Jelaskan aturan tentang peserta dinyatakan gagal pada pertandingan lompat tinggi

Home » Olahraga » Peraturan Lompat Tinggi

1 min read

Peraturan Lompat dalam Tinggi // Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang mengharuskan bagi seorang atlet lompat tinggi untuk melompat setinggi-tingginya melewati mistar dengan ketinggian yang telah ditentukan. Olahraga lompat tinggi sendiri merupakan salah satu dari cabang atletik, karena dilakukan dilapangan atletik.

Lompat tinggi merupakan cabang dari atletik yang mengandalkan kekuatan otot perut dan otot kaki, karena memang olahraga ini memerlukan kaki yang kuat sebagai tumpuan untuk melompt. Tinggi tiang mistar yang harus dilewati oleh para pelompat minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistarnya sendiri minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan tanpa memerlukan bantuan dari alat olahraga, dan hanya mengandalkan kekuatan tubuh terutama kaki.

Cara melakukan lompat tinggi sendiri dimulai dari awalan yaitu berlari atau ancang-ancang, kemudian dilanjutkan dengan tolakan yang berasal dari tumpuan kaki yang paling kuat. Setelah itu posisi melayang, dimana posisi ini bisa menggunakan beberapa gaya, diantaranya adalah gaya straddle. Sedangkan untuk sikap akhir yaitu mendarat dan jatuh di matras.

Nah, seperti halnya olahraga cabang atletik lainnya, lompat tinggi juga memiliki peraturan yang harus ditaati agar tidak diskualifikasi. Berikut adalah peraturan dalam lompat tinggi secara umum.

Peraturan dalam Lompat Tinggi

  1. Tolakan dalam lopat tinggi di lakukan menggunakan satu kaki.
  2. Pajang ancang- ancang yang di lakukan pemain minimal yaitu 20 meter.
  3. Pemain di suruh melewati mistar tanpa menjatuhkan mistar tersebut, hal ini di lakukan sampai mencapai batas tertinggi
  4. Lompatan akan dianggap tidak sah jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat, menjatuhkan palang sewaktu membuat lompatan, atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak bisa melompat.
  5. Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali berturut-turut akan keluar dari pertandingan.
  6. Seorang peserta berhak meneruskan lompatan walaupun semua peserta lain gagal hingga dia tidak dapat meneruskannya lagi mengikuti peraturan.
  7. Ketinggian lompatan diukur secara menegak dari atas tanah hingga bagian tengah di sebelah atas palang.

Diskualifikasi dalam Lompat Tinggi

  • Menumpu dengan dua kaki.
  • Dipanggil lebih dari 3 kali atau lebih dari 2 menit tidak hadir.
  • Menyentuh tanah atau daerah pendaratan tanpa melalui mistar lompat.
  • Menolak dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum maupun sesudah garis perpanjangan garis tumpuan.
  • Mendarat dengan melakukan gerakan salto.

Nah, itulah peraturan-peraturan beserta diskualifikasi lompat tinggi yang harus ditaati oleh para pelompat lompat tinggi. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai lompat tinggi dan semoga bermanfaat.

  • #Atletik
  • #Olahraga
  • #Penjaskes

« Lompat Tinggi Gaya Straddle

Ilustrasi Lompat Tinggi [Sumber: Pixabay]

Peraturan lompat tinggi mengharuskan atletnya untuk menggunakan satu kaki dan melewati tiang penyangga. Olahraga ini merupakan nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik.

Olahraga atletik lompat tinggi dipertandingkan untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu.

Peraturan dalam perlombaan lompat tinggi juga telah ditetapkan oleh Federasi Atletik Internasional [IAAF]. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Ketentuan dan Peraturan Lompat Tinggi

Peraturan Lompat Tinggi dalam Perlombaan [Sumber: Pixabay]

Peraturan yang berlaku saat pertandingan atau kejuaraan lompat tinggi berlangsung adalah sebagai berikut:

  • Para atlet nantinya akan bertanding untuk melewati mistar tanpa menjatuhkannya hingga mencapai batas tertinggi.

  • Peserta yang tidak dapat melanjutkan lompatan lagi dinyatakan gugur.

  • Setiap atlet memiliki tiga kesempatan untuk melewati mistar dengan ketinggian yang sama. Jika dalam ketiga kesempatan tersebut gagal dalam melewati mistar, maka dinyatakan gugur.

  • Tolakan hanya diperbolehkan dengan menggunakan satu kaki.

  • Jika peserta menjatuhkan mistar dalam percobaan ketiga, maka dinyatakan gugur.

  • Peserta atau menggunakan seragam serta segala atribut lain yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan panitia.

Peserta lompat tinggi akan diskualifikasi apabila melakukan:

  • Dalam tiga menit panggilan, pelompat belum melakukannya.

  • Pelompat kembali ke arah awalan sesudahnya.

  • Pelompat mendarat dengan menggunakan dua kaki.

  • Pelompat mendarat di luar matras.

Peraturan Pertandingan Lompat Tinggi

Peralatan Lompat Tinggi [sumber: Pixabay]

Pada olahraga lompat tinggi, mistar lompat digunakan sebagai pembatas bagi atlet ketika melakukan lompat tinggi. Mistar lompat tersebut bisa terbuat dari alumunium, metal, kayu, atau bahan lain yang tipis dan aman bagi pelompat.

Berikut ini adalah ketentuan mistar lompat:

  • Mistar berbentuk bulat atau segitiga.

  • Diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm dengan permukaan yang datar atau rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkannya pada bagian papan penopang.

  • Memiliki panjang 3,98 hingga 4,02 meter yang disesuaikan dengan jarak tiang.

  • Memiliki berat maksimal, yaitu 2 kilogram.

  • Mistar tipis dan datar dengan ukuran 3 cm x 15 cm x 20 cm.

  • Penopang mistar pada tiang lompat memiliki ukuran panjang 6 cm dengan lebar 4 cm.

2. Lapangan Lompat Tinggi

Lompat Tinggi [Sumber: Pixabay]

Lapangan lompat tinggi dibagi menjadi empat jenis, yaitu jalur awalan, daerah tolakan, mistar serta penyangganya, dan matras untuk mendarat.

  • Area atau jalur awalan bentuknya menyerupai bujur sangkar atau setengah lingkaran yang memiliki jarak dari tepi ke titik pusat sejauh 15 meter.

  • Daerah tolakan berada di sekitar depan dan bawah mistar. Area tolakan harus dibuat sedatar mungkin, bersih, dan tidak licin. Hal tersebut dilakukan agar tidak membahayakan atlet pada saat melakukan tolakan.

  • Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dan berat maksimal 2 kg, lalu disanggah dengan menggunakan penyangga mistar yang diletakkan secara bersejajar dengan jarak yang sama dengan panjang mistar. Tiang penyangga wajib memiliki ukuran, salah satunya sebagai penentu tinggi mistar atau tinggi lompatan.

  • Mistar ditopang dengan menggunakan penopang mistar yang ada pada masing-masing tiang penyangga. Ukuran dari penopang mistar adalah 4x6cm.

  • Tempat pendaratan atau matras berukuran 3×5 meter yang terbuat dari bahan busa dengan ketebalan 60 cm.

Lompat Tinggi [sumber: Pexels]

Seluruh bentuk atau model untuk tiang lompat dapat digunakan dalam kompetisi lompat tinggi. Asalkan, tiang lompat tersebut bersifat kaku dan kekar.

  • Tiang memiliki penopang yang kokoh dan kaku untuk mistar.

  • Tiang lompat harus cukup tinggi untuk melebihi tiang yang sebenarnya. Di mana, mistar akan dinaikkan minimal setiap 10 cm.

  • Jarak antara tiang lompat tidak kurang dari 4 meter, sedangkan jarak antara tiang lompat juga tidak lebih dari 4,04 meter.

  • Tiang lompat tidak boleh dipindahkan ketika perlombaan atau kompetisi sedang berlangsung. Namun, apabila tiang tersebut sudah tidak sesuai dengan titik atau tempat bertumpu dan sudah tidak sesuai dengan tempat mendarat, maka wasit dapat mengambil keputusannya untuk menyesuaikan tiang tersebut. Dalam hal ini, perlombaan harus dilakukan setelah satu tahap telah lengkap dan telah selesai dilakukan.

Itulah peraturan lompat tinggi dalam pertandingan yang perlu diketahui oleh pemula. Lompat tinggi menjadi salah satu cabang olahraga atletik yang sangat populer.

Sumber: //worldathletics.org/

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề