Jamur manakah yang sebaiknya tidak dikonsumsi karena beracun atau menyebabkan efek halusinasi

suaramerdeka.com - Jamur merupakan tanaman yang unik karena tak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof.

Artinya, jamur hidup dengan menyerap zat organik dari lingkungan tumbuhnya untuk mendapat makanan.

Kendati demikian, beberapa jamur bersifat aman, sehingga dapat dikonsumsi oleh hewan dan manusia.

Baca Juga: Musim Hujan, Jadi Sering Pilek? Ini Dia Cara Mengatasinya

Namun, Anda tetap harus berhati-hati mengenai jenis-jenis jamur tersebut.

Sebab, beberapa di antaranya ada yang memiliki kemiripan antara yang aman dimakan dan yang beracun.

Berikut adalah jenis jamur yang beracun sehingga tidak bisa dikonsumsi.

1.Jamur Death Cap

Jamur death cap ini memiliki kemiripan dengan jamur merang.

Baca Juga: Kerupuk itu Jahat, Begini Penjelasan Pakar Gizi

Jamur death cap atau yang bernama latin Amanita phalloides adalah salah satu fungi Basidiomycota yang beracun dan mematikan.

Jamur beracun ini menyerupai beberapa spesies yang dapat dimakan yang biasa dikonsumsi manusia.

Sehingga meningkatkan risiko keracunan tidak disengaja.

Baca Juga: Kerap jadi Kebiasaan, 5 Aktivitas Ini Sebaiknya Dihindari Setelah Makan

Bentuknya seperti payung, dengan kaki silinder berwarna putih yang ditutupi oleh kutikula membranus dengan vena berwarna kuning kehijauan.

Mahkotanya berwarna hijau zaitun berdaging, mirip jamur merang.

Di sepanjang kakinya, di tingkat zona tengah, ada cincin yang dibentuk oleh lapisan selaput warna putih.

Baca Juga: Target penurunan Stunting di 2024 Diperlukan Gizi Baik Saat Hamil dan Melahirkan

Jamur ini biasanya tumbuh di serasah daun pohon gugur dan jenis pohon jarum, seperti ek, kastanye, dan pinus.

Jamur ini mengandung senyawa beracun yang ditemukan dalam tiga genera jamur beracun.

Efek racunnya bahkan tidak akan berkurang meski telah melewati proses pemasakan atau disebut termostabil.

Baca Juga: Bahaya Buang Ingus Terlalu Kuat, Begini Cara yang Aman

Bila tak sengaja termakan, racun death cap dapat menyebabkan kerusakan hati dalam dosis mematikan, termasuk kerusakan fungsional atau anatomi.

Penyakit ini bermanifestasi dengan nyeri gastrointestinal, muntah, diare, takikardia, dan kejang.

Jika berlanjut gejala ini, dalam 15 hari dapat mendatangkan kematian.

2. Jamur Amanita Muscaria

Jamur bernama ilmiah Amanita muscaria ini banyak tumbuh di bagian utara Bumi, terutama di Benua Eropa dan Amerika.

Jamur amanita banyak tumbuh di hutan, di bawah pohon.

Jamur ini dapat tumbuh setinggi 15 cm. Diameternya sekitar 1 sampai 2 cm.

Jamur ini berwarna merah dengan bintik-bintik putih di tudungnya sekilas seperti jamur pada Mario Bros .

Jamur ini dikenal juga dengan nama fly agaric karena kemampuannya untuk memikat lalat.

Lalat yang terpikat itu kemudian mati karena racun.

Jamur ini memang beracun.

Manusia yang memakannya akan menjadi mual dan seakan-akan melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata [halusinasi].

3. Jamur Destroying Angels

Destroying angels sebenarnya adalah beberapa spesies jamur serba putih dalam genus Amanita.

Jamur yang sangat beracun ini sangat mirip dengan jamur kancing yang dapat dimakan dan jamur padang rumput.

Jamur yang bernama Latin Amanita virosa ini bisa ditemukan di antara pepohonan dengan kondisi tanah yang agak berlumut.

Biasanya, jamur destroying angel ini tumbuh sekitar bulan Juli sampai November.

Salah satu spesies ini, Amanita bisporigera, dianggap sebagai jamur Amerika Utara yang paling beracun.

Gejala memakan waktu 5 sampai 24 jam untuk muncul dan termasuk muntah, delirium, kejang, diare, gagal hati dan ginjal, dan sering menyebabkan kematian. [mg5]

Page 2

Page 3

Page 4

Page 5

María Jesús Fernández Calvo, berumur wanita 46 tahun ditemukan meninggal dunia setelah makan malam di sebuah restoran bernama RiFF. Bukan tempat sembarangan, restoran di Valencia, Spanyol, ini telah memiliki gelar Michelin Star. Gelar ini diberikan kepada tempat makan yang dapat menjaga dan mempertahankan kualitas rasanya. Setelah diinvetigasi, ternyata María mengalami keracunan jamur yang ia pesan. 

Ternyata, memang gak semua jamur yang kita temui bisa dimakan. Banyak jamur beracun yang tersebar di penjuru dunia. Biar lebih paham lagi, langsung intip jenis-jenisnya yuk!

planetdeadly.com

Jamur yang memiliki nama ilmiah gyromitra esculenta ini bakal bikin kamu merinding. Bentuknya mirip otak, orang-orang menyebutnya false morel. Jamur ini banyak ditemukan Eropa dan Amerika Utara.

Di negara-negara Skandivania dan Eropa Timur, jamur ini terkenal sebagai hidangan yang enak. Pengolahannya harus baik, jamur yang masih mentah akan menyebabkan kematian.

Racunnya muncul dari kandungan gyromitrin yang berubah jadi monomethylhydrazine [MMH]. Efeknya akan muncul perlahan. Pertama, akan diare dan muntah-muntah, pusing, sakit kepala, lalu akan koma hingga meninggal dunia. 

planetdeadly.com

Jamur yang disebut autumn skullcap dengan nama ilmiah galerina marginataini tumbuh di kayu-kayu yang telah mati. Kamu bisa menemukannya dari Arktik hingga Australia, yang artinya semua iklim bisa ditumbuhi jamur ini.

Bahan aktif yang terkandung di dalamnya yakni amatoxin. Ginjalmu bisa kehilangan fungsinya secara utuh lho! Duh!

planetdeadly.com

Dengan nama ilmiah cortinarius rubellus, webcap cukup berbahaya karena menyerupai jamur-jamur lain yang bisa dimakan. Bedanya, jamur ini bisa merusak ginjalmu.

Hal menyeramkan pernah terjadi kepada Nicholas Evans, pengarang novel The Horse Whisperer. Ia tak sengaja makan jamur ini. Dampaknya, kedua ginjalnya harus diangkat dan ditransplantasi.

planetdeadly.com

Tampilannya yang eye-catching membuat orang ingin memetiknya. Warnanya merah dan bentuknya mirip ganggang, jamur ini memiliki dampak yang fatal, sama seperti terkena sengatan ikan buntal beracun.

Zat utamanya bernama trichothecene mycotoxins yang mampu merusak hati, ginjal, dan otak. Gak cukup di situ, sel darah terhambat, rambut rontok, dan kulit wajah mengelupas, juga akan dialami korban yang mengonsumsi jamur ini. Oh my God!

planetdeadly.com

Pleurocybella porrigens atau yang bisa disebut angel wing ini memiliki efek beracun, berbeda dengan tampilannya yang putih menawan. Kalau kamu teliti, jenis ini sekilas mirip jamur tiram ya.

Dulunya, angel wing ini dianggap bisa dimakan, tapi kemudian semuanya berbeda. Pada 2004, ada 60 orang dikabarkan sakit setelah makan jamur ini di Jepang. Sebanyak 17 di antaranya meninggal dunia setelah enam pekan dirawat. Ada juga pada 2009, seorang kakek berumur 26 tahun mengidap kerusakan otak, ginjal, dan hati.

Baca Juga: 6 Manfaat Konsumsi Jamur yang Ternyata Belum Banyak Orang Tahu

Baca Artikel Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề