Hal-hal di bawah ini benar yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah, kecuali….

Berikut ini merupakan hal-hal yang ditanggapi dalam resensi, kecuali:

  1. manfaat.
  2. lampiran.
  3. unsur-unsur.
  4. penampilan.

Jawabannya adalah b. lampiran.

Berikut ini merupakan hal-hal yang ditanggapi dalam resensi, kecuali lampiran.

Penjelasan dan Pembahasan

Jawaban a. manfaat menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban b. lampiran menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban c. unsur-unsur menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di situs ruangguru ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. penampilan menurut saya ini malah 100% salah, karena tadi saat coba cari buku catatan, jawaban ini cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah b. lampiran..

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut:

Tujuan pembelajaran:

  • Mengartikan kosa kata
  • Menerapkan kosa kata baru dalam kalimat 

Lengkapilah tabel berikut ini!

Pilih 5 kosa kata.
Tulislah kata-kata tersebut dalam kalimat.
[minimal 9 kata tiap kalimat]    

Buatlah TTS dengan menggunakan kosa kata di samping dengan menggunakan www.puzzlemaker.com    

Resensi adalah ulasan/ penilaian/ pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya yang lain.
Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada penbaca mengenai suatu karya apakah karya tersebut layak untuk dinikmati.

1.   Kualitas isi2.   Penampilan3.   Unsur-unsur / struktur penyajian4.   Bahasa

5.   Manfaat bagi pembaca/masyarakat

  1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
  2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
  3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

  • Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif [mendalam] tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
  • Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
  • Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

Daniel Samad [1997: 7-8] menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1.   Membuat judul resensi


Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2.   Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:a.  judul buku [Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.];b.  pengarang [Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.];c.  penerbit;d.  tahun terbit beserta cetakannya [cetakan ke berapa];e.  tebal buku;

f.   harga buku [jika diperlukan].



3.   Membuat pembukaanPembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:a.  memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;b.  membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;c.  memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;d.  memaparkan keunikan buku;e.  merumuskan tema buku;f.   mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;g.  mengungkapkan kesan terhadap buku;h.  memperkenalkan penerbit;i.   mengajukan pertanyaan;j.   membuka dialog.

4.   Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:a.  sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;b.  ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;c.  keunggulan buku;d.  kelemahan buku;e.  rumusan kerangka buku;f.   tinjauan bahasa [mudah atau berbelit-belit];

g.  adanya kesalahan cetak.



5.   Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman

Christopher Paolini sangat menyukai kisah-kisah fantasi dan fiksi ilmiah. Ia menulis novel pertamanya, Eragon, selepas lulus SMU pada usianya yang kelima belas. Sekarang ia tinggal bersama keluarganya di Paradise Valley, Montana, Amerika Serikat. Ia menjadi penulis terlaris di New York Times ketika berumur Sembilan belas. Pada awalnya, ia merencanakan membuat tiga buku saja, namun karena kerumitan buku ketiga, menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan, maka ia memperpanjang kisah Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan menjadi siklus Warisan.

SinopsisDi daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya, yang senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri pun mengalami masa kejayaan. Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahan darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk [penunggang yang berkhianat] memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden. Arya, wanita elf, merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur naga dari Galbatorix, berniat membawanya ke Varden, kelompok berbagai ras yang menentang Galbatorix.Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan sihir memindahkan telur tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh Durza, dan dijadikan tawanan di Gil’ead. Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di Carvahall, terkejut ketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine ketika sedang berburu. Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama pamannya, Garrow, dan sepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian yang membesarkan Eragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang menitipkan anaknya, Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu hal. Tidak ada yang tahu soal ayahnya. Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan, memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikan tentara kerajaan.

Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebut merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapak tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira. Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shade untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalan kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akan ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac, makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphira berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragon dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac. Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden.

Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan menggunakan sihir. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulu merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak mau mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya. Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali oleh ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata. Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengan segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu dengan Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Dengan bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya dan Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Brom sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragon dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula.Naganya dibunuh oleh Morzan, salah satu kaum terkutuk. Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke Varden. Sesampainya di Varden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad, pemimpin Varden sebagai penunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati oleh kaum Varden, dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang merupakan kaum terkutuk atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasil meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorix untuk menjalani hidupnya sendiri. Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden.Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuran terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphira dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden. Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukota para elf. Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai Togira Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akan menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.Tetralogi buku Eragon sangat menarik untuk dibaca, memberikan inspirasi bagi para pembacanya. Bertemakan petualangan, buku Eragon mengombinasikan sihir dengan perang tradisional. Penulis benar-benar memiliki konsep yang kuat, imajinasinya tinggi menjadikan cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih nyata.

Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh, memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yang terkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita. Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan waktunya [tahun]. Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya yang baik dan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama seperti Galbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin menguasai seluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang yang semula protagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis.

Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci, namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yang seorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekali terjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflik atau pertarungan. Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing.


Download dan kerjakan
soal-soal
Latihan Kalimat Efektif
di bawah ini!

Latihan Kalimat Efektif.docx
File Size: 13 kb
File Type: docx
Download File

Laporan merupakan suatu tulisan yang dibuat untuk melaporkan sesuatu seperti tugas, acara, dll.
Laporan dapat juga diartikan sebagai bentuk tanggung jawab seseorang ataupun kelompok terhadap
sebuah tugas atau pekerjaan.

Tugas summative:

  • Menulis laporan outing [exhibition outing]

Kriteria penilaian:
  • Terdapat isi : apa, siapa, ke mana, kapan, mengapa/tujuan, dan bagaimana
  • Urutan cerita runtut dan mendetil [sesuai data]
  • Kalimat terstruktur
  • Kosa kata bervariasi
  • Menerapkan kata depan dan ejaan kata serapan dengan tepat
  • Melengkapi dengan foto

Catatan:

  • Tugas diketik dan dilengkapi dengan foto
  • Tugas ini untuk portfolio bahasa Indonesia

Isi paragraf:

  • Paragraf 1: menceritakan apa, siapa, ke mana [mengunjungi tempat mana saja] , kapan [hari, tanggal waktu] mengapa [tujuan], bagaimana ketika outing
  • Paragraf 2: apa yang dilakukan di tempat tujuan [ceritakan secara mendetil]
  • Paragraf 3: apa yang dilakukan di tempat tujuan [ceritakan secara mendetil]
  • Paragraf 4: kesimpulan
          -  Jelaskan manfaat yang kamu dapat dari outing
          -  Jelaskan bagaimana mengaplikasikannya dalam tugas
             exhibition

Homonim adalah kata yang sama lafal dan ejaannya dengan kata yang lain tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berbeda .

Contoh pasangan kata yang termasuk homonim:
a]  bisa: dapat
      bisa: racun
b]  buku: ruas
      buku: kitab
c]  salak: nama buah
      salak: bunyi gonggongan anjing
d]  bulan: waktu 30 hari
      bulan: nama satelit bumi
e]  genting: gawat
      genting: benda penutup atap 
                      rumah
f]  malam: nama waktu lawannya 
                   siang
     malam: nama zat bahan 
                    membatik

Homofon adalah kata yang sama lafalnya dengan kata lain tetapi beda ejaan dan maknanya.

Contoh kata-kata yang termasuk homofon:
a] sangsi: ragu-ragu
     sanksi: hukuman
b] bank: tempat menanbung
     bang: panggilan untuk orang laki-
               laki
c] hag: hak [sepatu]
     hak: hak [asasi]

Homograf adalah kata  yang sama ejaannya dengan kata yang lain tertapi beda lafal dan maknanya.

Contoh kata-kata yang termasuk homograf:
a]  apel [lafal e seperti pada teh]: 
     upacara
     apel [lafal e seperti pada teman]:
     nama buah
b] seminar [lafal e seperti  pada 
                     teman]: bersinar-sinar
    seminar [lafal e seperti pada sate]: 
                     pertemuan ilmiah
c] teras [kayu] lafal e seperti pada 
               tebu: inti kayu
    teras [rumah] lafal e seperti pada 
               sate: bagian depan rumah   
              [beranda]

SINGKATAN ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

a] Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pengkat diikuti dengan tanda titik.


Misalnya:
Nathania A.S.                   Budianto S.E. [Sarjana Ekonomi]
G.M.Hyeok                        Dr. Maharsi
Muh. Yassin                      Bpk. Yosef

b] Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya: DPR = Dewan Perwakilan Rakyat SMP = Sekolah Menengah Pertama KTP = Kartu Tanda Pengenal
c] Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Misalnya: dll. = dan lain-lain                               dsb. = dan sebagainya dst. = dan seterusnya                         hlm. = halaman sda. = sama dengan atas                   yth. = yang terhormat
d] Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
cm = centimeter l = liter kg = kilogram

Rp = rupiah

AKRONIM ialah singkatan yang berupa gabungan huruf ,  gabungan suku kata, yang diperlakukan sebagai kata.
a] Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Misalnya:

ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia LAN = Lembaga Administrasi Negara PASI = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan SIM = Surat Izin Mengemudi
b] Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya: Akabri  = Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Iwapi = Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kowani = Kongres Wanita Indonesia

c] Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.


Misalnya: pemilu = pemilihan umum radar = radio detecting and ranging rapim = rapat pimpinan rudal = peluru kendali

tilang = bukti pelanggaran



Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan konsep yang disepakati terbentuk.Kata baku dalam bahasa Indonesia memedomani Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang telah ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa bersamaan ditetapkannya pedoman sistem penulisan dalam Ejaan Yang Disempurnakan.Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. 

Taken from: //zeroloba.blogspot.com/2012/08/contoh-kata-baku-dan-kata-tidak-baku.html


BAKU

ApotekAtletBusCenderamataKonkretSistemTeleponPertanggungjawabanHutangPelangganHakikatKaidahDipersilakanAnggotaPihakDisahkanLesung pipiMengubahMengesampingkanKualitasUniversitasTeaterStrukturMonarkiDevaluasi AbstrakAkomodasiLegalisiasi DiagnosisHipotesisKultur

Deputi


TIDAK BAKU

ApotikAtlitBisCinderamataKonkrit / KongkritSistimTilpon / TelponPertanggung jawabanUtangLanggananHakekatKaedahDipersilahkanAnggautaFihakDisyahkanLesung pipitMerubahMengenyampingkanKwalitasUniversityTheatreStructureMonarkhiDefaluasiAbstractAkomodirLegalisirDiadnosaHipotesaCulture

Deputy


BAKU

SekuritasAktivitasRelatifRepertoarTeknologiElektronikDirektur AkuariumKongresHierarkiAksiPsikiatriGrupRuteInstitutAkiTaksiMempesonaBerpikirNasehatTerhempasPukul 19.30 WIBObjekSportivitasSportifAktivitasAktifPengkreditanMengkreditkanAntarnegaraPascapanen

Pancaroba


TIDAK BAKU

SecurityAktifitasRelativeRepertoireTekhnologi / TechnologiElectronikDirectorAquariumKonggresHirarkhiActionPsychiatryGroupRouteInstituteAccuTaxiMempesonaBerfikirNasihatTerempasJam 19.30 WIBObyekSportifitasSportipAktifitasAktipPengreditanMengreditkanAntar negaraPasca panen

Panca roba


  1. Buatlah suatu karya seni yang bisa ditampilkan dan dinikmati oleh orang lain à pembacaan puisi,  pementasan drama, storytelling, puppet show, pembacaan cerita pendek, monolog. Jika memilih drama atau puppet show, maka kerjakan dengan kelompok
  2. Sebelum pementasan, buatlah naskah terlebih dahulu. Naskah diperiksa oleh guru. Naskah dapat dimodifikasi 
  3. Latihan [lihat buku outing èpengalaman waktu pentas di Bagong Kusudiardja]
  4. Siapkan properti yang sesuai
  5. Pementasan dan penilaian 

  • Menjelaskan isi percakapan dengan detail [teks drama]
  • Menggunakan bahasa [pilihan kata] sesuai konteks/seni yang dipilih
  • Menunjukkan alur atau jalan cerita yang berurutan 
  • Menerapkan bahasa tubuh, suara, dan ekspresi wajah yang sesuai
  • Menampilkan keseluruhan  pertunjukkan yang kreatif [menarik perhatian penonton] 
  • Menggunakan properti yang mendukung pertunjukan 

Pertunjukan Panggung Boneka

Pertunjukan Drama

Pernahkah kalian mendengarkan pembacaan puisi ? Kali ini kamu akan belajar mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Untuk kali ini kita tidak akan membacakan puisi, tetapi bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya sebagai berikut:

  1. Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
  2. Temukan bagian-bagian yang hilang
  3. Garis bawahi kata-kata penting dan cari arti atau sinonimnya
  4. Garis bawahi bagian kalimat yang penting dan cari maksudnya apa
  5. Setelah semua step dilakukan, ubahlah puisi tadi dengan menceritakannya dengan kalimatmu sendiri

Contoh:

Dalam bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa atau memparafrasekannya. Parafrase adalah istilah bahasa yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. Parafrase memberikan kemungkinan kepada sang penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli. Istilah parafrase berasal dari bahasa Inggris paraphrase dari bahasa Latin paraphrasis dari bahasa Yunani para phraseïn yang berarti “cara ekspresi tambahan”. Tindakan membuat parafrase disebut juga dengan parafrasis.

Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang adalah mengembalikan bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita tambah dengan kata-kata dan tanda baca yang sesuai.

Setelah lengkap seperti itu, mudahlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa/memparafrasekannya. Parafrase puisi  tersebut kurang lebih sebagai berikut:

"Oh Bapak Guruku, betapa besar jasamu kepada kami. Walaupun semua orang bilang, kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Tanpa mengenal lelah mengajarkan ku berbagai ilmu, membuat anak-anak menjadi pintar. Oh bapak guruku, Kau memang seorang pahlawan. Walaupun tanpa tanda jasa dipundakmu. Kau tetap mengajarkan kami berbagai ilmu, demi masa depan kami dan untuk bangsa negara kami. Oh terima kasih bapak guruku."//tugino230171.wordpress.com/2011/05/08/mengubah-puisi-ke-dalam-bentuk-prosa/

Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman.
Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga. 

//id.wikipedia.org/wiki/Surat

Bis Surat di Indonesia

Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi.


Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. 

Ciri-ciri surat pribadi yaitu:

  1. Tidak menggunakan kop surat
  2. Tidak ada nomor surat
  3. Salam pembuka dan penutup bervariasi
  4. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
  5. Format surat bebas

Bagian-bagian dari  surat pribadi :

  1. Tempat dan tanggal surat
  2. Nama dan alamt yang dituju
  3. Salam pembuka
  4. Isi surat
  5. Salam penutup
  6. Nama dan tanda tangan pengirim surat


Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan,
surat edaran, dan
surat pemberitahuan. 


Ciri-ciri surat resmi:

  1. Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
  2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
  3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
  4. Penggunaan ragam bahasa resmi
  5. Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
  6. Ada aturan format baku

Bagian dari surat resmi :

1. Kepala surat [kop surat]
2. Tempat dan tanggal 
    penulisan surat3. Nomor urat4. Lampiran

5. Pokok surat atau perihal


6.   Alamat surat7.   Salam pembuka8.   Isi surat9.   Salam penutup

10. Tanda tangan, nama terang, 


      penanggung jawab, dan
      jabatan atau sebutan.

  • Kalimat perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu.
  • Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda baca seru [!]
  • Berdasarkan maknanya kalimat perintah dibagi atas 
        - Perintah biasa atau suruhan
          Contoh : Bacalah buku tentang tata surya itu itu sampai tuntas !
        - Perintah larangan
          Contoh : Jangan membuang sampah sembarangan !          
        - Perintah ajakan
          Biasanya menggunakan kata yang bermakna ajakan 
          seperti ayo dan mari
          Contoh : Ayo kita belajar bersama !
        - Perintah permintaan
          Contoh : Mampirlah ke rumahku esok lusa !

Kalimat permintaan menggunakan kata bagaimana kalaumohon atau minta.
Contoh : Bagaimana kalau Ibu datang lagi nanti siang?

Kalimat pengandaian menggunakan kata andai, jika, kalau atau apabila.
Contoh : Kalau tidak ada halangan, liburan ini aku akan pergi ke  Boscha.

Termasuk jenis kalimat apakah kalimat dibawah ini ?

  1. Mohon Bapak tidak pergi waktu ulangtahunku nanti.
  2. Minumlah obat itu agar kau lekas sembuh !
  3. Rumahku pasti akan terendam banjir, jika tanggul sampai rusak.
  4. Saya minta Kakak bersedia  menunggu sebentar lagi.   
  5. Dilarang merokok !
  6. Datanglah ke peresmian kantorku Minggu depan !


Buatlah contoh untuk masing-masing jenis kalimat di buku
Bahasa Indonesiamu. 

Perintah :
Baca dalam hati sambil member tanda jeda :
     / untuk mewakili koma atau berhenti sebentar untuk menarik nafas
    // untuk mewakili tnda titik atau berhenti untuk mengakhiri kalimat

Selamat siang pemirsa. Kembali lagi di Warta Kota  bersama saya Dewi Asmara. Selama beberapa menit ke depan saya akan membawakan berita mengenai jalur busway yang ditutup akibat pohon tumbang.

Pada Hari Rabu  8 Agustus  hujan deras yang disertai angin kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar di depan sekolah Al-Azhar. Pohon besar tersebut tepatnya telah menutup jalur busway yang berada di Jl. Sisingamangaraja  Kebayoran Baru Jakarta Selatan sehingga bus transjakarta dari arah CSW menuju Bundaran Senayan terpaksa melewati jalanan umum.

Menurut warga di sekitar kejadian, pohon itu tumbang pada pukul 15.10 WIB dan membuat jalanan reguler yang awalnya sudah macet total akibat hujan deras bertambah ramai oleh bus transjakarta.

Ironisnya, dinas pertamanan yang bertanggung jawab atas pohon tumbang tersebut belum juga tiba di lokasi setelah waktu yang cukup lama, sehingga pohon yang cukup besar tersebut masih berada di tempatnya dan belum juga dipindahkan.

Walaupun sudah ada tiga petugas Traffic Management Centre] tetap saja jalanan yang ramai oleh kendaraan-kendaraan yang saling berebut tidak dapat ditertibkan. Tapi untungnya tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Sekian berita dalam Merdeka TV hari ini. Saya Dewi Asmara mohon undur diri. Selamat siang.    

Pembukaan

Salam :
Contoh :

  • Selamat sore, pemirsa. Berjumpa lagi dengan saya ……Selama 30 menit saya akan menemani Anda dengan berita hangat dan terpercaya
  • Selamat…….., senang bisa menemani Anda kali ini dengan berita-berita yang aktual, berkualitas, dan terpercaya
What    =  Berita apa yang akan dibacakan?When   =  Kapan peritiwa itu terjadi?Where  =  Dimana peristiwa itu terjadi?

Why     =  Mengapa terjadi?    


5 kalimat

Isi

Isi :

  • Bagaimana peristiwa terjadi [supporting details] 
  • Proses
  • Runtutan peristiwa
  • Hasil survey atau wawancara/kutipan nara sumber

[Isi merupakan penjelasan dari bagian pembukaan ]    

Minimal 8 kalimat

Penutup

  • Bagaimana tindak lanjutnya?
       Contoh :
       Sampai berita ini disiarkan, belum ada pihak berwenang yang menangani 
       para demonstran.
                                                                  atau
       Contoh :
       Kita berharap bahwa peritiwa seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari.
       ………………..[sebut nama penyiar]/ melaporkan untuk TV Merdeka 
       Surabaya

3 kalimat

- Pengabaian Anak, Sisi Lain Industrialisasi

Judul : Sejumlah Massa Gabungan Melakukan Demo di Depan Kantor Gubernur

Hari/ tgl/ judul gambar : Kamis/ 7 April 2011/ Demo di depan kantor Gubernur
[penyiar]
[Pembukaan]
Selamat sore, pemirsa. Berjumpa lagi dengan saya …… Selama 30 menit saya akan menemani Anda dengan berita hangat dan terpercaya.  Pemirsa tadi siang sejumlah massa yang tergabung dalam komando penyelamat uang rakyat melakukan aksi demo didepan kantor gubernur. Mereka menuntut agar Gubernur Banten, Hajah Ratu Atut Khosiyah, berhenti menggunakan dana APBD sebagai dana untuk kampanyenya. Massa menuntut agar Gubernur Banten dapat lebih mementingkan urusan rakyat daripada urusan pribadinya.

[Isi]
Terlihat sejumlah massa gabungan yang mengatasnamakan aksinya dalam komando penyelamat uang rakyat prasejahtera, sedang melakukan aksi demo didepan kantor gubernur. Mereka menuntut kepada Gubernur Banten untuk segera turun dari jabatannya sebagai gubernur, dan tidak mencalonkan diri lagi pada pilkada nanti. Hal ini di karenakan gagalnya massa pemerintahan Atut yang sekarang.

Satu demonstran yang berorasi di depan kantor gubernur mengungkapkan bahwa masih banyak dijumpai jalan-jalan yang berlubang,  bukannya untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut, tapi malah untuk mempercantik diri saja.  Dulu memang naik daun karena pro rakyat, tapi sekarang berpangku tangan saja.

Dalam aksi demonya sempat terjadi aksi saling dorong antara sejumlah massa dengan aparat kepolisian yang sedang berjaga mengamankan jalannya aksi. Massa juga sempat memasang baliho besar di atas gapura kantor gubernur yang sedang di bangun.

Dalam aksinya,  massa juga sempat melakukan aksi berbaring didepan kantor gubernur. sambil menutup matanya, sebagai simbol bahwa selama ini masa pemerintahan Atut selalu menutup mata pada kondisi masyarakat yang sebenarnya.

[Penutup]
Sampai berita ini disiarkan, belum ada pihak berwenang yang menangani para demonstran.

………………..[sebut nama penyiar]/ melaporkan untuk TV Halo Surabaya

Catatan : tanda / = nada suara berhenti untuk menarik nafas, tanda// = berhenti

Identifikasi :
What ?
Who?
Where?
When?
Why?
How ?

Garisbawahi kalimat tidak langsung, kata konotasi, dan majas pada contoh naskah berita di atas! 

Sebuah kamus definisi yang memberikan arti dari suatu kata, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
//artikata.com

ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku 
//kateglo.bahtera.org/?mod=proverb

Situs yang memberikan pilihan kata-kata yang berima [Rima Akhir Sempurna, Rima Akhir Tak Sempurna, Rima Akhir Ganda, Rima Akhir Ganda Tak Sempurna dan Rima Awal] 
//www.rimakata.com/index.php

Singkatan : kependekan; ringkasan berupa huruf atau gabungan huruf [msl DPR, KKN, yth., dsb., dan hlm.] 

Akronim
: kependekan yg berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yg ditulis dan dilafalkan sbg kata yg wajar [msl mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, dan sidak inspeksi mendadak] 
//kateglo.bahtera.org/?mod=abbr 

Kamus tesaurus bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang memberikan sinonim, antonim dan bentuk lain dari suatu kata baik bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. 
//www.sinonimkata.com

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khusus yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis [pemakai bahasa].

1.  Hiperbola:       - Gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal         Contoh: Kemarahanku sudah menjadi-jadi hingga hampir meledak aku.
2.  Metafora      - Gaya bahasa  yang membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan persamaannya dan membentuk arti baru.         Contoh : Ia gugur sebagai seorang bunga bangsa
3.  Personifikasi     - Gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.        Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
4.  Simile       - Gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.

         Kata-kata pembanding yang sering dugunakan adalah seperti, laksana, bagaikan, penaka, ibarat, dan lain sebagainya. 

         Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
5.  Retoris      - Pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan 

        penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.

        Contoh : Inikah yang kau namai bekerja?
6.  Eufimisme
     - G
aya bahasa  penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.        Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

Carilah kalimat-kalimat yang menggunakan gaya bahasa tertentu pada bacaan di bawah ini!


Siapa sangka di sebuah kota yang tak jauh dari Ibukota negara, masih ada anak yang harus meniti tali baja untuk menyeberang sungai saat mereka hendak sekolah?

Banten, sebuah kota yang hanya sekitar 300 km jauhnya dari Jakarta, ternyata menyimpan cerita yang cukup menyedihkan. Banten yang memisahkan diri dari Jawa Barat pada tahun 2000 adalah salah satu kota yang kaya akan potensi lautnya. Laut di Provinsi Banten merupakan salah satu jalur laut strategis yang sering dilalui oleh kapal-kapal besar lintas negara. Kapal dari Australia, Selandia Baru, Thailand, dan beberapa negara lainnya harus melintasi perairan di daerah ini jika ingin mengakses tempat lain.

Desa Cicaringin, salah satu desa yang masuk dalam kawasan Banten, ternyata menyimpan cerita memilukan tersendiri. Di desa ini, semua anak yang bersekolah di SDN Cicaringin 3 harus bertaruh nyawa setiap mereka akan berangkat ke sekolah. Pasalnya, mereka harus meniti tali baja sepanjang 40 meter untuk menyebrangi sungai Ciliman karena memang tidak ada akses lain bagi mereka untuk bisa menyeberangi sungai tersebut.

Tak hanya itu, ternyata perjalanan sejauh 6 kilo pun harus mereka tempuh agar bisa sampai di sekolah. Jangan bayangkan mereka menggunakan angkot, ojek, atau sepeda untuk menempuhnya. Enam kilo meter jarak pergi-pulang sekolah ditempuh anak-anak Desa Cicaringin dengan berjalan kaki. Jadi, tak heran kalau mereka sudah meninggalkan rumah sebelum matahari menampakkan senyumannya.

Saat pergi dan pulang sekolah mereka harus meniti tali baja yang berfungsi sebagai penghubung sekolah dan rumah mereka, tanpa pengaman dan pelampung, sementara arus sungai deras siap menerkam mereka saat mereka lalai ketika meniti “jembatan”.

Prihatin atas kondisi seperti ini, muncullah sebuah gerakan JembatanAnakBangsa di jejaring sosial twitter. Gerakan sosial yang diprakarsai oleh Rene Suhardono ini, bertujuan mengumpulkan dana untuk membantu membuatkan sarana jembatan yang sesungguhnya untuk warga Desa Cicaringin sehingga anak-anak di sana tidak harus bertaruh nyawa setiap mereka pergi dan pulang dari sekolah.

Buat kamu yang peduli dan tergerak dengan kegiatan sosial ini, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut di twitter dengan menggunakan #JembatanAnakBangsa atau mungkin dengan mention Rene Suhardono dengan akun @ReneCC. Kabar terbaru, satu tim akan turun lapangan dalam minggu ini untuk melihat kondisi secara langsung. Dan sebuah akun bank pun telah dibuka untuk menampung uluran tangan orang-orang yang peduli pada nasib anak-anak Desa Cicaringin, Banten.

Arti Definisi / Pengertian Makna Denotasi / Denotatif
  - Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang 
     sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu 
     yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif   
     tidak mengalami perubahan makna. 


CONTOH 1:


Peternak di Batu memeras susu sapi sejak matahari terbit setiap hari.
  - Arti kata 'memeras' ada pada konteks kalimat di atas adalah 
    kegiatan memeijit supaya keluar airnya.

Arti Definisi / Pengertian Makna Konotasi / Konotatif
  - Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang 
     umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi 
     yang mengalami penambahan.  
  - Makna konotatif adalah suatu jenis makna di mana stimulus 
    dan respons mengandung nilai – nilai emosional. Pilihan kata 
    atau diksi lebih banyak bertalian dengan pilihan kata yang 
    bersifat konotatif.

CONTOH 2:


Bos PT Burka memeras keringat para pekerjanya sejak pukul 7 pagi sampai 7 malam.
  - Arti 'memeras' pada kalimat di atas adalah mengambil 
    keuntungan sebanyak-banyaknya dari orang lain tanpa peduli 
    nasib orang tersebut.

Catatan : keduanya terdapat kata memeras, tetapi arti dalam konteks kalimat menjadi berbeda. Dalam kalimat [1] kata memeras adalah makna lugas [apa adanya], sifatnya factual, dan tidak mengalami perubahan arti.  Sedangkan kalimat [2] kata memeras merupakan makna denotasi yang mengalami perubahan arti atau nilai sesuai konteksnya. [bukan makna yang sebenarnya]. 

CONTOH 3:
Saya memiliki hutang di Bank BCA sebanyak Rp. 5,000,000,00
 - Arti kata 'hutang' pada kalimat [3] adalah pinjaman dari orang 
   lain

CONTOH 4:
Sejak kecil saya berhutang budi pada keluarga paman.
 - Arti kata 'hutang budi' pada kalimat [4] adalah mendapat 
   kebaikan hati dari orang lain dan wajib dibalas. Kata hutang 
   berubah makna karena kata hutang digabung dengan kata 
   budi menjadi 'hutang budi'. Penggabungan ini membentuk 
   makna baru.

Gunakan kamus bahasa Indonesia atau //pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/. [ingat, sebelum mencari artinya, kalian harus tahu mencari tahu lebih dahulu apa kata dasarnya]. Bila tidak terdapat dalam kamus, maka kalian harus memikirkannya berdasarkan konteks kalimat/ atau situasi yang terdapat dalam kalimat tersebut.    

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề