Dokumen apa yang diperlukan dalam transaksi penjualan kredit?

Fungsi Penjualan. Dalam sistem penjualan dengan kartu kredit, fungsi penjualan bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan atas barang. Fungsi penjualan mengisi faktur penjualan kartu kredit untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.


Informasi yang Diperlukan oleh ManajemenInformasi yang diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan dengan kartu kredit adalah:

  • Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
  • Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
  • Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
  • Nama     dan alamat pembeli.
  • Kuantitas produk yang dijual.
  • Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
  • Otorisasi pejabat yang berwenang.

Dokumen yang DigunakanDokumen yang digunakan untuk melaksanakan sistem penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan adalah:
  • Faktur Penjualan Kartu Kredit.
  • Surat Tagihan.
Faktur Penjualan Kartu Kredit. Dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit.

Surat Tagihan. Surat tagihan ini merupakan turnaround document yang isinya dibagi menjadi dua bagian: bagian atas merupakan dokumen yang harus disobek dan dikembalikan sedangkan bagian bawah berisi rincian transaksi pembelian yang dilakukan pelanggan dalam periode tertentu.

Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit dengan kartu kredit adalah:
  1. Jurnal Penjualan.
  2. Kartu Piutang.
  3. Kartu Gudang.
Jurnal Penjualan. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Jika perusahaan menjual beberapa macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan menurut jenis produk, dalam jurnal penjualan dapat disediakan kolom-kolom untuk mencatat penjualan menurut jenis produk tersebut.

Kartu Piutang. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. Dalam metode pencatatan piutang tertentu [ledgerless bookkeeping], buku pembantu piutang ini tidak diselenggarakan dan digantikan, fungsinya dengan arsip faktur penjualan menurut abjad.

Kartu Gudang. Catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam golongan catatan akuntansi. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di gudang beserta mutasinya.

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan dengan kartu kredit adalah:
  1. Prosedur order penjualan.
  2. Prosedur pengiriman barang.
  3. Prosedur pencatatan piutang.
  4. Prosedur penagihan.
  5. Prosedur pencatatan penjualan.
Prosedur Order Penjualan. Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

Prosedur Pengiriman. Dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang diperlukan oleh pembeli dan fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi gudang. Pada saat penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda tangan penerimaan barang dari pemegang kartu kredit di atas faktur penjualan kartu kredit.

Prosedur Pencatatan Piutang. Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan kartu kredit ke dalam kartu piutang.

Prosedur Penagihan. Dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodik, fungsi penagihan membuat surat tagihan dan mengirimkannya kepada pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan kartu kredit.

Prosedur Pencatatan Penjualan. Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.


EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PT PURINUSA EKAPERSADA

EVALUASI SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV PUTRA NUGRAHA, SURAKARTA

EVALUASI SISTEM PENJUALAN KREDIT PT KLM DI SRAGEN

AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT PADA PT. INDO SEMAR SAKTI

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT PADA MOHAN GROSIR SOLO SECARA MULTIUSER

EVALUASI SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA PERUM BULOG SUB DIVRE SURAKARTA

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. EXCELSIA MITRA TALENTA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. METAL DIAMETER

EVALUASI SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA PT. SOLO MURNI

SISTEM PENJUALAN KREDIT DENGAN DUA HARGA DALAM TINJAUAN SYARIAH

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. SAMPURNA KUNINGAN JUWANA

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA PT UNITY DI SAMARINDA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. KARYA PRIMA ABADI

SISTEM PENJUALAN TUNAI DAN KREDIT PROPERTY DI PT SANGGRAHA PROPERTY


Sistem akuntansi penjualan memiliki peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan. Dengan menggunakan sistem yang baik, maka perusahaan bisa memperoleh keuntungan atau laba yang lebih besar.

Namun untuk memiliki sistem akuntansi penjualan yang baik, terdapat banyak hal yang harus Anda perhatikan. Salah satunya adalah memiliki fungsi yang terkait dan menjalankan tanggung jawabnya.

Apa Itu Sistem Akuntansi Penjualan?

Keberhasilan suatu perusahaan bisa dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh keuntungan. Dengan keuntungan tersebut, perusahaan bisa mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal, serta mengembangkan dan memperluas bidang usahanya.

Perusahaan akan memperhatikan kegiatannya dalam bentuk penjualan untuk mendapatkan keuntungan. Semakin banyak terjadi penjualan, maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.

Ada tiga tujuan utama dalam sistem penjualan yaitu mencapai volume penjualan, laba dengan jumlah tertentu, dan menunjukkan pertumbuhan perusahaan.

Sistem akuntansi penjualan adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk menangani transaksi penjualan barang dan jasa baik secara tunai maupun kredit.

Penjualan bisa terjadi secara tunai atau angsuran [kredit]. Penjualan secara tunai dilakukan ketika penerima mendapatkan uang tunai dari pembeli ketika proses serah terima barang.

Sementara penjualan dengan sistem kredit terdapat perjanjian dimana pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur beberapa kali.

Fungsi atau Pihak Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penjualan

Terdapat 5 fungsi yang akan terlibat dalam sistem penjualan tunai yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab menerima pembelian dari pihak pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli. Tujuannya yaitu untuk kepentingan harga barang ke fungsi kas.

2. Fungsi Kas

Fungsi kas ini memiliki tanggung jawab sebagai penerima kas dari pihak pembeli.

3. Fungsi Gudang

Tanggung jawab dari fungsi gudang adalah mempersiapkan barang yang dipesan oleh pembeli. Kemudian menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman bertanggung jawab dalam pembungkusan barang dan menyerahkan barang yang sudah dibayar kepada pembeli.

5. Fungsi Akuntansi

Tanggung jawab dari fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas serta membuat laporan penjualan.

BACA JUGA: 5+ Rekomendasi Sistem ERP Terbaik Untuk Industri Kawasan Berikat

Dokumen Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Dalam setiap transaksi penjualan harus didukung dengan dokumen bisnis untuk menunjukan bukti penjualan secara tertulis. Dokumen khusus ini digunakan untuk mencatat data tentang aktivitas bisnis untuk pengawasan dan pengendalian serta akurasi yang lebih baik.

Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan dalam dalam sistem akuntansi penjualan secara tunai.

1. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen yang satu ini berfungsi untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen tentang penjualan tunai. Data tertulis yang ada di dalam faktur ini berupa:

  • Nama pembeli
  • Alamat pembeli,
  • Tanggal transaksi,
  • Kode dan nama barang,
  • Kuantitas,
  • Harga satuan,
  • Jumlah harga,
  • Nama dan kode wiraniaga,
  • Dan otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.

Faktur penjualan tunai ini nantinya akan diisi oleh fungsi penjualan sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas. Faktur ini dapat digunakan sebagai sumber pencatatan transaksi penjualan ke jurnal penjualan.

2. Pita Register Kas

Dokumen ini adalah bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas. Pita Register ini adalah dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang nantinya akan dicatat ke dalam jurnal penjualan.

3. Credit Card Sales Slip

Dokumen ini nantinya akan dicetak langsung oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit. Kemudian pihak bank akan menyerahkannya ke perusahaan yang menjadi anggota kartu kreditnya.

4. Bill of Lading

Bill of lading adalah bukti penyerahan barang dari perusahaan ke perusahaan ekspedisi. Dokumen ini akan digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan dengan sistem COD yang penyerahannya dilakukan oleh perusahaan ekspedisi.

5. Faktur Penjualan COD

Faktur ini berfungsi untuk merekam penjualan yang dilakukan secara COD. Tembusan faktur ini diserahkan kepada pembeli melalui bagian angkutan ekspedisi, kantor pos, atau perusahaan ekspedisi lainnya. Mereka akan diminta tanda tangan penerimaan barang sebagai bukti bahwa barang telah diterima oleh pembeli.

Tembusan faktur penjualan COD ini akan digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pembeli ketika penyerangan barang yang mereka pesan.

6. Bukti Setor Bank

Dokumen ini akan dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke pihak bank. Dokumen bukti setor bank ini akan dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi ke kas ke bank. Selain itu juga dilakukan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank.

Dua lembar dokumen tembusannya akan diminta kembali dari bank jika telah ditandatangani oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

7. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini berfungsi untuk merangkum harga pokok produk yang dijual selama satu periode, misalnya satu bulan. Dokumen ini akan digunakan oleh fungsi akuntansi.

Data yang harus ada di dalam dokumen rekapitulasi harga pokok penjualan ini adalah jumlah harga. Nantinya dokumen ini akan digunakan oleh fungsi penjualan sebagai dokumen pendukung untuk pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok yang dijual.

Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai sistem akuntansi penjualan. Sistem ini perlu Anda benahi sebaik mungkin karena bisa menentukan laba yang akan Anda peroleh untuk perusahaan.


Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề