Hal apa yang sering terlupakan seorang anak jika keasyikan main game

Hal ini karena anak Anda mungkin juga sering menghabiskan waktu di balik layar komputer seperti smartphone atau televisi. Jadi, mungkin saja ketika sudah selesai main game favoritnya di komputer, anak akan pindah dan bermain di smartphone-nya.

The American Academy of Pediatrics menganjurkan agar anak menggunakan alat-alat elektronik tidak lebih dari dua jam sehari.

Bagaimana pun aturan yang akan Anda terapkan nantinya pada si kecil, pastikan Anda bersifat tegas ketika akan membatasi waktu bermain game serta alat elektronik bagi Anda.

Cara ampuh membatasi waktu anak main game

Agar anak terhindar dari berbagai dampak negatif akibat kebanyakan main game, silakan contek berbagai tips jitu berikut ini:

Atur waktu main

Sebelum mulai main, sepakati dulu berapa lamanya waktu anak boleh main game. Mintalah anak untuk melihat jam berapa sekarang, kemudian tegaskan bahwa satu jam dari waktu tersebut ia harus berhenti main game.

Jangan terpancing rengekan anak

Meski tidak tega melihat anak merengek meminta tambahan jam untuk main, pastikan Anda tidak terpancing. Jika anak Anda mengatakan, “Lima menit lagi, deh. Lagi tanggung banget ini,” balas rengekan tersebut dengan ucapan seperti, “Kamu bisa save dan main lagi besok. Ayo matikan sekarang.”

Sterilkan kamar anak dari barang elektronik

Selain dari smartphone dan konsol game portable, anak juga bisa mengakses game dari komputer atau televisi. Oleh sebab itu, pastikan Anda tidak menyediakan komputer atau televisi di dalam kamar tidurnya.

Cari aktivitas menarik lainnya

Setelah satu jam bermain game, ajak anak untuk bersepeda di sekitar rumah atau berolahraga di sore hari. Tujuan satu, agar anak tidak bosan dan terus mengingat game. Intinya, ajaklah anak melakukan aktivitas yang memang disukainya.

Lihat Foto

Shutterstock

Kecanduan game.

KOMPAS.com - Salah satu kegiatan hiburan yang banyak dilakukan orang di era digital ini adalah bermain game, khususnya di ponsel ataupun gadget lainnya.

Ada sebagian orang yang bermain game hanya untuk mendapatkan rileks setelah melalui hari-hari yang padat atau melelahkan, namun ada juga yang memainkan game terus-menerus karena sudah menjadi adiksi.

Mereka ini akan bermain tanpa memperhatikan waktu, bahkan mengabaikan hal lain yang lebih penting, misalnya istirahat, makan, atau pekerjaan.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Lalu mengapa seseorang bisa kecanduan bermain game?

Melansir NetAddiction, games dinilai sebagai sesuatu yang dapat dinikmati dan di dalamnya mengandung penghargaan.

Hal ini sebagaimana ditulis oleh seorang pengguna Twitter di akun @ezash.

"Kenapa ada orang yang seneng banget bermain game? Jawabannya simple. Cuma di game, apapun yang kamu lakukan dapet achievement dan dihargai. Di kehidupan nyata? Belum tentu :]," tulis dia.

Baca juga: Mengenal EVALI, Penyakit Paru Misterius akibat Rokok Elektrik

Penghargaan ini bahkan sangat mudah ditemui di game-game modern yang pada akhirnya menjadi salah satu faktor penting dalam membuat seseorang menjadi adiktif untuk memainkannya.

Baca juga: Mengapa Kita Bisa Kecanduan Nikotin?

Berikut alasan game dapat membuat kecanduan pemainnya:

1. Adanya tujuan dan target jelas

Lihat Foto

Apps to follow

Ilustrasi orang yang sedang bermain game

Game dinilai menawarkan tujuan dan target yang jelas, termasuk cara yang juga jelas bagaimana unyuk mencapai tujuan itu.

Melalui tantangan-tantangan berbeda yang diberikan dalam setiap levelnya, seseorang akan diberikan tips atau bahkan kata-kata penyemangat agar bisa mendapatkan apa yang ditargetkan.

Sehingga tujuan itu menjadi lebih menarik untuk diperjuangkan dan dicapai, selain itu pemain lebih terarah dalam menentukan langkah, dia tahu mana cara yang tidak akan mengantarkannya pada kemenangan dan mana cara yang mendekatkannya pada tujuan akhir.

Sebaliknya, dalam dunia nyata kehidupan sama sekali tidak menawarkan kepastian apa pun. Segala sesuatu buram dan ambigu.

Termasuk apa tujuan kita dan bagaimana kita bisa mencapainya.

Baca juga: Kecanduan Nikotin Setelah Berhenti Merokok? Ini Cara Mengatasinya

2. Sensasi potensi dan prestasi

Lihat Foto

Seorang pria bermain games menggunakan gadget Asus di rumah

jawablah pertanyaan berikut iniplease jawab nanti dikumpulinn​

mohon dijawab dengan benar ya kak​

Tolong.... Buatlah pertanyaan yang biasanya keluar saat wawancara masuk sekolah dengan guru: 1. Guru bahasa2. Guru asrama3. Guru bidang kesiswaan. Bua … tlah berdasarkan kategori guru!​

tuliskan simpulkan cerita fabel tupai dan kelinci pemalas dan kisah burung merak dengan bulu indahnya​

mohon dijawab dengan benar ya kak​

1.Salat yang dapat dijamak adalah salat...bukan salat qada2.salat...adalah meringkas jumlah rakaat salat3.hukum melaksanakan salat qasar adalah... apa … bila telah memenuhi syarat-syarat​

Tulislah hasil kesimpulanmu ciri fabel 1 dan 21.Tokoh2.Penokoh3.Settingan atau latar4.Tem5.Amanat6.Alur/rentetan peristiwa7.Tujuan komunikasi fabel8.C … ara penceritaan9.Konflik​

20. Isi syair tersebut adalah ... a. Orang tua selalu merawat anaknya dari kecil hingga dewasa. B .Kasih sayang orang tua pada anak tak dapat diukur. … C.Guru memiliki jasa karena telah mengajari ilmu. d. Guru memiliki jasa yang tidak dapat terbalas. 21. Kata "malaikat" pada larik pertama bait pertama syair merujuk.... a. guru b. orang tua c. teman akrab d. seorang penolong 22. Baris ketiga dan keempat dalam syair tersebut menggunakan majas.... a. hiperbola b. repetisi c. asosiasi d. personifikasi ​

Tolong buatin sinopsis RPAL.Kalo tidak bisa gpp

1. Apa yang kamu ketahui tentang iklan elektronik? Jelaskan dan sebutkan unsur-unsurnya 2. Bagaimana ciri-ciri bahasa iklan? ​

Anak yang diperkenalkan dengan game sejak kecil, akan berdampak kepada pertumbuhannya. Bahkan kepribadiannya pun turut mendapatkan dampak dari game tersebut. Meskipun, anak menjadi anteng dan tidak neko-neko, tapi hal yang ia sukai tersebut justru membuatnya seolah terikat dengan yang ia suka tanpa membuatnya ingat bahwa dia juga memiliki kehidupan nyata yang harus dijalani. 

Sebagai orang tua, tidak mengapa untuk menuruti apa yang menjadi keinginan anak. Salah satunya dengan game. Game yang dikenal anak bisa jadi memang dikenalkan oleh orang tuanya, entah itu memberi tahu ataupun orang tuanya juga suka memainkannya. Bisa jadi juga, karena teman-temannya yang sudah terlebih dulu gemar dengan bermain game. 

Tidak mengapa untuk memberikan apa yang anak mau, tidak mengapa untuk membolehkan anak bermain game. Asal, dengan batasan waktu dan dampingan yang sangat ketat dari kita sebagai orang tua. Kalau memang bisa, lebih baik jauhkan anak dari bermain game. Karena ketimbang dampak yang baik, lebih banyak dampak buruknya.

Berikut ini dampak buruk anak kecanduan game yang harus orang tua tahu.

1. Gangguan motorik

Anak yang senang bermain game akan kuat berdiam di tempat atau duduk dalam waktu yang sangat lama tanpa bergerak. Anak yang duduk berjam-jam akan membuatnya kekurangan gerak. Hal tersebut akan berdampak pada motoriknya. 

Padahal seorang anak, seharusnya ia sedang berada di masa yang aktif untuk bermain dengan temannya, mengeksplor lingkungannya, malah sudah terikat dengan dunia yang entah dimana namun ia menyukainya. 

2. Menurunkan konsentrasi

Game juga membuat anak mengalami konsentrasi yang menurun. Misalnya saja, anak yang sedang bermain game, akan butuh waktu yang sangat lama untuk menjawab ketika kita memanggilnya. Hal tersebut menandakan ia tidak memiliki konsentrasi yang baik.

Begitu juga saat ia sedang belajar atau kita ajak bicara, pikirannya tidak tenang karena ia ingin segera main game. Hal tersebut akan sangat berdampak buruk pada kemampuannya dalam belajar dan mengikuti pembelajaran di sekolah.

3. Anak jadi lebih agresif

Anak juga akan memiliki sikap yang agresif karena terbiasa bermain game perang maupun tembak-tembakan. Permainan yang membawa diri anak kepada kekerasan secara tidak langsung juga akan membentuk anak menjadi pribadi yang agresif dan emosional.  

4. Tidak bijak mengatur waktu

Anak yang sudah terjerumus kepada menariknya game yang berseliweran akan membuatnya kehilangan rasa tanggung jawab atas waktu yang di miliki. Misalnya, dia akan lupa waktu tidur, lupa waktu makan, lupa waktu beribadah, lupa waktu belajar, dan yang lainnya. Sebab, seluruh waktunya dihabiskan di depan layar ponsel maupun layar komputer.

Waktu yang tidak dikelola dengan bijak akan membuatnya terbentuk menjadi orang yang tidak bisa mengurus diri sendiri dan banyak dampak buruk yang terjadi karena itu. 

5. Anti sosial

Game juga membuat anak lupa akan dunia nyatanya. Dunia dimana dia harus bergaul dengan orang lain, harus berinteraksi dengan lingkungannya, harus berbicara bahkan memulai hubungan yang baru, akan dilupakannya.

Anak tersebut mungkin sekali untuk tumbuh sebagai orang yang anti sosial, karena ia memang terbiasa dengan dunia game nya saja. Teman yang ia miliki sebatas teman yang ada di dunia maya saja. Hal tersebut akan sangat berdampak kepada sikap dan kepribadian anak. 

Nah, itulah 5 dampak buruk anak terlalu sering main game. Semoga kita sebagai orang tua bisa menjaga anak kita dengan baik, ya!

Sumber:

//www.halodoc.com/artikel/anak-anak-sering-main-game-hati-hati-7-dampak-ini

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề