Golongan darah apa saja yang memiliki aglutinogen B?

Ilustrasi susunan aglutinogen dan aglutinin pada golongan darah. Foto: Unsplash.com

Golongan darah pada manusia dapat dibedakan berdasarkan susunan aglutinogen dan aglutinin di dalamnya. Menyadur buku berjudul Mengenal Lebih Dekat Golongan Darah O yang disusun oleh Muhammad Ridwan, pengetahuan mengenai golongan darah pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Karl Landsteiner pada 1900.

Ia mengemukakan bahwa berdasarkan ketersediaan aglutinogen dalam eritrosit dan kadar aglutinin dalam plasma darah, darah dapat dibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

Untuk menambah pemahaman tentang susunan aglutinogen dan aglutinin pada darah, simak uraian selengkapnya berikut ini.

Golongan Darah pada Manusia dan Manfaatnya

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, darah pada manusia dapat dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutinin. Artinya, tiap-tiap golongan darah memiliki susunan yang berbeda atas kedua zat tersebut.

Menurut buku berjudul Biologi untuk SMA/SMK Kelas XI Program IPA yang disusun oleh Faidah Rachmawati, dkk., aglutinogen atau antigen adalah sebuah jenis protein yang merangsang pembentukan antibodi atau aglutinin dalam plasma darah manusia. Terdapat dua jenis aglutinogen, yakni aglutinogen A dan B.

Pada individu yang bergolongan darah A, membran sel darahnya mengandung aglutinogen A. Sementara itu, plasma darahnya memuat aglutinin β. Sedangkan orang yang bergolongan darah B, membran sel darah merahnya menyimpan aglutinogen B dan plasma darahnya mengandung aglutinin α.

Berbeda dengan dua golongan darah sebelumnya, pemilik golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B, sementara dalam plasma darahnya tak mengandung aglutinin α dan β. Lantas, bagaimana pasangan aglutinogen dan aglutinin pada golongan darah O?

Adapun pasangan aglutinogen dan aglutinin yang menunjukkan golongan darah O adalah pada membran sel darah merahnya tak terdapat susunan aglutinogen A dan B atau omit = kosong.

Namun, plasma darah di dalamnya mengandung aglutinin α dan β. Untuk menambah pemahaman mengenai pasangan aglutinin dan aglutinogen pada tiap-tiap golongan darah, simak tabel berikut.

Tabel pasangan aglutinogen dan aglutinin pada darah. Foto: Faidah Rachmawati, dkk. dalam buku Biologi untuk SMA/SMK Kelas XI Program IPA.

Penggolongan darah pada manusia bermanfaat untuk transfusi darah dari seseorang pada orang lain yang membutuhkan. Orang yang memberikan darahnya disebut donor. Sementara orang yang menerima transfusi darah disebut resipien.

Mengutip dari buku Solusi Sukses Belajar Biologi SMP/MTs yang ditulis oleh Lucius Bekti Sulistyo dan Yun Sugiarti, dalam proses transfusi atau donor darah, pemberi darah harus memperhatikan jenis aglutinogen atau antigen yang dimilikinya. Sebab, bila hal tersebut diabaikan, akan terjadi aglutinasi atau penggumpalan yang berakibat fatal bagi resipien.

Misalnya, donor yang memiliki aglutinogen A tak boleh memberikan darahnya kepada resipien dengan aglutinin α. Pun begitu pada donor yang memiliki aglutinogen B, ia tak boleh bertemu dengan aglutinin β.

Untuk memahami pembahasan ini lebih lanjut, simak tabel dan skema berikut:

Tabel dan skema transfusi darah. Foto: Lucius Bekti Sulistyo dan Yun Sugiarti dalam buku Solusi Sukses Belajar Biologi SMP/MTs.

Berdasarkan tabel dan skema di atas, pemilik golongan darah O dapat memberikan darahnya pada seluruh golongan darah. Sebab, darah O tak mengandung aglutinogen A dan B, sehingga tak akan terjadi penggumpalan jika darah diberikan ke seluruh golongan.

Akan tetapi, pemilik golongan darah ini hanya dapat menerima darah dari golongannya sendiri.

Berbeda halnya dengan golongan darah O, pemilik darah AB dapat menerima donor darah dari golongan apa pun. Namun hanya dapat memberikan darah ke golongannya sendiri.

Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi darah, agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya tidak bisa dicampur dengan golongan darah lain.

Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.

Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut.

Berbagai Jenis dan Klasifikasi Golongan Darah

Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus. Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan sistem ABO:

Golongan darah A

Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.

Golongan darah B

Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.

Golongan darah AB

Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada darah.

Golongan darah O

Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya.

Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang ada di permukaan sel darah merah. Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus positif danrhesus negatif.

Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak memiliki faktor Rh.

Peran Golongan Darah dalam Transfusi Darah

Bila sebelumnya pemilik golongan darah O dapat mendonorkan darah kepada seseorang dengan golongan darah A, B, AB, dan O, tetapi kini tidak dianjurkan. Hal ini karenagolongan darah O tetap memiliki kemungkinan untuk menghasilkan reaksi transfusi darah, meski risiko tersebut tergolong kecil.

Namun, tipe darah golongan O masih bisa digunakan sebagai transfusi darah untuk situasi darurat atau saat persediaan golongan darah dengan tipe yang sesuai tidak mencukupi.

Berbeda dengan pemilik golongan darah O yang merupakan pendonor universal, orang dengan golongan darah AB merupakan penerima darah universal. Ini artinya seseorang dengan golongan darah AB bisa mendapatkan donor darah dari golongan darah A, B, AB, atau O.

Hal ini dikarenakan pemilik golongan darah AB tidak memiliki antibodi A maupun B, sehingga tubuhnya tidak akan menghasilkan reaksi kekebalan tubuh ketika mendapatkan darah.

Di sisi lain, seseorang yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darah kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Namun, pendonor dengan Rh positif hanya bisa mendonorkan darah kepada seseorang dengan status Rh positif.

Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa memerhatikan tabel berisi kecocokan antara sel darah merah pendonor dan penerima donor darah di bawah ini:

Tabel Kecocokan Sel Darah Merah Pendonor dan Penerima

Penerima

Pendonor

O−

O+

A−

A+

B−

B+

AB−

AB+

O−

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

O+

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

A−

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

A+

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

B−

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

B+

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

AB−

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

AB+

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Donor dan Transfusi Plasma Darah

Transfusi darah bisa dilakukan untuk memberikan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau plasma darah. Transfusi plasma darah bisa dilakukan sebagai pengobatan penyakit tertentu, misalnya terapi plasma konvalesen untukCOVID-19.

Berikut ini adalah tabel kecocokan plasma darah antara penerima dan pendonor:

Tabel Kecocokan Plasma Darah Pendonor dan Penerima

Penerima

Pendonor

O

A

B

AB

O

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

A

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

B

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Cocok

AB

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Mengetahui jenis darah, baik dari pendonor maupun penerima donor darah, sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui rhesus darah bayi dalam kandungannya guna mencegah terjadinya inkompabilitas rhesus.

Inkompabilitas rhesus adalah kondisi ketika rhesus ibu dan janin berbeda, sehingga tubuh ibu menghasilkan antibodi untuk menghancurkan darah janinnya. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan bayi ketika lahir.

Pengaruh Golongan Darah Orang Tuaterhadap Anak

Sebelumnya telah disebutkan bahwa golongan darah anak diwarisi dari gen kedua orang tua. Namun, perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan ayah atau ibunya. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang bisa menghasilkan jenis golongan darah berbeda.

Berikut ini adalah golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak sesuai perpaduan jenis golongan darah:

  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan O, anak bisa memiliki golongan darah O.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah A dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah A dan B, anak bisa memiliki golongan darah O, A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah B dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan O, anak bisa memiliki golongan darah A atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan A, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan B, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan AB, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.

Mengetahui jenis golongan darah dapat bermanfaat bagi Anda maupun orang lain yang membutuhkan transfusi darah, serta bagi ibu hamil untuk mengantisipasi gangguan pada janin. Jika Anda ingin mengetahui jenis golongan darah Anda, berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan golongan darah.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề