresi atau tanggapan tokoh lain. Lingkungan tokoh.

Keadaan fisik tokoh.

Dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Sutji Harijanti, M.Pd, watak dari para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi yang disebut juga dengan watak dimensional.

Tiga dimensi watak tokoh adalah:


Keadaan Fisik

Diilustrasikan melalui jenis kelamin, umur, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, postur tubuh tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/gemuk, atau suka tersenyum/cemberut.

Keadaan Psikis

Psikologis yang dialami melingkupi mental, moral, watak, kegemaran, temperamental, ambisi, dan keadaan emosi.

Keadaan Sosiologis


Digambarkan melingkupi posisi kelas sosial, jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ideologi, ras, dan agama.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai macam-macam watak tokoh seperti protagonis, antagonis hingga tritagonis dalam sebuah cerita. Detikers sekarang sudah paham kan, apa saja perbedaanya?

Simak Video "Meidian Maladi Pernah Ditimpuk Pakai Ayam Gegara Peran Antagonis"

[lus/lus]

Dalam karya fiksi, tritagonis adalah tokoh penting ketiga setelah protagonis dan deuteragonis.[1] Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis ataupun antagonis. Berbeda dengan tokoh deuteragonis, tokoh tritagonis memiliki peran yang tak terlalu penting, dan biasanya muncul pada bagian akhir karya sastra [cerita].

Munculnya tritagonis atau aktor ketiga dalam cerita berkembang dari karya drama Yunani Kuno yang awalnya hanya memiliki dua aktor. Tritagonis ditambahkan untuk menambahkan keragaman dialog. Contohnya, apabila ada tokoh yang bermusuhan dengan protagonis [antagonis], tritagonis bisa menjadi tokoh tersebut sementara deuteragonis menjadi tokoh pendamping yang mendengarkan curahan hati protagonis.[2]:451

  1. ^ "tritagonis". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 30 Januari 2022. 
  2. ^ Karl Otfried Müller dan John William Donaldson. A History of the Literature of Ancient Greece, 1858

 

Artikel bertopik sastra ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tritagonis&oldid=20386656"

Pembahasan: penokohan dalam teks fiksi, yaitu:

tokoh protagonis      : tokoh utama [baik]

tokoh antagonis       : tokoh yang menjadi penentang cerita [jahat]

tokoh tritagonis         : tokoh penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis dan tokoh antagonis

Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah C.

4. Sebuah teks karangan dibuat berdasarkan imajinasi penulis adalaha. karangan fiksi b. karangan nonfiksi c. karya ilmiahd. novel​

isilah titik-titik 4.Dalam teks tersebut disebutkan bahwa Brebes terkenal dengan produk.....Tolong jawab ​

bahasa indonesia kelas 8 s2​

Sebutkan 5 contoh kalimat konotatif dan denotatif beserta maknanya!

tuliskan 5 contoh buku fiksi dan 5 buku nonfiksi1. judul: pengarang: penerbit: jumlah hal: komentar:​

Beta bahasa Indonesianya apa?​

yg bisa bantu jaawabvv​

Tugas Cocokkan pernyataan pada kolom A dengan jawaban yang tepat pada kolom B! A B 1. aku, kita a. koordinatif 2. dan, atau, tetapi b. kata ganti oran … g 3. digabung dengan kata 'lebih' dan 'sangat' 4. baik... maupun C. korelatif d. subordinatif 5. dengan demikian, sebaliknya e. dialog 6. kata penutup pada sebuah drama f. epilog 7. awal lakon sebuah drama prolog 8. tahapan penyelesaian konflik orientasi 9. tahapan pengenalan awal cerita kata sifat 10. percakapan antartokoh konjungsi antarkalim g. h. i. j. k. resolusi 1. komplikasi​

Kancil dan kura-kura berencana untuk membuat jebakan untuk monyet yang rakus itu. Kancil bertugas untuk mengumpulkan kotoran dan kura-kura mengumpulka … n daun-daunan kering. Kotoran hewan tersebut diletakkan di bawah pohon pisang tempat monyet memakan pisang, kotoran tersebut ditutupi oleh daun-daunan kering. Setelah menghabiskan pisang Pak Tani, monyet meloncat turun dengan gembira. Tubuh monyet pun jatuh tepat di atas kotoran hewan. Monyet berguling-guling ke tanah untuk menghilangkan kotoran itu. "Aaaaaaa..." Teriak monyet. "Ahahahaa rasakan akibatnya monyet," ucap kancil dan kura-kura dengan tertawa. Monyet pun melihat sungai dan langsung meloncat ke air ia menangis karena badannya bau dan kotor. Dengan perasaan iba si kancil dan si kura-kura membantu monyet membersihkan diri di sungai. Kalimat koda yang tepat untuk melengkapi kutipan cerita fabel tersebut adalah... A. Akhirnya, monyet pun menyesal perbuatannya. la meminta maaf kepada kancil, kura-kura, dan binatang hutan lainnya. B. Keesokan harinya, Monyet melakukan kesalahan yang sama sehingga kura-kura dan kancil menjadi geram. C. Kura-kura dan kancil berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya dan memberikan pisang yang banyak kepada monyet. D.Ketiga binatang itu pun bersahabat akrab dan sepakat akan menghabiskan pisang milik Pak Tani.​

Jelaskan makna dari slogan berikut dengan kalimat yang tepat! a. Selamatkan hutan, selamatkan dunia. b. Membaca adalah membuka jendela dunia. c. Pendi … dikan adalah pintu menuju masa depan. d. Harta dibagi akan habis, ilmu dibagi tak terkikis. e. Bersihkan lingkungan dari sampah untuk masa depan yang lebih baik.

Video yang berhubungan

Dalam karya fiksi, tritagonis adalah tokoh penting ketiga setelah protagonis dan deuteragonis.[1] Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis ataupun antagonis. Berbeda dengan tokoh deuteragonis, tokoh tritagonis memiliki peran yang tak terlalu penting, dan biasanya muncul pada bagian akhir karya sastra [cerita].

Munculnya tritagonis atau aktor ketiga dalam cerita berkembang dari karya drama Yunani Kuno yang awalnya hanya memiliki dua aktor. Tritagonis ditambahkan untuk menambahkan keragaman dialog. Contohnya, apabila ada tokoh yang bermusuhan dengan protagonis [antagonis], tritagonis bisa menjadi tokoh tersebut sementara deuteragonis menjadi tokoh pendamping yang mendengarkan curahan hati protagonis.[2]:451

  1. ^ "tritagonis". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 30 Januari 2022. 
  2. ^ Karl Otfried Müller dan John William Donaldson. A History of the Literature of Ancient Greece, 1858

 

Artikel bertopik sastra ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tritagonis&oldid=20386656"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề