Gedung sekretariat asean bertempat di

Your browser is no longer supported. Update it to get the best YouTube experience and our latest features. Learn more

Remind me later

Gedung Sekretariat ASEAN berada di Jakarta, Indonesia. Gedung tersebut beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Pendirian gedung tersebut diprakarsai oleh para Menteri Luar Negeri ASEAN pada 24 Februari 1976. Gedung tersebut diresmikan pada tahun 1981 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Fungsi dari Sekretariat ASEAN adalah untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi perwakilan negara-negara ASEAN dalam bekerja mempersiapkan berbagai sidang dan mengkoordinasi berbagai organ pada organisasi ASEAN, serta untuk melaksanakan proyek-proyek hasil keputusan sidang wakil-wakil delegasi negara-negara ASEAN.

Presiden Joko Widodo usai acara peresmian gedung baru Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Kamis [8/8/2019]. ANTARA/Bayu Prasetyo/am.

Presiden Joko Widodo usai acara peresmian gedung baru Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Kamis [8/8/2019]. ANTARA/Bayu Prasetyo/am.

Jakarta [ANTARA] - Gedung baru Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN] di jalan Sisingamangaraja, Jakarta diresmikan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun  ASEAN ke-52. "Setelah dibangun selama 549 hari, gedung ini siap dipakai sebagai rumah baru ASEAN. Gedung ini terdiri atas dua menara yang masing-masing memiliki 16 lantai," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam acara peresmian di Jakarta, Kamis. Menurut Menlu Retno, gedung baru Sekretariat ASEAN merupakan representasi pencapaian ASEAN yang telah diraih bersama dan menjadi simbol organisasi kawasan yang terus beradaptasi dengan lanskap yang dinamis. Capaian ASEAN selama 52 tahun terakhir tidak terlepas dari peran dan dukungan Sekretariat ASEAN. Gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 11.369 meter persegi dengan luas bangunan 49.993 meter persegi. Dua menara gedung tersebut dibangun dengan konstruksi   tahan gempa. Di dalam gedung tersebut  terdapat ruang pertemuan yang mampu mengakomodasi berbagai pertemuan penting ASEAN, ruang pameran yang terbuka bagi publik, dan ruang bagi masing-masing delegasi negara anggota ASEAN. Kedua menara di gedung baru itu dihubungkan oleh satu jembatan layang sepanjang 40,5 meter, menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia [MURI]. Gedung baru Sekretariat ASEAN juga merupakan bangunan yang didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia [GBCI]. Pada hari yang sama dengan peresmian, dilaksanakan pula perayaan ASEAN Day di kompleks Gedung Sekretariat ASEAN dengan berbagai kegiatan antara lain simposium, tgelar wicara, dan beberapa pameran di New ASEC Gallery dan di Gedung Heritage. Peresmian gedung baru ASEAN itu dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo, yang kemudian secara simbolis menyerahkan gedung baru ASEAN kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi. Acara peresmian dihadiri juga oleh beberapa menteri Kabinet Kerja, Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Duta Besar/Wakil Tetap Negara Anggota ASEAN, Duta Besar Mitra Wicara ASEAN, perwakilan organisasi internasional, dan Kementerian/Lembaga terkait.

Baca juga: Presiden resmikan gedung baru ASEAN


Baca juga: Indonesia ajukan biaya perawatan kolektif Sekretariat ASEAN
Baca juga: Indonesia dukung pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN
 

Pewarta: Yuni Arisandy SinagaEditor: Maria D Andriana

COPYRIGHT © ANTARA 2019

Terkait

Baca juga

Terpopuler

Dipublikasikan pada Kamis, 8 Agustus 2019 10:31 WIB

Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 8 Agustus 2019, meresmikan gedung baru Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Gedung yang terdiri atas 2 menara yang masing-masing setinggi 16 lantai tersebut akan menjadi rumah baru bagi ASEAN.

Dalam sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa di tengah perubahan global yang berlangsung sangat cepat dewasa ini, ASEAN harus mampu bergerak cepat dan solid untuk merespons perubahan itu. Untuk itu, Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN berupaya keras untuk memfasilitasi ASEAN dalam menyongsong perubahan itu.

“Sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN, Indonesia berusaha memfasilitasi ASEAN dalam bergerak cepat dan solid dan bekerja secara efektif dan efisien. Dengan pemikiran itulah gedung ASEAN ini kita bangun,” ujarnya.

Gedung baru ini, menurut Presiden, menggambarkan semangat baru ASEAN. Ia juga berharap agar ke depannya sebagian besar kegiatan-kegiatan ASEAN dilangsungkan di gedung baru tersebut.

“Gedung baru ini mencerminkan spirit baru ASEAN, mencerminkan The New ASEAN. Saya berharap ke depannya sebagian besar kegiatan ASEAN sudah selayaknya dapat dilakukan di gedung ini,” ucapnya.

Dengan begitu, ASEAN dapat lebih mengefisienkan pengeluaran yang dibutuhkan untuk melangsungkan suatu kegiatan dan mengalihkannya untuk kegiatan-kegiatan ASEAN lainnya.

Lebih jauh, Presiden Joko Widodo juga menceritakan bahwa pembangunan gedung baru ASEAN ini telah direncanakan sejak jauh hari saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia berdiskusi dengan Wakil Sekjen ASEAN mengenai penggunaan lahan di gedung lama Wali Kota Jakarta Selatan untuk perluasan gedung Sekretariat ASEAN.

“Memang sejak awal saya memiliki keterikatan pribadi dengan pembangunan gedung ini. Oleh karena itu, saya selalu pantau dari dekat pembangunan gedung ini dan saya sadar betul bahwa gedung ini sangat diperlukan oleh ASEAN dalam menunjang misinya ke depan,” kata Presiden.

Sementara itu, Kepala Negara juga menyampaikan pandangannya mengenai ASEAN dalam 50 tahun mendatang. ASEAN yang pada 8 Agustus 2019 ini berusia 52 tahun disebutnya akan menghadapi tantangan yang tidak mudah.

“Tarik menarik antara kekuatan besar sudah dapat dipastikan akan semakin tajam. Sementara di dalam negara kita masing-masing rakyat akan terus bertanya mengenai manfaat ASEAN bagi rakyat ASEAN,” tuturnya.

Oleh karenanya, Presiden melanjutkan, ASEAN harus dapat mempertahankan relevansinya bagi perkembangan baru dunia dan bagi pemenuhan kepentingan rakyat ASEAN.

Konsep dan Fasilitas Gedung Baru Sekretariat ASEAN

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam laporannya mengatakan bahwa gedung baru Sekretariat ASEAN yang diresmikan pagi ini telah siap digunakan sebagai “rumah baru” ASEAN. Gedung dengan luas mencapai 49.993 meter persegi tersebut berdiri di atas lahan seluas 11.369 meter persegi.

“Setelah bekerja tanpa lelah siang dan malam sekitar 549 hari, gedung baru Sekretariat ASEAN telah siap digunakan sebagai rumah baru ASEAN. Gedung baru terdiri atas 2 menara dengan masing-masing 16 lantai. Berukuran 49.993 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 11.369 meter persegi,” kata Retno.

Dialog sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya dan DNA ASEAN menjadi konsep dari pembangunan gedung Sekretariat ASEAN tersebut. Hal itu dapat dilihat dari jembatan penghubung sepanjang 40,5 meter yang menghubungkan dua menara gedung dan keserasian antara gedung baru dan gedung lama Sekretariat ASEAN.

“Dialog ini tercerminkan antara lain di jembatan penghubung sepanjang 40,5 meter yang menghubungkan dua menara tersebut. Ini adalah jembatan penghubung terpanjang tanpa kolom struktural [penyangga] di Indonesia. Konsep dari dialog dan harmoni juga dapat dilihat dari berjalinnya gedung baru dan gedung lama,” ujarnya.

Selain itu, gedung Sekretariat ASEAN ini dilengkapi dengan 30 ruang pertemuan dengan masing-masing negara anggota ASEAN akan memiliki ruangan tersendiri. Dengan segala fasilitas yang ada, gedung baru Sekretariat ASEAN itu mampu mengakomodasi sebagian besar pertemuan ASEAN yang membuatnya dapat bekerja lebih efisien di masa mendatang.

“Dengan semua fasilitas ini, diharapkan gedung baru Sekretariat ASEAN dapat menjadi sumber baru dari energi dan inspirasi untuk pekerjaan-pekerjaan ASEAN mendatang,” tandasnya.

[BPMI Setpres]

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
DI ZAGREB, KROASIA

Medveščak Ul. 56, 10000 Zagreb

+38514578311​, +385995435372, +385994688444 [WNI]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề