Interpretasi adalah salah satu langkah dalam metode sejarah yang bentuk kegiatannya berupa

Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode sejarah yang bentuk kegiatannya berupa?

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Jawaban yang benar diberikan: selviaayu4186

— Penulisan kembali peristiwa sejarah —

Jawaban yang benar diberikan: putrinavila13

Historigrafi terbentuk dari dua akar kata yaitu history [sejarah] dan graph [tulisan].  Jadi historiografi artinya adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah [problem oriented] maupun yang tidak bersifat ilmiah [no problem oriented]

Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode sejarah yang bentuk kegiatannya berupapemecahan masalah dan ditulis secara naratif, dan tidak menggunakan metode penelitian

SEMOGA MEMBANTU;]

Jawaban yang benar diberikan: Ardonugrah4064

Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode penelitian sejarah yang bentuk kegiatannya berupa Menuliskan Kembali Peristiwa Sejarah Suatu Hal.

Pembahasan

Dalam penelitian sejarah ada 5 aspek yang harus diperhatikan antara lain :

– Mencari Topik

– Heuristik

– Verfikasi / Kritik

– Interpretasi

– Historiografi

Jika langkah langkah ini tidak dilakukan maka Penulisan Sejarah Kembali akan gagal.

Semoga Membantu 🙂

TSuB

Jawaban yang benar diberikan: nabilla1128

Bentuk kegiatannya berupa penulisan kembali sejarah dalam bentuk tulisan bisa berupa deksripsi semoga membantu..

Jawaban yang benar diberikan: alfin3547

bentuk tulisan maupun secara lisan, mengenai suatu peristiwa atau kombinasi peristiwa-peristiwa pada masa lampau

Jawaban yang benar diberikan: Gsjdgdhahsgs

Berupa penulisan kembali peristiwa sejarah

Jawaban yang benar diberikan: azizah6417

Histiografi adalah tahap terakhir dalam metode sejarah yang kegiatannya berupa penulisan hasil akhir

Jawaban yang benar diberikan: AlmasZubin

Historiografi adalah salah satu langkah atau metode mengembangkan pengetahuan sejarah sebagai suatu ilmu akademis.

Bentuk kegiatannya berupa menulis atau menulis ulang sejarah.

Jawaban yang benar diberikan: Agiiii

Jawaban yang benar diberikan: RaeysaGh9

Kegiatan pengenalan sejarah dan cerita saat dulu tau zaman dulu
Dan bisa menambah pengetahuan tentang masa lalu

Doni Setyawan | Maret 22, 2018 | soal UTBK Sejarah |

Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode sejarah yang bentuk kegiatannya berupa….

A. Perbandingan sumber sejarah

B. Pemilihan sumber sejarah

C. Penelurusan sumber sejarah

D. Penafsiran terhadap fakta sejarah

E. Penulisan kembali peristiwa sejarah

Pembahasan soal

Penelitian dilakukan berdasarkan disiplin sejarah atau ilmu sejarah sehingga mampu menemukan sumber-sumber sejarah yang tepat sesuai dengan topik yang ditulis. Bentuk penelitian sejarah terkait dengan metode pengumpulan data yang digunakan

  1. Heuristik. Heuristik berasal dari kata Yunani,  heuriskein, artinya menemukan. Heuristik, maksudnya adalah tahap untuk mencari, menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik/judul penelitian
  2. Verifikasi/ Kritik Sumber. Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern. Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu sehingga sejarawan harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah tersebut, misalnya, waktu pembuatan dokumen, bahan, atau materi dokumen. Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, aspek intern berupa proses analisis terhadap suatu dokumen.
  3. Interpretasi. Interpretasi dalam sejarah adalah penafsiran terhadap suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran fakta harus bersifat logis terhadap keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainnya dapat disusun dan dihu-bungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal.
  4. Historiografi. Historiografi adalah penulisan sejarah. Historiografi merupakan tahap terakhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekadar menyusun dan merangka fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu menulis sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran

Historiografi merupakan salah satu langkah dalam metode sejarah yang bentuk kegiatannya berupa….E [Penulisan kembali peristiwa sejarah]

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

"Sejarah ilmiah" beralih ke halaman ini. Untuk kajian perkembangan ilmu, lihat Sejarah ilmu pengetahuan.

Metode sejarah adalah langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian sejarah.[1] Tujuan dari metode sejarah adalah mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyajikan suatu sintesis tertulis atas hasil yang dicapai. Metode sejarah merupakan suatu sistem prosedur yang benar untuk pencapaian kebenaran melalui tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahapan-tahapan dalam metode sejarah dilakukan setelah penentuan topik penelitian dan perumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian sejarah. Pencapaian tujuan metode sejarah dilakukan dengan memberikan prinsip dan aturan yang disusun secara sistematis untuk membantu pengumpulan sumber-sumber sejarah.[2]

Thucydides [ca. 460-ca. 400 BC] disebut juga "bapak sejarah ilmiah"

Artikel utama: Kritik sumber

Kritik sumber [atau evaluasi informasi] adalah proses mengevaluasi kualitas dari sumber informasi, seperti validitas, reliabilitas, dan relevansi terhadap subjek yang sedang diteliti.

Gilbert J Garraghan membagi kritik sumber menjadi enam bagian:[3]

  1. Kapan sumber, tertulis atau tidak, dibuat [tanggal]?
  2. Dimana sumber, dibuat [lokalisasi]?
  3. Oleh siapa sumber dibuat [kepenulisan]?
  4. Dalam bentuk asli apa itu dibuat [integritas]?
  5. Apa nilai bukti dari isinya [kredibilitas]?

Empat bagian pertama dikenal sebagai kritik lebih tinggi; yang kelima dikenal sebagai kritik lebih rendah; dan jika digabung dikenal sebagai kritik sumber.

R. J. Shafer mengenai kritik eksternal: "Kadang kritik sumber berfungsi negatif, hanya menyelamatkan kita dari penggunaan bukti palsu; sedangkan kritik internal memiliki fungsi positif dengan memberi tahu kita bagaimana menggunakan bukti yang terkonfirmasi."[4]

Melihat bahwa sedikit dokumen yang diterima sebagai tepercaya sepenuhnya, Louis Gottschalk membuat peraturan umum, "untuk setiap dokumen, proses untuk menentukan kredibilitasnya harus dilakukan secara terpisah tanpa memperhatikan kredibilitas umum dari penulisnya." Kepercayaan seorang penulis dalam secara umum membentuk probablitias latar belakang untuk pertimbangan setiap pernyataannya, tapi setiap potong bukti yang diambil harus dinilai secara individu.

Metode sejarah telah digunakan sejak penulisan sejarah dilakukan secara ilmiah. Para sejarawan melakukan penulisan sejarah melalui prosedur kerja yang didasarkan pada peninggalan-peninggalan peristiwa masa lalu atau sumber-sumber sejarah. Metode sejarah diawali dengan mencari jejak-jejak masa lampau dan meneliti jejak-jejak tersebut secara kritis. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari jejak-jejak tersebut, dilakukan penggambaran tentang kejadian masa lampau lalu hasil-hasil rekonstruksi imijinatif tentang masa lampau dibentuk menjadi suatu imajinasi yang bersifat ilmiah.[5]

Persiapan

Metode sejarah diawali dengan persiapan yaitu memilih dan menentukan topik. Penentuan topik diawali dengan melakukan identifikasi masalah dan pemilihan dan pengumpulan sumber-sumber informasi. Tahap persiapan dilanjutkan ke kegiatan verifikasi dan validasi serta penyusunan secara teratur dan penulisannya.[6]

Heuristik

Heuristik merupakan kegiatan menemukan dan mengumpulkan sumber atau data atau pembuktian sejarah. Sumber sejarah yang dikumpulkan dapat dalam bentuk tertulis, lisan atau benda. Sumber tertulis ditemukan di berbagai tempat yang mengoleksi bahan tertulis, seperti perpustakaan dan arsip. Sumber lisan dapat diperoleh melalui wawancara dengan para pelaku sejarah, saksi sejarah atau orang yang memiliki masa hidup yang sama dengan para saksi. Sumber lisan dimanfaatkan untuk melengkapi sumber tertulis dan sebagai sumber utama untuk peristiwa-peristiwa yang tidak ditemukan sumber tertulisnya. Sedangkan sumber benda dapat ditemukan pada tempat yang mengoleksi benda seperti di museum dan di lapangan. Sumber informasi berbentuk benda dapat berupa gambar, foto-foto, denah, bangunan, pakaian, dan hasil rekaman audio visual. [7]

Kritik

Dalam metode sejarah, kritik merupakan keraguan atau kesangsian terhadap semua sumber sejarah yang sudah ditemukan dan dikumpulkan. Sejarawan menggunakan sikap kritis terhadap semua sumber tanpa ada pembedaan. Kritik tetap dilakukan meski sumber informasi sulit diperoleh, memerlukan waktu yang sangat lama untuk diperoleh maupun memerlukan biaya yang besar untuk diperoleh.[8]

Kritik bertujuan untuk meningkatkan mutu kebenaran sejarah. Dalam melakukan kritik, dilakukan berbagai macam teknik penelitian dan penggunaan ilmu-ilmu pendukung. Kritik dilakukan dengan keterbukaan terhadap ilmu sosial dan humaniora serta keterampilan khusus dalam berbagai cabang keilmuan sejarah. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan digunakan dalam ilmu sejarah untuk menghasilkan kritik yang tepat. Sedangkan keahlian khusus diperlukan karena ilmu sejarah telah terbagi menjadi cabang-cabang keilmuan yang makin berkembang.[9]

Interpretasi

Tahap interpretasi dilakukan terhadap fakta dari sumber yang telah teruji. Proses interpretasi dilakukan dengan memberikan uraian dan menyatukan pernyataan. Penjelasan mengenai fakta-fakta sejarah diuraikan dengan menggunakan teori atau konsep-konsep ilmu sosial.[10] Tahap analisis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemahaman. Interpretasi dilakukan dengan mempertimbangkan masalah seleksi dan keahlian dalam mengorganisir atau mengelompokkan data. Selain itu, dilakukan penyusunan perencanaan jangka pendek sebagai langkah persiapan di dalam penulisan sejarah.[11]

Historiografi

Historiografi adalah proses membangun ulang penjelasan masa lampau dengan membentuk kisah secara imajinasi. Keruntutan kejadian sejarah dilakukan dengan penulisan dan penyusunan laporan berdasarkan serialisasi dalam bentuk kronologis, kausalitas dan imajinasi. Dalam penulisan sejarah, aspek kronologi digunakan untuk membentuk pemikiran yang sistematis.[12] Dalam ilmu sejarah, perubahan sosial tidak dibedakan berdasarkan bidang keilmuan. Ilmu sejarah menerapkan penjelasan mengenai perubahan sosial dengan mengurutkan kronologi terjadinya peristiwa.[13]

  • Antik
  • Arkeologi
  • Penelitian arsip
  • Ilmu pelengkap sejarah
  • Bisikan Cina
  • Kritik sejarah
  • Historiografi
  • Daftar jurnal sejarah
  • Filsafat sejarah
  • Metode akademis
  • Metode ilmiah
  • Kritik sumber

  1. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 10.
  2. ^ Wilaela 2016, hlm. 23.
  3. ^ Gilbert J. Garraghan and Jean Delanglez A Guide to Historical Method p. 168
  4. ^ A Guide to Historical Method, p. 118
  5. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11-12.
  6. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11.
  7. ^ Wilaela 2016, hlm. 24.
  8. ^ Miftahuddin 2020, hlm. 22.
  9. ^ Miftahuddin 2020, hlm. 24.
  10. ^ Thohir, dkk. [2018]. Historiografi dan Sejarah Islam Indonesia. Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung. hlm. 1–2. ISBN 978-602-51281-6-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  11. ^ Wilaela 2016, hlm. 33.
  12. ^ Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152.
  13. ^ Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152-153.

  1. Irwanto, D. dan Syair, A. [2014]. Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher. ISBN 978-1407-41-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list [link]
  2. Miftahuddin [2020]. Metodologi Penelitian Sejarah Lokal [PDF]. Yogyakarta: UNY Press. ISBN 978-602-498-139-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  3. Sudrajat, dkk. [2017]. Meneguhkan Ilmu-ilmu Sosial Keindonesiaan [PDF]. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. ISBN 978-602-60578-2-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  4. Wilaela [2016]. Sejarah Islam Klasik [PDF]. Pekanbaru: Fakultas Ushuluddin, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. ISBN 978-602-6302-02-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  • Gilbert J. Garraghan, A Guide to Historical Method, Fordham University Press: New York [1946]. ISBN 0-8371-7132-6
  • Louis Gottschalk, Understanding History: A Primer of Historical Method, Alfred A. Knopf: New York [1950]. ISBN 0-394-30215-X.
  • Martha Howell and Walter Prevenier, From Reliable Sources: An Introduction to Historical Methods, Cornell University Press: Ithaca [2001]. ISBN 0-8014-8560-6.
  • C. Behan McCullagh, Justifying Historical Descriptions, Cambridge University Press: New York [1984]. ISBN 0-521-31830-0.
  • R. J. Shafer, A Guide to Historical Method, The Dorsey Press: Illinois [1974]. ISBN 0-534-10825-3.
  • Introduction to Historical Method oleh Marc Comtois
  • Philosophy of History Diarsipkan 2005-09-05 di Wayback Machine. oleh Paul Newall
  • Federal Rules of Evidence dalam hukum Amerika Serikat

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_sejarah&oldid=20384852"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề