Hal hal tersebut merupakan syarat terjadinya integrasi sosial yang dikemukakan oleh

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak bisa hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan atau dukungan dari manusia lainnya. Hubungan unik ini kemudian membuat manusia berkumpul menjadi satu kelompok masyarakat yang saling mendukung hingga terjadi integrasi sosial. Lalu apa saja syarat terjadinya integrasi sosial itu?

Siapa sangka, ternyata sebuah integrasi sosial membutuhkan syarat-syarat tertentu hingga akhirnya bisa tercipta. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa adanya dasar-dasar yang menjadi pondasinya. Dan syarat terjadinya integrasi sosial tersebut adalah:

  1. Anggota Masyarakat Merasa Kebutuhannya Bisa Terpenuhi Dengan Bantuan Manusia Lain

Setiap manusia memiliki kebutuhannya masing-masing dimana kebutuhan satu manusia pasti berbeda dengan kebutuhan manusia lainnya. Itulah kenapa manusia saling membutuhkan dan saling melengkapi agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Keterikatan inilah faktor pendorong terjadinya hubungan sosial hingga akhirnya manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

Hampir setiap kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia membutuhkan bantuan atau kerjasama dengan manusia lain. Seperti misalnya dalam hal mendapatkan pendidikan ataupun pada saat melakukan transaksi jual beli. Hubungan inilah syarat terjadinya integrasi sosial yang sangat dasar untuk dipahami.

  1. Nilai Dan Norma Yang Dijalankan Secara Konsisten

Salah satu faktor pendorong integrasi sosial adalah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. Norma-norma yang berlaku ini sejatinya sama seperti hukum tidak tertulis yang secara sadar ataupun tidak diyakini sebagai landasan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Seperti misalnya norma-norma dalam bertamu kerumah orang lain ataupun norma-norma yang berlaku jika terjadi tindak kejahatan.

Norma-norma yang sudah berlaku didalam masyarakat kini sudah menjadi sesuatu yang kekal atau pasti dan sudah dijalankan secara konsisten sejak lama walaupun merupakan nilai yang tidak diajarkan pada sekolah-sekolah formal. Salah satu penyebab terjadinya konflik didalam masyarakat adalah pelanggaran atas norma-norma masyarakat ini.

  1. Masyarakat Meraih Kesepakatan Bersama Mengenai Nilai Dan Norma

Seperti kita tahu, masyarakat adalah kumpulan dari manusia yang berada di suatu daerah. Hanya saja, masyarakat tersebut tidak selalu terdiri dari satu latar belakang saja. Melainkan ada banyak latar belakang manusia yang berada didalam masyarakat itu. Dan syarat terjadinya integrasi sosial yang harus dipenuhi selanjutnya adalah kesepakatan atas nilai dan norma yang berlaku.

Masing-masing manusia memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Itulah kenapa ada banyak bentuk keragaman nilai dan norma yang ada sehingga kesepakatan nilai dan norma yang harus diberlakukan sangat dibutuhkan. Kesepakatan inilah contoh dari integrasi kebudayaan yang ada di masyarakat.

Ada beberapa ketentuan tentang nilai dan norma seperti apa yang dapat berlaku didalam masyarakat sehingga tidak semua nilai dan norma dapat diberlakukan secara terbuka dan umum. Salah satu ketentuan dari nilai dan norma tersebut adalah nilai dan norma yang sudah berlaku sejak lama serta nilai dan norma yang sudah disepakati bersama.

Toleransi adalah hal yang sangat vital dan penting dalam hubungan kelompok sosial dengan masyarakat multikultural. Karena, seperti yang sudah disinggung diawal, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri dari banyak latar belakang. Baik latar belakang budaya, agama, suku, ras, serta yang lainnya.

Tanpa adanya toleransi, tidak mungkin sebuah integrasi sosial dapat terwujud. Hal ini karena syarat terjadinya integrasi sosial adalah saling menghormati segala perbedaan yang ada. Salah satu contoh dari sifat toleransi didalam masyarakat Indonesia adalah terlaksananya gotong royong oleh masyarakat dalam membangun tempat ibadah ataupun sarana umum lainnya. Itulah kenapa toleransi termasuk syarat terbentuknya kelompok sosial didalam masyarakat dimana masyarakat bisa saling berkomunikasi dan terintegrasi.

  1. Adanya Kesadaran Diri Sebagai Makhluk Sosial

Syarat terbentuknya kelompok sosial adalah kegiatan yang dilakukannya memiliki tujuan sosial yang melibatkan atau dilakukan untuk kebaikan bersama. Hanya saja, jika anda ingin tergabung didalam lembaga sosial ini, anda harulah menyadari diri bahwa anda merupakan makhluk sosial.

Menyadari diri sebagai makhluk sosial merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh masing-masing orang. Seperti sudah dijelaskan diawal, hal ini karena manusia sejatinya merupakan makhluk Tuhan yang tidak bisa hidup seorang diri tanpa membutuhkan manusia lainnya. Kesadaran sebagai makhluk sosial inilah yang menjadikan hubungan dapat terjalin secara sehat tanpa melanggar nilai dan norma yang berlaku.

  1. Memiliki Persamaan Visi Dan Misi

Syarat terjadinya integrasi sosial yang terakhir adalah dengan memiliki persamaan visi dan misi. Sama seperti syarat-syarat lembaga sosial, masyarakat secara umum juga harus memiliki kesamaan visi dan misi yang didapat dari kesepakatan setiap anggota masyarakat yang ada. Dengan komunikasi yang tepat, persamaan visi dan misi ini dapat tercapai sebagai bentuk integrasi sosial walaupun setiap anggota masyarakat yang terlibat terdiri dari latar belakang yang berbeda.

Itulah syarat terjadinya integrasi sosial yang berlaku didalam masyarakat yang pada dasarnya hanya bisa terjadi jika adanya kontak sosial dan komunikasi yang baik dan benar antar sesama anggota masyarakat. Hal ini karena kontak sosial dan komunikasi merupakan ciri-ciri hubungan sosial yang harus dipenuhi agar syarat terjadinya integrasi sosial bisa terwujud. Semoga bermanfaat.

Karakter manusia yang berbeda-beda dapat diselaraskan melalui integrasi. Pengertian integrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

Integrasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang sosial. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai dan norma. Definisi ini tercantum dalam buku Sosiologi karya Kun Maryati.

Adapun beberapa definisi mengenai integrasi sosial menurut para ahli sebagai berikut:

  • Menurut Soerjono Soekanto, integrasi sosial adalah sebuah proses sosial individu atau kelompok untuk berusaha memenuhi tujuan melawan lawan yang disertai dengan suatu ancaman dan/atau kekerasan.
  • Michael Banton menjelaskan bahwa integrasi sosial adalah suatu integrasi sebagai sebuah pola hubungan yang mengakui adanya suatu perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan suatu fungsi penting pada perbedaan dalam sebuah ras.
  • Gilin menyatakan bahwa integrasi sosial adalah suatu bagian dari proses sosial yang terjadi karena suatu perbedaan fisik, emosional, budaya, dan perilaku.

Mengutip Sosiologi Hukum: Suatu Pengantar, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya keteraturan sosial. Untuk menciptakan integrasi sosial dalam rangka mewujudkan keteraturan sosial diperlukan berbagai upaya yang optimal dan berkesinambungan.

Integrasi nasional dapat diartikan sebagai proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional.

Baca Juga

Dalam buku Social Change with Respect to Culture and Original Nature, William F. Ogburn menjelaskan, ada tiga syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu:

Advertising

Advertising

  • Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
  • Telah dicapai konsensus bersama mengenai nilai-nilai dasar yang dijadikan acuan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang cukup lama dan konsisten, serta tidak berubah-ubah.
  • Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan mampu mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain.
  • Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan untuk keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  • Masing-masing pihak merasa perlu memajukan pergaulan yang komunikatif dan akomodatif demi mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga

Integrasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.

1. Integrasi Sosial Normatif

Integrasi normatif dapat diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

Misalnya, bangsa Indonesia mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung makna “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Semboyan ini menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, golongan, agama, dan bahasa tetapi tetap mengakui satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air, yaitu Indonesia.

Baca Juga

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

Indonesia terdiri dari berbagai suku yang mengintegrasikan diri dengan melihat fungsi dari suku masing-masing. Contohnya, suku Bugis yang gemar melaut difungsikan sebagai penyedia hasil laut, suku Minang yang pandai berdagang berfungsi sebagai penjual dari hasil laut tersebut. Dengan demikian, tercipta sebuah integrasi fungsional dalam masyarakat.

3. Integrasi Sosial Koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Terciptanya integrasi ini berawal dari cara penguasa yang koersif [kekerasan] dalam mengatur. Contoh integrasi koersif adalah demonstran yang berhenti ketika polisi menembakkan gas air mata ke udara.

Baca Juga

Faktor-faktor pendorong integrasi sosial dijelaskan sebagai berikut.

  • Toleransi terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda. Toleransi yang mendorong terjadinya komunikasi yang efektif antara kebudayaan yang berbeda tersebut akan mendorong terciptanya integrasi di antara mereka.
  • Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Hal ini dapat mempercepat proses integrasi sosial. Dengan sistem ekonomi demikian, setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencapai kedudukan tertentu atas kemampuan dan jasanya.
  • Sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya. Jika tiap pihak mengakui kelemahan dan kelebihan kebudayaan masing-masing, tiap individu dapat saling mendukung sehingga mudah bersatu.
  • Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan jika penguasa memberikan kesempatan yang sama kepada golongan minoritas agar mendapat hak yang setara yang golongan mayoritas.
  • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. Pengetahuan tentang persamaan unsur kebudayaan dapat mendekatkan anggota masyarakat. Hal ini berpotensi untuk menghilangkan prasangka yang semula ada di antara pendukung kebudayaan tersebut.
  • Perkawinan campuran [amalgamasi]. Faktor ini mampu mendorong dua kebudayaan yang berbeda agar menjadi satu sehingga tercapai integrasi sosial. Dalam sistem sosial masyarakat Indonesia yang berpandangan bahwa perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga, integrasi sosial sangat mungkin terjadi melalui amalgamasi.
  • Adanya musuh bersama dari luar. Ketika terdapat suatu ancaman eksternal, maka masyarakat cenderung bersatu untuk menghadapinya. Sikap ini merupakan bentuk nasionalisme di mana berbagai kelompok yang berbeda dalam masyarakat akan bersatu demi keutuhan bangsa.

Penjelasan tersebut tercantum dalam buku Sosiologi oleh Kun Maryati.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề