Jelaskan bagaimana teknologi mengubah cara manusia melakukan pekerjaan dalam bidang

Perkembangan teknologi bisnis yang saat ini berkembang pesat membuat semua orang mampu bekerja lebih efektif dan efisien. Pekerjaan sehari-hari jadi mudah dikerjakan. Menariknya, hal ini membuat kebiasaan bekerja juga berubah. Tren teknologi bisnis saat ini mampu mengubah cara kerja perusahaan yang dulu lebih banyak dikerjakan secara manual dan membosankan menjadi pekerjaan yang otomatis dan cepat selesai. Lantas, bagaimana tren teknologi bisnis mengubah cara kerja perusahaan?

Bekerja Saat Ini Dapat Dilakukan di Mana Saja, Kapan Saja, dan dengan Alat Apapun

Secara sederhana, bekerja saat ini tak harus berada di kantor. Teknologi bisnis membuat bekerja di rumah, hotel, coffee shop, bandara, bahkan di dalam pesawat sangat memungkinkan. Seseorang bahkan dapat bekerja hanya dengan bantuan perangkat mobile seperti ponsel atau tablet. Generasi Millennial, termasuk Anda mungkin, mampu menerima konsep fleksibilitas ini dengan baik dan tanpa penolakan sedikitpun. Akibatnya, produktivitas tetap terjaga dan bekerja jadi jauh lebih efektif.

  1. Teknologi saat ini membuat semua pekerjaan jadi lebih mudah dan cepat diselesaikan. Penggunaan perangkat otomatisasi pada setiap pekerjaan yang membutuhkan kejelian dan ketelitian dapat sepenuhnya dilakukan. Pekerjaan-pekerjaan manual yang membosankan dapat diselesaikan dengan teknologi yang diprogram secara otomatis.

    Namun, banyak kalangan yang menganggap bahwa tren otomatisasi ini mengancam keberadaan karyawan manusia. Pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh manusia kini dapat dengan mudah dikerjakan oleh mesin. Pada dasarnya, hal tersebut belum tentu benar. Otomatisasi pekerjaan memang menggantikan peran manusia untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan manual yang membutuhkan banyak waktu agar selesai. Namun, karyawan jadi dapat melakukan hal lain yang lebih efektif sehingga produktivitas serta perkembangan perusahaan jadi lebih cepat. Fokus karyawan jadi tidak terpecah dengan pekerjaan manual yang membosankan.

  2. Saat ini, banyak perusahaan yang mulai melirik sistem mobile computing, di mana seseorang dapat bekerja melalui perangkat mobile. Hal ini membuat sebuah perusahaan mampu bekerja lebih produktif di luar kantor, bahkan tidak perlu kantor sama sekali. Yang menarik, pemilihan mobile computing sebagai sarana bekerja sangat mempengaruhi fleksibilitas tersebut dengan kemudahan mengakses pekerjaan bermodalkan perangkat mobile.

    Faktanya, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2015, Forrester memprediksi bahwa 48% pebisnis akan menginvestasikan dana mereka ke bidang IT yang terfokus dengan mobile computing. Gartner bahkan memperkirakan bahwa sekitar 70% pengusaha akan memprioritaskan penggunaan mobile computing untuk setiap pekerja di sepanjang tahun 2016.

  3. Mobile cloud computing atau komputasi mobile berbasis cloud merupakan perangkat yang dominan digunakan oleh para pebisnis yang melirik mobile computing sebagai pembaharuan produktivitas mereka. Dengan tujuan untuk memberikan akses real-time kepada setiap karyawan dari manapun dan dengan perangkat apapun, berbagai bentuk kerumitan, penyimpanan data, serta komputasi akan dihapus dari perangkat mobile dan digantikan oleh cloud computing. Hal ini membuat bekerja jadi lebih maksimal tanpa merasa ribet dengan pengaturan-pengaturan yang harus dimasukkan dalam perangkat mobile.

Itulah beberapa tren pekerjaan yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi saat ini. Kemudahan demi kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi membuat banyak pebisnis melakukan investasi di bidang ini. Hasilnya pun sangat memuaskan. Pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien. Lantas, apakah Anda hanya melihat ini sebagai informasi belaka tanpa pernah mencobanya demi kemajuan perusahaan Anda? Pikirkan lagi.

Sleekr merupakan platform bisnis berbasis cloud yang memberikan kemudahan manajemen HR dan juga pembukuan serta akuntansi perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama UKM. Mengapa demikian? Karena, Sleekr ingin membantu UKM untuk memiliki lingkungan bisnis yang jauh lebih efektif dan efisien dengan bantuan sebuah proses bisnis otomatis terbaik bagi UKM di Indonesia.

Sabtu , 11 Mar 2017, 18:10 WIB

Wikipedia

Penemuan teknologi. Ilustrasi

Rep: Gita Amanda Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan dan perkembangan teknologi "mengubah" manusia. Tak hanya pada cara hidup mereka tapi juga cara mereka bekerja dan menjalankan bisnis.Pekerja konvensional mungkin diharuskan datang ke kantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Tapi tidak dengan para pekerja di era digital saat ini. Banyak dari pekerja sekarang, yang umumnya merupakan generasi millennials, memiliki cara baru dalam bekerja.Country Manager Human Resources IBM Indonesia Husein Samy mengatakan, para karyawan dan bisnis non-traditional kini mendobrak industri tradisional. Teknologi menurutnya mengubah cara orang dan bisnis berinteraksi saat ini.Para karyawan maupun pemilik perusahaan yang digerakan orang-orang dari generasi millennial ini bekerja dengan pola yang berbeda. Mereka umumnya tak lagi terikat dengan waktu, seragam, maupun tempat bekera. Generasi yang juga dikenal dengan Generasi Y ini kata Husein, juga sangat bergantung pada teknologi.

"Mereka-mereka ini sangat mengharapkan lingkungan kerja yang penuh keterbukaan serta berharap feedback yang cepat dari apa yang mereka kerjakan," kata Husein saat menjadi pembicara di seminar Transform Your Organization Into A 21st Century Organization yang digelar Millennia 21st Century Academy di Arion Swiss Belhotel, Sabtu [11/3]..

Generasi Y ini menurutnya juga dikenal dengan Generasi C. Generasi ini menurutnya sangat bergantung pada teknologi dan tak lepas dari teknologi. Para karyawan di era digital, apalagi yang merupakan generasi C akan terhubung dengan seluruh komunitas di luar dari pekerjaan termasuk dengan klien melalui perangkat mereka.

Hal ini semestinya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. Melalui interaksi mereka di sosial media atau internet, bisa diketahui apa yang sedang menjadi tren atau diminati klien perusahaan. Di IBM menurutnya, sejak sebelum tahun 2000an telah diberlakukan peraturan agar karyawan bisa bekerja di mana saja. Saat ini menurutnya, sudah sangat memungkinkan pola kerja baru seperti itu. "Di IBM kami terbiasa karyawan bekerja tak selalu di kantor, mereka terkadang izin bekerja sambil bepergian. Prinsipnya asal pekerjaan itu beres," ujarnya.Teknologi juga mengubah cara bisnis beroperasi. Untuk itu, perusahaan, katanya sekarang harus berpikir layaknya desainer. Mereka harus mengetahui apa yang diinginkan klien maupun karyawan.Selain itu, contohlah cara perusahan rintisan bekerja. Mereka tak perlu menunggu semua infrastruktur lengkap untuk memulai sesuatu. Namun mereka mulai bergerak perlahan dan terus menyempurnakan apa yang mereka kerjakan. "Begitu punya ide cepat dikerjakan, baru nantinya disempurnakan," ujar Husein.

Namun Husein mengatakan, meski era digital telah semakin pesat namun fokus utama perusahaan tetap harus pada sumber daya manusia. Sebab katanya teknologi hanya membantu mempermudah, dan tetap dikendalikan oleh manusia. Kemampuan sumber daya manusia tetap harus diperhatikan. Tapi hendaknya perusahaan lebih terbuka menghadapi perkembangan teknologi yang kian pesat ini.

  • teknologi cara bekerja
  • teknologi dan manusia
  • kemajuan teknologi
  • teknologi

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Anda pasti sudah sering membacanya. Anda pun telah mendengar orang-orang membahas tentang ini. Ya betul, era digital telah hadir. Teknologi telah menjadi sangat terintegrasi dengan kehidupan kita sehari-hari sehingga mengubah tidak hanya di kehidupan kita, tapi juga cara kita bekerja. Saking berpengaruhnya sehingga topik tentang teknologi telah menjadi topik hangat di berbagai diskusi hampir di seua industri, karena teknologi ini mengubah bagaimana cara bisnis atau perusahaan beroperasi.

Di artikel ini, kami secara singkat membahas 3 teknologi utama dan dampaknya terhadap bisnis, begitu juga alasan kenapa penting bagi HR untuk mulai menerima teknologi ini ke depannya.

Teknologi Mobile

Penggunaan teknologi mobile telah mentransformasi cara kita menjalankan bisnis dengan lebih baik. Menurut hasil penelitian Economist Intelligence Unit, penggunaan teknologi mobile dapat membantu perusahaan meningkatkan loyalitas, kepuasan, produktifitas, dan kreatifitas karyawan. Karyawan yang menganggap perusahaan mereka sebagai pioner dalam mobile teknologi memiliki tingkat produktifitas yang lebih tinggi 16%, kreatifitas lebih tinggi 18%, kepuasan 23% dan loyalitas 21%, dibanding karyawan yang merasa perusahaan mereka kurang dalam menggunakan teknologi mobile.

Penting bagi professional HR untuk memanfaatkan penggunaan teknologi mobile untuk menarik lebih banyak talent. Investasi pada system aplikasi mobile untuk memperluas jangkauan ke talent pool dapat dilakukan. Komunikasi secara instan dapat dengan mudah dilakukan menggunakan teknologi mobile. Dengan memberikan respon dan feedback secara real-time kepada kandidat, mereka akan mendapat  pengalaman yang lebih baik dan dapat meningkatkan employer branding perusahaan.

Media Sosial

Sosial media adalah salah satu bentuk teknologi lainnya yang telah mengubah cara informasi disebarkan di seluruh organisasi. Karyawan saat ini memiliki kemampuan untuk menyuarakan ide atau pendapat mereka dan menjadi pemimpin dalam topik apapun yang penting bagi mereka. Faktanya, social media membentuk era baru dalam transparansi bisnis di mana baik kandidat maupun karyawan menerima informasi yang lebih mendalam tentang bagaimana keadaan di dalam perusahaan.

Para profesional HR sebaiknya membangun eksistensi perusahaan yang kuat di social media dan menggunakannya tidak hanya untuk rekrutmen, tapi juga untuk membangun hubungan dengan melibatkan klien atau kandidat mereka dan kandidat potensial yang berkualitas yang bahkan tidak sedang aktif mencari kerja. Sosial media juga alat yang kuat bagi professional HR dan bisnis untuk memonitor dengan ketat aktifitas competitor mereka, dan untuk tetap mengikuti berita dan tren yang terjadi di industri mereka.

Cloud Computing

Cloud computing telah menjadi salah satu tren di dunia IT selama beberapa dekade. Sebagai platform untuk memberikan layanan computing  melalui internet, teknologi ini dengan cepat berevolusi dan memberikan dampak tidak hanya pada departemen IT tapi juga semua departemen lainnya di sebua perusahaan secara virtual. Menurut update terbaru dari International Data Corporation, pengeluaran untuk layanan cloud di seluruh dunia diprediksi mencapai $150 miliar di tahun 2018, meningkat 23.2% dari 2017.

Salah satu keuntungan terbesar yang dapat diberikan cloud computing untuk HR adalah sentralisasi data. Hal ini berarti akses yang mudah ke data karyawan, semua dalam satu lokasi. Data HR dan informasi penting sekarang lebih dapat diakses oleh karyawan, menjembatani celah antara HR dan departemen lainnya. Hal ini juga berpotensi meningkatkan pengalaman karyawan, sehingga engagement karyawan pun menjadi lebih baik. Bagian terbaiknya adalah perangkat lunak HR untuk cloud computing sudah tersedia di mana-mana dengan harga lebih terjangkau, sehingga investasi untuk teknologi ini pun semakin menguntungkan.

HR professional yang mampu berpikir maju harus menerima fakta bahwa kemajuan teknologi ini akan tetap bertahan. Untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut, HR harus berkembang menjadi pemimpin yang membawa perubahan di dalam perusahaan. Seperti industry lainnya, HR perlu menerima perubahan dan menghindari sikap menghindari atau mengurung diri dengan hanya melakukan cara-cara lama dalam bekerja.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề