Faktor yang paling berpengaruh sukses tidaknya program latihan kekuatan

Kekuatan maksimal, 2 Explosive power = kekuatan daya ledak, dan 3 Daya tahan kekuatan otot = power endurance”. Hal senada dikemukakan oleh Harre seperti yang dikutip Nossek 1982: 46, bahwa “Kekuatan dibagi menjadi kekuatan maksimum, kekuatan kecepatan dan kekuatan daya tahan”. Lebih lanjut Suharno 1993: 40 menambahkan bahwa “Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot dalam kontraksi maksimal serta dapat melawan beban yang maksimal pula”. Sedangkan menurut Nossek 1982: 46 dijelaskan bahwa “Kekuatan maksimum adalah kekuatan tertinggi yang mungkin dapat dihasilkan oleh otot-otot pada suatu saat”. Kedua pengertian tersebut di atas, memiliki kesamaan bahwa kekuatan maksimum menggambarkan kemampuan tertinggi dalam mengatasi tahanan pada satu kali kontraksi atau sekali angkatan. Kekuatan maksimum diperlukan dalam olahraga seperti gulat dan angkat besi. Kekuatan kecepatan atau explosif power atau kekuatan daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi suatu tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Kekuatan kecepatan banyak diperlukan dalam berbagai cabang olahraga, seperti lompat, lempar, bolavoli, bola basket, sepak bola dan sebagainya. Sedangkan daya tahan kekuatan otot power endurance adalah kemampuan tahan lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban dengan intensitas tinggi. Misalnya mendayung, balap sepeda dan berenang.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan

Baik tidaknya kekuatan otot seseorang, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Suharno 1993: 39 - 40, faktor-faktor penentu kekuatan seseorang terdiri dari: 1 Besar kecilnya potongan melintang otot potongan morfologis yang tergantung dari proses hypertropy otot. 2 Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, makin banyak fibril otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar. 3 Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar kekuatan. 4 Innervasi otot baik pusat maupun perifer. 5 Keadaan zat kimia dalam otot glykogen, ATP. 6 Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan tersebut pada saat bekerja makin besar. 7 Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan otot. Sedangkan menurut Sudjarwo 1995: 26 kekuatan seseorang di- pengaruhi oleh “ 1 Besar kecilnya fibril otot proses hypertropy dan juga banyaknya fibril otot yang ikut serta dalam melawan beban makin banyak main kuat, 2 Bentuk rangka tubuh, makin besar rangka tubuh makin baik, 3 Umur juga ikut menentukan yang terlalu muda atau tua akan berkurang, dan 4 Pengaruh psikis dari dalam maupun dari luar”. Besarnya potongan melintang fibril otot dan banyaknya fibril otot merupakan faktor utama yang mempengaruhi kekuatan otot. Semakin besar ukuran fibrilnya dan semakin banyak fibrilnya, otot tersebut semakin besar sehingga kemampuannya pun semakin bertambah. Dalam latar belakang masalah telah dikemukakan bahwa kekuatan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang mendukung komponen yang lain. Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi secara keseluruhan, maka pengkajian mengenai kekuatan menjadi sangat penting. Dalam penelitian ini kekuatan dipakai sebagai variabel kontrol atau atributif, sehingga dapat mengurangi kemungkinan bias dari pelaksanaan program.

c. Pentingnya Kekuatan

Ilustrasi olahraga. /Photo by mentatdgt from Pexels

Bola.com, Jakarta - Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk menyesuaikan beban fisik yang diterima karena melakukan kegiatan sehari-hari.

Jadi, kebugaran jasmani bisa dibilang suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi seseorang agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.

Dengan kesehatan jasmani yang bagus, seseorang bisa menimbang kemampuan fisiknya dalam menjalani kesibukan sehari-hari.

Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, maka makin bagus pula kemampuan kerja fisiknya.

Makin sering berolahraga justru membuat seseorang menjadi tidak mudah lelah. Dengan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh dan kekuatan otot bisa lebih meningkat.

Itulah mengapa, penting untuk sering-sering melakukan latihan kebugaran jasmani. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kebugaran jasmani.

Apa saja faktor-faktor tersebut?

Berikut ini beberapa faktor yang bisa memengaruhi kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Yuksinau, Senin [28/9/2020].

Ilustrasi berolahraga bersama anak. Credit: pexels.com/Valeria

Usia bisa memengaruhi hampir semua komponen dalam kebugaran jasmani. Masing-masing tingkatan umur memiliki tingkat kebugaran jasmani yang beragam.

Kebugaran jasmani pada anak-anak bisa meningkat sampai usia 25-30 tahun. Kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh organ tubuh sekitar 0,81-1%.

Tetapi, dengan rajin melakukan olahraga, kecepatan penurunan itu bisa diperlambat sampai setengahnya.

Pengaruh umur juga berpengaruh terhadap kelenturan dan komposisi tubuh, hal itu biasanya terjadi karena proses menua yang disebabkan menurunnya elastisitas otot.

Ilustrasi olahraga. [Foto: Unsplash]

Biasanya tingkat kebugaran jasmani pria lebih baik daripada wanita karena pria lebih banyak melakukan aktivitas.

Ketika usia pubertas, kebugaran jasmani laki-laki hampir sama dengan perempuan. Akan tetapi, setelah usia pubertas, laki-laki akan mempunyai tingkat kebugaran jasmani lebih besar daripada wanita.

Perbedaan biasanya terjadi pada kekuatan otot, baik pria maupun wanita yang disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran atau proporsi dalam tubuh.

Ilustrasi makanan sehat. | unsplash.com/@ellaolsson

Asupan gizi yang seimbang sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani seseorang. Dengan gizi seimbang [50 persen karbohidrat, 12 persen protein, dan 38 persen lemak] maka akan ada harapan bahwa tubuh terpenuhi dalam faktor gizi.

Selain gizi seimbang, makanan sangat ditentukan oleh kualitas bahan. Maksudnya, sebaiknya makanan yang dikonsumsi sedikit mungkin mengandung polutan.

Pengolahan bahan makanan juga berpengaruh terhadap makanan yang dikonsumsi. Bagi yang ingin mempertahankan dan meningkatkan kebugaran jasmani, dianjurkan memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai standar para ahli gizi.

Ilustrasi tidur. Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Tidur berguna agar tubuh beristirahat karena saat itu otot-otot kembali dibangun setelah latihan. Bisa dibayangkan bagaimana orang yang kurang tidur, biasanya akan merasa lemas, letih, lesu.

Jadi, istirahat yang cukup menjadi faktor yang penting dan berpengaruh terhadap kebugaran jasmani.

Ilustrasi bermain di taman kota. / Sumber: Pixabay

Faktor keturunan ini berpengaruh terhadap kapasitas jantung, perut, postur tubuh, sel darah, obesitas, dan serat atas.

Sifat genetik dalam diri seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan-kemampuan tubuh seperti kecepatan, kelenturan, keseimbangan, dan lain sebagainya.

Sementara, menurut hasil penelitian Bowers dan Fox, ada beberapa unsur yang dipengaruhi faktor keturunan, di antaranya adalah kemampuan aerobik [VO2 max] sebesar 93 persen, sistem asam laktat sebesar 81 persen, dan denyut jantung maksimal sebesar 86 persen.

Ilustrasi merokok. Credit: unsplash.com/Fotografiere

Akibat merokok tubuh, akan menghisap kadar CO2 yang menyebabkan berkurangnya nilai VO2 max. Hal itu tentunya berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.

Saat seseorang merokok 10 sampai 12 batang dalam sehari, di dalam hemoglon akan terkandung 4,9 persen CO. Hal tersebut bisa membuat kadar oksigen yang diserap ke jaringan tubuh akan menurun sekitar 5%.

Selain itu menurut penelitian, nikotin, perkins dan sexton dalam rokok bisa mengurangi energi dan nafsu makan.

Sumber: Yuksinau

Berita Video Spotlight Sebelum Alvaro Morata, Inilah Pemain Juventus yang Menggunakan Nomor 9 Ada Gonzalo Higuain dan Mirko Vucinic

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề